I. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat akan mampu:
A. Menjelaskan konsep dasar transistor
B. Menjelaskan karakteristik transistor
C. Menjelaskan pembiasan transistor.
D. Menjelaskan konfigurasi transistor
E. Menjelaskan transistor sebagai penguat
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 30
William Schockley pada tahun 1951 yang pertama kali menemukan transistor
bipolar.
Daerah n mempunyai banyak sekali elektron pita konduksi dan daerah p
mempunyai banyak sekali hole. Arus yang mengalir berupa arus hole dan arus
elektron atau berupa pembawa mayoritas dan minoritas. Oleh sebab itu disebut
bipolar.
3. FUNGSI TRANSISTOR
a. Penguat Arus
b. Penguat tegangan
c. Penguat daya
d. Penyesuaian impedansi/menyempurnakan sinyal listrik
e. saklar elektronik
f. mengubah AC menjadi DC
4. KEUNTUNGAN TRANSISTOR
a. tahan lama
b. tidak memerlukan pemanasan sebelum bekerja
c. dapat bekerja baik pada tegangan-tegangan rendah dan pemakaian arus
kecil.
d. memungkinkan membuat pesawat-pesawat yang kecil.
e. tidak memakan tempat yang banyak dan tahan terhadap goncangan.
NPN
PNP
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 31
6. DAERAH DOPING
Contoh kristal NPN
Emiter di dop sangat banyak untuk mengemisikan atau menginjeksikan
elektron ke dalam basis. Basis di dop sangat sedikit dan sangat tipis, ia
melewatkan sebagaian besar elektron yang diinjeksikan emiter ke dalamnya
menuju kolektor. Banyaknya doping pada kolektor adalah diantara banyaknya
doping pada emiter dan banyaknya doping pada basis. Kolektor merupakan yang
terbesar dari ketiga daerah tersebut, ia harus menghamburkan lebih banyak panas
dari pada emiter atau basis. Jadi dapat disimpulkan bahwa, fungsi kaki-kaki sebuah
transistor adalah:
a. Basis, berfungsi sebagai pengatur atau mengemudikan gerakan-gerakan
elektron dalam transistor.
b. Emitor, berfungsi sebagai penghasil elektron dalam transistor.
c. Colector, berfungsi sebagai penarik atau penyalur elektron keluar dari
transistor.
7. BIAS TRANSISTOR
Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan
penggabungan 2 buah dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor
junction lainnya. Seperti pada dioda, arus hanya akan mengalir hanya jika diberi
bias positif, yaitu hanya jika tegangan pada material P lebih positif daripada
material N (forward bias). Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini,
junction base-emiter diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias
negatif (reverse bias).
Dimana VBB, VCC, VEE berturut-turut adalah besar sumber tegangan yang masuk ke
titik base, kolektor dan emitor.
Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron
mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab
mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran elektron
bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron seluruhnya
akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis,
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 32
hanya sebagian elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base.
Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor. Inilah alasannya
mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor,
karena persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga dapat diterjang
oleh elektron.
Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan 'keran' base
diberi bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya
sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base
mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emiter menuju kolektor. Ini
yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil
menghasilkan arus emiter-colector yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan)
menjadi salah kaprah, karena dengan penjelasan di atas sebenarnya yang terjadi
bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang
lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan menutup
aliran arus emiter-kolektor (switch on/off).
Pada transistor PNP, fenomena yang sama dapat dijelaskan dengan
memberikan bias seperti pada gambar berikut. Dalam hal ini yang disebut
perpindahan arus adalah arus hole.
Untuk memudahkan pembahasan prinsip bias transistor lebih lanjut, berikut adalah
terminologi parameter transistor. Dalam hal ini arah arus adalah dari potensial yang lebih besar ke
potensial yang lebih kecil.
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 33
a. Hubungan IC dan IE dinyatakan dengan alpha dc, yaitu
αdc = IC
IE
Makin tipis basis di dop, αdc makin besar. Jika semua elektron diinjeksikan ke
kolektor maka αdc akan sama dengan 1.
Kebanyakan transistor mempunyai αdc lebih dari 0,99 dan hampir semua
mempunyai αdc lebih dari 0,95. dalam analisis pendahuluan kita dapat
menganggap αdc = 1.
b. Hubungan arus kolektor dengan arus basis dinyatakan dengan βdc
βdc = IC
IB
Maka : E
IE = IC + IB
IC IC IC
IE = 1 + IB
IC IC
1 =1+ 1 .
αdc βdc
αdc = βdc atau βdc = αdc .
βdc + 1 1 – αdc
9. KURVA TRANSISTOR
Untuk mendapatkan kurva transistor, dibuat rangkaian seperti gambar berikut:
a. Kurva Kolektor
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 34
Prosedurnya dengan menset IB dan menjaganya stabil sambil Vcc diubah.
Dengan mengukur Ic dan VCE diperoleh data untuk membuat grafik Ic vs VCE.
Jika VCE nol, dioda kolektor tidak terbias reverse. Oleh karena itu arus kolektor
sangatlah kecil. Untuk VCE antara 0 dan 1 V, arus kolektor bertambah dengan
cepat dan kemudian menjadi hampir konstan. Kira-kira diperlukan 0,7 V untuk
membias reverse dioda kolektor. Setelah pencapaian level ini, kolektor
mengumpulkan semua elektron yang mencapai lapisan pengosongan. Karena I C
sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE, maka βdc sedikit bertambah
dengan bertambahnya VCE
IC
Knee
IB = 10 μA
1 mA
1V VCE
b. Kurva Basis
Kita harus memperoleh data IB dan VBE.
Untuk harga VBE yang sama, kurva dengan VCE yang lebih tinggi mempunyai
arus basis yang lebih kecil karena lapisan pengosongan kolektor menangkap
beberapa lagi elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole sehingga
rekombinasi arus basis IB dikurangi.
IB
0.7 VBE
T = 1500C
T = -500C
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 35
IC
Gambar 8. Kurva Penguatan Arus
IC IB = 0
ICEO
VCE
BVCEO
IC
IB
VCE(sat
)
VCE
B. KARAKTERISTIK TRANSISTOR
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 36
Perhatikan rangkaian berikut!
IC Penjenuha Q
n IB > IB(sat)
IB = IB(sat)
VCC/Rc
I
B
Titik Sumbat
IB = 0
Vc VC
c
E
1. Garis beban dc
Garis beban dc adalah garis yang menyatakan semua titik operasi yang mungkin
dilakukan oleh sebuah transistor.
Dalam rangkaian kolektor, VCC membias reverse dioda kolektor melalui RC, maka:
VCE = VCC - ICRC
IC = - VCE + VCC
RC RC
Titik Q (titik operasi transistor) adalah perpotongan garis beban dc dengan arus
basis IB
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 37
Sebuah transistor dapat bekerja dengan baik bila diberi tegangan secara benar. Cara
pemberian tegangan yang banyak digunakan adalah:
1. bias basis
2. bias pembagi tegangan
Keterangan :
1. Bias Basis
Contoh bias basis, sebuah sumber tegangan VB membias forward melalui resistor
yang membatasi arus IB. Sesuai Hukum Tegangan Kirchoff, maka tegangan
dinyatakan dengan:
VRB = VBB – VBE
IB = VBB – VBE
RB
Dimana VBE = 0,7 untuk silikon dan 0,3 untuk germanium.
Contoh :
Diketahui rangkaian seperti gambar berikut :
RB = 390 kΩ
RC = 1,5 kΩ
βdc = 80
VCC = VBB = 30 V
Tentukan garis beban dc dan titik Q!
Penyelesaian :
a. VCE (cut off) = VCC = 30 V
b. IC (sat) = VCC = 30 = 20 mA
RC 1,5 kΩ
c. Untuk menentukan titik Q, tentukan IB dulu
IB = VBB – VBE = 30 – 0,7 = 75,1 μA
RB 390 kΩ
IC
Maka:
20 mA
IC = βdc x IB = 80 x 75,1 μA = 6 mA
VCE = VCC – ICRC Q
6 mA
= 30 – 6 mA x 1,5 kΩ
= 21 V 21 30 VCE
V V
2. Bias Pembagi Tegangan
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 38
Pembagi tegangan (Voltage Divider) berasal
dari pembagi tegangan yang dibentuk oleh
R1 dan R2. tegangan R1 membias forward
dioda emiter, dan VCC membias reverse
dioda kolektor. Arus basis kecil sekali bila
dibandingkan dengan arus yang mengalir
pada R1 dan R2.
Contoh:
IC
Sehingga,
VCE = VCC – IC(RC + RE) 3,33
mA
= 30 – 1,86 mA (4k + 5k)
1,86 mA
Q
= 13,3 V
13,3 30 VCE
V V
D. KONFIGURASI TRANSISTOR
Konfigurasi transistor dapat diartikan sebagai pola atau susunan rangkaian transistor.
Di dalam praktek dikenal ada tiga macam konfigurasi untuk sebuah transistor, yaitu:
1. Konfigurasi Basis Bersama (Common Base/CB)
Rangkaian Common Base yaitu Basis dipakai bersama oleh input dan output.
Inputnya adalah Emitor – Basis.
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 39
Outputnya adalah Colector – Basis
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 40
Penguat Arus AI = γ Penguat tegangan (Av) Penguat Daya (AP)
γ = IE = IC + I B Av = γ Ro AP = AI x AV
IB IB Ri AP = γ 2 Ro = (β + 1)2 Ro
γ=β+1 Ri Ri
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 41
Rd (Ge) = 25 mV Rd (Si) = 50 mV
IE (dc) IE (dc)
F. DECIBEL
Decibel (dB) erat kaitannya dengan penguatan tegangan maupun daya. Satu decibel
adalah jika untuk penguatan itu dihitung 20 kali logaritma penguatan. Secara
matematik dapat ditulis:
AV’ = 20 log VOUT .
VIN
Untuk membedakan dengan penguatan biasa ditulis AV’
Perhatikan gambar berikut!
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 42
AV = 20 x 2,3010 = 46,02 dB
Penguatan daya dalam decibel dinyatakan sebagai
AP’ = 10 log POUT .
PIN
Faktor perkalian untuk penguatan daya adalah 10. itu dapat dimengerti berdasarkan
pemikiran bahwa:
P = V x I = V x V = V2
R R
III. EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Prinsip kerja transistor adalah berdasarkan aliran pembawa
mayoritas dan minoritas, artinya arus yang mengalir berupa...
a. arus hole dan arus elektron
b. arus hole dan arus ion-ion
c. arus elektron dan arus neutron
d. arus hole saja
e. arus elektron saja
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 43
4. Yang termasuk elektroda-elektroda yang terdapat pada sebuah
transistor bipolar adalah...
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 44
9. Yang menyebabkan dioda basis-kolektor menyumbat adalah
karena diberi tegangan reverse. Tetapi kenyataannya arus kolektor (IC) tetap ada,
sebab...
10. Hubungan yang benar antara IC, IB, dan IE dibawah ini yang
benar adalah, kecuali...
a. IC + I B = I E d. βdc = IC x IE
αdc = IC
b. IC = αdc x IE e.
IE
c. IC = βdc x IB
11. Transistor berasal dari kata “transfer dan resistor” artinya...
a. IC = IB d. IC = 0
b. IB = IE e. IE = 0
c. IE = IC
14. Pola atau susunan rangkaian transistor disebut dengan....
a. Pengert d. Konfig
ian transistor
urasi transistor
b. Karakt
eristik transistor e. Pengua
c. Pembia t transistor
san transistor
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 45
15. Pemakaian basis secara bersama sebagai input dan output dinamakan
rangkaian...
a. Comm d. Forward
on Emitor
Bias
b. Comm
on Collector e. Reverse
c. Comm Bias
on Base
16. Rangkaian dibawah ini adalah konfigurasi transistor...
a. Comm
on Emitor
b. Comm
on Collector
c. Comm
on Base
d. Forwa
rd Bias
e. Revers
e Bias
a. Emitor d. Katoda
- Kolektor - Emitor
b. Collec e. Anoda -
tor - Base base
c. Base -
Emitor
18. Impedansi input (Zi) pada transistor adalah...
a. perbandingan antara tegangan input dan arus output
b. perbandingan antara tegangan input dan arus output
c. perbandingan antara arus input dan tegangan input
d. perbandingan antara tegangan input dan arus input
e. perkalian antara tegangan input dan arus input
19. Impedansi output (Zo) pada transistor adalah...
a. perbandingan antara arus input dan tegangan input
b. perbandingan antara tegangan output dan arus output
c. perhitungan antara tegangan output dan arus output
d. perkalian antara tegangan output dan arus output
e. perkalian antara tegangan input dan arus input
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 46
20. Yang dimaksud dengan penguat (Gain) adalah perbandingan antara arus,
tegangan dan daya output terhadap...
a. arus, tegangan, dan daya input
b. arus, tegangan, dan impedansi input
c. tegangan dan impedansi input saja
d. arus, tahanan, dan daya input
e. impedansi dan tegangan output
B. URAIAN
1. Jelaskanlah pengertian transistor bipolar!
2. Gambarkanlah simbol dan skema kedua jenis transistor bipolar!
3. Sebutkanlah beberapa fungsi dari transistor!
4. Jelaskanlah proses pembiasan pada sebuah transistor!
5. Jelaskanlah dengan rumus, hubungan antara αdc dengan βdc!
6. Jelaskanlah pengertian garis beban dc, titik sumbat (Cut Off), dan titik saturasi!
7. Jelaskanlah maksud dari bias pembagi tegangan pada pembiasan transistor!
8. Jelaskanlah perbedaan Konfigurasi Common Base dengan Konfigurasi Common
Emitor!
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 47
www.electroniclab.com
ELKA-MR.UM.001.A Halaman 48