AWARD 2020
Diusulkan oleh:
MUHAMMAD THOHA RAMADHAN 160301218
JHON KELVIN SIANTURI 160301228
FRANSISKO SIHOMBING 160301236
DAFTAR TABEL
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan bagian pokok didalam kehidupan dimana dalam
kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan pemenuhan sandang, pangan, maupun papan
yang harus dipenuhi dan menjadi bagian pokok dalam kehidupan.
Masalah ketahanan pangan nasional merupakan masalah yang harus ditangani secara
bersama. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, namun harus didukung dengan
keikutsertaan secara aktif masyarakat dimulai dari lini terkecil pembetuk masyarakat yaitu
keluarga. Oleh karenanya penguatan ketahanan pangan keluarga secara signifikan akan
mampu mengatasi permasalahan ketahanan pangan secara umum.
Pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja, tetapi
lebih daripada itu adalah guna meningkatkan perekonomian keluarga masing-masing. Jenis-
jenis tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah masing-masing adalah jenis sayur-
sayuran, buahbuahan, obat-obatan, tanaman hias, dan lain sebagainya yang kesemuanya itu
dapat menunjang kebutuhan seharihari dan selebihnya bisa dijual. Ketersediaan pangan
dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan.
Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan,
setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki,termasuk
pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Microgreens adalah tanaman muda, lembut, dan dapat dimakan yang dipanen dari
kecambah biji. Tanaman kecil ini ditanam sampai tahap daun sejati pertama. Mereka tidak
boleh bingung dengan kecambah, yang merupakan benih berkecambah yang tidak memiliki
daun asli. Microgreens dijual sebagai produk mentah untuk digunakan dalam salad,
sandwich, dan sebagai hiasan.
Produksi microgreens membutuhkan lingkungan yang dilindungi, seperti rumah kaca
atau terowongan tinggi. Dimungkinkan juga untuk memproduksi microgreens di dalam
ruangan di bawah lampu buatan. Waktu penyelesaian yang singkat dan nilai potensi mikro
yang tinggi berpotensi menarik bagi produsen; Namun, produksi sangat padat karya.
2
Pemasaran Meskipun minat pada sayuran hijau telah tumbuh sejak diperkenalkan ke tempat
kuliner kelas atas pada akhir 1990-an, pasar utamanya tetaplah koki restoran. Peluang pasar
langsung lainnya dapat mencakup toko kelontong kelas atas atau gourmet, serta toko
makanan kesehatan. Tampilan Pasar Microgreens, yang di masa lalu dikenal sebagai confetti
sayuran, semakin populer setelah diperkenalkan dalam maskan sekitar 2006. Banyak
restoran yang sekarang secara rutin menggunkan hasil microgreens sebagai bahan dasar
dalam pembuatan salad.`
Microgreens dapat dibudidayakan dengan menggunakan hidroponik. Lokasi yaang
minimal dan sempit dapat digunakan untuk tempat pembudidayan Microgreens ini. Lokasi
produksi dan penanaman Sifat alami dari microgreens mengharuskan mereka dilindungi dari
curah hujan dan tekanan lingkungan lainnya; oleh karena itu tanaman ini perlu ditanam di
rumah kaca, bangunan teduh atau di dalam ruangan. Tanaman ini dapat ditanam dalam
produksi bench-top konvensional atau secara hidroponik. Para penanam harus
memperhatikan bahwa pupuk tidak diperlukan untuk microgreens yang tumbuh cepat seperti
brassica. Pupuk mungkin berguna untuk sayuran mikro yang tumbuh lebih lambat seperti
wortel,serai,dannbawang.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Pertanian merupakan sektor yang
sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian merupakan sumber
penghasilan bagi beberapa masyarakat, karena sebagian besar kawasan Indonesia
merupakan lahan pertanian. Para petani biasanya menggunakan tanah untuk media
tanam, namun seiring dengan perkembangan kota lahan pertanian banyak yang
berubah menjadi lahan permukiman dan fasilitas kota lainnya sehingga lahan
pertanian menjadi semakin sempit. Maka saat ini ada cara lain untuk
memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha untuk mengembangkan hasil pertanian,
sebagai contoh yaitu dengan cara bercocok tanam secara hidroganik.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk menciptakan lahan
pertanian yang minimalis pada lahan sempit secara organik dengan konsep yang
ramah lingkungan dan produktif untuk bercocok tanam dengan menggunakan
mikrogreens yaitu tanaman berumur singkat.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan konsep lahan minimalis
dilahan sempit agar lebih produktif untuk bercocok tanam, sehingga dapat
diterapkan kepada masyarakat yang khususnya memiliki lahan sempit untuk
dikembangkan sehingga mampu menciptakan pangan secara mandiri dan sehat.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Microgreens
Microgreens adalah bibit yang ditanam menjadi kotiledon yang membelah
dan berkembang atau satu daun sejati. Sayuran mikro lebih dikenal dengan dan
hampir mirip dengan kecambah. Microgreens ditanam dengan cahaya dalam
campuran tanah tidak seperti kecambah, yang biasanya ditanam di tempat gelap
tanpa tanah. Kecambah dikonsumsi seluruhnya-daun, batang, & akar; hanya
batang & daun microgreens yang dimakan.
Microgreens juga adalah Bibit yang Dapat Dimakan, Dipanen pada
kotiledon atau tahap daun pertama yang benar (terlihat seperti tanaman), Tidak
bertunas (ditanam dalam toples dalam kondisi sangat lembab), Biasanya 1-3
minggu sampai panen.Digunakan dalam sup, salad, smoothie, atau pengganti
sayuran.
Dalam memilih tanaman microgreens tanaman sejumlah besar tanaman
sayuran,herbal dan agronomi serta varietas tanman dapat digunakan untuk
produksi mikro-hijau.pada tabel dibawa dapat dijadikan sebagai bahan untuk
jenis yang akan ditanam.