PAPER
OLEH :
JHON KELVIN SIANTURI / 160301228
AGROEKOTEKNOLOGI
L A B O R A T O R I U M A G R O K L I M A T O L O G I
P R O G R A M STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2 0 1 6
HUBUNGAN RADIASI SURYA TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN CABAI ( Capsicum Annum L )
PAPER
OLEH :
JHON KELVIN SIANTURI / 160301228
AGROEKOTEKNOLOGI V A
Paper sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Agroklimatologi Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan
DITUGASKAN OLEH
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
L A B O R A T O R I U M A G R O K L I M A T O L O G I
P R O G R A M STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2 0 1 6
Judul : Hubungan Radiasi Surya Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan
Cabai ( Capsicum Annum L )
Diketahui Oleh
Asisten Kordinator
Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah yang kudus di surga,
karena atas Berkat, Rahmat dan Anugerahnya hingga Paper berjudul “Hubungan
pembimbing, Ibu Nini Rahmawati Sp,Msi , Ibu Dr.Dra.Ir. Chairani Hanum Msi,
Bapak Ir.Yaya Hasanah Msi, Bapak Ir. Irsal Mp, Ibu Ir. Lisa Mawarni Mp, Bapak
Ir. T. Irmansyah Mp. Dan juga kepada Kakak dan Abang Asisten Laboratorium
Agroklimatologi.
bacaan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis maupun para
pembacanya
Penulis sadar bahwa Paper ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
daripada Paper ini.Akhir kata dengan rendah hati, saya mengucapkan banyak
terimaksih.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .
Latar Belakang ................................................................................... 1
Tujuan Penulisa ................................................................................... 2
Kegunaan Penulisan ........................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman ............................................................................... 3
Syarat Tumbuh.............................................................................. 3
Iklim ................................................................................. 3
Tanah ................................................................................... 5
HUBUNGAN RADIASI SURYA TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN CABAI ( Capsicum Annum L )
Pengertian ........................................................................................... 6
Faktor-Faktor Radiasi Surya .................................................................. 7
Peranan Radiasi Surya ........................................................................ 8
Faktor-Faktor Pertumbuhan Tanaman Cabai ..................................... 9
Hubungan Radiasi Surya Terhadap Pertumbuhan Cabai ..................... 11
KESIMPULAN ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dibudidayakan oleh petani di indonesia, karena memiliki harga jual yang tinggi
Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat
untuk menghindari nyeri lambung. Selain sebagai bumbu masak, buah cabai juga
dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta
kehangatan bila digunakan untuk rempah – rempah. Cabai dapat ditanam dengan
Hingga kini telah dikenal ebih dari 12 jenis cabai. Namun demikian, yang
banyak dibudidayakan oleh petani hanya beberpa saja, yakni : cabai rawit, cabai
merah, paprika, dan cabai hias. Usaha bercocok tanam cabai masih sangat
tercatat pada kisaran 3kg/kapita/tahun. Dan kisaran ratusan ribu ton cabai
sangat kompleks mulai dari hama penyakit maupun keadaan musim hujan maupun
kemarau dan juga adanya pengaruh radiasi surya. Untuk itu perlu dilakukan kajian
dan penelitian terkait pengaruh radiasi surya terhadap pertumbuhan tanama cabai.
Tujuan
Paper sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
Kegunaan
1. Untuk menambah ilmu dan informasi mengenai radiasi surya dan cabai
kepada pembaca
Botani Tanaman
terungan.
tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak. Ketinggian bisa mencapai
120 cm. Cabai memiliki perakaran yang cukup rumit, akar tungganngya dalam
dengan susunan akar sampingnya ( serabut ) yang baik. Biasanya di akar terdapat
Batang pada tanaman cabai tidak berkayu, bentuknya bulat sampai agak persegi
dengan posisi yang cenderung tegak. Warna batang biasanya kehijauan samapai
Daun pada cabai umumnya bervariasi menurut spesies dan varietasnya, ada
daun yang berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang lanset. Warna permukaan
daun bagian atas biasanya hijau muda, hijau, hijau tua,bahkan hijau kebiruan.
Sedangkan pada permukaan daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau
Bunga pada tanaman cabai merupakan bunga sempurna, artinya dalam satu
tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Sehingga tanaman ini dapat
A. Iklim
terlalu rendah akan mengurangi produksi cabai. Suhu rata-rata yang baik
hujan akan mengikis bagian top soil tanah yang akan berpengaruh pada
tumubahn cabai. Apabila hal ini ndibiarkan trjadi maka tanah akan
mengikis hingga tamapak lapisan bawah tanah yang masih kurang subur ,
Hasil dari suatu mjenis tanaman bergantung pada indeks antara faktor
pola iklim dan teknologi. Dari faktor lingkungan, maka faktor tanah
unsur iklim, yaitu hujan suhu dan kelembapan. Pengaruh itu kadang
lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
tanah < 5,5 perlu dilakukan pengapuran dengan Kaptan atau Dolomit
menebarkan kapur secara merata pada permukaan tanah, lalu kapur dan
tanah diaduk. Pada lahan kering bertekstur sedang sampai ringan lebih
baris tanaman tiap bedengan (“double rows”) seperti yang biasa dilakukan
di dataran medium dan dataran tinggi. Cabai merah selain ditanam secara
praktek tersebut benih diperlukan dalam jumlah yang banyak. Selain itu
pertumbuhan tanaman tidak seragam. Oleh karena itu benih cabai merah
sebaiknya disemai terlebih dahulu. Bibit cabai merah yang telah berumur
4-5 minggu setelah semai atau telah memiliki 4-5 helai daun siap
dipindahkan ke lapangan.
gembur dan sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Pada lahan bekas padi
parit 0,5 – 0,6 m dan lebar parit 0,4 – 0,5 m, sedangkan panjangnya
pertanaman dan dibiarkan kering, lalu dicangkul sebanyak 2-3 kali sampai
keadaan lahan.
5
PENGERTIAN
permukaan bumi, namun radiasi surya (matahari) merupakan sumber energi utama
keadaan cuaca dan iklim di atmosfer bumi kita ini. Radiasi surya merupakan
elektromagnetik sebesar 73,5 juta watt tiap m2 permukaan matahari. Dengan jarak
Sedangkan radiasi surya yang sampai di permukaan bumi (daratan atau lautan)
hanya sekitar setengah dari yang diterima di puncak atmosfer, karena sebagian
diserap dan dipantulkan kembali ke angkasa luar oleh atmosfer khususnya oleh
awan. Rata-rata 30% radiasi surya yang sampai di bumi dipantukan kembali ke
angkasa luar.
Radiasi surya adalah sinar yang dipancarkan dari matahari kepermukaan bumi,
yang disebabkan oleh adanya emisi bumi dan gas pijar panas matahari. Radiasi
dan sinar matahari dipengaruhi oleh berbagai hal sehingga pancarannya yang
matahari yang berubah-ubah, revolusi bumi, dan lain sebagainya. Walaupun cuaca
cerah dan sinar matahari tersedia banyak, besarnya radiasi supaya tiap harinya
selalu berubah-ubah.
Radiasi surya yang diterima pada satuan luasan di luar atmosfir tegak lurus
permukaa matahari pada jarak rata-rata antara matahari dengan bumi disebut
konstanta surya adalah 1353 W/m2 dikurangi intesitasnya oleh penyerapan dan
dan uap air menyerap sebagian radiasi dengan panjang gelombang yang lebih
panjang (inframerah).
Ada tiga macam cara radiasi matahari sampai ke permukaan bumi, yaitu:
a. Radiasi langsung (Beam/Direct Radiation)
Adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa perubahan arah atau radiasi yang
penghamburan.
(diffuse radiation).
pada permukaan bumi terdiri dari bagian yang langsung dan bagian yang baur.
Radiasi langsung datang dari arah matahari dan memberikan bayangan yang kuat
pada benda. Sebaliknya radiasi baur yang tersebar dari atas awan tidak memiliki
arah yang jelas tergantung pada keadan awan dan hari tersebut (ketinggian
dengan range 0,25 mikrometer sampai 3 mikrometer (untuk di luar atmosfer bumi
ultraviolet (AM 0), 47% adalah cahaya tampak (cahaya tampak memiliki panjang
inframerah.
Spektrum Cahaya Matahari
penyerapan zat-zat di dalam atmosfer (terutama oleh O3, H2O, O2, dan CO2)
oleh karena Mie scattering Sedangkan radiasi yang jatuh pada permukaan material
pada umumnya akan mengalami refleksi, absorbs, dan transmisi. Dari tiga proses
ini maka material akan memiliki refleksivitas (ρ), adsorbsivitas (ά), dan
pada harga indeks bias dan sudut datang radiasi. Refleksi spektakuler terjadi
pantulan sinar pada sebuah cermin datar dimana sudut datang sama dengan sudut
Transmisi memberikan nilai besar radiasi yang dapat diteruskan oleh suatu
merupakan hal yang penting dalam pemanfaatan radiasi seperti pada pemanfaatan
berlainan.
absorbsivitas terletak antara 0,8 sampai 0,9 dari absorbsivitas yang dimiliki oleh
Ketiga proses tersebut diatas yaitu, absorbsi, refleksi, dan transmisi adalah hal
yang penting dalam proses pemanfaatan radiasi surya, karena ini menyangkut
berpoosintesis, memasak zat-zat kimia yang ada pada daun untuk dijadikan
adalah tanaman yang dibudidayakan, karena tidak semua jenis tanaman budidaya
bagi tumbuhan, lama penyinaran adalah seberapa lama radiasi surya menyinari
permukaan bumi dalam kurung waktu tertentu. Lama penyinaran disetiap garis
lintang tidak lah sama dan pada umumnya di aquator perbedaan panjang hari
relatife.
Semakin lama intensitas cahaya menyinari permukaan bumi maka akan
akan berdampak negatip bagi tumbuhan yaitu kekeringan bagi daun karena
daun.
Radiasi matahari yang diterima dipermukaan bumi lebih rendah dari konstanta
radiasi matahari yang dihisap (absorbsi) akan berubah sama sekali sifatnya.
dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang
serta keadaan atmosfir terutama awan. Pada skala mikro arah lereng sangat
keawanan, tetapi sudut yang dibentuk oleh matahari dan bumi, khususnya
9
besarnya energy matahari yang diterima bumi. Sudut yang dibentuk antara bumi
dan matahari disebabkan adanya rotasi bumi. Penangkisan dan penyerapan radiasi
bisa terjadi di segala lapisan atmosfir, yang paling sering lapisan bawah di mana
Dalam penanaman cabai, anda tentu saja menginginkan hasil yang maksimal
dan untuk mendapatkan hasil tersebut maka anda juga harus menyesuaikan
Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kehidupan tanaman
karena semua proses biokimia tanaman dipengaruhi oleh suhu. Suhu ideal akan
memenuhi tumbuhnya tanaman cabai dengan baik dan tanaman cabai dikenal
dengan sebagai tanaman yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas
yakni sekitar 15-32 derajat celcius dan berdasarkan penelitian, suhu optimumnya
Cahaya
Cahaya juga memiliki pengaruh yang tak kalah penting dari suhu. Cahaya
Tanah
mineral tetapi juga sebagai tempat tumbuhnya suatu tanaman bagitu juga dengan
cabai. Pada dasarnya bertanam cabai dalam polybag/pot sama hal-nya dengan
menanam pada lahan atau pekarangan rumah, hanya saja jika kita menanam pada
polybag maka anda bisa menanam satu tanaman dalam satu poybag tersebut dan
biasanya PH tanah yang dibutuhkan untuk menanam sekitar 4,5 sampai 7. Tanah
yang digunakan sebaiknya remah atau poros karena tanah poros akan membuat
10
Air
Dalam menanam tanaman, air bukan hanya sebagai pelarut makanan tetapi juga
diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman dan PH air yang baik pada
yang pucat tetapi juga daun yang dihasilkan akan lembek dan mudah layu. Sudah
pastikan jika cahaya matahari yang merupakan sumber kehidupan memang benar-
benar dibutuhkan.
Jika cabai langsung cahaya matahari pertumbuhan tinggi batang yang dihasilkan
cenderung lambat. Karena dipengaruhi oleh hormone auksin yang mana hormone
tersebutlah suatu tumbuhan yang terkena cahaya matahari akan sulit meninggi.
Akan tetapi selayaknya tumbuhan , tetap saja akan tumbuh lebih baik jika terkena
waktu yang lama, tetapi tekstur batang yang dihasilkan akan lebih baik dari pada
di tempat redup.
Batang akan lebih kuat, berisi dan berwarn hijau segar dan batang pun kuat
tidak mudah layu. Kondisi daun yang di hasilkan pun lebih baik , yaitu warna
yang dihasilkan akan Nampak segar dan teksturnya pun tak mudah layu. Warna
yang diperoleh dari tumbuhan yang terkena langsung cahaya matahari akan segar
11
Sedangkan tumbuhan cabai yang berada di dalam ruangan jauh dari matahari ,
memang pertumbuhan tinggi batangnya lebih cepat dari pada di ruang ruangan.
Karena terjadi etiolasi yaitu pertumbuhan yang cepat pada tumbuhan yang berada
pertumbuhan daun dan tekstur batangnya. Meskipun cepat meninggi , tekstur yang
dihasilkan cenderung lembek dan kurus. Untuk daunnya sendiri pun sama. Karena
kekurangan cahaya matahari warna daun semakin hari akan memudar dan akan
pucat. Tak hanya pucat saja, tekstur yang dihasilkan akan lembek dan mudah layu
dan pada akhirnya bisa mati karena tak adanya asupan cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis.
12
KESIMPULAN
daun, semakin banyak tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup maka
akan semakin lama dan semakin kuat tanaman itu, begitupun sebaliknya, semakin
sedikit tanaman mendapatkan asupan sinar matahari maka akan semakin lemah
Darmadji, P., Yuwanti, S., dan Tranggono. 1999. Potensi Pencoklatan Fraksi-
fraksi Asap Cair Tempurung Kelapa, Prosiding Seminar Nasional Pangan,
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Pitts, D. R., and L. E. Sissom, 2001. Theory and Problems of Heat Transfer.
Second Edition. McGraw-Hill, New York.
Wulandari, K.R., Darmadji, P. dan Santoso, U., 1999, Sifat Antioksidatif Asap
Cair Hasil Redistilasi Selama Penyimpanan, Prosiding Seminar Nasional
Pangan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Wiryosimin, S., 1998. Mengenal Asas Proteksi Radiasi. Penerbit ITB, Bandung.
LAMPIRAN