Anda di halaman 1dari 13

UNSUR HARA P

PAPER

OLEH

FERNANDO ANDRE SIMANJUNTAK160301235

AGROEKOTEKNOLOGI VA

LABORATORIUM KESUBURAN TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017
UNSUR HARA P

PAPER

OLEH

FERNANDO ANDRE SIMANJUNTAK160301235

AGROEKOTEKNOLOGI VA

Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian Di
Laboratorium Kesuburan Tanah Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh
Dosen Penanggung Jawab

( )
NIM:
Diketahui Oleh Diketahui Oleh
Asisten Korektor Asisten Korektor

( ) ( )
NIM: NIM:

LABORATORIUM KESUBURAN TANAH


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya penullis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari paper ini adalah “Unsur Hara P” yang merupakan salah
satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Kesuburan
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata


Kesuburan Tanah serta kepada abang/kakak asisten yang telah membantu dalam
menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih belum sempurna dan terdapat
kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan paper ini,semoga paper ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Medan, Oktober 2017

Penulis
i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................ i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

Pendahuluan

Latar Belakang.............................................................................................
Tujuan Penulisan..........................................................................................
Kegunaan Penulisan.....................................................................................

Unsur Hara P

Sumber Unsur Hara Fosfor DalamTanah...............................................


Pergerakan Fosfor Didalam Tanah...............................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Fosfor....................

Kesimpulan

Daftar Pustaka

ii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah (bahasa yunani : pedon ; bahasa latin : solum) adalah produk


transformasi mineral dan bahan organik yang terletak di permukaan sampai
kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan,
yaitu : iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, bahan induk, dan
kurun waktu yang berjalan sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri
bahan induk aslinya baik ecara fisik, kimia, biologi, maupun morfologinya.
Tanah yang subur merupakan tempat hidup mikro organisme yang sangt
baik. Selain itu pula tanah yang merupakan sumber kehidupan yang baik adalah
tanah yang subur, yaitu kemampuan atau kualitas suatu tanah dalam menyediakan
unsur-unsur hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman,
dalam bentuk senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman dan dalam
perbandingan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu apabila suhu dan
faktor-faktor pertumbuhan lainnya mendukung pertumbuhan normal tanaman.
Tanah terdiri dari dua unsur hara yaitu unsur hara esensial dan non
esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain,
sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan
berpotensi menyebabkan gangguan pada pertumuhan tanaman, yang sering
diistilakan dengan defisiensi. Sedangkan dikatakan unsur hara non esensial karena
unsur hara tersebut belum diketahui secara jelas fungsinya. Sebagai contoh unsur
logam plumbum (Pb) dan kadmium (Cd).
Unsur hara esensial dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan unsur hara mikro, unsur hara makro
terdiri atas 9 unsur hara dan unsur hara mikro terdiri atas 7 unsur hara. Salah satu
unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur hara fosfor
(P).
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P, merupakan unsur
nonlogam,termasuk golongan nitrogendan dengan nomor atom 15. Fosfor
ditemukan oleh Hennig Brandt pada tahun 1669 di Hambrug, Jerman. Fosfor
berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti ‘pembawa terang’ karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glows in the drak). Ia menemukan
unsur ini dengan cara ‘menyuling’ air urin melalui proses penguapan dan setelah
dia menguapkan ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan.
Fosfor dapat ditemukan di bumi di dalam tanah, air dan sedimen. Siklus
fosfor tidak dapat ditemukan di udara yang mempunyai tekanan tinggi, ini karena
fosfor biasanya cair pada suhu dan tekanan normal. Siklus fosfor dapat
ditemukan sebagai partikel debu yang kecil. Perlahan-lahan bergerak dari endapan
di darat dan di sedimen, organisme hidup, dan jauh lebih lambat daripada kembali
ke tanah, air dan sedimen. Fosfor paling sering ditemukan dalam formasi batuan
sedimen dan laut sebagai garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari
pelapukan batuan melalui tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh
tanaman.
Jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya sangat kecil, sering kali faktor
pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu manusia sering
menggunakan fosfat sebagai pupuk pada tanah pertanian. Fosfat juga merupakan
faktor-faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman di ekosistem laut, karena tidak
begitu larut dalam air. Hewan menyerap fosfat dengan makan tumbuhan atau
binatang pemakan tumbuhan. Siklus fosfor melalui tanaman dan hewan jauh lebih
cepat daripada yang dilakukan melalui batu dan sedimen. Ketika hewan dan
tanaman mati, maka fosfat akan kembali ke tanah atau lautan lagi selama
pembusukan.Setelah itu, fosfor akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi,
tetap disana selama jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali
melalui pelapukan dan siklus dimulai lagi.
Di alam fosfor berikatan dengan oksigen yang disebut senyawa fosfat.
Namun, ketersediaan fosfat dalam tanah di Indonesia umumnya sangat rendah
yang disebabkan karena fosfat terikat menjadi AIPO4 pada tanah asam atau
Ca3(PO4)2 pada tanah basa. Tanaman tidak dapat menyerap fosfat terikat
sehingga harus diubah menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. Selain itu,
ketersediaaan fosfat dalam tanah sangat ditentukan oleh pH tanah, jumlah dan
tingkat dekomposisi bahan organik, serta kegiatan mikrooganisme dalam tanah
seperti jamur.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk mengetahui unsur hara p

yang terdapat dalam tanah.

Kegunaan Penulisan

Kegunaan penulisan dari paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Kesuburan Tanah Program

Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan

sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.


TINJAUAN PUSTAKA

Sumber Unsur Hara Fosfor DalamTanah

Tanah muda dengan curah hujan rendah biasanya mengandung fosfor


cukup tinggi, secara umum unsur hara fosfor dalam tanah terbagi atas dua
golongan yaitu P-organik dan P-anorganik.
Dominasi bentuk P-anorganik didalam tanah pada tanah-tanah muda
(pelapukan belum intensif) adalah sesuai dengan urutan Ca-P>Al-P>Fe-P;
sedangkan untuk tanah-tanah tua (pelapukan lanjut) sesuai dengan urutan Fe-
P>Al-P>Ca-P, dan untuk tanah andisol dengan urutan Al-P>Ca-P>Fe-P.
Bentuk P-organik didalam tanah sekitar 10% terdapat dalam mikroorganisme,
nilai ini sangat kecil apabila dibandingkan dengan P-total, bentuk P-organik
terdistribusi paling besar dipermukaan tanah dibandingkan dengan subsoil, karena
sesuai dengan bahan organik tanah.
Bentuk senyawa fosfor dalam tanah, yang tersedia bagi tanaman adalah P-
ortofosfat (P dikelilingi oleh 4 atom oksigen, O), yang merupakan turunan dari
asam folat, H2PO4.Lop P-ortofosfat yang banyak diserap tanaman adalah ion
ortofosfat primer (H2PO4-) dan sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat
sekunder (HPO4-).
Akhir-akhir ini banyak usaha yang meningkatkan efisiensi pemupukan
fosfor untuk mengurangi biaya usaha tani dari pupuk, khususnya pada tanah-tanah
mineral masam, petani langsung menggunakan pupuk fosfor dari batuan fosfat
alam. Batuan yang banyak mengandung pupuk fosfor adalah apatit (Ca-P) baik
berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen.

Pergerakan Fosfor Didalam Tanah

Bentuk fosfor didalam tanah selain dibedakan atas ketersediaannya,


beberapa ahli juga membedakan fosfor berdasarkan P-labil dan P-nonlabil. Seperti
telah dijelaskan diatas bahwa P-larut didalam tanah apabila hilang (diserap
tanaman) akan secara cepat diganti dalam bentuk P-labil (sebagai bentuk P-
terasorpsi). Kecepatan senyawa P-labil untuk mengadakan kesetimbangan dengan
P-larut membutuhkan waktu sekitar 24 jam hingga 48 jam. Sedangkan apabila
waktu yang dibutuhkan lebih lama maka P tersebut berasal dari bentuk P-non
labil.
Penambahan pupuk fosfor kedalam tanah akan meningkatkan fosfor dalam
larutan tanah hingga konsentrasinya masih <5 mg.l-1 dan menyebabkan fosfor
tersebut mula-mula akan di absorpsi dan belum ada yang di endapkan, tetapi
apabila dilakukan penambahan peningkatan pupuk P akan menyebabkan P selain
di adsorpsi juga akan diendapkan dalam bentuk mineral bebas (Al, Fe dan Ca).
Bentuk dan konsentrasinya berbeda tergantung kondisi tanah dan besarnya
penambahan, penambahan pupuk P dari batuan posfat alam akan sama dengan
penambahan superfosfat setelah 3-4 tahun penambahan. Ini menunjukan bahwa
fosfor batuan fosfat sangat tidak larut dan kelarutannya sesuai dengan waktu,
sama halnya dengan penambahan superfosfat setelah 3-4 tahun penambahan.
Disebagian besar tanah unsur fosfor bergerak sangat pendek, pada
umumnya tetap tinggal pada tempat pelapukan atau sekitar tempat pelapukan.
Hampir semua fosfor bergerak dalam tanah oleh difusi walaupun gerakannya
lambat dan sangat pendek uang tergantung pada lengas tanah, kondisi kering
menurunkan difusi secara nyata.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Fosfor

1. Status fosfor tanah


Tanah yang memdapat fosfor lebih dari fosfor yang diambil tanaman akan
memberikan status fosfor lebih tinggi, mempertahankan fosfor dalam status
optimum adalah sangat penting.
2. Tanaman
Beberapa tanaman mempunyai sistem perakaran serabut dan beberapa
tunjang. Perbedaan ini berperan dalam kemampuan tanaman dalam mengambil
dan selanjutnya dapat menentukan metode pemberian fosfor.
3. Kemasaman
Kelarutan berbagai senyawa fosfor dapat dipengaruhi oleh kemasaman
(pH) tanah. Fosfat yang berasosiasi Fe, Al dan Mn mempunyai kelarutan dalam
air rendah, logam tersebut sangat dominan ditanah masam.
4. Lengas
Peningkatan lengas tanah pada kondisi optimum akan meningkatakan
fosfor tersedia bagi tanaman, tanah dengan banyak lengas akan mengurangi O2,
sehingga dapat mengurangi pertumbuhan dan aktifitas akar.
5. Temperature
Temperature sangat penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan
tanaman, akan tetapi kurang penting dengan ketersediaan fosfor, temperature
sangat tinggi atau rendah dapat membatasi sarapan fosfor oleh tanaman.
6. Aerasi
Oksigen (O2)dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman dan absorpsi hara,
juga sangat penting untuk pelapukan bahan organik fosfor oleh mikroba.
7. Pemadatan
Pemadatan dapat mengurangi aerasi dan ruang pori dalam zone perakaran.
Hal ini akan mengurangi serapan fosfor dan pertumbuhan tanaman. Pemadatan
juga menyebabkan volume akar untuk melakukan penetrasi. Juga membatasi
untuk mengambil fosfor tanah, ini sesuai dengan jarak pergerakan fosfor sangat
pendek.

8. Hara lain
Penggunaan hara lain dapat menigkatkan serapan fosfor, penambahan
kalsium (pengapuran pada tanah asam) dan pemberian sulfur pada tanah alkalin
dapat meningkatkan ketersediaan fosfor. Sebaliknya pemupukan nitrogen dapat
meningkatkan serapan fosfor.
9. Jumlah liat
Tekstur makin halus retensi fosfor makin besar dan kuat. Tanah dengan
kadar liat yang tinggi akan dapat memfiksasi fosfor lebih tinggi dibandingkan
dengan kadar liat yang rendah.
10.Tipe liat
Tanah dengan liat kaolinit (pada tanah dengan curah hujan dan
temperature tinggi) dapat menahan atau memfiksasi lebih tinggi. Pada tanah ini
fosfor yang diberikan cepat diubah menjadi fosfor tidak larut.
KESIMPULAN

1.Fosfor merupakan unsur penting dalam makhluk hidup.


2.Bentuk senyawa fosfor dalam tanah, yang tersedia bagi tanaman adalah
Portofosfat yang merupakan turunan dari asam folat. Lop P-ortofosfat yang
banyak diserap tanaman adalah ion ortofosfat primer (H2PO4-) dan sejumlah
kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-).
3.Fosfor merupakan unsur esensiil tanaman.Oleh karena itu tanaman harus
mengandung unsur fosfor dengan jumlah yang cukup sebab merupakan unsur hara
makro bagi pertumbuhan untuk dapat tumbuh secara normal.
4.Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan fosfor, mengurangi biaya usaha tani
dari pupuk, petani langsung menggunakan pupuk fosfor dari batuan fosfat alam.

7
DAFTAR PUSTAKA

Winarto, W.P. dan M. Surbakti. 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan, Tanaman

Penambah Daya Ingat. Agromedia Pustaka. Jakarta. 64 hal.

Januwati, M. dan M. Yusron. 2005. Budi daya tanaman pegagan.


http//balittro.litbang.deptan.go.id. [22 Maret 2008].

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 286 hal.

Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D Beaton. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. 4th
Edition. Mcmillan Publishing Company. New York. 754 p.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 591 hal.

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Terjemahan dari:
Plant Physiology. Penerjemah: D.R. Lukman dan Sumaryono. Penerbit ITB.
Bandung. 343 hal.

Havlin, J.L., J.D. Beaton, S.L. Tisdale, and W.L. Nelson. 2005. Soil Fertility and
Fertilizers: An Introduction to Nutrient Management. Pearson Prentice Hall.
New Jersey. 515 p.

Marschner, H. 1985. Mineral Nutrition in Higher Plants. Academic Press. London.


674 p.

Madjid, A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online. Fakultas Pertanian
Unsri &Program Studi Ilmu Tanaman, Program Magister (S2), Program
Pascasarjana. UniversitasSriwijaya. Http://dasar2ilmutanah.blogspot.com.

Paul, E.A dan Clark, F.E. 1989. Soil Microbiology and Biochemistry Academic Press,
Inc. NewYork. USABuresh, R.J., Smithson, P.C. and Hellums, D.T. 1997.
Building soil phospharus capital in Africa.P. 111-149. In. R.J. Buresh et al.
(eds). Replenishing soil fertility in Africa SSSA Spec. Publ. 51.SSSA,

Arsyah,S.1989.Konservasi Tanah dan air.penerbit IPB,Bogor

Hakim, N et al.1986.Dasar dasar ilmutanah Pernerbit universitas lampung

Dr.ir. Kemas Ali Hanafiah,M.S. et al 2008 Dasar-Dasar ilmu tanah penerbit PT Raja
Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal KKN 2020
    Proposal KKN 2020
    Dokumen14 halaman
    Proposal KKN 2020
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Bisinis Plan Agro Farm Company
    Bisinis Plan Agro Farm Company
    Dokumen20 halaman
    Bisinis Plan Agro Farm Company
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • FORM Rencana Seminar Usul, Hasil, Sidang
    FORM Rencana Seminar Usul, Hasil, Sidang
    Dokumen5 halaman
    FORM Rencana Seminar Usul, Hasil, Sidang
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Proposal Toha (Rev Yh)
    Proposal Toha (Rev Yh)
    Dokumen11 halaman
    Proposal Toha (Rev Yh)
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • BAHAN
    BAHAN
    Dokumen4 halaman
    BAHAN
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • 199 214 1 PB
    199 214 1 PB
    Dokumen1 halaman
    199 214 1 PB
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Acc
    Pendahuluan Acc
    Dokumen50 halaman
    Pendahuluan Acc
    Ariska
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen3 halaman
    COVER
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Panah Merah Innovation Award 2020
    Panah Merah Innovation Award 2020
    Dokumen11 halaman
    Panah Merah Innovation Award 2020
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nama
    Daftar Nama
    Dokumen21 halaman
    Daftar Nama
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen3 halaman
    COVER
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir
    Daftar Hadir
    Dokumen7 halaman
    Daftar Hadir
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Jurnal
    Kumpulan Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Kumpulan Jurnal
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Yang Benar
    Daftar Isi Yang Benar
    Dokumen26 halaman
    Daftar Isi Yang Benar
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Cover (1) BEBSKY FIX!
    Cover (1) BEBSKY FIX!
    Dokumen3 halaman
    Cover (1) BEBSKY FIX!
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi YANG BENAR
    Daftar Isi YANG BENAR
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi YANG BENAR
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen19 halaman
    Isi
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Kultur Tunas
    Kultur Tunas
    Dokumen12 halaman
    Kultur Tunas
    Jhon Kelvin Sianturi
    0% (1)
  • Surat Permohonan1
    Surat Permohonan1
    Dokumen8 halaman
    Surat Permohonan1
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Dekan FP
    Jawaban Dekan FP
    Dokumen3 halaman
    Jawaban Dekan FP
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Cover Pangan
    Cover Pangan
    Dokumen5 halaman
    Cover Pangan
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Kelompk
    Kelompk
    Dokumen48 halaman
    Kelompk
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Cover Pangan
    Cover Pangan
    Dokumen5 halaman
    Cover Pangan
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Coverr PTKS
    Coverr PTKS
    Dokumen23 halaman
    Coverr PTKS
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen24 halaman
    Cover
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Paper Agm Jhonsianturi
    Paper Agm Jhonsianturi
    Dokumen30 halaman
    Paper Agm Jhonsianturi
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Cover Kedelai Pangan
    Cover Kedelai Pangan
    Dokumen3 halaman
    Cover Kedelai Pangan
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat
  • Coverr PTKS
    Coverr PTKS
    Dokumen23 halaman
    Coverr PTKS
    Jhon Kelvin Sianturi
    Belum ada peringkat