Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

KERUPUK JANGEK PALEMBANG


Jl. Willem Iskandar, Sadabuan
PADANGSIDIMPUAN

Disusun oleh :
Kelompok 5

1. DEDI PRAYOGI LUBIS


2. NASTA CHORYANISA SIMAMORA
3. NOVIKA DESKILA SIREGAR
4. NURFADILAH SIMATUPANG

SMK NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN


Jalan Sutan Soripada Mulia No.25 Telp/Fax.0634-22098
PADANGSIDIMPUAN 22715
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan nikmat-Nya, Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan data-data yang diperoleh selama
melaksanakan survei di Usaha Kerupuk Jangek Palembang tahun ajaran 2022/2023 yang
dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2022. Kami dapat menyusun laporan prakerin ini
dengan baik berkat bantuan serta bimbingan dari pihak sekolah dan pihak lain yang
bersifat membantu agar terciptanya laporan serta hasil kerja yang baik bagi kami. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua serta keluarga yang memberikan dukungan dan do’a kepada kami
2. Guru Mata Pelajaran PAPJD Manufaktur yaitu Ibu Nurkhairiyah Ritonga, S.Pd
3. Pemilik Usaha Kerupuk Jangek Palembang
4. Serta semua pihak-pihak yang turut membantu kami selama melakukan kunjungan
industri
Dalam penyusunan laporan ini sudah dibuat dengan sebaik mungkin sesuai yang telah
ditetapkan. Namun di dalam hal ini kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan
serta kekeliruan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta
saran yang membangun dari Bapak/Ibu guru. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih
atas bantuan serta saran sehingga dapat membuat laporan ini dengan baik dan benar.

Padangsidimpuan, 25 Juli 2022


Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................iii
Daftar Gambar................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah.....................................................................................5
2. Tujuan Kunjungan Industri................................................................................5
3. Manfaat Kunjungan Industri...............................................................................5
BAB II BAGIAN INTI
1. Pengertian Kerupuk........................................... ................................................... 6
2. Bahan Baku dan Bahan Penolong...........................................................................6
3. Alat-Alat yang Digunakan Dalam Proses Produksi................................................7
4. Proses Produksi Kerupuk Jangek Palembang..........................................................7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..........................................................................................................
2. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bahan Baku : Tepung...........................................................................................


Gambar 1.2 Bahan Penolong : Garam, vetsin, pewarna makanan............................................
Gambar 1.3 Penjemuran Kerupuk.. .........................................................................................
BAB I
1. Latar Belakang Masalah
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman dan wawasan siswa
tentang dunia kerja. Kegiatan kunjungan tersebut berkaitan dengan mata pelajaran PAPJD
Manufaktur agar siswa mengerti bagaimana cara untuk memperoleh penjelasan tentang
proses pembuatan kerupuk jangek Palembang. Kunjungan industri dilakukan untuk
memberikan gambaran tentang proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang
diperoleh dari sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang diperoleh
selama kunjungan industri.

2. Tujuan Kunjungan Industri


Tujuan kunjungan industri adalah memperkenalkan kepada siswa tentang berbagai
kegiatan kerja. Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi para siswa
yaitu sebagai berikut:
a) Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia usaha
b) Mendorong siswa agar mempunyai kreativitas yang tinggi
c) Memberikan motivasi baru kepada terutama dalam belajar
d) Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir
e) Memberikan bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang
mandiri

3. Manfaat Kunjungan Industri


a) Bagi Siswa
Menambah wawasan dan pengetahuan dan pengalaman. Terjalinnya
hubungan baik antara pihak sekolah, siswa, perusahaan/industri sehingga
memudahkan akses lulusan untuk mencari pekerjaan di perusahaan yang
bersangkutan.

b) Bagi Perusahaan/Industri
Usaha/industri diharapkan mendapatkan inovasi sehingga perusahaan bisa
lebih maju. Memudahkan perusahaan/industri untuk mencari tenaga kerja
yang berpendidikan dan berpengalaman.
BAB II
1. Pengertian Kerupuk
Kerupuk adalah suatu jenis makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan yang
mengandung pati cukup tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa kerupuk merupakan jenis
makanan kecil yang mengalami pengembangan volume membentuk produk yang porus dan
mempunyai densitas rendah selama proses penggorengan. Demikian juga produk ekstrusi
akan mengalami pengembangan pada saat pengolahannya. Pengembangan kerupuk
merupakan proses ekspansi tiba-tiba dari uap air dalam struktur adonan sehingga diperoleh
produk yang volumenya mengembang dan porus. Pada dasarnya kerupuk mentah diproduksi
dengan gelatinisasi pati adonan pada tahap pengukusan, selanjutnya adonan dicetak dan
dikeringkan. Pada proses penggorengan akan terjadi penguapan air yang terikat dalam gel
pati akibat peningkatan suhu dan dihasilkan tekanan uap yang mendesak gel pati sehingga
terjadi pengembangan dan sekaligus terbentuk rongga-rongga udara pada kerupuk yang telah
digoreng.

2. Bahan-Bahan Pembuatan Kerupuk


Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk meliputi bahan baku utama, yaitu
bahan yang digunakan dalam jumlah besar dan fungsinya tidak dapat digunakan oleh bahan
lain, dan bahan baku tambahan yang merupakan bahan pelengkap bahan baku utama dalam
proses produksi. Sebagai bahan baku utama dalam pembuatan kerupuk adalah bahan-bahan
berpati, misalnya tepung tapioka, tepung sagu, tepung terigu atau tepung beras (kadang-
kadang nasi). Tetapi yang paling banyak digunakan untuk pembuatan kerupuk adalah tepung
tapioka yang berasal dari ketela pohon. Sedangkan sebagai bahan pelengkapnya adalah
daging ikan (untuk kerupuk ikan), hancuran udang (untuk kerupuk udang), garam, vetsin
(mono sodium glutamat atau MSG), serta kadang-kadang zat warna. Kerupuk dibuat dari
bahan baku dan bahan tambahan. Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam jumlah
besar dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh bahan lain. Bahan tambahan adalah bahan
yang diperlukan untuk melengkapi bahan baku dalam proses produksi. Sumber bahan baku
yang digunakan untuk membuat kerupuk adalah bahan pangan dengan kandungan
karbohidrat yang cukup tinggi, yaitu pati. Pati yang digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan kerupuk disebut sebagai puffable material. Puffable material adalah bahan yang
memegang peranan utama dalam proses pemekaran produk. Bahan tambahan yang digunakan
yaitu sebagai bahan penimbul cita rasa, berupa bahan pangan yang mengandung protein,
lemak, penambah rasa manis, rasa gurih dan air untuk membentuk adonan kerupuk. Bahan
baku kerupuk sagu adalah tepung sagu, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah
terigu, garam dan bawang putih. Pati merupakan komponen terbanyak dalam kerupuk sagu
mentah yaitu 85.56 persen pada kadar air 9.44 persen berat basah, karena tepung sagu yang
digunakan mempunyai kandungan pati yang cukup tinggi. Pati sagu mempunyai kadar
karbohidrat sangat tinggi sekitar 98 persen berat kering. Granula pati sagu mempunyai daya
mengembang yang tinggi yaitu 97 persen. Hal ini diperlukan pada tahap pengembangan
kerupuk. Jadi tepung sagu merupakan bahan baku kerupuk yang potensial. Mutu kerupuk
yang dihasilkan seperti volume pengembangan, kerenyahan dan tingkat kesukaan konsumen
terhadap rasa dipengaruhi oleh mutu tepung yang memenuhi persyaratan organoleptik, seperti
penampakan putih, kering, bersih dan tidak berbau asam.

a) Bahan Baku Kerupuk Jangek Palembang


 Tepung tapioka (kanji

Gambar 1.1 Tepung Tapioka

b) Bahan Penolong Kerupuk Jangek Palembang


 Garam
 Vetsin (MSG)
 Pewarna makanan

Gambar 1.2 Garam, vetsin, pewarna makanan

3. Alat-Alat yang Digunakan Dalam Proses Produksi


Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi Kerupuk Jangek Palembang antara lain:
 Baskom/Wadah
 Cetakan
 Ampar
 Wajan

4. Proses Produksi Kerupuk Jangek Palembang

Pembuatan kerupuk secara umum terdiri dari tiga tahap penting, yaitu pembuatan
adonan, pencetakan adonan dan pengeringan.

a) Pembuatan adonan kerupuk

Pembuatan adonan kerupuk merupakan tahap yang penting dalam pembuatan


kerupuk mentah. Pembuatan adonan kerupuk dilakukan dengan mencampurkan bahan
utama dan bahan-bahan tambahan yang diaduk secara merata, lalu diuleni dengan
tangan sehingga dihasilkan adonan yang liat dan homogen. Dengan cara lain, pembuatan
adonan kerupuk dilakukan dengan mencampurkan ¼ bagian tepung tapioka, air, garam,
bumbu, sehingga diperoleh campuran seperti bubur. Campuran tersebut selanjutnya
dicampurkan kembali dengan sisa tepung tapioka sehingga terbentuk adonan yang
homogen. Pencampuran adonan dihentikan bila adonan tidak lengket di tangan atau
pada alat pencampuran.

b) Pencetakan adonan kerupuk

Pencetakan adonan kerupuk dimaksudkan untuk memperoleh bentuk dan ukuran


yang seragam. Keseragaman ukuran penting untuk memperoleh penampakan dan
penetrasi panas yang merata sehingga memudahkan proses penggorengan dan
menghasilkan kerupuk goreng dengan warna yang seragam. Pencetakan adonan kerupuk
dapat dibuat menjadi bentuk silinder, lembaran dan melingkar. Pada pembuatan kerupuk
jangek Palembang pencetakan dibuat menjadi bentuk lembaran. Adonan kerupuk bentuk
lembaran dicetak dengan menggunakan alat penggiling mie atau bisa juga dengan alat
khusus. Dengan alat ini ketebalan adonan kerupuk dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan.

c) Pengeringan Kerupuk
Proses pengeringan kerupuk mentah bertujuan untuk menghasilkan bahan dengan
kadar air tertentu. Kadar air yang terkandung dalam kerupuk mentah akan
mempengaruhi kualitas dan kapasitas pengembangan kerupuk dalam proses
penggorengan selanjutnya. Tingkat kekeringan tertentu diperlukan kerupuk mentah
untuk menghasilkan tekanan uap yang maksimum pada proses penggorengan sehingga
gel pati kerupuk bisa mengembang. Pengeringan kerupuk bertujuan juga untuk
pengawetan, pengurangan ongkos transportasi dan mempertahankan mutu. Proses
pengeringan kerupuk jangek Palembang dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar
matahari langsung. Kerupuk jangek palembang dapat mengembang dengan sempurna
atau menjadi renyah jika dijemur dibawah cuaca terik cukup 1 (satu) hari saja, tapi jika
cuaca kurang terik akan membutuhkan 2 (dua) hari supaya kerupuk bisa mengembang
sempurna atau menjadi renyah saat digoreng.

Gambar 1.3 Penjemuran Kerupuk

d) Penggorengan Kerupuk

Setelah proses pengeringan selesai tahap selanjutnya adalah tahap penggorengan.


Untuk mendapatkan kerupuk yang nikmat, kamu perlu menjemurnya terlebih dahulu
sebelum digoreng. Hal ini dilakukan supaya kerupuk lebih kering dan mudah mekar saat
digoreng. Kerupuk mentah yang alot karena tersimpan di tempat lembab dan tidak
dijemur kembali dapat membuat kerupuk tetap alot meski sudah digoreng.Memilih
penggorengan yang tepat juga sangat penting dalam cara menggoreng kerupuk. Wajan
cekung merupakan penggorengan tepat untuk kerupuk agar kerupuk bisa mekar dengan
baik. Selain memilih penggorengan yang tepat, gunakan juga minyak baru untuk
menggoreng kerupuk. Selain itu, memastikan panas api kompor tepat juga sangat
berpengaruh dalam cara menggoreng kerupuk agar mekar sempurna. Jangan
menggoreng kerupuk saat panas api belum maksimal. Jangan pula menggoreng kerupuk
saat panas api berlebihan. Kamu harus memastikan bahwa panas api tepat, hingga
membuat minyak goreng tidak terlalu dingin maupun tidak terlalu panas. Minyak
yang .terlalu dingin akan membuat kerupuk sulit mekar, sementara minyak yang terlalu
panas akan membuat kerupuk cepat matang tapi keras dan tidak mau mekar.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Usaha produksi kerupuk Jangek Palembang ini menjadikan suatu peluang usaha
yang cukup menjanjikan selain karena pembuatan yang mudah, harga dan bahan baku
mudah di dapat serta peminat cemilan ini cukup banyak. Sehingga cemilan kerupuk
Jangek palembang bisa dinikmati bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa.

2. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penyususan laporan keuangan ini jahu dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga dapat menjadi acuan
dan pengalaman bagi penulis untuk lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga
laporan ini dapat menjadi motivas karya yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

http://smknuvo.blogspot.com/2012/01/contoh-format-laporan-kunjungan.html
http://andrian.students-blog.undip.ac.id/2010/03/21/modifikasi-page-number-ms-
word/
LAMPIRAN

1. FOTO SAAT MELAKUKAN SURVEI KE TEMPAT USAHA


2. FOTO KERUPUK JANGEK PALEMBANG YANG SIAP DIJUAL

Anda mungkin juga menyukai