Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

DESIGN KEMASAN KUE KERING LEBARAN “KUE KACANG”


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu dan Teknologi Pengemasan Pangan
Dosen pengampu: Ina Siti Nurminabari Ir. MP.

Disusun oleh :
Angga Idham 240361190
Fahra Fahrihatun 240361190
Rahma Aula Ramadhan 240361190

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah ilmu dan
teknologi pengemasan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tidak lupa tercurahkan
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Desain kemasan kue lebaran “ kue kacang” ” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi. Kami menerima segala bentuk krtik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ilmu dan teknologi
pengemasan ini dapat bermanfaat.

Garut, Desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN .....................................................................................

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................


1.3 Tujuan ...............................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................................

2.1 Indentifikasi produk kue kacang .........................................................................

2.2 Identifikasi material kemasan produk .................................................................

2.3 Indentifikasi design kemasan ..............................................................................

BAB III : PENUTUP ..............................................................................................

3.1 kesimpulan …….................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Seiring dengan kegemaran masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi makanan
ringan, kue kering merupakan alternatif konsumen dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kue kering merupakan makanan ringan yang dapat dinikmati untuk konsumsi pribadi
ataupun hantaran pada relasi dan keluarga untuk momen yang spesial seperti hari raya
Lebaran, Natal, dan lain-lain. Kue kering tersedia dalam berbagai jenis tampilan dan varian
rasa agar konsumen dapat merasakan pengalaman yang berbeda dalam mengkonsumsi kue
kering. Perkembangan saat ini menjadikan persaingan dalam bisnis kue kering sangat
kompetitif.
Perkembangan ini dapat dilihat dengan banyaknya orang mengirim parcel sebagai
bentuk ucapan terima kasih atau ucapan selamat kepada seseorang atau keluarga, di mana isi
parcel tersebut adalah kue kering. Khususnya pada hari raya lebaran di mana permintaan
masyarakat terhadap kue kering meningkat drastis hingga meningkat 50% dibanding hari
biasa pada periode bulan puasa dan jelang ramadhan, ini dikutip oleh seorang pemilik usaha
kue kering. Hal ini mendorong para pengusaha berlomba-lomba untuk memasuki bisnis kue
kering dengan menawarkan berbagai macam kualitas dan aneka rasa dengan harga yang
bersaing. Dengan banyaknya pengusaha yang memasuki bisnis kue kering ini menjadikan
konsumen bingung untuk memilih kue kering mana yang harus dibeli oleh konsumen.
Pengusaha kue kering berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan
menerapkan strategi-strategi agar kue keringnya dapat laku dibeli oleh konsumen. Salah satu
strategi yang di terapkan oleh pengusaha kue kering adalah meningkatkan kualitas produk
kue kering dan dari segi kemasannya menjadi lebih menarik.
Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan
wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Kemasan dapat di artikan sebagai suatu benda
yang berfungsi untuk melindungi, mengamankan produk tertentu yang berada di dalamnya
serta dapat memberikan citra tertentu pula untuk membujuk penggunanya. Secara fungsi
wujudnya harus merupakan kemasan yang mudah di mengerti sebagai suatu yang mudah
dibawa, melindungi dan mudah di buka untuk benda maupun produk apapun. Yang
terpenting, kemasan harus berhasil dalam uji kelayakan sebagai fungsi pengemas, dapatkah
menjaga produknya secara keseluruhan, dapatkah menjaga untuk mengkondisikan produk
tersebut dalam jangka waktu tertentu dan karena perpindahan tempat. Fungsi kemasan dalam
suatu produk, yaitu untuk keamanan produk yang dipasarkan, sebagai pembeda dari produk
pesaing, kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen,
menjaga produk yang dikemas lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh cuaca serta kemasan dapat melaksanakan fungsi pemasaran. Melalui
kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah
pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan
membedakan produknya. Meningkatkan penjualan. Karena itu kemasan harus dibuat menarik
dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Bagaimana identifikasi produk kue kering kacang ?
1.2.2 Bagaimana identifikasi material kemasan pada produk kue kacang ?
1.2.3 Bagaimana identifikasi design kemasan produk kue kacang ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengidentifikasi produk kue kacang
1.3.2 Untuk mengidentifikasi kemasan produk kue kacang
1.3.3 Untuk mengidentifikasi design kemasan produk kue kacang

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi produk kue kacang


Cookies adalah kue manis berukuran kecil dibuat dengan bahan dasar tepung
terigu dan bahan tambahan lain (lemak, telur) yang membentuk suatu formula adonan.
Adonan dimasak dengan cara dipanggang atau dioven sehingga memiliki sifat dan
struktur tertentu (Suhardjito. 2006). Bahan dasar cookies adalah tepung terigu dengan
jenis soft flour dan bahan tambahan lain diantaranya lemak, telur dan garam. Bahan dasar
pembuatan cookies adalah tepung terigu sebagai kerangka adonan. Disebut kerangka
adonan karena saat adonan dibuat, pati dan protein akan menyerap cairan sehingga
pengadukan yang berlebihan pada adonan akan menyebabkan terbentuknya gluten, gluten
yang terbentuk akan menyebabkan cookies menjadi keras, maka dari itu pengadukan
dilakukan seminimal mungkin. Pada proses pembakaran cookies, pati pada tepung terigu
akan menyerap cairan sehingga waktu dan suhu pembakaran akan membuat cookies
menjadi mengering dan mengeras.

Cookies mempunyai beberapa jenis yang dikelompokan berdasarkan metode


pembuatannya. Ada delapan jenis cookies yaitu bagged cookies, dropped cookies, rolled
cookies, molded cookies, ice box cookies, bar cookies, sheet cookies, dan stencil cookies
(Gisslen,2017). Kue kacang termasuk kedalam jenis Molded cookies, molded cookies
yaitu cookies yang adonan pembuatannya dibentuk dengan alat atau dengan tangan.
Kacang tanah mempunyai nama ilmiah Arachis hypogea L. Buah kacang tanah
berbentuk polong. Biji kacang tanah memiliki warna yang bermacammacam yakni putih,
merah, ungu, dan kesumba. Kacang tanah merupakan salah satu sumber lemak dan
protein nabati yang cukup penting dalam pola menu makanan penduduk Indonesia.
Kacang tanah dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti
kacang garing, kacang asin, pasta kacang tanah, susu kacang tanah, permen dan kue
kacang lain-lain, baik secara sederhana maupun industri teknologi modern.
Kue kacang tanah adalah sejenis kue kering yang berbahan dasar kacang tanah
dengan berbagai varian bentuk, seperti bentuk bulat, hati ataupun bulan sabit. Kue yang
mulanya berasal dari Negeri Paman Sam itu juga punya julukan lain yakni peanut-butter
cookies. Kue kering klasik berbahan utama dari kacang ini bertekstur lembut, tebal, dan
rapuh, namun sekali dicoba bisa membuat ketagihan. Rasanya yang sedikit manis dengan
gurih yang mendominasi membuat kue kacang menjadi favorit banyak orang. Kue kacang
tanah dibuat dari adonan ,tepung terigu, telur, gula halus, minyak goreng, dan bahan
dasarnya kacang tanah yang telah dikupas kulitnya dan kemudian dipanggang di
dalam oven sampai matang.

Kandungan gizi yang terdapat dalam kue kacang adalah Protein, Kalori,
Karbohidrat, Lemak dan kolesterol. Menurut Sajogyo (1994) bahwa kelompok bahan
pangan nabati (tumbuh tumbuhan) kacang-kacangan punya kandungan protein tinggi
misalnya kedelai (35 %), kacang tanah (25 %), kacang merah (23 %) dan kacang hijau
(22 %). Pada umumnya kue kacang yang sering dijumpai adalah berasal dari kacang
tanah sebagai bahan dasarnya. Kacang tanah sendiri memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi yaitu sekitar 25%. Hal ini yang menjadikan kue kacang memiliki nilai gizi
yang cukup baik untuk dikonsumsi. Selain kaya akan protein, kue kacang memiliki rasa
yang identik tidak terlalu manis dengan gurih yang mendominasi sehingga membuat rasa
kue kacang sangat khas.

Proses pembuatan kue kacang


Penyangraian
kacang tanah

Tumbuk kacang
tanah hingga halus

Pencampuran kacang
tanah dengan adonan

Proses pemipihan
adonan

Pencetakan kue

Pengolesan toping

Proses pemanggangan

Proses pembuatan kue kacang diawali dengan menyangrai kacang tanah terlebih dahulu.
Setelah disangrai, kacang dipisahkan dari kulit arinya kemudian ditumbuk atau dihaluskan.
Langkah selanjutnya adalah mencampurkan kacang yang telah ditumbuk halus ke adonan tepung
terigu, garam, gula, juga margarine atau minyak sayur. Aduk semua adonan tersebut sampai
merata dan kalis. Setelah kalis, selanjutnya dipipihkan dengan kayu silinder untuk mendapatkan
hasil adonan yang tebalnya merata, kurang lebih 5 hingga 7 mm. Setelah itu, adonan siap untuk
dicetak sesuai dengan cetakan dengan bentuk yang diinginkan. Pada bagian atas kue yang telah
dicetak, diolesi kuning telur sebagai toping agar tampilan kue menjadi menarik. Kemudian
dipanggang hingga matang dan didinginkan agar tidak hancur pada saat akan dikemas ke dalam
wadah.

2.1.1 Inovasi
Kue kacang sudah lumrah ditemui di saat lebaran. Namun selama ini masyarakat
masih mempertahankan rasa original kue kacang, sedangkan kebutuhan pasar yang
modern menuntut para pengusaha untuk lebih banyak berinovasi. Salah satu inovasi yang
dapat diterapkan dalam kue kacang adalah dengan penambahan varian rasa yang lebih
beragam, salah satunya yaitu teh hijau.

Teh hijau adalah minuman populer di kawasan Tiongkok, Taiwan, Hong Kong,
Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara. Minuman ini berasal dari daun the yang
dipanaskan unutk mencegah oksidasi atau yang diseduh secara langsung.Teh hijau
banyak digunakan sebagai alternatif dari teh hitam karena memiliki banyak antioskidan
(Lambert and Elias, 2010). Selain kaya akan antioksidan, kandungan yang terdapat dalam
teh hijau adalah vitamin B, folat, mangan, potasium, magnesium, dan kafein. Oleh sebab
itu teh hijau kaya manfaat bagi kesehatan. Inovasi pangan baik yang berasal dari kacang
dan teh hijau sudah cukup banyak ditemui baik makanan dan minuman cukup banyak
tersedia, oleh karena itu kue kacang dengan variasi teh hijau akan lebih mudah diterima
dimasyarakat. Kue kacang dengan campuran ekstrak teh hijau ini bisa menjadi camilan
yang memudahkan masuknya asupan antioksidan ke dalam tubuh selain itu juga bisa
menjadi alternatif juga bagi yang menghindari konsumsi bahan pangan hewani sehari-
hari.
2.1.2 Kerusakan pada produk
1) Kerusakan Mekanis
Kerusakan mekanis adalah kerusakan yang disebabkan karena bahan mengalami
benturan-benturan mekanis yang terjadi selama pemanenan, transportasi ataupun
penyimpanan. Contohnya: Pada waktu dipanen buah yang jatuh atau membentur
permukaan keras menjadi memar. Urbi-umbian yang terkena cangkul atau terpotong oleh
alat pemanen, penumpukan bahan selama pengangkutan dan penyimpanan yang tidak
memadai akan merusak bahan yang diletakkan pada bagian bawah.
2) Kerusakan fisik adalah kerusakan bahan karena perlakuan-perlakuan fisik yang tidak
tepat. Contohnya: Kerusakan warna dan tekstur pada daging yang dibekukan, tepung
mengeras atau membatu karena penyimpanan pada tempat yang lembab.
3) Kerusakan Fisiologis dan Biologis
Kerusakan fisiologis terjadi karena reaksi peruraian selama proses metabolisme
yang terjadi secara alamiah dalam bahan. Contohnya: Pelunakan pada daging dan ikan
setelah disembelih, pematangan buah dilanjutkan dengan kerusakan alamiah. Kerusakan
biologis biasanya disebabkan oleh aktivitas dari hewan, seperti ulat yang merusak buah
atau sayur, tikus dan serangga yang merusak bahan-bahan makanan selama penyimpanan,
dan sebagainya.
4) Kerusakan Kimiawi
Kerusakan kimiawi adalah kerusakan yang terjadi karena reaksi kimia yang
berlangsung di dalam bahan makanan. Misalnya : Reaksi pencokelatan pada beberapa
jenis buah dan sayur, seperti pisang, kentang, terong, dan apel, reaksi ketengikan minyak,
dan sebagainya.
5) Kerusakan Mikrobiologis
Kerusakan mokrobiologis adalah kerusakan makanan karena adanya aktivitas
mikroorganisme, seperti bakteri, yeast, dan jamur yang mengkontaminasi makanan.
Kerusakan jenis ini paling banyak ditemukan pada bahan makanan. Kerusakan jenis ini
juga harus diwaspadai, karena ada kemungkinan bersama-sama dengan mikroorganisme
perusak terdapat pula mikroorganisme penyebab penyakit dan keracunan.
2.2 Identifikasi material produk

Anda mungkin juga menyukai