Anda di halaman 1dari 24

PEMBUATAN INDUSTRI ES KRIM DENGAN RASA JERUK GARUT UNTUK

MENGEMBANGKAN POTENSI PERTANIAN GARUT

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan Industri Pangan

Dosen Pengampu : Dr. Hari, S.TP.,M.T

Kelompok : 2

Nur Azizah Ramdini 24036119007

Puja Khoerunnisa 240361190

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GARUT
DAFTAR ISI

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangan merupakan kebutuhan penting bagi manuasia yang harus dipenuhi.
Produk olahan pangan banyak sekali jenisnya dengan penggunaan bahan dasar sayur
dan buah. Pangan lokal contohnya yang dapat dikembangkan menjadi produk
olahan yang sangat menarik minat masyarakat seperti produksi dari buah jeruk
garut. Jeruk garut merupakan salah satu komoditas pangan lokal unggulan dari kota
Garut Jawa Barat. Jeruk Garut memiliki kandungan vitamin c dan antioksidan yang
meningktakan system kekebelan tubuh dan manfaat lainnya serta memilki cita rasa
yang kuat.
Hal ini mendasari pembuatan pabrik industri dengan pengakatan produk lokal
jeruk Garut dibuat menjadi sebuah es krim bertekstur lembut, bercita rasa manis dan
asam, serta aroma jeruk yang kuat. Es krim merupakan produk olahan yang sangat
digemari dari semua kalangan terutama anak – anak. Pembuatan pabrik es krim
jeruk garut ini dapat berlokasi di Garut sendiri sebagai sentralnya sebagai komoditas
jeruk garut. Dalam pembuatan es krim tentunya memerlukan susu, di kota Garut
terdapat industri sapi perah berlokasi di Tarogong Kaler. Sehingga pembuatan
produk es krim ini benar – benar hasil dari daerah sendiri. Jika produk es krim ini
berkembang dan diminati masyarakat lokal maupun luar damapak positifnya nama
kota Garut akan semakin dikenal banyak orang.
1.2 Kerangka Analisis
Dalam pembuatan suatu industri maka harus mengetahui terlebih dahulu aspek –
aspek kelayakan sebuah industri yaitu aspek strategi dan peluang seperti
menganalisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Threats aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek
lingkungan dan aspek finansial . Sehingga Studi kelayakan industri , proyek atau
bisnis merupakan suatu kegiatan mengevaluasi, menganalisis, dan menilai layak
atau tidak suatu proyek dijalankan.

1
1.3 Manfaat dan Tujuan
Manfaat dari studi kelayakan ini adalah untuk menjadi tolak ukur para pelaku
usaha dalam mendirikan sebuah industri makanan yang layak dan aman untuk
beroprasi. Sedangakan Tujuan meproduksi produk es krim jeruk Garut ini yaitu
untuk memgembangkan potensi pangan lokal yaitu jeruk Garut dengan membuat
olahan lebih lajut menjadi es krim yang banyak digemari. Serta membantu usaha
sapi perah garut dengan membeli langsung susu segar untuk membuat es krim jeruk
ini. Selain itu tujuan pembuatan industri makanan ini di Garut yaitu untuk membuat
peluang tenaga kerja bagi para lulusan teknologi pangan. Manfaat produk es krim
jeruk ini tentunya menyehatkan bagi tubuh kita yang dimana jeruk memiliki vitamin
c yang sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh, belum lagi manfaat
dari susu segar seperti membantu pertumbuhan tulang, sehingga es krim jeruk ini
kaya akan manfaat.
1.4 Ruang Lingkup
Dilakukan berbagai analisis untuk menunjang kemajuan sebuah industri yang
dapat berkembang, bertahan lama serta layak dioperasikan. Aspek yang dianalisis
yaitu aspek peluang dan strategi, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek finansial.
1.5 Tim Studi
Tim yang berkontribusi dalam pembentukan industri es krim jeruk yang
mengangkat produk lokal ini terdiri dari :
1. Nur Azizah Ramdini 24036119007
2. Puja Khoerunnisa 24036119010

i
BAB II

ASPEK PELUANG DAN STRATEGI

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka Panjang. Strategi adalah
tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber
daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Menurut Hamel dan Prahalad, strategi
merupakan tindakan yang bersifat incrental (mengikat) dan terus menerus, serta
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan
dimasa depan. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan komperensi inti.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi


perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Keputusan strategis perusahaan perlu
pertimbangan faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan maupun faktor
eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya
pertimbangan - pertimbangan penting untuk analisis SWOT.

1. Peluang utama yang dihadapi dalam perencaan pembuatan industri atau pabrik es
krim ini adalah :
a. Mengembangkan pangan lokal asal Garut yaitu Jeruk.
b. Membantu industri susu perah di Garut dengan setiap harinya membeli pasokan
susu untuk pembuatan es krim.
c. Membuka lapangan pekerjaan bagi para lulusan teknologi pangan.
d. Semua kalangan masyarakat mengetahui es krim.
2. Ancaman utama yang dihadapi dalam dalam perencaan pembuatan industri atau
pabrik es krim ini adalah :
a. Banyaknya industri es krim ternama yang memungkinkan sulit dalam promosi
ke masyarakat.
b. Banyaknya variasi rasa es krim yang lebih menarik.
Ada hal – hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu unit usaha yaitu :

Faktor Lingkungan Nilai Dampak


masyarakat dari semua kalangan terutama anak - anak pasti menyukai
 + yang namanya es krim. Sehingga masyarakat lokal harus mengetahui
Sosial Ekonomi
adanya es krim yang diproduksi di Garut
Masyarakat
Masyarakat tidak akan langsung tahu bahwa es krim yang diproduksi
 -
merupakan produk lokal.
Penggunaan teknologi dapat membantu pembuatan es krim jeruk
+  Garut Ini. Serta mempromosikan Produk olahan pangan lokal
Teknologi tersebut.
penggunaan teknologi yang canggih untuk produksi membutuhkan
 -
biaya yang besar.
sedikit sekali industri yang mengeluarkan es krim rasa jeruk dengan
 +
tekstur soft serve, diharap kreasi ini dapat diminati masyarakat
Kompetitor
 _ banyak pengusaha atau industri es krim yang sudah ternama
karena masyarakat sudah dengan namanya es krim. Memungkin
 +
Administrasi dan adanya keuntungan yang sangat besar dari usaha ini
Keuangan Tinnginya modal untuk membuat industri es krim ini. Karena
 -
menggunkan teknologi modern.
+  SDM yang dibutuhkan lulusan teknologi pangan
Sumber Daya
Manusia -  Sedikitnya lulusan teknologi pangan dari garut

Pemasaran Nilai Dampak


Memberikan produk es krim yang bercita rasa manis dan asam serta
 +
Produk aroma yang kuat.
 - Es krim yang dijual masih es krim jeruk yang biasa saja.
Harga dari eksrim jeruk tidak akan jauh berbeda dengan harga yang
 +
ada di luaran
pricing
Penggunaan bahan baku yang baik memerlukan biaya yang cukup

besar juga
Nama es krim sudah banyak orang ketahui sehingga lebih mudah
 +
promosi untuk orang tahu bahwa ada produk es krim lokal.
 - Kegiatan promosi masih kurang

Analisis yang lain yaitu Analisis Product Life Cycle (PLC) untuk mengetahui
perkembangan produk dari awal keluar hingga akhir masa produk. Adapun analisis PLC
adalah sebagai berikut :

i
Fase IV Stake
Fase I Development Fase II Growth Fase III Maturity Fase V Decline
Out
Memperkenalkan
melakukan
adanya es krim rasa Mulai
Permintaan inovasi , kreasi
jeruk yang banyaknya toko
pasar semakin Turunnya yang menarik
diproduksi di atau
banyak melebihi permintaan dari pembuatan
daerah Garut supermarket
kapasitas pasar dari es krim jeruk,
dengan yang memesan
produksi sebelumnya. atau membuat
mengembangkan es krim jeruk
biasanya produksi es krim
produk pangan ini
dengan rasa lain
lokal
adanya melakukan
Kegiatan
sudah tidak penurunan promosi dengan
Kegiatan promosi promosi
melakukan permintaan dari mengenalkan Es
gencar dilakukan dikurangi,
promosi karena pasar sehngga krim jeruk
untuk karena sudah
es krim ini sudah melakukan dengan inovasi
memperkenalkan banyak orang
dikenal kembali lain serta
produk pada mengetahui
masyarakat lokal promosi memperkenalka
masyarakat. entang olahan
maupun luar dengan sangat n es krim rasa
pangan lokal ini
menarik baru
Mulai banyak Melakukan
Belum banyaknya Sudah Kompetitor
kompetitor hubungan baik
kompetitor yang banyaknya meninggalkan
yang seperti kerja
memunculkan es kompetitor prouk lama
memproduksi sama karena
krim rasa jeruk memilki dengan
es krim dengan memngeluarka
dengan tekstur produksi seperti memproduksi
rasa dan tekstur n prouk yang
lembut ( Soft serve) ini produk baru
yang sama sama
Sehingga, dengan adanya strategi dan aspek peluang dapat memberikan
gambaran pada para pengusaha industri makanan untuk lebih bijaksana dan berhati –
hati dalam memulai usaha. Produk yang dibuat diharapkan dapat diterima dan didukung
oleh pemerintah daerah dan masyarakat lokal karena salah satu usaha juga untuk
mengembangan dan memajukan pangan lokal menjadi sesuatu yang baru yang akan di
komersilkan secara luas ke seluruh wilayah Indonesia.

1
BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Menurut Kasmir dan Jakfar (2004:65), aspek pasar dan pemasaran bertujuan
untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur dan peluang pasar
yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang, serta bagaimana strategi pemasaran
yang harus dilakukan. Maka dari itu pembuatan industri eksrim jeruk harus
memerhatikan segala jenis aspek salah satunya aspek pemasaran. Sasaran konsumen
produksi jeruk ini yaitu semua kalangan terutama anak – anak yang sangat menyukai es
krim. Memungkinkan akan megahsilkan keuntungan yang sangat besar. Produksi es
krim ini tentunya sangat bermanfaat dikonsumsi oleh semua kalangan.

Strategi pemasaran produk es krim ini dapat dilakukan dengan cara diantaranya
publikasi dan pemasaran lokal , mencari informasi sebanyak mungkin tentang tempat
publikasi dan pemasaran apa saja yang ada di daerah Garut misalnya koran hingga
majalah lokal. Mencari juga informasi biaya pemasangan iklan di koran atau majalah
tersebut. Dapat pula dengan mencari reporter atau redaksi yang berminat untuk meliput
pabrik es krim yang sedang di jalankan. Karena teknologi semakin canggih media
social seperti Facebook dan Instagram dapat digunakan sebagai media promosi menarik
pelanggan. Tidak hanya lebih dari sekedar eksis di media social dapat mencoba
kegiatan yang menyenangkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi, contohnya
mengaupload foto es krim jeruk Garut dengan bagus dan unik di akun social media
masing – masing dan pemenangnya mendapatkan hadiah. Salah satu cara yang juga bisa
dilakukan untuk meningkatkan penjualan es krim adalah dengan berpartisipasi di
festival seperti misalnya festival kuliner, festival musik, festival pernikahan, festival
olahraga, acara-acara sosial, dan acara amal. Bisa seperti menjadi sponsor atau sebagai
salah satu peserta yang membuka booth dan menjual es krim. Saat promosi dengan
berbagai cara seperti itu ide atau inovasi untuk pembuatan es krim selanjutnya harus
tetap berjalan. Karena seiiring berjalannya waktu akan terjadi penurunan dalam
tingkatan penjualan es krim . Inovasi yang dibuat untuk menarik pelanggan yaitu
dengan membuat es krim memiliki cita rasa dan pengemasan yang unik supaya para
pelanggan penasaran ingin mencoba. Rasa yang unik yang ditawarkan harus tetaplah
enak.
BAB IV

ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

4.1 Perencanaan Proses


Es krim merupakan salah satu makanan yang sangat popular di dunia. Es krim
sangat baik untuk pertumbuhan anak – anak karena terbuata dari susu yang kaya
akan protein dan energi. Variasi es krim sangat banyak. Beberapa negara memiliki
es krim dengan ciri khas dan berbeda dari lainnya.
Indonesia dengan beraneka ragam buah dapat memproduksi es krim yang enak.
Produksi yang akan dibuat yaitu produksi es krim bercita rasa buah dengan memakai
Jeruk Garut. Jeruk Garut memiliki rasa yang asam manis. Selain bertujuan untuk
meningkatan produk pangan lokal, jeruk garut memiliki manfaat bagi sekesehatan
diantaranya membantu dalam menurunkan tekanan darah, menurunka risiko stoke,
mencegah kanker, mencegah keruskan kulit dan lainnya, belum lagi manfaat dari
susu yang ditambahkan dalam pembuatan es krim.
Proses pembuatan es krim terbagi menjadi beberapa tahapan proses, yaitu
pencampuran (mixing), pasteurisasi (pasteurization) , homogenisasi
(homogenization), penuaan (ageing), pembekuan (freezing), pengisian (filling),
pengerasan (hardening).
1. Pencampuran ( Mixing )
Pada tahap ini, semua bahan dasar dicampur di dalam tangki
berpengaduk. Tangki yang digunakan biasanya berbahan baja tahan karat
(stainless steel). Proses memasukkan bahan baku ke dalam tangki pencampur
terdiri dari dua cara yaitu secara manual dan secara otomatis. Bahan baku yang
dimasukkan secara manual biasanya berupa bahan baku padat, sedangkan yang
dimasukkan secara otomatis berupa cair yang terhubungkan langsung melalui
pipa ke dalam tangki pencampur. Memasukkan bahan baku ke dalam tangki
pengaduk secara berurutan sesuai dengan urutan tertentu. Urutan bahan baku
yang dimasukkan ke dalam tangki pencampur adalah air, gula pasir, bahan susu,
racikan, gula sirup, minyak nabati, dan terakhir adalah rework. Rework  adalah
material yang dihasilkan dari beberapa tahapan pada proses.
Penggunaan rework dibatasi hanya 10%-berat untuk jenis ice cream dan 15%
untuk jenis water ice.
2. Pateurisasi (Pasteurization)
Setelah terbentuk campuran es krim (mix), campuran es krim kemudian
dipasteurisasi. Pasteurisasi merupakan titik control biologik (biological control
point) pada system yang bertujuan untuk menghancurkan bakteri-bakteri
patogen pada campuran. Selain itu, pasteurisasi juga dapat mengurangi
jumlah spoilage bacteria. Pasteurisasi memerlukan pemanasan dan pendinginan.
Temperatur minimal untuk melaksanakan pasteurisasi bergantung pada waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan pasteurisasi
Metode pasteurisasi yang paling banyak digunakan pada industri es krim
adalah secara kontinu atau yang biasa disebut high-temperatur short-
time (HTST). HTST dilaksanakan pada sebuah alat penukar panas yang
disebut plate heat exchanger (PHE). PHE terdiri dari bagian pemanasan
(heating), regenerasi (regeneration), dan pendinginan (cooling). Adanya bagian
regenerasi dapat menghemat kebutuhan pemanas dan pendingin hingga 90%.
Temperatur dan waktu minimum yang dibutuhkan pada metode HTST adalah
80oC selama 25 detik.
3. Homogenisasi (Homogenization)
Homogenisasi bertujuan untuk menurunkan ukuran partikel lemak dari
susu atau krim hingga mencapai ukuran kurang dari 1µm sehingga memperbesar
luas area permukaan. Sebelum homogenisasi, campuran harus telah dipanaskan
terlebih dahulu agar berada dalam fasa cair ketika homogenisasi karena pada
fasa cair, efisiensi homogenisasi akan lebih besar dan penghancuran gumpalan
lemaknya menjadi lebih mudah.
4. Penuaan (Aging)
Setelah mengalami proses pasteurisasi dan homogenisasi, campuran kemudian
dimasukkan ke dalam tangki penuaan.
Beberapa tujuan dari proses penuaan ini adalah:
a. Meningkatkan kualitas whip dan tekstur lembut dari campuran.
b. Membuat protein dan pemantap terhidrasi
c. Mengkristalkan lemak sehingga lemak dapat menyatu.

i
d. Mengurangi jumlah panas yang dibutuhkan untuk dibuang pada saat
pembekuan
5. Pembekuan
Setelah proses aging,mix dialirkan ke continuous freezer (CF)
untuk dibekukan.Pada saat yang sama dialirkan udara kedalam mix yang
terdapat dalam silinder continuous freezer terjadi proses pembekuan sebagian air
dalam mix (40-45%)sehingga didapatkan soft ice cream dengan temperature -4
samapi -60 C.Jumlah udara yang ditambahkan pada saat pembekuan disebut
overrun.
6. Pengisian
Campuran es krim yang keluar dari freezer setelah pembekuan memiliki
temperatur -5oC s.d. -7oC dan masih sedikit lunak. Setelah keluar dari freezer,
campuran es krim dapat diberi isian (topping) berupa chococip, kacang dan
coklat.
7. Pengerasan (hardening)
Setelah bahan-bahan tambahan telah diisikan ke dalam campuran es
krim, campuran kemudian dikeraskan pada temperatur -30oC s.d. -40oC. Pada
tahapan ini, hampir seluruh sisa air pada campuran membeku. Pengerasan terdiri
dari pembekuan diam dengan membekukan campuran di dalam sebuah freezer,
pembekuan temperatur rendah hingga -40oC secara konveksi menggunakan
terowongan beku dan secara konduksi menggunakan pelat-pelat pembeku (plate
freezers).
8. Pencetakan dan Pengerasan
Setelah beku, campuran kemudian dialirkan ke mesin untuk mencetak es
krim sesuai dengan jenis es krim yang akan dibuat. Mesin pencetak es krim yang
digunakan adalah direct filling machine. Direct Filling Machine adalah
Campuran yang keluar dari freezer kemudian ditampung dalam filler kemudian
campuran tersebut langsung diisikan kepada tempat es krim
berupa cup atau cone yang berjalan di atas conveyor belt. Setelah terisi dengan
campuran es krim, cup dan cone tersebut diberi tutup dengan menggunakan lid
inserter kemudian dijalankan menuju terowongan pengerasan. Setelah keluar
dari terowongan, es krim dimasukkan ke dalam kemasan kardus untuk dipak.

1
9. Pembungkusan dan Palletizing
Setelah dicetak pada tiap mesin, kemudian es krim dibungkus dengan
bungkus plastik dan dipak dalam kemasan karton. Setelah dipak dalam kemasan
karton, es krim diletakkan di atas conveyor belt dan dijalankan menuju
ruang palletizing untuk mengelompokkan pak-pak es krim atau mengepak ulang
es krim.
10. Penyimpanan
Dari ruang palletizing, kemudian es krim dibawa ke ruang penyimpanan
dingin yang bertemperatur -18oC dan disimpan untuk kemudian didistribusikan.
Es krim yang disimpan di dalam ruang penyimpanan dingin dapat bertahan
hingga satu tahun.
4.2 Perencanaan Kapasitas
4.2.1 Fixed Cost
Tabel Fixed Cost

Peralatan Biaya
Tangki Penyiapan Rp. 1.500.000
Fat Thawing Rp. 1.500.000
Corong Pemasukan Bahan Rp. 1.000.000
Plate Heat Exchanger Rp. 15.000.000
Homogenizer Rp. 17.000.000
Tangki Pencampuran Rp. 5.000.000
Tangki Aging Rp. 1.000.000
Continous Freezer Rp. 10.000.000
Mesin Pengisian Rp. 15.000.000
Hardening Tunel Rp. 7.000.000
Mesin Pengupas Jeruk Rp. 6.000.000
Mesin Peras Jeruk Rp. 5.000.000
Seragam Karyawan Rp. 3.000.000
Total Fixed Cost Rp. 88.000.000

i
4.2.2 Variabel Cost
Tabel Variabel Cost
Rata –
Peralatan Biaya
Rata
Bahan Baku Pembuatan Rp. 15.000.000
bahan
Listrik Rp. 5.000.000
100.000
Air PDAM Rp. 3.000.000
4.2.3
Promosi Rp. 1.000.000
Kemasan (3 Jenis) Rp. 8.000.000
Total Variabel Cost Rp. 32.000.000

Perhitungan Break Event Point

BEP =0
R = Fixed Cost + Variabel Cost
100.000 x = 88.000.000 + 32.000.000
100.000 x = 120.000.000
x = 120.000.000 / 100.000
x = 1.200
BEP (unit)
BEP (unit) = Fixed Cost /(sales per unit – variabel cost per unit)
= 88.000.000 / (100.000 – 50.000)
= 1.760
BEP (Rp)
BEP (Rp) = Fixed Cost / ((Sales per unit – Variabel Cost per unit)/ Sales per
unit)
= 88.000.000 / ((100.000 – 50.000) / 100.000)
= 176.000.000

1
i
BAB V

ASPEK ORGANISASI DAN SUMBER DAYA

5.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pakbrik adalah sebagai berikut :

Presiden Direktur

Manajer Pemasaran

Manajer Produksi

Manajer Administrasi
Dan Keuangan

Manajer Personalia

Manajer Research
And Development

Manajer Quality
Control

Manajer Logistik

Manajer Pembelian

Struktur organisasi (Dani Kurnia F,dkk. 2019)

5.2 Fungsi Divisi pada Struktur Organisasi


5.2.1 Pemasaran
a. Bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.
b. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan
dana promosi.
c. Sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.
d. Membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan
dibagian pemasaran.
e. Membuat laporan pemasaran kepada direksi
5.2.2 Produksi
a. Mengatur perencanaan dan pengendalian produk untuk memenuhi
permintaan pelanggan agar stok bahan baku maupun produk jadi
seimbang sesuai kebijakan perusahaan.
b. Memimpin dan mengarahkan bawahan dalam semua pelaksanaan tugas
pengolahan dan pengemasan, baik secara teknis maupun administrasi.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi
d. Menjalin jejaring kerja dengan instansi pemerintahan terkait.
e. Mengevaluasi hasil kerja bagian produksi, melakukan perbaikan secara
berkesinambungan dan membuat laporan bulanan.
Bertanggung jawab agar peralatan dan mesin produksi tepat desain, tepat
ukuran, digunakan secara benar dan terjamin kebersihannya.
5.2.3 Administrasi dan Keuangan
a. Pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan.
b. Perencanaan dan pengembalian penggunaan dana dalam investasi dan
pembiayaan kegiatan usaha.
c. Pembagian dividen pemilik perusahaan dan pembayaran kembali hutang
kepada para kreditur.
d. Pengoptimalan sumber daya (aset) yang dimiliki perusahaan.
e. Dan juga salah satu tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan
untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
f. Mencatat dan melaporkan segala aliran kas perusahaan
5.2.4 Personalia
a. Menciptakan & mengembangkan organisasi yang efektif.
b. Memperoleh SDM yang berkualitas.
c. Meningkatkan produktivitas SDM bagi kepentingan perusahaan.
d. Membina & mengembangkan SDM melalui sosialisasi & training.
e. Menjalin & memelihara kerjasama organsasi intern perusahaan &
kerjasana instansi eksternal

i
5.2.5 Research and Development
a. Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk secara intensif untuk
memperkuat pengetahuan yang dapat menyokong implementasi dari
perkembangan proyek dan riset-riset dasar.
b. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset
dasar, dan riset konsumen yang dilakukan oleh unit-unit yang
bersangkutan.
c. Membantu para karyawan pabrik untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan perumusan/resep, bahan baku, proses secara teknis,
material pengemasan dan proses sanitasi.
5.2.6 Quality Control
a. Mengawasi pelaksanaan semua POB apakah telah dijalankan dengan
benar sesuai dengan ketentuan yang dibuat.
b. Meganalisa kegagalan produksi, mendiskusikannya dengan bagian-
bagian terkait serta mencari sebab-sebab dan jalan keluarnya.
c. Mengevaluasi dan menetapkan stabilitas produk/bahan dan menerapkan
standar sesuai dengan data-data yang ada.
d. Menjalin jejaring kerja dengan intansi pemerintahan terkait.
e. Membuat laporan berkala dan laporan-laporan lain yang diminta oleh
atasan atau bagian-bagian lain.
5.2.7 Logistik
a. Gerakan yang efektif efisien dan biaya dan penyimpanan barang dan
mengkonfigurasi jaringan distributor yang sesuai.
b. Pesanan koordinasi penawaran dan permintaan dan informasi yang
terkait dengan siklus pesanan.
c. Pemantauan kinerja dan strategi untuk meningkatkan sistem yang ada.
d. Mengalokasikan sumber daya yang tersedia.
5.2.8 Pembelian
a. Membuat perencanaan pembelian barang maupun jasa sesuai
permintaan pembeli yang diterima dari departemen terkait.
b. Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan
yang diharapkan oleh departemen terkait.

1
c. Mengatur pekerjaan bawahan agar dapat dilakukan lebih efesien.
5.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
5.3.1 Perencanaan atau Planning
Membuat perencanaan secara sadar dalam pengambilan keputusan yang
dibuat secara matang dalam mempersiapkan setiap upaya yang dilakukan oleh
perusahaan di masa mendatang untuk tujuan yang sudah ditentukan.
5.3.2 Perekrutan atau Recruitment
Penarikan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang sedang kosong untuk
melakukan perekrutan tenaga kerja yang berkualitas, memberikan peluang
kepada orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memenuhi
kualifikasi dari pekerjaan yang tersedia.
5.3.3 Seleksi
Proses untuk menemukan karyawan yang sesuai dari beberapa kandidat,
tahapan ini terdiri dari penerimaan CV, kegiatan ini masih tergolong dari
proses rekruitment.
5.3.4 Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Orientasi adalah masa adaptasi karyawan baru terhadap pekerja barunya dan
nilai serta budaya perusahaan, memberi informasi yang ideal terkait
perusahaan. Pelatihan yaitu proses pembelajaran untuk mendapat keahlian,
pengaturan, konsep atau sikap yang mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Pengembangan proses oeningkatan kemampuan pegawai yang dilakukan
dilingkungan kerja.
5.3.5 Evaluasi Kinerja
Kegiatan untuk membandingkan kinerja karyawan dalam satu periode
terhadap kesepakatan yang sudah ditentukan bersama, terdapat fungsi
pelaporan dan pemantauan yang membantu untuk mengevaluasi calon
karyawan.
5.3.6 Fungsi Kompensasi dan Penggajian Pada Manajemen Sumber Daya Manusia
Kompensasi diberikan kepada pekerja sebagai balas jasa atas kontribusi yang
diberikan kepada perusahaan. Pemberian kompensasi tidak selalu dalam
bentuk uang namun bisa juga dalam bentuk barang.
5.3.7 Pengintegrasian
Perusahaan dan karyawan adalah elemen yang saling membutuhkan. Oleh
karena itu, fungsi pengintegritasan ini upaya untuk menyelaraskan
kepentingan perusahaan dengan kebutuhan karyawan.
5.3.8 Pemeliharaan SDM
Fungsi pemeliharaan adalah upaya yang diberikan divisi HR agar kerjasama
antara karyawan dan perusahaan berjalan dalam jangka waktu yang panjang.
Bahkan HR juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kondisi mental,
fisik dan loyalitas pekerja. Cara untuk mempertahankan karyawan yaitu
dengan melakukan komunikasi yang baik.
5.3.9 Pemberhentian
SDM juga mengatur proses pemutusan hubungan kerja karyawan atau PHK.
PHK adalah pengaturan suatu hubungan kerja perusahaan dengan tenaga

i
kerja yang disebabkan sesuatu hal. Fungsi ini sangat penting untuk
meminimalisasi gugatan hukuman akibat penyelesaian hak dan kewajiban
pegawai tidak sesuai dengan undang-undang.

1
BAB VI

ASPEK LINGKUNGAN

6.1 Pengaruh Terhadap Lingkungan

6.1.1 Lingkungan Fisik

Dengan adanya pabrik es krim jeruk ini dapat memberikan manfaat bagi
orang-orang yang senang dengan es krim yang memiliki rasa segar dan tekstur
lembut, selain itu dengan adanya pendirian pabrik es krim ini dapat menjadikan
daerah Garut sebagi kota yang dikenal dengan keberangaman pangan yang
berlimpah dan inovasi pengolahan pangan yang unik dan tidak mengurangi
nilai gizi dari makanan tersebut.

6.1.2 Sosial Ekonomi

Pengaruh terhadap sosial ekonomi dari lingkungan sekitar adalah sebagai


berikut :

1. Adanya lapangan kerja dan usaha baru


2. Terjadinya penyerapan tenaga kerja
3. Naiknya Incone perkapita daerah
4. Tumbuh kembang sektor ekonomi non formal yang relevan
5. Naiknya pendatan daerha melalui pajak retribusi
6. Pergeseran nilai, kebiasaan, adat, dst.
7. Pemberdayaan produk pangan lokal
BAB VII

ASPEK FINANSIAL

7.1 Biaya Produksi


7.1.1 Biaya Tetap

No Biaya Tetap Per Bulan (Rp) Pertahun ( Rp)


1 Biaya Umum/ Administrasi
  a. Gaji Pegawai 54.000.000 648.000.000
7.1.2   b. Tunjangan ( 10 %) 5.400.000 64.800.000
2 Asuransi 2.500.000 30.000.000
3 Pajak Kendaraan 120.000 1.440.000
4 Promosi 1.000.000 12.000.000
Total 63.020.000 756.240.000
Biaya Tidak Tetap

  Biaya Tidak Tetap Per Bulan ( Rp) Per tahun ( Rp)


1 Bahan baku pembuatan 15.000.000 180.000.000
2 Kemasan dan Label 8.000.000 96.000.000
3 Listrik dan air 8.000.000 96.000.000
Total 31.000.000 372.000.000

Jumlah Biaya Produksi = Biaya tetap + Biaya Variabel

= Rp. 756.240.000 + Rp. 372.000.000

= Rp. 1.128.240.000
Biaya Produksi Selama 1 bulan = Jumlah biaya produksi : 12 bulan

= Rp. 1.128.240.000 : 12 = Rp. 94.020.000

Biaya Produksi selama 3 bulan = Rp. 94.020.000 x 3 (bulan)

= Rp. 282.060.000
BAB VIII

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengumpulan data serta analisa pembahasan
pada tugas makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk melakukan study kelayakan, maka perlu dilakukan analisa-analisa


terhadap aspek-aspek berikut ini :
- Aspek Peluang dan Startegi dalam menjalankan usaha es krim jeruk.
- Aspek Pasar dan Pemasaran.
- Aspek Teknis dan Produksi.
- Aspek Organisasi dan Manajemen.
- Aspek Lingkungan.
- Aspek Finansial.

Keenam aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dianalisa dalam
melaksanakan studi kelayakan. Agar sebuah industri dapat berjalan semestinya.

2. Analisa aspek peluang dan strategi dilakukan untuk mengetahuinya adanya


peluang yang bagus untuk memulai usaha dan ancaman yang harus dihadapi
kedepannya. Adapun pada aspek pasar dan pemasaran harus gencar promosi
untuk produknya dikenal banyak orang dan meningkatkan tingkat penjualan.
3. Industri usaha es krim sudah banyak dimana – mana, maka inovasi yang baru
harus bermunculan dan diharap dapat mengangkat prouk lokal Kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Bab 2.pdf (uinsby.ac.id). [Internet]. Diakses 19 Maret 2021.

Chan, Levi Adhitya. 2008. Membuat Es Krim Tangerang : Agromedia Pustaka.


[ebook].https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=8VfhEZG8ipQC&oi=fnd&pg=PR5&dq=pembuatan+es+krim&ots=r7T
Q2a3xR&sig=HgBkGERSqJZIxtC2s3kh7VfScmM&redir_esc=y#v=onepage&q=pemb
uatan%20es%20krim&f=false Diakses Tanggal 20 Maret 2021.

Dini Kurnia Febriyanti, Dian Ayu Krisdiani, Lusia Lilis Sa’ding. 2019. Makalah
Laporan Study Tour PT Campina. (https://id.scribd.com/document/411531209/TUGAS-
KELOMPOK-PT-CAMPINA-ES-KRIM-pdf ). Diakses 19 Maret 2021.

https://lordbroken.wordpress.com/2012/02/29/pembuatan-es-krim-skala-industri/.
[Internet]. Diakses 19 Maret 2021.

https://manfaat.co.id/25-manfaat-buah-jeruk-untuk-kesehatan-dan-kecantikan. [Internet]
Diakses 20 Maret 2021.

https://www.stoqo.com/blog/2829/6-langkah-efektif-dan-jitu-meningkatkan-penjualan-
es-krim/ . [Internet] Diakses 20 Maret 2021.

Kasmir dan Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.

Parlina,Iin. 2013. Proses Pembuatan Es krim. [Internet].


https://iinparlina.wordpress.com/2011/07/13/proses-pembuatan-es-krim/ Diakses
Tanggal 20 Maret 2021.

Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Perusahaan. Jurnal Enterpreneur.


[Internet].https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-manajemen-sumber-daya-manusia-
dalam-perusahaan/ . Diakses 21 Maret 2021.
LAMPIRAN

Plate Heat Exchanger Homogenizer Continous Freezer

Tangki Penyiapan Tangki Aging Corong Pemasukan Bahan

Mesin Pengisian Bahan Mesin Pengupas Jeruk

Mesin Peras Jeruk

Anda mungkin juga menyukai