Anda di halaman 1dari 14

DESAIN KEMASAN DAN PRODUK SEBLAK INSTAN

Disusun oleh :
Munikawati NIM. 151710301009
Moh. Eri Prasesa I NIM. 151710301035
R. Dio Alif Pratama NIM. 151710301038
Fatma Dewi NIM. 151710301067
Kelas TIP A

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan menyelesaikan
laporan Desain Kemasan dan Produk Seblak Instan ini. Laporan ini diselesaikan
untuk memenuhi mata kuliah Perencanaan Dan Pengembangan Produk Komersial
bagi mahasiswa Program Strudi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jember. Laporan Desain Kemasan dan Produk Seblak Instan
ini berguna untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas mahasiswa untuk
menciptakan produk baru dengan memberikan pengembangan serta perencanaan
yang baik sehingga produk dapat dikomersialkan dengan baik. Dikesempatan kali
ini kami mengucapkan terima kasih kepada Winda Amilia S.TP., M.Si, Nidya Shara
Mahardika S.TP., MP selakudosen pengampuh matakuliah perencanaan dan
pengembangan produk komersial yang telah membimbing kami sehingga dapat
menyelesaikan laporan dan menciptakan produk seblak instan ini. Kami menyadari
bahwa banyak sekali ketidak sempurnaan laporan ini, namun kami berharap laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran
yang mempu membangun kami. Terima Kasih.

Jember, 08 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar belakang ................................................................................................1
1.2 Tujuan ............................................................................................................2
BAB 2. BAHAN KEMASAN.................................................................................4
2.1 Gambaran Produk Seblak Instan ...................................................................4
2.2 Jenis Material yang digunakan ......................................................................4
2.3 Alasan Memilih Material Kemasan ................................................................5
2.4 Sifat – Sifat Material Kemasan ......................................................................5
BAB 3. Desain Bentuk Kemasan ..........................................................................8
3.1 Alasan Memilih Bentuk Kemasan ..................................................................8
3.2 Gambar Bentuk Kemasan ..............................................................................8
BAB 4. DESAIN LABEL KEMASAN ...............................................................12
4.1 Konsep Label Kemasan ................................................................................12
4.2 Gambar Label Kemasan ...............................................................................12
BAB 5. PENUTUP................................................................................................22
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................22
5.2 Saran .............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................23

iii
iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan semakin majunya zaman ditandai dengan kemunculan produk-
produk yang semakin variatif, produk-produk tersebut dibuat sebagai alat pemuas
kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin bervariatif pula. Memahami
konsumen adalah suatu keharusan yang sangat mutlak karena setiap orang memiliki
kebutuhan, keinginan, kemampuan dan selera yang berbeda, maka produk yang
ditawarkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang bergeser dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Persaingan yang
sangat ketat telah mendorong suatu perusahaan untuk menciptakan produk-produk
baru yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi.
Pengembangan produk sangat penting dalam bidang manufaktur. Pada
dasarnya yang dibutuhkan dalam pengembangan produk adalah ide untuk
menciptakan sesuatu yang unik, baru, dan berbeda. Dimana sesuatu yang baru dan
berbeda dapat menjadi nilai tambah suatu produk sehingga lebih unggul dalam
dunia persaingan. Oleh karena itu, laporan ini membahas sekilas tentang hasil
pengembangan produk yang inovatif dan kreatif serta pemasaran produk yang baik
dan kemasan yang sesuai dengan produk yang dihasilkan, sehingga dapat menarik
minat konsumen.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat menciptakan produk baru yang inovatif dan kreatif
2. Untuk dapat membuat kemasan yang sesuai dengan produk yang dihasilkan

5
BAB 2. BAHAN KEMASAN

2.1 Gambaran Umum Produk Seblak Instan


Seblak adalah makanan Indonesia, umumnya adalah makan khas dari Sunda
Jawa Barat yang bercita rasa gurih dan pedas, yang terbuat dari kerupuk basah yang
dimasak dengan sayuran dan sumber protein seperti telur, ayam, boga bahari atau
olahan daging sapi, dimasak dengan bumbu tertentu. Sedangkan seblak instan
sendiri yaitu semua bahan kerupuk, dan bumbu-bumbu yang ada pada seblak dibuat
menjadi kering (Instan) sehingga lebih mudah untuk proses pembuatannya atau
hanya dengan cara diseduh.

2.2 Jenis Material Yang Digunakan


Paper bowl merupakan sejenis kemasan yang berbahan baku dari kertas.
Secara etimologi arti kata dari paper cup / paper bowl dibagi menjadi 2 suku kata
yakni "paper" & "cup/bowl". Paper (dalam bahasa inggris) yang artinya kertas.
Cup/bowl (dalam bahasa inggris) yang arfinya gelas atau cangkir. Kertas yang
digunakan adalah kertas tebal atau yang dikenal dengan kertas karton. Selain paper
cup yang berbentuk gelas juga ada paper bowl yakni sejenis mangkok yang terbuat
dari kertas. Adapun kemunculan paper cup dan bowl paper ini adalah sebagai
bentuk wujud kepedulian lingkungan.

2.3 Alasan Penggunaan


Alasan terpilihna kemasan paper bowl sebagai bahan pengemas produk kami
yaitu yang pertma agar ketahanan produk menjadi lebih kuat lebih tepantnya
menjaga produk terhadap kebocoran karena dalam kemasan paper bowl terdapat
lapisan lilin atau plastik yang dibuat untuk mengantisipasi kebocoran. Disamping
itu, penggunaan kemasan paper bowl terhadap produk dapat meningkatkan harga
jual produk, dan tentunya , kita juga bisa lebih menjaga lingkungan karena dapat
menjadikan ramah lingkungan karena mudah hancur setelah pemakaian.

6
2.4 Sifat Sifat Material

Sifat - sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan
perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa
kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Pada perkembangannya, kertas dapat diberi
perlakuan - perlakuan tertentu untuk memberikan sifat - sifat ketahanan terhadap
kelembaban, antioksidan, antibakteri, kedap air, kedap lemak dan sebagainya.
Perbaikan - perbaikan perlakuan tersebut juga untuk perbaikan untuk printing nya
dan untuk penanganan dengan menggunakan mesin – mesin.

7
BAB 3. DESAIN BENTUK KEMASAN

3.1 Alasan Memilih Bentuk Kemasan


Paper Cup merupakan sejenis gelas yang berbahan baku dari kertas. Secara
etimologi arti kata dari paper cup / paper bowl dibagi menjadi 2 suku kata yakni
"paper" & "cup/bowl". Paper (dalam bahasa inggris) yang artinya kertas. Cup/bowl
(dalam bahasa inggris) yang arfinya gelas atau cangkir.
Tapi bukan sembarang kertas. Kertas yang digunakan adalah kertas tebal atau
yang dikenal dengan kertas karton. Selain paper cup yang berbentuk gelas juga ada
paper bowl yakni sejenis mangkok yang terbuat dari kertas. Adapun kemunculan
paper cup dan bowl paper ini adalah sebagai bentuk wujud kepedulian lingkungan.
Selain itu dalam pembuatan paper cup, kertas yang digunakan tidak sekedar
kertas yang dilipat dalam bentuk gelas (sekedar sebagai kertas origami) melainkan
kertas dilipa sedemikian yang sempurna hingga dapat digunakan sebagai wadah
untuk minuman maupun makanan. Sehingga harus menjaga kekokohan, kualitas
dan keamanan kemasan. Biasanya dalam pembuatannya, kertas paper cup dilapisi
dengan plastik tipis atau lilin supaya paper cup tidak bocor.
Alasan pemilihan paper bowl antara lain adalah sebagai berikut :
1. Ramah Lingkungan
Daripada gelas plastik yang memiliki efek buruk terhadap lingkungan karena
plastik sulit terurai. Sehingga gelas yang terbuat dari kertas dianggap lebih ramah
lingkungan. Karena bahan ini tidak memiliki zat yang berbahaya, dan mudah terurai
secara alami sehingga ramah untuk lingkungan
2. Aman digunakan dalam microwave
Paper cup dasarnya berasal dari pohon yang aman materialnya tidak memiliki
zat berbahaya.
3. Daur Ulang
Gelas Kertas (paper cup) termasuk gelas yang bersih karena materialnya
terbuat dari bahan alami yaitu dari pohon sehingga sangat mudah terurai.

8
4. Aman dan Ringan
Dibandingkan dengan gelas plastik atau gelas sterofoam, gelas kertas lebih
aman, karena dari bahan alami, dan mudah terurai serta aman untuk digunakan
untuk minuman bersuhu panas maupun dingin. Gelas kertas juga ringan dan praktis
dibawa kemana mana.

3.2 Gambar Bentuk Kemasan

9
BAB 4. DESAIN LABEL KEMASAN

4.1 Konsep Label Kemasan


Label kemasan adalah tulisan, tag, gambar atau pengertian lain yang tertulis,
dicetak, distensile, diukir, dihias atau dicantumkan dengan cara apapun, pemberi
kesan yang terdapat pada suatu wadah atau pengemas (Wijaya,2001). Ada juga
definisi lain yang menyatakan bahwa pemberian kesan yang melekat pada suatu
produk atau termasuk di dalamnya menjadi bagian dari atau menemani setiap
makanan termasuk dalam kriteria sebagai label produk.
Tujuan pelabelan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan.
2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal
hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut,terutama hal-
hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk
yang optimum.
4. Sarana periklanan bagi produsen.
5. Memberi rasa aman bagi konsumen.
Informasi yang diberikan pada label tidak boleh menyesatkan konsumen.
Pada label kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, menurut Undang-
Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan sekurang-kurangnya dicantumkan hal-
hal berikut:
A. Nama produk
Disamping nama bahan pangannya, nama dagang juga dapat dicantumkan.
Produk dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dapat ditambahkan dalam
bahasa Inggris bila perlu. Produk dari luar negeri boleh dalam bahasa
Inggris atau bahasa Indonesia.
B. Daftar bahan yang digunakan
Ingradien penyusun produk termasuk bahan tambahan makanan yang
digunakan harus dicantumkan secara lengkap. Urutannya dimulai dari yang

10
terbanyak, kecuali untuk vitamin dan mineral. Beberapa perkecualiannya adalah
untuk komposisi yang diketahui secara umum atau makanan dengan luas
permukaan tidak lebih dari 100 cm2, maka ingradien tidak perlu dicantumkan.
C. Berat bersih atau isi bersih
Berat bersih dinyatakan dalam satuan metrik. Untuk makanan padat
dinyatakan dengan satuan berat, sedangkan makanan cair dengan satuan volume.
Untuk makanan semi padat atau kental dinyatakan dalam satuan volume atau berat.
Untuk makanan padat dalam cairan dinyatakan dalam bobot tuntas.
D. Nama dan alamat
Pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah
Indonesia label harus mencantumkan nama dan alamat pabrik
pembuat/pengepak/importir. Untuk makanan impor harus dilengkapi dengan kode
negara asal. Nama jalan tidak perlu dicantumkan apabila sudah tercantum dalam
buku telepon.
E. Keterangan tentang halal
Pencantuman tulisan halal diatur oleh keputusan bersama Menteri Kesehatan
dan Menteri Agama Mo. 427/MENKES/SKB/VIII/1985. Makanan halal adalah
makanan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang terlarang/haram dan atau
yang diolah menurut hukum-hukum agama Islam. Produsen yang mencantumkan
tulisan halal pada label/penandaan makanan produknya bertanggung jawab
terhadap halalnya makanan tersebut bagi pemeluk agama Islam. Saat ini kehalalan
suatu produk harus melalui suatu prosedur pengujian yang dilakukan oleh tim
akreditasi oleh LP POM MUI, badan POM dan Departemen Agama.
F. Tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.
Umur simpan produk pangan biasa dituliskan sebagai berikut: Best before
date yang menyatakan produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat
dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati. Lalu
bertuliskan Use by date menjelaskan bahwa produk tidak dapat dikonsumsi, karena
berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba)
setelah tanggal yang tercantum terlewati. Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985
menegaskan bahwa tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara

11
jelas pada label, setelah pencantuman best before / use by. Produk pangan yang
memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang
produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam
bulan dan tahun.

4.2 Gambar Label Kemasan

12
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpuan
1. Seblak instan merupakan pengembangan produk dari seblak yang sudah ada
di pasaran menjadi produk seblak yang lebih praktis. Di dalam produk seblak
seblak instan terdapat bumbu, krupuk, dan juga berbagai toping yang sudah
dikeringkan sehingga untuk mengkonsumsinya, konsumen hanya tinggal
menyeduh.
2. Kemasan yang digunakan terhadap produk seblak instan yaitu kemasan paper
bowl yang terbuat dari kertas kaku yang dilapisi oleh plastik sehingga
mencegah kebocoran.

5.2 Saran
sebaiknya lebih dipikirkan lagi hal hal mengenai segmentasi pasar karena itu
dapat mempengaruhi kesuksesan penjualan

13
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan

Wijaya, H. 2001. Pelabelan Pangan. Di dalam: Hardiansyah, Atmojo SM, editor.


Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan. Jakarta: Perhimpunan Peminat
Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, Perhimpunan Ahli
Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) dan Institut Pertanian Bogor,
bekerjasama dengan Proyek CHN3, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

14

Anda mungkin juga menyukai