Oleh:
RAJA HARRAUL AZMI
NIM 2106135472
OLEH:
RAJA HARRAUL AZMI
NIM 2106135472
iii
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
RAJA HARRAUL AZMI
NIM 2106135472
Menyetujui
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
praktik (KP) yang berjudul “Proses Produksi Roti Manis di PT. Rotte Ragam Rasa
(Rotte Bakery) Pekanbaru, Riau”. Proposal ini diajukan untuk melaksanakan kerja
praktik (KP), dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Yusmarini,
petunjuk, dan motivasi sampai selesainya proposal kerja praktik (KP) ini. Penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini tidak lepas dari
kesulitan, hambatan, dan tantangan yang menjadikan proposal ini tidak lepas dari
kesalahan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan yang akan menyempurnakan
proposal ini.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................... 2
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Syarat mutu tepung terigu ..................................................................... 6
2. Syarat mutu mentega ............................................................................. 9
3. Rencana kegiatan sesuai topik .............................................................. 9
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Roti Manis .......................................................................................... 4
2. Telur ................................................................................................... 6
3. Ragi .................................................................................................... 7
vi
I PENDAHULUAN
dikatakan sangat pesat. Salah satu pasar industri pangan yang sedang bersaing
ketat saat ini adalah pasar industri roti. Perkembangan pesat yang terjadi pada
industri roti disebabkan karena tingginya permintaan dari konsumen. Industri roti
merupakan salah satu bagian dari industri makanan dan minuman. Produk roti saat
ini bukan hanya dilihat sebagai makanan sampingan, melainkan sudah menjadi
berkembang sangat pesat dan terkenal luas di masyarakat, baik roti untuk mutu
kelas atas, menengah, maupun bawah. Hal tersebut antara lain dipicu oleh
diterimanya berbagai produk roti sebagai pangan olahan yang praktis dan sehat,
selain itu roti juga bisa sebagai pengganti nasi yang kaya karbohidrat sebagai
sumber energi dan hampir menggeser kedudukaan nasi sebagai makanan pokok
Salah satu perusahaan roti di pekanbaru adalah Rotte Bakery. Usaha ini
tidak hanya berada di Kota Pekanbaru saja, akan tetapi juga memiliki cabang di
berbagai daerah di Riau. Rotte Bakery berdiri pada tanggal 8 Januari 2016, saat
ini Rotte Bakery berkembang pesat dengan 39 outlet yang tersebar di seluruh
Riau. Outlet Rote Bakery tersebar di kota Pekanbaru, Siak, Perawang, Kandis,
Belilas, dan Pangkalan Kerinci. Rotte Bakery berada di bawah naungan PT Rotte
Ragam Rasa. Rotte Bakery sudah memiliki lebih dari 100 varian rasa dari produk
1
yang ditawarkan.
terigu yang sering dikonsumsi masyarakat. Roti adalah salah satu dari produk
bakery yang terbuat dari tepung terigu yang difermentasi dengan ragi roti
(Saccharomyces cerevisiae), garam, air dan atau tanpa penambahan bahan lain
dan diselesaikan dengan cara di panggang atau di oven, adonan ropti tersebut
dapat ditambahkan dapat ditambahkan bahan lain seperti gula, lemak, susu,
pengemulsi dan dan lain-lain (Suryatna, 2015). Mikroba utama pada ragi roti
Roti pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, roti tawar dan juga roti
manis. Roti manis adalah roti dengan citarasa yang manis serta teksturnya yang
lebih empuk. Roti manis selain dari segi rasa, juga memiliki bentuk yang menarik
(Barlina, 2013). Roti manis terbuat dari adonan yang menggunakan banyak gula,
lemak, dan telur (Andragogi et al., 2018). Roti manis merupakan salah satu
produk rerotian (bakery) yang biasanya diolah dari tepung terigu berprotein
tinggi, yakni 12-13% (hard wheat). Hal ini berkaitan dengan kandungan gluten
2008).
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktik (KP) ini adalah untuk
2
mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktik dan
Tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktik (KP) ini adalah dapat
mengetahui dan memahami alur proses pembuatan roti manis di PT. Rotte Ragam
Rasa.
3
II TINJAUAN PUSTAKA
Roti manis adalah salah satu jenis roti yang terbuat dari adonan manis
yang difermentasi serta mengandung 10% gula atau lebih. Bahan utama dari roti
manis adalah tepung terigu, air, ragi roti dan garam. Bahan pembantunya antara
lain gula, susu skim, shortening, telur dan bread improver (Sarofa et al., 2014).
roti manis merupakan produk beragi yang terbuat dari bahan utamanya tepung
terigu protein tinggi, telur, ragi, gula pasir, susu skim, garam, margarin, dan air
(Gusnadi, 2019). Tepung terigu protein tinggi sebagai bahan utama pembuatan
roti manis memiliki kandungan gluten yang tinggi (Khusna dan Ratnaningsih,
(filling). Produk beragi seperti roti manis juga dikenal dengan produk yang tinggi
pembuatan roti manis ada beberapa tahap dimulai dari pemilihan bahan baku,
4
cukup, warna kulit roti yang coklat keemasan, bagian dalam (crumb) cerah, pori-
pori seragam dengan dinding pori yang tipis, teksturnya halus lembut, tidak
bersifat remah, dan memiliki aroma khas roti yang harum (Arif et al., 2018).
kimia dan sifat reologi tepung terigu, dan tujuan penggunaannya dalam produk
kadar proteinnya, yaitu hard red winter, soft red winter, hard red spring, hard
white, soft white dan durum (Abdelaleema and Al-Azaba, 2021). Hard red winter
merupakan jenis gandum yang banyak diaplikasikan dalam produk roti yaitu
tepung terigu yang memiliki protein inggi, gluten kuat, dan daya serap air tinggi
glutennya, yaitu kadar protein tinggi (12–14%) dengan kadar gluten basah (33–
39%); kadar protein sedang (10–12%) dengan kadar gluten basah (27–33%); dan
kadar protein rendah (8–10%) dengan kadar gluten basah (21–27%) (Kusnandar et
al., 2022). Tepung terigu yang digunakan di industri roti umumnya adalah tepung
terigu yang memiliki kadar protein sedang hingga tinggi, karena diperlukan lebih
banyak gluten agar adonan dapat mengembang secara maksimal (Sutriyono et al, .
2016). standar mutu tepung terigu diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)
5
Tabel 1. Syarat mutu tepung terigu
Jenis uji Satuan Persyaratan
2.2.2 Telur
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang
lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk,
bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya.
Telur kaya dengan protein yang sangat mudah dicerna (Widarta, 2017). Telur
merupakan salah satu produk hewani yang berasal dari ternak unggas dan telah
dikenal sebagai bahan pangan sumber protein yang bermutu tinggi. Telur sebagai
bahan pangan mempunyai banyak kelebihan misalnya, kandungan gizi telur yang
tinggi, harganya relatif murah bila dibandingkan dengan bahan sumber protein
Sebagai salah satu bahan baku utama pada produk roti, peran telur
terhadap karakteristik tekstur dan rasa produk roti sangatlah penting. Telur
6
pada saat pengadukan, menambah warna dan rasa, memberikan zat gizi protein
serta lemak esensial, dan juga berfungsi sebagai emulsifier (Sarifudin et al.,
2015). Telur merupakan bahan penting dalam pembuatan cake. Fungsi telur pada
warna, memberi kelembaban, serta memberi tekstur lembut pada cake (Arbowati
et al., 2021).
2.2.3 Ragi
Ragi pada roti berperan dalam pembentukan rasa dan aroma, sehingga roti
dapat dikatakan sebagai makanan fermentasi (Koswara, 2009). Salah satu bahan
tambah adalah ragi roti. Ragi roti mengandung Saccharomyces cerevisiae yang
mengembang dan menghasilkan roti yang empuk (Sitepu, 2019). Kondisi optimal
bagi aktivitas ragi roti dalam proses fermentasi adonan roti pada aw = 0.905, suhu
7
antarsa 250℃ sampai 300℃ dan pH antara 4.0 sampai 4.5 (Chairul, 2019).
2.2.4 Mentega
Mentega adalah salah satu produk susu yang dihasilkan melalui churning
krim atau susu yang segar maupun yang difermentasi. Pembuatan mentega
alami dengan manfaat kesehatan pada mentega adalah salah satu cara untuk
terbuat dari lemak susu (terutama lemak susu sapi) yang manis atau asam. Lemak
susu dapat 6 dibiarkan menjadi asam secara spontan atau melalui penambahan
sumber biokalori yang cukup tinggi nilai kilo kalorinya yaitu sekitar 9 kilo kalori
setiap gramnya, mentega juga merupakan sumber asam-asam lemak tak jenuh
padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau
tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan tambahan makanan yang diijinkan.
Secara fisik metega atau butter memiliki kalori dan lemak jenuh yang lebih
banyak dibandingkan margarin. Butter memiliki warna lebih pucat dan aroma
harum gurih khas susu, tetapi butter tidak dapat disimpan diluar terlalu lama
karena mudah berbau tengik (Sintia, 2018). Standar mutu yang ditetapkan oleh
8
Tabel 2. Syarat mutu mentega
Produk Parameter Syarat Mutu
Rencana kegiatan sesuai dengan topik kerja praktik di PT. Rotte Ragam
9
No Minggu Kegiatan Keterangan
10
DAFTAR PUSTAKA
Arif, D.Z., W. Cahyadi, dan A.S. Firdhausa. 2018. Kajian perbandingan tepung
terigu (Triticum aestivum) dengan tepung jewawut (Setaria italica)
terhadap karakteristik roti manis. Pasundan Food Technology Journal.
5(3) : 180-189.
Barlina, R. 2013. Substitusi pati sagu pada pengolahan roti manis. Jurnal
B.Palma. 14(2) : 117-124.
Chairuni, A.R., B.R., Katsum, dan Z. Akbar. 2019. Pengaruh substitusi pasta ubi
jalar ungu (Ipomea batatas l.) dan konsentrasi ragi terhadap volume
pengembangan roti tawar. Jurnal Biology Education. 7 (1) :1-13.
Sarifudin, A., R. Ekafitri, D.N. Surahman, dan S.K.D.F.A. Putri. 2015. Pengaruh
penambahan telur pada kandungan proksimat, karakteristik aktivitas air
bebas (aw) dan tekstural snack bar berbasis pisang (Musa paradisiaca).
Agritech. 35(1) : 1-8.
11
Sarofa, U., S. Djajati, dan S.N.P. Cholifah. 2014. Pembuatan roti manis (kajian
substitusi tepung terigu dan kulit manggis dengan penambahan gluten).
Jurnal Rekapangan. 8(2) : 171-178.
Sintia. N. A. 2018. Pengaruh subtitusi tepung beras merah dan proporsi lemak
(margarin dan mentega) terhadap mutu organoleptik rich biscuit. Jurnal
Tata Boga. 7(2) : 1-12.
Sitepu, K.M., 2019. Penentuan konsentrasi ragi pada pembuatan roti (determining
of yeast concentration on bread making). Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Agrokompleks. 71-77.
Tosi, P., J. Heb , A. Lovegrovec , I.G. Thuillierc , S. Pensond, and P.R. Shewryc.
2018. Gradients in compositions in the starchy endosperm of wheat have
implications for milling and processing. Trends in Food Science &
Technology. 82 : 1-7.
Widarta, I.W.R. 2017. Teknologi Telur. Ilmu dan Teknologi pangan Unud Press.
Bali
12