Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RUTIN 9

“Menganalisis Prasarana Dan Sarana Permukiman”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Chania Sirnip Belinda (3193331015)

Haryanti Sinaga (3191131014)

Muhammad Iswar Habibi (3193331019)

Kelas : B-2019

Mata Kuliah : Geografi Transportasi & Permukiman

Dosen Pengampu : Drs.Mbina Pinem,M.Si

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. Mbina Pinem, M. Si., selaku dosen pengampu mata kuliah
Geografi Tranpostasi & Permukiman yang telah memberikan kami kesempatan untuk bekerja
sama dalam menyusun makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami mendapat tantangan untuk mencari sumber
informasi sesuai materi yang diberikan. Akan tetapi, atas kerja sama dari setiap anggota,
tantangan tersebut teratasi. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini sebaik mungkin. Kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun kepada para pembaca.

Kami juga mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan atau penulisan
makalah ini. Kami senantiasa mengharapkan masukan, baik berupa saran atau kritik demi
penyempurnaan makalah ini.

Medan, September 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Permukiman ........................................................................................................... 6
2.2 Sarana Prasarana Permukiman .................................................................................................. 7
2.3 Standar Pelayanan Sarana Prasarana Permukiman .................................................................... 8
2.4 Komponen Prasarana................................................................................................................ 9
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 11
3.2 Saran...................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jumlah penduduk di Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dan kebutuhan
hidup pun semakin meningkat (Kuswartojo, 2005). Banyak penduduk yang melakukan migrasi
ke kota untuk mendapatkan pelayanan kebutuhan hidup. Pergerakan penduduk ke pusat kota
salah satunya diakibatkan oleh adanya daya tarik yang besar di pusat kota, seperti ketersediaan
fasilitas pelayanan yang lengkap (Massikki, 2005). Fenomena urbanisasi pada kota – kota besar
seharusnya disertai dengan pembangunan sarana prasarana fisik dan memperbaiki struktur
perkotaan yang ada, sehingga kemungkinan adanya permasalahan kota dan penurunan
kemampuan daya layan sarana prasarana dapat dihindari (Klug dan Hayashi, 2012). Beban
pelayanan tersebut mendasari pemerintah untuk membuat pusat kota baru sebagai pusat - pusat
pelayanan penyangga sehingga kebutuhan penduduk dapat terlayani secara keseluruhan
(Branch, 1995).
Secara umum, penduduk akan bermukim pada kawasan – kawasan yang merupakan pusat
pelayanan permukiman dan juga kegiatan di sebuah wilayah, termasuk pada kawasan perkotaan
(Massikki, 2005), Bentuk sistem perkotaan yang berbeda tersebut dapat mempengaruhi
ketersediaan sarana prasarana di masing – masing daerah pusat pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk. Berdasarkan tujuan pengembangannya,
Salah satu usaha pemerintah untuk mengurangi beban pelayanan yang terdapat di pusat
kota kabupaten adalah dengan mengembangkan Kecamatan/Kabupaten menjadi pusat kegiatan
lokal sehingga dapat melayani kebutuhan penduduk di daerah pelayanan sekitarnya.. Perbedaan
letak daerah pelayanan dapat berdampak pada perbedaan jarak dan waktu tempuh yang dimiliki
oleh penduduk di masing – masing daerah pelayanan untuk menjangkau sarana prasarana yang
ada di pusat pelayanan. Penduduk yang tinggal di daerah pelayanan akan memiliki daya
jangkau yang berbeda terhadap pusat pelayanan, dan sarana prasarana di masing – masing
daerah pun juga memiliki daya layan yang berbeda untuk melayani penduduk.

4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun ruumusan masalah yang dapat di tampilkan pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa yag dimaksud dengan sarana dan prasarana permukiman?
2. Bagaimana sarana dan prasarana permukiman?
3. Apa saja jenis dari sarana dan prasarana permukiman?
4. Bagaiman standar pelayanan sarana dan prasarana permukiman?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari matakuliah Geografi Transportasi dan
Permukiman.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa
3. Untuk mnegatahu apa saja standar pelayanan sarana dan prasarana permukiman.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permukiman


Menurut UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang
dimaksud dengan permukiman yaitu bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan permukiman yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Sedangkan
kawasan permukiman yaitu bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik di
kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Berdasarkan asal usul terbentuknya, permukiman terbagi menjadi dua yaitu permukiman
terencana dan permukiman tak terencana. Permukiman terencana merupakan suatu area tempat
tinggal yang dirancang oleh seseorang. Permukiman ini pada umumnya berbentuk grid,
lingkaran, atau poligon dengan sirkulasi jalan yang berbentuk radial. Sedangkan permukiman tak
terencana yaitu permukiman yang terbentuk dengan sendirinya dan berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Pada umumnya, permukiman jenis ini memiliki bentuk yang tidak beraturan
dan memiliki sirkulasi jalan yang berliku (Kostof, 1991:43).
Permukiman adalah suatu tempat bermukim manusia untuk menunjukan suatu tujuan
tertentu. Apabila dikaji dari segi makna, permukiman berasal dari terjemahan kata settlements
yang mengandung pengertian suatu proses bermukim. Dengan demikian terlihat jelas bahwa kata
permukiman mengandung unsur dimensi waktu dalam prosesnya. Melalui kajian tersebut terlihat
bahwa pengertian permukiman dan pemukiman berbeda. Kata pemukiman mempunyai makna
yang lebih menunjuk kepada objek, yang dalam hal ini hanya merupakan unit tempat tinggal
(hunian).
Menurut Ramadona (2011), permukiman merupakan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang merupakan bagian dari lingkungan hidup. Dimana lingkungan hidup merupakan
hasil interaksi dan hubungan timbal balik antara sumberdaya alam hayati, nonhayati, dan
sumberdaya kultural. Permukiman, menurut Doxiadis (1970), adalah lingkungan yang diciptakan

6
oleh manusia yang memiliki ruang dan batas-batas teritorialnya sehingga diciptakan struktur
fisik dan kelembagaannya.

2.2 Sarana Prasarana Permukiman


Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan, kawasan, kota atau wilayah
(spatial space) sehingga memungkinkan ruang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.
Infrastuktur metujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,
bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg,1988 dalam
Kodoatie,2005:8) Prasarana lingkungan merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, lebih jelasnya prasarana
lingkungan atau sarana yang utama bagi berfungsinya suatu lingkungan permukiman adalah
jaringan jalan untuk mobilitas orang dan angkutan barang, mencegah perambatan kebakaran
serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang teratur, jaringan air bersih, jaringan saluran
pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan, serta
jaringan saluran air hujan untuk pematusan (drainase) dan pencegah banjir setempat.
Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas
ekonomi, sosial, budaya, serta meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa. Melalui
pembangunan infrastruktur yang ditempuh dengan pembangunan sumber daya air, transportasi,
perumahan dan permukiman, energi dan ketenagalistrikan serta jaringan komunikasi dan
informatika, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dapat dicapai dan
daya saing ekonomi nasional secara global dapat ditingkatkan.
Prasarana menurut UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar
pemenuhan tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman.
Sedangkan sarana adalah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk mendukung
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Sarana
permukiman terdiri dari sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sarana pendidikan, sarana
kesehatan, sarana peribadatan, sarana perdagangan dan niaga, serta ruang terbuka, taman, dan
lapangan olahraga. Sedangkan untuk prasarana permukiman terdiri dari jaringan jalan, jaringan

7
drainase, jaringan air bersih, air limbah/sanitasi, persampahan, jaringan listrik, dan jaringan
telepon.
Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan
permukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya, upaya memperbaiki
lingkungan membutuhkan keseimbangan antar tingkat kebutuhan masyarakat (Diwiryo,1996
dalam Juliawan, 2015:6)

2.3 Standar Pelayanan Sarana Prasarana Permukiman

Tabel I. Standar Pelayan Sarana Prasarana Permukiman


No Jenis Sarana Dan
Standar Pelayanan
Prasarana
1 Sarana Pemerintahan Dan  Kantor Kelurahan untuk setiap 2.500 penduduk
Pelayanan Umum  Pos hansip untuk setiap 2.500 penduduk
 Balai pertemuan untuk setiap 2.500 penduduk
2 Sarana Pendidikan  TK untuk setiap 1.250 penduduk dengan radius
pencapaian 500 meter
 SD untuk setiap 1.600 penduduk dengan radius
pencapaian 1000 meter
 SLTP untuk setiap 4.800 penduduk dengan radius
pencapaian 1000 meter
 SLTA untuk setiap 4.800 penduduk dengan radius
pencapaian 3000 meter
3 Sarana Kesehatan  Posyandu untuk setiap 1.250 jiwa dengan radius
pencapaian 500 meter
 Balai pengobatan untuk setiap 2.500 jiwa dengan
radius pencapaian 1000 meter
 BKIA/RS Bersalin untuk setiap 10.000-30.000 jiwa
dengan radius pencapaian 4000 meter
 Puskesmas untuk setiap 30.000 jiwa dengan radius

8
pencapaian 1.500 meter
 Tempat praktik dokter untuk setiap 5000 jiwa dengan
radius pencapaian 1.500 meter
 Bersih, mudah dicapai, tenang, jauh dari sumber
penyakit, sumber bau/sampah, dan pencemaran
lainnya
4 Sarana Peribdatan  Mushola / langgar untuk setiap 250 jiwa dengan radius
pencapaian 100 meter
 Masjid untuk setiap 2.500 jiwa dengan radius
pencapaian 1000 meter
 Sarana ibadah lain menyesuaikan dengan kondisi
setempat - Bersih, tenang, teduh, mudah dicapai
5 Sarana Perdagangan Dan  Toko/warung untuk setiap 250 penduduk dengan
Niaga radius pencapaian 300 meter
 Pertokoan untuk setiap 5.000 penduduk dengan radius
pencapaian 2.000 meter
 Berada di tengah kelompok tetangga, dapat merupakan
bagian dari sarana lain
6 Sarana Ruang Terbuka,  Setiap unit RT berpenduduk 250 jiwa dibutuhkan
Taman, Dan Lapangan minimal 1 taman yang dapat memberikan kesegaran
Olahraga udara sekaligus tempat bermain anak

2.4 Komponen Prasarana


1. Jalan
Adalah jaringan jalan memiliki fungsi utama yaitu menghubungkan berbagai
pusat jasa distribusi. Namun secara ekonomi jalan dapat didefinsikan sebagai pusat jasa
distribusi tersebut merupakan titik tumpu tumbuh dan berkembangnya kawasan
perkotaan yang berperan melayani wilayah sekitarnya, saling terkait satu dengan lainnya
dalam satu hubungan hirarki tertentu. Fungsi jalan sesuai jangkauan pelayanannya
membentuk fungsi arteri, kolektor, lokal, sedangkam secara administrasi yaitu jalan
nasional, propinsi dan kabupaten. Sedangkan peran dominan secara ekonomi adalah

9
mendukung pelayanan pusat-pusat produksi/industri, pertanian, pertambangan, kehutanan
dan pariwisata.
2. Air Bersih
Adalah air yang memnuhi persyaratan kesehatan untuk kebutuhan minum,
masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat
dibutuhkan salam kriteria sebagai air bersih. Air bersih adalah air yang layak digunakan
untuk keperluan keluarga atau rumah tangga karena telah memenuhi syarat. Air bersih
merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia
secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian
terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan.
3. Persampahan
Adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Adapun prasarana pembuangan sampah yaitu mulai dari pembuangan sampah pada
tempat yang telah disediakan sampai pengumpulan ditempat pembuangan sementara
yang ada pada lingkungan tersebut.
4. Sanitasi
Adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
5. Listrik/energi
Adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran aliran
muatan listrik. Listrik telah menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum
diketahui, seperti petir, listrik statis, dan arus listrik.
6. Telekomunikasi
Adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu tempat ke tempat
lainnya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang
dimaksud dengan permukiman yaitu bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan permukiman yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Sedangkan
kawasan permukiman yaitu bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik di
kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan, kawasan, kota atau wilayah
(spatial space) sehingga memungkinkan ruang tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.
Infrastuktur metujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,
bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg,1988 dalam
Kodoatie,2005:8).
Komponen Prasaran
1. Jalan
2. Air Bersih
3. Persampahan
4. Sanitasi
5. Listrik/Energi
6. Telekomunikasi

11
3.2 Saran
Meskipun kami sebagai penulis menginginkan kesempurnaan dalam menyusun makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Prasarana Lingkungan. (2011, November). Dipetik Oktober 24, 2021, dari
https://perencanaankota.blogspot.com:
https://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/pengertian-prasarana-lingkungan.html

Tatanan Permukiman dan Sarana Prasarana Sehat. (2019, Juli 08). Dipetik Oktober 24, 2021,
darikotasehat.semarangkota.go.id:
http://kotasehat.semarangkota.go.id/web/pages/tatanan-permukiman-dan-sarana-
prasarana-sehat

Dina Puspita, D. S. (2014). Evaluasi Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman di


Kelurahan Bandarjo Kabupaten Semarang. Journal Article.

Rian Wulan D., R. W. (2015). PENGKAJIAN PENYEDIAAN SARANA PRASARANA


PERMUKIMAN BERDASARKAN . Jurnal Permukiman , 68-77.

Roswita Dharmasanti, S. R. (t.thn.). SARANA PRASARANA PERMUKIMAN


BERDASARKAN SISTEM.

011). Dipetik Oktober 24, 2021, dari respoitori.unpas.ac.id:


http://repository.unpas.ac.id/32601/2/BAB%20II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai