SEKTOR PERTANIAN
NAMA NPM
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul “Sektor Pertanian”. Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih
jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, penulis tidak mungkin menyelesaikan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, terutama dari Nur Ainun Hasibuan,
S.E.,M.Si dan teman-teman.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Pertanian....................................................................................................................5
2.2 Peran sektor pertanian..................................................................................................................7
2.3 Kinerja dan Peran Sektor Pertanian di Indonesia........................................................................9
2.3.1 Pertumbuhan Output Sejak Tahun 1970-an.........................................................................9
2.3.2 Pertumbuhan dan diversifikasi ekspor..................................................................................9
2.3.3 Kontribusi Terhadap Kesempatan Kerja.............................................................................10
2.4 Nilai Tukar Petani.....................................................................................................................10
2.4.1 pengertian umum................................................................................................................12
2.4.2 Arti Angka NTP.................................................................................................................12
2.4.3 Kegunaan dan Manfaat......................................................................................................12
2.5 Cakupan Komoditas...................................................................................................................12
BAB III................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................14
3.2 SARAN.........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti Negara yang mengandalkan
sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang
pembangunan.Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan, subsektor
holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor kehutanan.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan
masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.
Namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan.Salah satu faktor penyebab
kurangnya produktivitas pertanian
adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian
dan hasilnya. Mayoritas petani di Indonesia masih menggunakan sistem manual
dalam pengolahan lahan pertanian. Pembangunan ekonomi adalah salah satu tolak
ukur untuk menunjukkan adanya pembangunan ekonomi suatu daerah, dengan kata
lain pertumbuhan ekonomi dapat memperlihatkan adanya pembangunan ekonomi
(Sukirno, Sadono; 2007). Namun, pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh
prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, akan tetapi lebih dari
itu pembangunan mempunyai perspektif yang lebih luas. Dimensi sosial yang sering
diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi justru mendapat tempat yang
strategis dalam pembangunan.
Perjalanan pembangunan dalam sektor pertanian Indonesia hingga saat ini masih
belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan
petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Hal itu dikarenakan sektor ini
merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah
dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak
satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan
pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini
pada kehancuran.Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak
menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung
padanya.
PEMBAHASAN
3. Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya. Selain
itu. menurut teori penawaran tenaga kerja (L) tak terbatas dari Arthur Lewis dan telah
terbukti dalam banyak kasus, bahwa dalam proses pembangunan ekonomi terjadi
transfer surplus L dari pertanian (pedesaan) ke industri dan sektor-sektor pertanian
lainnya. Kuznets menyeutnya kontribusi faktor-faktor produksi.
4. Sebagai sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (sumber devisa), baik lewat
ekspor hasil-hasil pertanian maupun dengan peningkatan produksi pertanian dalam
negeri menggantikan impor (subtitusi impor). Kuznets menyebutnya kontribusi devisa.
Kontribusi Produk
Kontribusi produk dapat diartikan sebagai ketergantungan sektor-sektor lain seperti
industri dan jasa, dalam melakukan ekspansi atau perluasan usaha terhadap
pertumbuhan output sektor pertanian baik dalam sisi permintaan maupun
penawaran. Kontribusi produk sektor pertanian terhadap pembangunan dapat dibagi
ke dalam beberapa sub sektor, seperti sub sektor bahan pangan, seperti padi, jagung,
dan bahan makanan lainnya. Sedangkan subsektor lain adalah sub sektor
perkebunan dan peternakan
Kontribusi Pasar
Kontribusi pasar menjadikan sektor pertanian merupakan sumber penting bagi
pertumbuhan permintaan domestik bagi produk-produk dari sektor-sektor ekonomi
lainn. Kontribusi Pasar Kontribusi pasar untuk produk pertanian dibandingkan
sektor nonpertanian tergantung pada; Pertama, dampak dari keterbukaan ekonomi
dimana pasar domestik juga diisi dengan barang-barang impor. Jenis teknologi yang
digunakan di sektor pertanian yang menentukan tingkat mekanisasi dan
modernisasinya. Kedua, jenis teknologi yang digunakan di sektor pertanian yang
menentukan tinggi rendahnya tingkat mekanisasi atau modernisasi di sektor
tersebut. Permintaan terhadap barang-barang produsen buatan industri dari
kegiatan-kegiatan pertanian tradisional lebih kecil dibandingkan permintaan dari
sektor pertanian yang sudah modern.
Kontribusi Faktor-faktor Produksi
Dalam konteksi ini, pertanian merpakan sumber modal untuk investasi di sektor-
sektor ekonomi lainnya. Dimana dalam proses pembangunan ekonomi terjadi
transfer surplus tenaga kerja dari pertanian (pedesaan) ke industri dan sektor-sektor
perkotaan lainnya. Kontribusi faktor-faktor produksi di ukur dengan produktivitas.
Jika sektor pertanian mengalami kelebihan supply tenaga kerja, maka ada
kecenderungan mereka beralih ke sektor industri. Hal ini mengakibatkan
produktivitas di sektor pertanian semakin menurun digantikan oleh peran sektor
industri yang makin meningkat. Untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian
harus terjadi surplus di sektor pertanian dengan cara meningkatkan kinerja
(teknologi, infrastruktur, SDM), meningkatkan permintaan di mana mereka mampu
meningkatkan sisi permintaan, serta nilai tukar antara produk pertanian dan non
pertanian.
Kontribusi Devisa
Dalam percaturan internasional, dimana salah satu aktivitasnya adalah
melaksanakan perdagangan internasional, maka sektor pertanian menjadi salahsatu
kontributor bagi pembangunan ekonomi sebuah negara dalam menghasilkan devisa
baik melalui penjualan komoditas, produk pertanian maupun melalui pengiriman
tenaga kerja dibidang pertanian. Neraca perdagangan pertanian yang positif
(surplus) dapat menjadi perseden baik bagi pembangunan ekonomi nasional.
Tabel 5.1
Sektor 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001
Pertanian 17,9 16,7 15,4 15,0 15,0 18,1 19,6 17,0 16,4
Pertambangan dan 9,5 9,4 9,3 9,2 8,8 12,6 10,0 13,8 13,6
penggalian
Industri manufaktur 22,3 23,3 23,9 24,7 24,7 25,0 26,0 26,2 26,0
Listrik, gas dan air 1,0 1,0 1,1 1,2 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2
Bangunan 6,8 7,3 7,6 8 8,2 6,5 6,2 5,9 5,6
Perdagangan, hotel dan 16,8 16,8 16,7 16,7 17,0 15,3 16,0 15,2 16,1
restoran
Transportasi dan 7,1 7,1 7,1 7,2 7,3 5,4 5,0 5,0 5,4
komunikasi
Bank dan keuangan 4,3 4,5 4,7 4,6 4,6 3,3 2,8 2,8 2,8
Penyewaan dan real estate 2,9 2,9 2,8 2,7 2,7 4,0 3,7 3,4 3,4
Jasa lainnya 11,4 11,0 10,7 10,3 10,4 8,6 9,5 9,5 9,5
Tabel 5.4
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini
saja menggali ilmu tentang pembelajaran Merger dan akuisisi. Kami berharap para pembaca
dapat juga memakluminya.
Makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal - hal penyajiannya maka dari itu
kita terus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat
membangun kami menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertanian
https://www.academia.edu/24620572/
PERAN_SEKTOR_PERTANIAN_DALAM_PEMBANGUNAN_EKONOMI_DI_INDONESIA
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/26889
https://www.kompasiana.com/puput95853/5ff2b787d541df23a845a3e2/pengaruh-sektor-
pertanian-terhadap-perekonomian-indonesia
http://eprints.ums.ac.id/12680/1/COVER_DAN_BAB_I_pdf.pdf