Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami “Potensi Pertanian Dalam Bidang Ekonomi”
dalam mata kuliah Geografi Ekonomi.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Pengertian Potensi Pertanian....................................................................................5
2.2 Peranan Pertanian dalam Perekonomian di Indonesia..............................................5
2.3 Potensi Pertanian Dalam Perekonomian di Indonesia.............................................9
2.4 Kontribusi Sumber Daya Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi Dikaji Dari
Geografi Ekonomi........................................................................................................11
2.5 Hal Yang Menjadi Permasalahan di Dalam Sektor Pertanian di Indonesia Yang
Menjadi Kendala Utama Penghambat Pengembangan Sektor Pertanian......................13
2.6 Cara Mengatasi Permasalahan Yang Menjadi Penghambat Pengembangan Sektor
Potensi Pertanian..........................................................................................................16
2.7 Cara Memaksimalkan Potensi Sumber Daya Pertanian Untuk Meningkatkan
Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Mendatang...............................................18
2.8 Dampak Permasalahan Pertanian Terhadap Pertumbuhan Perekonomian di
Indonesia......................................................................................................................22
2.9 Tujuan Pembangunan Pertanian Dimasa Kini dan Masa Mendatang.....................22
BAB III............................................................................................................................24
PENUTUP.......................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan............................................................................................................24
3.2 Saran......................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bila ditinjau dari segi letak geografis wilayah Indonesia berada pada posisi
dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dan terletak diantara
dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Hal ini menandakan bahwa
letak wilayah negara kita berada di sebuah jalur internasional yaitu sebuah jalur
yang strategis dalam menjalankan berbagai sektor yang seharusnya mampu
menjadi daya ikat bagi negara-negara luar terutama dalam bidang pemasaran
barang-barang produksi dalam negeri salah satunya produksi hasil pertanian.
1
Pertanian merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia.
Artinya pertanian merupakan sektor utama yang menyumbang hampir dari
setengah perekonomian. Pembangunan pertanian yang sudah cukup berhasil
dicapai oleh Indonesia pada tahun 1970-an sampai tahun 1980-an yang ditandai
dengan meningkatnya pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sektor
pertanian sebesar 3,2% per tahunnya. Kemudian pada 1984 swasembada beras
dapat tercapai dan berhasil memicu pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Akan
tetapi, swasembada beras tersebut hanya dapat dipertahankan hingga tahun 1993.
Tingkat produktivitas padi di Indonesia adalah yang tertinggi dari negara-negara
lain di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Oleh karena itu, Indonesia
memiliki keunggulan yaitu beras sebagai subtitusi impor (Ramli, 2014).
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan potensi pertanian?
2. Bagaimana peranan pertanian dalam perekonomian di Indonesia?
3. Bagaimana potensi pertanian dalam perekonomian di Indonesia?
4. Bagaimana kontribusi sumber daya pertanian dalam pembangunan
ekonomi dikaji dari geografi ekonomi?
5. Apa saja hal yang menjadi permasalahan di dalam sektor pertanian di
Indonesia yang menjadi kendala utama penghambat pengembangan sektor
pertanian?
6. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang menjadi penghambat
pengembangan sektor pertanian?
7. Bagaimana cara memaksimalkan sumber daya pertanian untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang?
8. Bagaimana dampak permasalahan pertanian terhadap pertumbuhan
perekonomian di Indonesia?
9. Bagaimana tujuan pembangunan pertanian dimasa kini dan masa
mendatang?
3
7. Untuk mengetahui bagaimana cara memaksimalkan sumber daya pertanian
untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia di masa
mendatang.
8. Untuk mengetahui bagaimana dampak permasalahan pertanian terhadap
pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
9. Untuk mengetahui bagaimana tujuan pembangunan pertanian dimasa kini
dan masa mendatang.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Sebagai contoh, mengingat pembangunan besar-besaran terjadi di
perkotaan adapun masyarakat mayoritas berdomisili di pedesaan yang merupakan
sumber sektor pertanian. Maka pembangunan pertanian harus didukung oleh
pembangunan wilayah baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan
sosial ekonomi kemasyarakatan.
3) Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri
Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar, namun
produk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan musiman.
Sehingga dalam era globalisasi dimana konsumen umumnya cenderung
mengkonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitas tinggi, tidak busuk, dan
makan tempat, maka peranan agroindustri akan dominan. Dan jika sektor
pertanian terus ditingkatkan maka diharapkan sektor ini mampu menghasilkan
pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat,
meningkatkan daya beli rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi.
4) Menghasilkan devisa
Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi Indonesia.
Salah satu subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan, seperti ekspor
komoditas karet, kopi, teh, kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total
produksi komoditas-komoditas tersebut adalah untuk diekspor. Pada lima tahun
terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang devisa dengan rata-
rata nilai ekspor produk primernya (belum termasuk nilai ekspor produk olahan
perkebunan) mencapai US$ 4 milyar per tahun. Sumbangan sector pertanian
terhadap pembangunan dan devisa negara ditentukan oleh produktivitas dari
sektor ini.
Karena sektor ini memilik sumbangan besar terhadap perekonomian
nasional, maka rendahnya produktivitas pertanian akan berpengaruh terhadap
produktivitas perekonomian secara keseluruhan. Sumbangan terbesar sektor
pertanian selama PJP I (Pembangunan Jangka Panjang) adalah tercapainya
swasembada pangan, khususnya beras dalam tahun. Pada masa tersebut Indonesia
mampu mengekspor beras ke beberapa negara miskin sehingga dapat menambah
devisa.
6
5) Menyediakan lapangan pekerjaan
Sebagaimana diterangkan di muka, sektor pertanian memiliki peran
penting dalam menyerap tenaga kerja. Di tahun 1994 saja (BPS, 1996) 46% dari
82 juta jiwa angkatan kerja pada tahun itu diserap oleh subsector pertanian primer.
Subsektor perkebunan memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional.
Sampai tahun 2003, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor ini
diperkirakan mencapai 17 juta jiwa. Kontribusi dalam penyediaan lapangan
pekerjaannya pun mempunyai nilai tambah tersendiri, karena subsektor
perkebunan menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil.
Dengan demikian, selain menyediakan lapangan kerja subsektor perkebuna ikut
mengurangi arus urbanisasi.
6) Pembentukan produk domestik bruto/peningkatan pendapatan nasional
Berdasarkan data yang kami peroleh, subsektor perkebunan merupakan
salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan
nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto
(PDB). Dari segi nilai absolut berdasarkan harga yang berlaku PDB perkebunan
terus meningkat dari sekitar Rp 33,7 triliun pada tahun 2000 menjadi sekitar Rp
47,0 triliun pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar 11,7% per tahun.
Dengan peningkatan tersebut, kontribusi PDB subsector perkebunan terhadap
PDB sektor pertanian adalah sekitar 16%. Terhadap PDB secara nasional tanpa
migas, kontribusi subsector perkebunan adalah sekitar 2,9% atau sekitar 2,6%
PDB total.
7) Tetap mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan dalam
pelestarian lingkungan hidup)
Tidak ada satu pun negara di dunia seperti Indonesia yang kaya akan
beraneka ragam sumber daya pertanian secara alami (endowment factor). Maka
dari itu, diharapkan dalam penggunaannya sumber daya ini digunakan secara
optimal dan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumber daya pertanian.
7
8) Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi
Sektor pertanian menjadi salah satu dari unsur-unsur yang mengisi
pertumbuhan perekonomian disetiap negara . Di negara arab sekalipun meskipun
wilayahya lahanya tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan bercocok
tanam namun sector perekonomian menjadi salah satu unsur pengisi basis
pertumbuhan perekonomian dinegaranya misalnya dengan membudidayakan
tanaman kurma yang nilai komoditinya cukup besar dalam pengeksporan
keseluruh negara termasuk ke Indonesia yang ikut mengimpor komoditi
pertanaian dari Arab. Dengan kata lain sektor pertanian meski hanya
menyumbang tidak sampai dari ¼ pendapatan negara tetapi menjadi penopang
terhadap pendapatan dari setiap negara terutama di Indonesia yang tiap tahunya
mengekspor biji mete, beras, dan berbagai bahan pokok lainya dalam pangan
menjadi pemasukan devisa negara tiap tahunnya.
8
Dan sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada
sektor itu. Salah satu faktor tersebut adalah karena kualitas sumber daya
masyarakat Indonesia masih rendah. Kualitas tenaga kerja yang tersedia belum
dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk bekerja di sektor industri.
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sektor pertanian menjadi sektor penting
dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya
perekonomian bangsa, maka kita mulai mencanangkan masa depan Indonesia
menuju era industrialisasi, dengan pertimbangan sektor pertanian kita juga
semakin kuat.
Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian terbesar penduduk
didunia termasuk di Indonesia. Sejarah Indonesia pun tidak terlepas dari sektor
pertanian (menghasilkan bahan baku seperti padi, jagung, sagu) dan perkebunan
(menghasilkan buah-buahan) terutama pada masa kolonial penjajahan Belanda
kegiatan pertanian dan perkebunan menjadi penentu tingkat social dan
perekonomian seseorang. Meskipun kegiatan pertanian hanya menyumbang rata-
rata 4% dari PDB (Produk Domestik Bruto) suatu negara namun kegiatan
pertanian ini menjadi penyedia lapangan pekerjaan terbesar bagi setiap negara.
Kegiatan pertanian ini sangat besar pengaruhnya dalam mengurangi angka
pengangguran di Indonesia sehingga kegiatan pertanian ini tidak dapat diabaikan
dan berpengaruh juga terhadap tumbuh kembangnya setiap negara.
9
Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi
perekonomian Indonesia. Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan
kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi GNP Indonesia (BPS, 2012).
Fakta-fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai megasektor yang sangat vital
bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian di Indonesia merupakan tulang
punggung dari perekonomian dan pembangunan nasional, hal tersebut dapat
dilihat dalam pembentukan PDB, penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja,
penyediaan pangan, dan penyediaan bahan baku industri. Sektor pertanian juga
berperan dalam memeratakan pembangunan melalui upaya pengentasan
kemiskinan dan perbaikan pendapatan masyarakat. Selain itu, sektor pertanian
juga telah menjadi salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang
ekosistem.
Dengan daratan yang cukup luas yang tersusun rapi oleh ribuan pulau
yang ada seolah menetapkan bahwa negara kita adalah negara agraris. Memang
tak dapat dipungkiri, namun hal tersebut lah yang menjadi sumber mata
pencaharian dari sekitar 60 % rakyatnya yang kemudian menjadi salah satu sektor
rill yang memiliki peran sangat nyata dalam membantu penghasilan devisa negara.
Potensi pertanian dalam perekonomian di Indonesia antara lain :
a) Keanekaragaman Hayati dan Agroekosistem
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam, termasuk plasma nutfah,
yang melimpah (mega biodiversity). Biodiversity darat Indonesia merupakan
terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity
laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat
dengan beragamnya jenis komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan yang sudah sejak lama diusahakan sebagai sumber
pangan dan pendapatan masyarakat. Keaneka ragaman hayati yang didukung
dengan sebaran kondisi geografis berupa dataran rendah dan tinggi, limpahan
sinar matahari dan intesitas curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun di
sebagian wilayah, serta keaneka ragaman jenis tanah memungkinkan
dibudidayakannya aneka jenis tanaman daerah tropis, serta komoditas introduksi
dari daerah sub tropis secara merata sepanjang tahun di Indonesia.
10
b) Lahan Pertanian
Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan
belum dimanfaatkan secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan
oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada
tahun 2006 memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar
192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen) merupakan kawasan budidaya
dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung. Dari total luas
kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha,
meliputi lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta
ha dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal yang
berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal
pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi
untuk perluasan areal pertanian. Jumlah luasan dan sebaran hutan, sungai, rawa
dan danau serta curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun
sesungguhnya merupakan potensi alamiah untuk memenuhi kebutuhan air
pertanian apabila dikelola dengan baik. Waduk, bendungan, embung dan air tanah
serta air permukaan lainnya sangat potensial untuk mendukung pengembangan
usaha pertanian.
11
1) Kelapa Sawit
2) Rempah-rempah
3) Kakao
4) Karet
12
5) Kopi
13
Kemampuan petani untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas
sehingga produktivitas yang dicapai masih di bawah produktivitas potensial.
Mengingat keterbatasan petani dalam permodalan tersebut dan rendahnya
aksesibilitas terhadap sumber permodalan formal, maka dilakukan
pengembangkan dan mempertahankan beberapa penyerapan input produksi biaya
rendah (low cost production) yang sudah berjalan ditingkat petani. Selain itu,
penanganan pasca panen dan pemberian kredit lunak serta bantuan langsung
kepada para petani sebagai pembiayaan usaha tani cakupannya diperluas.
14
Di sisi lain, saat ini penyebab sulitnya perkembangan sektor pertanian
adalah karena masalah lahan pertanian, seperti :
Selain itu ada beberapa hal yang menyebabkan pertanian kita menjadi tidak maju
adalah:
15
2.6 Cara Mengatasi Permasalahan Yang Menjadi Penghambat
Pengembangan Sektor Potensi Pertanian
1) Bimbingan lanjutan
Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi
melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator
bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life
skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan
dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-
negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan
mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu
menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk
menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang pertanian.
2) Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia
serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif
dan ramah lingkungan.
3) Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang
eksistensinya dilindungi oleh undang-undang.
4) Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian
serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia
pertanian di seluruh media massa yang ada.
5) Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi
pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-
masing.
6) Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa
program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan
pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta
pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan
mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.
7) Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan
bebas dunia pada tahun 2014.
16
8) Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna
yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara
maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.
9) Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
10) Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.
11) Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak
Asasi Petani.
12) Mewujudkan segera reforma agraria.
17
2.7 Cara Memaksimalkan Potensi Sumber Daya Pertanian Untuk
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Mendatang
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam
pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan
devisa negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing,
pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri
serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini
ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satu-
satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia pada tahun
1997-1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki pertumbuhan
yang positif.
Pertanian sangat berperan dalam pembangunan dan perekonomian suatu
daerah, dengan pertanian harapannya mampu menciptakan lapangan pekerjaan
bagi penduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana untuk berusaha, serta
sebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik lagi. Peranan
pertanian/agribisnis tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan ekonomi
petani dengan cara pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Pembangunan pertanian
di masa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah-
masalah yang ada, namun juga dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi
perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi
yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping itu,
dihadapkan pula pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia
yang mengarah pada globalisasi dunia.
18
d) Meningkatkan relevansi, kualitas, nilai tambah ilmiah dan nilai tambah
ekonomi sektor pertanian.
e) Meningkatkan kerja sama penelitian dan komersialisasinya dengan
lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat (LSM), dan swasta.
f) Meningkatkan akselerasi diseminasi serta mekanisme umpan balik inovasi
pertanian. Lewat teknologi dan sarana penanganan pasca panen yang
mampu menjaga keawetan produk.
B. Analisis SWOT Sumber Daya Pertanian
a. Strengths (kekuatan)
World Bank (2003) juga mencatat besarnya potensi sumber daya pertanian
Indonesia terutama untuk areal lahan kering. Tercatat sekitar 24 juta hektar lahan
kering potensial yang merupakan sumber daya yang sangat penting bagi program
diversifikasi pangan dan diverfikasi produksi pertanian misalnya dengan tanaman
kehutanan, peternakan dan perkebunan. Selama ini sumber daya tersebut belum
dikelola dengan serius. Kelapa sawit, karet, dan coklat Indonesia mulai bergerak
menguasai pasar dunia. Namun, dalam konteks produksi pangan memang ada
suatu keunikan. China dan India sebagai produsen utama beras berkontribusi 54
persen. Bagi negara Vietnam dan Thailand yang secara tradisional dikenal luas
sebagai negara eksportir beras di dunia ternyata hanya berkontribusi 5,4 dan 3,9
persen secara berurutan. Produktivitas tersebut sudah melampaui pencapaian
India, Thailand, dan Vietnam. Meskipun masih di bawah produktivitas Jepang dan
China (rerata di atas 6 ton/hektar).
b. Weakness (kelemahan)
Meskipun Indonesia termasuk produsen utama beras dunia, namun
Indonesia hampir setiap tahun selalu menghadapi persoalan berulang dengan
pemenuhan kebutuhan pangan. Salah satu sebab utama adalah jumlah penduduk
yang sangat besar. Data statistik menunjukkan pada kisaran 230-237 juta jiwa.
Makanan pokok semua penduduk adalah beras sehingga sudah jelas kebutuhan
beras menjadi luar biasa besar. Bandingkan dengan rata-rata konsumsi di China
yang hanya 90 kg, India 74 kg, Thailand 100 kg, dan Philppine 100 kg.
19
Hal ini juga menunjukkan bahwa program diversifikasi pangan masih jauh
dari berhasil. Sepanjang kita masih mengkonsumsi beras dengan jumlah sebanyak
itu maka problem pangan masih akan sulit diatasi. Persoalan yang lain adalah
transformasi struktural yang kurang berjalan. Di mana pun di dunia ada pola
bahwa peran pertanian dalam perkonomian nasional akan semakin menurun dan
ada pergerakan angkatan kerja dari pertanian ke sektor industri dan jasa. Di
Indonesia lahan pertanian semakin dipenuhi oleh angkatan kerja baru karena tidak
ada alternatif lain di luar sektor pertanian untuk mencari pekerjaan. Tentu hal ini
sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi produksinya. Dalam
tahap, tertentu tesis Clifford Geertz (1963) tentang agricultural involution
nampaknya telah berlaku.
c. Opportunities (peluang)
20
Walaupun pemerintah Indonesia menunjukkan ketertarikan yang besar
terhadap pengembangan biodiesel, pemerintah tetap bergerak pelan dan juga
berhati-hati dalam mengimplementasikan hukum pendukung bagi produksi
biodiesel. Pemerintah memberikan subsidi bagi biodiesel, bio-premium, dan bio-
pertamax dengan level yang sama dengan bahan bakar fosil, padahal biaya
produksi biodiesel melebihi biaya produksi bahan bakar fosil. Hal ini
menyebabkan Pertamina harus menutup sendiri sisa biaya yang dibutuhkan.
Sampai saat ini, payung hukum yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk
industri biofuel, dalam bentuk Keputusan Presiden ataupun Peraturan Perundang-
undangan lainny, adalah sebagai berikuti:
21
Peluang untuk mengembangkan potensi pengembangan biodiesel di
Indonesia cukup besar, mengingat saat ini penggunaan minyak solar mencapai
sekitar 40 % penggunaan BBM untuk transportasi. Sedang penggunaan solar pada
industri dan PLTD adalah sebesar 74% dari total penggunaan BBM pada kedua
sektor tersebut. Bukan hanya karena peluangnya untuk menggantikan solar,
peluang besar biodiesel juga disebabkan kondisi alam Indonesia. Indonesia
memiliki beranekaragam tanaman yang dapat dijadikan sumber bahan bakar
biodiesel seperti kelapa sawit dan jarak pagar.
B. Dampak Negatif
1) Eksplorasi Sumber kekayaan alam yang berlebihan tanpa memperhatikan
kearifan lokal dan lingkungan hal tersebut akan menyebabkan berkurang
dan rusaknya sumber kekayaan alam yang dimiliki sehingga akan
menghambat pembangunan sektor pertanian.
2) Apabila pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tidak di kontrol dan
diawasi hal tersebut juga akan menyebabkan masalah yang serius bagi
pemenuhan kebutuhan pangan.
22
2) Meningkatkan pendapatan petani dengan mengembangkan sistem usaha
tani yang berwawasan agribisnis agar mampu menghasilkan produk yang
berkualitas, berproduktivitas tinggi dan efisien.
Secara khusus tujuan pembangunan pertanian adalah :
1) Meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas,
efisiensi usaha dan perbaikan sistem pemasaran dengan pengenlan
tekhnologi, penguatan kelembagaan, peningkatan manajemen usaha dan
penyediaan informasi pasar.
2) Meningkatkan produksi pangan sumber karbohidrart untuk memantapkan
ketahanan pangan secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan pokok
masyarakat yang terus meningkat.
3) Meningkatkan produksi pangan sumber protein guna mendorong
peningkatan gizi masyarakat seperti kacang-kacangan dan peternakan.
4) Mendorong terciptanya kesempatan kerja di pedesaan dengan pendapatan
yang layak melalui pengembangan sistem agribisnis dengann menciptakan
keterkaitan antara penyediaan sarana produksi, proses produksi,
pengolahan dan pemasaran.
5) Mengembangkan usaha pertanian pada lahan-lahan yang pemanfaatannya
belum optimal, seperti pekarangan dan lahan terlantar serta meningkatkan
intensitas tanam pada lahan yang beririgasi cukup.
6) Menyediakan bahan baku industri dan meningkatkan ekspor komoditi
pertanian dengan mengembangkan komoditi unggulan terutama pada
kawasan-kawasan sentra produksi pertanian yang prospektif untuk
dikembangkan.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertanian di Indonesia mempunyai potensi untuk maju. Asalkan semua
faktor pendukung benar-benar tersedia. Pertanian adalah sektor yang sangat vital.
Maka kita juga mempunyai tanggung jawab yang sama untuk memajukan
pertanian kita. Sektor pertanian merupakan bagian dari sektor riil yang
mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, karena sebagai
negara agraris seharusnya menjadi tulang punggung perekonomian. Sektor
pertanian merupakan penopang tertinggi dalam pendapatan negara serta menjadi
mata pencaharian sebagian masyarakat Indonesia mengingat wilayah kita yang
kaya akan lahan, subur, dan iklim mendukung. Menghasilkan produk pertanian
yang berkualitas meruapakan komoditi terbesar negara Indonesia yang menduduki
posisi teratas.
Untuk memaksimalkan hasil pertanian perlu pula adanya penyuluhan-
penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat guna meningkatkan
semangat para petani dalam pengeloaan lahan, penyampaian informasi tani yang
tepat dalam peningkatan hasil pangan, cara-cara mengkreasikan hasil tani, serta
cara-cara penggunaan alat-alat teknologi canggih guna mendapatkan hasil yang
optimal dari kegiatan bertani dengan efektif dan efisien tanpa memakan waktu
lama dan tenaga yang besar serta dengan modal yang sekecil-kecilnya sesuai
dengan prinsip ekonomi. Pertanian sangat berperan dalam pembangunan suatu
daerah dan perekonomian dengan, pertanian harapannya mampu menciptakan
lapangan pekerjaan bagi penduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana
untuk berusaha, serta sebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang
lebih baik lagi. Peranan pertanian/agribisnis tersebut dapat dilakukan dengan
meningkatkan ekonomi petani dengan cara pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
24
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun mengharapkan agar makalah Geografi Ekonomi
khususnya dapat memberikan pelajaran dan manfaat bagi kita semua, agar kita
dapat mengetahui bagaimana sebenarnya potensi pertanian dalam bidang
ekonomi. Pertanian sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah dan
perekonomian, dengan pertanian harapannya mampu menciptakan lapangan
pekerjaan bagi penduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana untuk
berusaha, serta sebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik
lagi. Peranan pertanian/agribisnis tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan
ekonomi petani dengan cara pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
SOAL:
1. Uraikan secara singkat potensi pertanian terhadap perekonomian
diindonesia !
2. Apa kontribusi sumber daya pertanian dalam pembangaunan
ekonomi !
3. Jelaskan secara singkat hal apa yang menjadi permasalahan
didalam sektor pertanian serta dampaknya !
4. Jelaskan secara singkat Bagaimana cara mengatasi permasalahan
yang menjadi penghambat pengembangan sektor potensi
pertanian !
27