Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

OPTIMALISASI POTENSI DESA MELALUI PROGRAM GERAKAN


PENGHIJAUAN, PEMANFAATAN BIOPORI, DAN DIGITALISASI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
2022

Judul Kegiatan : Optimalisasi Potensi Desa Melalui Program Gerakan


Penghijauan, Pemanfaatan Biopori, dan Digitalisasi
Personal Yang Bertugas
Dosen Pembimbing Lapang : Ati Dwi Nurhayati S.Hut, M.Si.
Ketua : Cahya Riza Haromaen
Anggota 1 : Putri Naza Fadilla
Anggota 2 : Ayu Oktavia Sianturi
Anggota 3 : Regyna Amelea Putri
Anggota 4 : Aulia Septi Angelina
Anggota 5 : Iqbal Abdul Malik
Anggota 6 : Andreas Wijaya Chandra
Anggota 7 : Rizki Ramdani
Anggota 8 : Muh. Samsul Rizal
Anggota 9 : Glorius Imanuel Tongat Tarigan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 24 Juni 2022 - 05 Agustus 2022
Anggaran Biaya : Rp2.000.000,00
Tempat Pelaksanaan Kegiatan : Desa Cidahu
Mitra Institusi : Pemerintah Desa Cidahu

Kabupaten Sukabumi, Agustus, 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala LPPM, Dosen Pembimbing Lapang

Dr.Ir. Ernan Rustiadi, M. Agr Ati Dwi Nurhayati S.Hut, M.Si


NIP. 19651011 199002 1 002 NIP. 19770622 200701 2 001
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2

DAFTAR ISI 2

RINGKASAN KEGIATAN 4

BAB 1. PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6
1.4 Luaran yang Diharapkan 6
1.5 Manfaat Kegiatan 6

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 7


2.1 Kondisi Umum Sukabumi 7
2.2 Kondisi Geografis Desa Cidahu 7
2.3 Kondisi Kependudukan Desa Cidahu 8
2.4 Sarana Prasarana Desa Cidahu 9
2.5 Keadaan Sosial Budaya 10
2.6 Keadaan Sosial Ekonomi 10
RINGKASAN KEGIATAN

KKN-T (Kuliah Kerja Nyata Tematik) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang
dikelola oleh LPPM IPB University. Kegiatan KKN-T diberikan kepada mahasiswa tingkat akhir
agar dapat menerapkan ilmunya kepada masyarakat. Kelompok KKN-T Sukabumi Kabupaten 01
melaksanakan kegiatan KKN-T di Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan KKN-T yang dilaksanakan Kelompok Sukabumi Kabupaten 01 bekerja sama dengan
Pemerintah Desa Cidahu sebagai mitra dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang Ibu Ati
Dwi Nurhayati S.Hut, M.Si. yang merupakan dosen dari Departemen Silvikultur. Kegiatan
KKN-T dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari mulai dari tanggal 24 Juli 2022—2 Agustus
2022. Kegiatan lokakarya 1 KKN-T Sukabumi01 dilaksanakan bersamaan dengan kelompok
KKN-T Sukabumi02, Sukabumi03, Sukabumi04, dan Sukabumi05 pada tanggal 4 Juli 2022 yang
dilaksanakan secara hybrid. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing desa di
Kecamatan Cidahu serta Dosen Pembimbing Lapang dari seluruh kelompok.
Kelompok Sukabumi01 memiliki 3 program kerja yang telah dilaksanakan di Desa
Cidahu dengan 2 sub program kerja. Program kerja yang telah dilaksanakan diantaranya adalah
Program Gerakan Penghijauan, Pemanfaatan Biopori, dan Digitalisasi Desa. Gerakan
penghijauan merupakan program penanaman pohon di luar areal hutan yang memanfaatkan
lahan tersedia atau lahan kosong di Dusun Cipanengah dan Kp. Panagan agar dapat
mengoptimalkan fungsi lahan tersebut sebagai daerah penghijauan. Pemanfaatan biopori
merupakan kegiatan berupa pemasangan biopori di berbagai titik di dusun Cipanengah dengan
melibatkan masyarakat setempat. Kegiatan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk
kompos untuk pekarangan halaman rumah dan meningkatkan kemampuan resapan air ke dalam
tanah. Digitalisasi desa merupakan bentuk program optimalisasi website dan media sosial desa
yang memiliki tujuan untuk membantu perangkat desa dan masyarakat dalam menghimpun data
dan pengurusan administrasi terutama pada surat menyurat. Selain itu, melalui digitalisasi
diharapkan masyarakat umum baik dari dalam maupun luar Cidahu dapat mengenal
kelembagaan dan potensi yang ada di sekitar Cidahu terutama terkait potensi utama yakni
pertanian dan pariwisata.
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa Cidahu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cidahu, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 1 km ke Kecamatan Cidahu dan
mempunyai unsur pembantu pemerintah terbawah, terdiri dari 7 Dusun, 7 Rukun Warga (RW),
dan 43 Rukun Tetangga (RT). Desa Cidahu memiliki beragam daya tarik yang dapat menjadi
potensi pengembangan masyarakat dan usaha karena beragamnya kawasan wisata dan hasil
komoditas pertanian. Desa Cidahu termasuk dalam kategori desa mandiri yang memiliki
kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakatnya melalui ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan
ekologi secara berkelanjutan. Dalam rangka mewujudkan pembangunan tersebut Desa Cidahu
menggerakkan kelembagaan masyarakat yang ada seperti Linmas, Karang Taruna, Gapoktan,
Pokdarwis, PKK, BUMDes, dan UMKM. Kelembagaan yang ada tersebut diharapkan dapat
memaksimalkan potensi desa di berbagai sektor melalui inovasi dan manajemen yang sistematis.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan potensi cukup besar
terhadap perekonomian masyarakat di Desa Cidahu. Dalam proses kegiatan produksi pertanian
ini dibutuhkan berbagai bahan baku, salah satunya adalah pupuk. Serikat Petani Indonesia (SPI)
melaporkan harga pupuk non-subsidi mengalami kenaikan hingga 100% pada pekan pertama
Januari 2022. Tren kenaikan harga pupuk non-subsidi itu sudah berlangsung sejak Oktober 2021.
Di samping itu, ketersediaan pupuk memasuki masa tanam kerap tidak tersedia di pasaran.
Peningkatan harga tersebut dapat menyulitkan petani dalam melakukan kegiatan pertanian.
Ketersediaan pupuk menjadi kunci optimalisasi produksi pertanian. Masih dalam permasalahan
pertanian, terdapat genangan dan aliran permukaan yang tidak terkelola dengan baik di sawah
dan perumahan sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan yang lebih besar seperti
banjir dan kerusakan lahan pertanian.
Sebagai desa mandiri, Desa Cidahu diharapkan dapat memproduksi sendiri keperluan
masyarakat salah satunya pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat memanfaatkan
penerapan inovasi teknologi berupa biopori. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang
dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air dengan cara meningkatkan
daya resap air pada tanah. Lubang resapan biopori berfungsi sebagai tempat resapan air ke dalam
tanah dan sebagai tempat pembuatan kompos dari sampah organik (Arifin et al. 2020). Dengan
menerapkan biopori, diharapkan dapat mengoptimalkan proses resapan air ke dalam tanah serta
hasil akhir dari sampah organik yang mengalami pembusukan di dalam biopori dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos mandiri oleh petani.
Berdasarkan kondisi geografis Kabupaten Sukabumi yang terletak di dataran tinggi,
Sukabumi memiliki potensi yang cukup tinggi dalam sektor perkebunan. Desa Cidahu memiliki
beragam potensi karena lokasinya yang berada di dekat Kaki Gunung Halimun Salak, namun
potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk mengoptimalkan potensi dan lahan
yang tersedia maka dilakukan penghijauan. Penghijauan adalah segala upaya untuk memulihkan,
memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara
optimal, baik pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Penghijauan menjadi salah satu
kegiatan yang dapat menangani kerusakan lingkungan. Jadi, penghijauan adalah kegiatan
penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan serta pembuatan bangunan pencegah erosi
tanah dengan tujuan agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan
kembali kesuburannya. Selain itu, upaya dalam mengurangi kerusakan lingkungan juga dapat
dilakukan dengan melakukan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah merupakan salah satu
pembiasaan yang dapat dilakukan untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan, yaitu
dengan mengajak siswa untuk mengelola sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Salah
satu upaya penghijauan adalah dengan melakukan penanaman pohon. Menurut Satriwan et al.
(2019) penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke lahan
pertanaman untuk didapatkan hasil produk dari tanaman yang dibudidayakan. Proses
pemindahan ini tidak boleh dilakukan sembarangan, perlu adanya metode agar tanaman dapat
berlangsung hidup di media dan lingkungannya yang baru.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang terdapat dalam kegiatan antara lain:
1. Bagaimana upaya meningkatkan hasil tanaman konsumsi warga Desa Cidahu?
2. Bagaimana upaya meningkatkan ketersediaan pupuk organik dan mengurangi genangan
air yang berlebihan?
3. Bagaimana cara mengoptimalkan media informasi di Desa Cidahu melalui website dan
media sosial?

1.3 Tujuan
Tujuan kegiatan ini antara lain:
1. Meningkatkan hasil tanaman konsumsi warga Desa Cidahu.
2. Meningkatkan ketersediaan pupuk organik dan mengurangi genangan air yang
berlebihan.
3. Mengoptimalkan media informasi di Desa Cidahu melalui website dan media sosial.

1.4 Luaran yang Diharapkan


1. Penanaman bibit berupa bibit sengon dan jambu kristal
2. Pemasangan alat biopori
3. Website desa yang terimprovisasi dan sosial media yang terbaharui
4. Peta desa yang telah dilengkapi zonasi antara wilayah permukiman, pertanian, dan
pariwisata

1.5 Manfaat Kegiatan


1. Masyarakat Desa Cidahu dapat memproduksi pupuk sendiri dari hasil pengolahan limbah
rumah tangga dan pertanian dengan menggunakan biopori
2. Masyarakat Desa Cidahu dapat memanfaatkan hasil penanaman bibit untuk pengadaan
buah dan kayu
3. Masyarakat Desa Cidahu dan masyarakat umum dapat lebih mengenal kelembagaan,
potensi, dan informasi detail mengenai Desa Cidahu.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Kondisi Umum Sukabumi


Kabupaten Sukabumi adalah kabupaten terluas di Jawa Barat, dengan luas 4.162 km 2 atau
14,39% dari luas wilayah Jawa Barat. Jumlah penduduk dari Kabupaten Sukabumi sebanyak
2.725.450 orang. Wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi 47 Kecamatan, 381 Desa dan 5
kelurahan yang terdiri atas wilayah pegunungan, hutan, laut, pantai, dan sawah. Dengan wilayah
yang cukup luas, menjadikan potensi hasil bumi dan wisata di Kab. Sukabumi berlimpah dan
beragam. Melihat dari beberapa indikator makro Kab. Sukabumi, dari sisi SDM, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Sukabumi sebesar 67,07 pada tahun 2020.

Gambar 1. Peta Desa Cidahu

2.2 Kondisi Geografis Desa Cidahu


Desa Cidahu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cidahu Kabupaten
Sukabumi Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 1 km ke Kecamatan dan mempunyai unsur
pembantu pemerintah terbawah, terdiri dari 7 Dusun 7 Rukun Warga (RW), dan 43 Rukun
Tetangga (RT). Desa Cidahu dengan luas 1.223,58 Ha yang merupakan daerah dataran tinggi
dengan ketinggian 700 m dari permukaan laut dan suhu udara 24℃ - 27℃. Jarak tempuh dari
pusat pemerintahan Desa Cidahu dalam melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan
Pemerintah diatasnya secara berjenjang sebagai berikut :
1. Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Desa : 1224 km2
b. Hutan : 5 km2
c. Batas Wilayah
1. Sebelah Utara : Kehutanan/Taman Nasional
2. Sebelah Selatan : Desa Girijaya/Tangkil
3. Sebelah Timur : Desa Jaya Bakti
4. Sebelah Barat : Kecamatan Parakansalak
2. Luas Wilayah Desa Cidahu
a. Tanah Sawah
- Setengah Teknis : 185,5 Ha
- Tanah Tadah Hujan : 90,5 Ha
b. Tanah Darat
- Bangunan Industri : - Ha
- Tanah Ladang : 143,68 Ha
- Tanah Pekarangan : 100,54 Ha
3. Topografi
a. Dataran Tinggi :-
b. Pembukitan :-
4. Kondisi Geografi
a. Tinggi Tempat dari Permukaan Laut : 665 m
b. Curah Hujan Rata-rata Pertahun : 3.000-4.000/ tahun
c. Keadaan Suhu Rata-rata : 24℃

Desa Cidahu, mempunyai 2 (dua) iklim yaitu penghujan dan kemarau. Iklim yang
mempengaruhi Desa Cidahu adalah iklim tropis dengan angin bertiup dari arah utara ke selatan
dengan kecepatan 15 km dan curah hujan rata-rata 26,4 mm/tahun.

2.3 Kondisi Kependudukan Desa Cidahu


Desa Cidahu memiliki jumlah penduduk sebanyak 11.604 Jiwa dengan komposisi
penduduk laki-laki sebanyak 5.906 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 5.698 jiwa, dengan
persentase laki-laki sebesar 50,9% dan perempuan sebesar 49,1%. Penggolongan penduduk di
Desa CIdahu berdasarkan kesejahteraan terbagi menjadi 5 dengan jumlah, yakni Keluarga Pra
Sejahtera sebanyak 958 KK(Kepala Keluarga), Keluarga Sejahtera I sebanyak 845 KK, Keluarga
Sejahtera II sebanyak 630 KK, Keluarga Sejahtera III sebanyak 548 KK, dan Keluarga Sejahtera
IV sebanyak 659 KK. Sebagai Desa yang sudah termasuk Desa Mandiri, Desa Cidahu sudah
menjalankan program Keluarga Berencana. Jumlah peserta yang ikut dalam Program Keluarga
Berencana di Desa Cidahu sebanyak 2.135 orang kelompok pasangan usia subur, 1.475 orang
kelompok akseptor, dan 45 orang KB Lestari. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
masyarakat di Desa Cidahu, yakni 3.205 orang berpendidikan SD/sederajat, 3.358 orang
berpendidikan SLTP/sederajat, 1.543 orang berpendidikan SLTA/sederajat, dan 87 orang
berpendidikan Akademi/Sarjana.

2.4 Sarana Prasarana Desa Cidahu


Desa Cidahu memiliki sarana dan prasarana untuk masyarakat yang terdapat di kampung, yang
meliputi sarana dan prasarana di bidang pemerintahan, pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan
sarana umum.
a. Bidang Pemerintahan
Sarana dan prasarana pemerintahan Desa Cidahu mempunyai kantor balai desa yang terletak di
Kp. Cipangenah disertai perangkat desa yang lengkap. Pemerintah Desa membawahi pemerintah
dusun, sedangkan di Desa Cidahu mempunyai 7 dusun dan dikepalai oleh 7 RW. Tiap-tiap
dusun membawahi beberapa RT ( Rukun Tetangga ), Desa Cidahu sendiri memiliki total 47 RT.
Untuk mencapai visi misi Desa Cidahu dibentuk 7 pilar keorganisasian masyarakat yaitu Karang
Taruna, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Gapoktan, Pokdarwis, Linmas, UMKM, dan PKK.
b. Bidang Keagamaan
Mayoritas masyarakat di Desa Cidahu beragama Islam bahkan sudah 100% sehingga tempat
peribadahannya hanya terdapat masjid dan musolla dengan perincian jumlah masjid mencapai 19
dan musholla mencapai 58 unit yang menyebar disetiap titik kampung yang ada di Desa Cidahu.
c. Sarana dan Prasana Umum
Sarana dan prasarana umum yang terdapat di Desa Cidahu meliputi Kesehatan dan transportasi.
Di bidang kesehatan Desa Kumbang mempunyai 10 MCK umum yang terdapat di Dusun
Kumbang Barat 2 buah dengan kondisi yang masih bagus, selain itu juga desa cidahu sudah
memiliki Puskesmas seluas 1500 m2. Dalam). Jalan dalam Desa Cidahu meliputi jalan raya
milik Pemerintah yang sudah diaspal sepanjang 2 km dan aspal biasa sepanjang 5,5 km tetapi
sudah rusak berat selain milik pemerintah terdapat juga milik masyarakat desa Cidahu yang
meliputi jalan aspal sepanjang 5,5 km jalan baru sepanjang 1,1 km, jembatan sebanyak 5 buah,
dan untuk 26 jalur selokan untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
d. Bidang Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Cidahu mempunyai sekolah dari PAUD sampai
Tingkat Menengah pertama untuk menunjang pendidikan di Desa Cidahu. SDN 1 Cidahu dengan
luas 1900 m2 dan MTs Antariksa yg terletak di kp. Cipanengah, selain itu terdapat juga
bangunan umum milik masyarakat untuk Pendidikan agama yaitu Madrasah Diniyah (MD)
sebanyak 10 unit, Madrasah Ibtidaiyah 1 unit, Majlis Ta’lim 21 unit dan Pondok Pesantren 3
unit.

2.5 Keadaan Sosial Budaya


Dari jumlah penduduk 10.888 jiwa penduduk yang beragama Islam 100% suasana
kehidupan beragama bagi masyarakat Desa Cidahu cukup baik, tenang dan tentram, saling
menghormati, tolong-menolong, dalam menghadapi permasalahan yang timbul ataupun dalam
menghadapi musibah dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai contoh: musibah kematian dan
sebagainya.
Untuk mengetahui sekaligus mengenali corak kebudayaan yang ada di desa Cidahu
tentunya peneliti harus memperhatikan gejala - gejala dan kegiatan yang timbul di masyarakat
sekitar, misalnya perilaku kehidupan sehari - hari dari individu maupun kelompok.
Desa Cidahu memiliki beberapa dusun yang kebudayaan sosialnya berbeda - beda, salah
satunya tidak bisa dipisahkannya antara kebudayaan masyarakat dengan keagamaan, antara
keduanya tidak bisa dipisahkan. misalnya saja dalam pelaksanaan Maulid Nabi, yaitu suatu
kebudayaan yang terwujud dengan satu tujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Biasanya dalam pelaksanaan ini diadakan pengajian dan Tabligh.
Selain pelaksanaan Maulid Nabi terdapat juga rejaban atau peringatan Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW, kemudian juga Nisfu Sya’ban atau dua minggu sebelum memasuki bulan suci
Ramadhan. Kemudian pada bulan Syawal setelah idul fitri biasanya masyarakat desa Cidahu
berbondong - bondong pergi ke anak maupun orang tuanya untuk bermaaf - maafan. Di samping
kegiatan tersebut masih ada satu kegiatan yang sangat kental dengan keagamaan seperti Tahlilan,
Yasinan, dan kegiatan lainnya.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama:


Islam : 100 %
Katolik :-
Protestan :-
Hindu :-
Budha :-
Sikap dan pola hidup masyarakat Desa Cidahu merupakan cermin kehidupan beragama.
Sebagai masyarakat yang beragama, tentunya memerlukan sarana peribadatan sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing, antara lain:
- Masjid : 21 Unit
- Musholla : 68 Unit
- Majelis Ta’lim : 21 Unit
- Gereja : 0 Unit
- Pura : 0 Unit

2.6 Keadaan Sosial Ekonomi


Keadaan ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian penduduk dan
merupakan jantung kehidupan bagi manusia, setiap orang senantiasa berusaha mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Dari jumlah penduduk 11.604 jiwa
secara umum dapat dijelaskan bahwa, mata pencaharian dari penduduk Desa Cidahu kebanyakan
adalah buruh/karyawan swasta, buruh tani, petani dan pedagang. Sebagian kecil ada yang
menjadi pengusaha, pengrajin dan pegawai negeri sipil. Pada tabel 1 disajikan jumlah penduduk
menurut mata pencaharian pokok di Desa Cidahu
Tabel 1 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian pokok di Desa Cidahu
Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk Persentase (%)
(Jiwa)

Buruh/Swasta 2562 22,08%

Buruh Tani 1524 13,13%

Petani 1114 9,60%

Pedagang 218 1,88%

Peternak 126 1,09%

Tukang Kayu 81 0,70%

Sopir 71 0,61%

Tukang Batu 62 0,53%

Pegawai Negeri Sipil 33 0,28%


( PNS )

Pengusaha 9 0,08%

Montir 6 0,05%

Pengrajin 5 0,04%

Penjahit 3 0,03%

Total 5814 50,01%


Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel, 50,01% penduduk Desa Cidahu sudah
bekerja dan 49,99% lainnya belum bekerja. Sarana perekonomian di Desa Cidahu, antara lain :
- Koperasi : 2 Unit
- Warung/Kedai : 8 Unit
- Kios Kelontong : 15 Unit
- Bengkel : 10 Unit
- Toko : 20 Unit
- Material/Toko Bangunan : 5 Unit
- Indomaret : 1 Unit
BAB 3.METODE PELAKSANAAN

3.1 Gerakan Penghijauan


Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam program kerja gerakan penghijauan adalah bibit pohon
jambu kristal, bibit pohon mangga, bibit pohon tabebuya, bibit pohon ketapang kencana, pupuk,
media tanam, benih tomat dan benih cabai rawit. Untuk alat yang digunakan yakni cangkul,
garpu tanah, sekop kecil, dan polybag.
Tanggal Pelaksanaan
Program kerja gerakan penghijauan dilaksanakan dari tanggal 21 Juli - 24 Juli 2022 di
Desa Cidahu, tepatnya di Dusun Cipanengah dan Kampung Panagan Desa Cidahu, Kecamatan
Cidahu, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Sasaran/Partisipan
Program kerja gerakan penghijauan melibatkan masyarakat desa, perangkat desa dan
kelompok tani saban geureuh Desa Cidahu.
Metode
Pelaksanaan program gerakan penghijauan di Desa Cidahu, dilakukan dengan beberapa
tahapan metode sebagai berikut.
1) Penyiapan alat yang digunakan seperti 2 buah cangkul, 1 buah garpu tanah, dan 2 buah
sekop kecil, Bahan yang digunakan adalah 150 bibit pohon mangga, 50 bibit pohon
jambu kristal, 30 bibit ketapang kencana, dan 20 bibit tabebuya kuning yang diambil dari
BPDASHL Citarum-Ciliwung melalui prosedur pengajuan surat atas nama kelompok tani
yang dibantu oleh mahasiswa KKNT IPB 2022;
2) penentuan titik tanam dan jarak tanam yang digunakan. Titik tanam ditentukan dengan
berdiskusi bersama Kepala Desa Cidahu beserta perangkatnya, ketua Dusun Kampung
Cipanengah, ketua RT 01 Kampung Cipanengah, dan kelompok tani Saban Geureuh.
Penentuan jarak tanam dilakukan untuk menurunkan tingkat kompetisi suatu tanaman
dengan tanaman lain untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal;
3) pembuatan lubang tanam dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm dilakukan dengan
menggunakan cangkul, garpu tanah, dan sekop kecil:
4) bibit dimasukan ke dalam lubang tanam yang tersedia di lokasi yang sudah ditentukan;
5) lubang tanam ditutup sedikit cembung dengan campuran tanah dan pupuk agar tidak
terdapat genangan air disekitar pohon yang ditanam dan terdapat nutrisi sehingga
kebutuhan pohon untuk tumbuh terpenuhi;
6) pemeliharaan dilakukan agar pohon tumbuh sehat dan normal melalui pendangiran,
penyiangan, penyulaman, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit.
Pembagian bibit tanaman pertanian
1) Penyemaian benih tomat dan cabai pada media tanam dilakukan dalam waktu 5-7 hari
hingga benih berkecambah;
2) setelah benih berkecambah dilakukan penyapihan kecambah benih kedalam polybag;
3) proses aklimatisasi bibit pada polybag, agar tumbuhan dapat beradaptasi pada lingkungan
eksternal dengan baik;
4) bibit yang sudah tumbuh kemudian dibagikan kepada masyarakat agar ditanam di lahan
perumahan yang belum dimanfaatkan secara optimal
Luaran
Masyarakat memiliki perilaku dan kebiasaan menanam, berkurangnya luasan lahan yang
kosong dengan ditanami tanaman kayu dan buah yang dapat mencegah terjadinya erosi, banjir,
dan tanah longsor.

3.2 Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori


Alat dan bahan
Pada program pembuatan dan pemanfaatan biopori, bahan dan alat yang digunakan dalam
pelaksanaan program ini, antara lain 32 buah pipa paralon (diameter 10 cm dan panjang 50 cm)
yang telah dilubangi permukaannya, 32 penutup pipa yang telah dilubangi, 2 buah bor tanah
diameter 10 cm, sekop, linggis dan sampah organik.
Tanggal Pelaksanaan
Program kerja pemanfaatan Lubang Resapan Biopori dilaksanakan pada tanggal 14 Juli -
15 Juli 2022 di Dusun Cipanengah dan Kampung Panagan Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu,
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Sasaran/Partisipan
Program kerja pemanfaatan Lubang Resapan Biopori melibatkan masyarakat desa,
perangkat desa dan kelompok tani Saban Geureuh Desa Cidahu.
Metode
1. Pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengertian, tujuan dan tahap
pembuatan pemanfaatan Lubang Resapan Biopori serta meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik.
2. Penentuan 32 titik lubang biopori pada wilayah sasaran dengan melakukan survei
di wilayah Dusun Cipanengah dan Kampung Panagan. Mencari area yang sering
terjadi genangan serta area minim resapan seperti tanah yang telah dicor. dan
tidak ada saluran pembuangan air.
3. Persiapan alat dan bahan seperti (1) 2 buah bor tanah (2) 32 pipa paralon diameter
10 cm dan panjang 50 cm yang telah dilubangi (3) 32, penutup pipa diameter 10
cm yang telah dilubangi (5) sekop (6) linggis serta (4) sampah organik
4. Pelaksanaan pembuatan lubang biopori di Dusun Cipanengah pada tanggal 14 Juli
2022 sebanyak 28 buah biopori dan 4 buah biopori di Kampung Panagan pada
tanggal 15 Juli 2022. Kegiatan pembuatan Lubang Resapan Biopori dilaksanakan
oleh semua anggota mahasiswa KKNT Desa Cidahu dan didampingi oleh
perangkat desa yaitu ketua RT 01 Desa Cidahu dan perangkat desa lainnya.
Proses pembuatan Lubang Resapan Biopori terdiri dari (1) pembuatan lubang
tanah sedalam 50 cm menggunakan bor tanah dan pastikan tidak ada batu yang
menghalangi lubang (2) memasukan pipa kedalam lubang secara perlahan dan
usahakan sejajar dengan permukaan tanah (3) memasukan sampah organik hingga
pipa penuh (4) tutup pipa dengan rapat serta (5) menunggu 2 bulan untuk
pemanenan pupuk kompos
5. Pembuatan video cara pembuatan Lubang Resapan Biopori yang akan disebar
kepada warga Desa Cidahu agar masyarakat dapat mengaplikasikan pemanfaatan
Lubang Resapan Biopori ini di pekarangan rumah masing-masing.
Luaran
Masyarakat memahami pemanfaatan Lubang Resapan Biopori, terpasangnya 32 buah
Lubang Resapan Biopori di wilayah Dusun Cipanengah dan Kampung Panagan Desa Cidahu.

3.3 Digitalisasi Desa


Alat dan bahan
Bahan yang digunakan untuk program digitalisasi desa adalah foto-foto dan video yang
diambil dari desa cidahu serta kuota. Alat yang digunakan adalah laptop dan kamera serta media
sosial.
Tanggal Pelaksanaan
Program kerja digitalisasi dilaksanakan dari tanggal 5 Juli - 31 Juli 2022 di Desa Cidahu,
tepatnya di Dusun Cipanengah dan Kampung Panagan Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu,
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Sasaran/partisipan
Semua masyarakat umum baik dari dalam maupun luar Cidahu dapat mengenal
kelembagaan dan potensi yang ada di sekitar Cidahu terutama terkait potensi utama yakni
pertanian dan pariwisata
Metode
1. Pengelolaan Website
Pengelolaan website melalui pengisian kelengkapan profil dan statistik desa pada website
yang telah ada sebelumnya yakni https://cidahu-sukabumi.desa.id
2. Pengelolaan Media Sosial
Deskripsi Kegiatan : Digitalisasi desa merupakan bentuk program optimalisasi website dan
media sosial desa yang memiliki tujuan untuk membantu perangkat desa dan masyarakat dalam
menghimpun data dan pengurusan administrasi terutama pada surat menyurat. Selain itu, melalui
digitalisasi diharapkan masyarakat umum baik dari dalam maupun luar Cidahu dapat mengenal
kelembagaan dan potensi yang ada di sekitar Cidahu terutama terkait potensi utama yakni
pertanian dan pariwisata..
Luaran
Informasi seputar Desa Cidahu baik itu kelembagaan desa cidahu.
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

4.1 Gerakan Penghijauan


Deskripsi Kegiatan
Gerakan penghijauan merupakan program penanaman pohon buah-buahan dan pohon
hias di luar areal hutan yang memanfaatkan lahan tersedia atau lahan kosong di Dusun
Cipanengah dan Kp. Panagan agar dapat mengoptimalkan fungsi lahan tersebut sebagai daerah
penghijauan dan sumber ekonomi baru masyarakat.

Pelaksanaan
Gerakan penghijauan dilaksanakan dari tanggal 21 Juli - 24 Juli 2022 di Dusun
Cipanengah dan Kp. Panagan. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKN-T IPB Desa Cidahu,
kelompok tani Saban Geureuh dan masyarakat setempat yang membantu proses penanaman
pohon.

Gambar 3. Pembuatan lubang biopori

Evaluasi Kegiatan
Terbatasnya jumlah pohon jambu kristal untuk dijadikan jenis pohon utama dalam
pembuatan kebun agroforestri, sehingga pada pembuatan kebun agroforestri menggunakan
pohon mangga karena jumlah pohon mangga yang tersedia lebih banyak dibandingkan jambu
kristal. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik antara mahasiswa KKN-T dan
pihak BPDSHL Citarum-ciliwung. Selain itu terdapat beberapa titik penanaman pohon pada
sistem agroforestri yang kurang baik karena pada titik tersebut sudah ternaungi oleh tajuk pohon
lain yang sudah besar. Oleh karena itu mahasiswa KKN-T seharusnya berkoordinasi terlebih
dahulu dengan pihak kelompok tani. Sedikitnya ketersediaan lahan untuk penanaman pohon hias
sehingga pohon tidak semuanya dapat tertanam dan pohon hias yang tersisa diserahkan pada
pihak masyarakat dan kelompok tani saban geureuh. Kemudian kurangnya peralatan yang
digunakan dalam proses penanaman pohon serta kurangnya partisipasi masyarakat dan anggota
kelompok tani. Kendala-kendala diatas tidak terlalu berpengaruh dalam program kerja ini,
sehingga program kerja tetap berjalan dengan baik.

4.2 Pembuatan dan pemanfaatan Biopori


Deskripsi Kegiatan
Pemanfaatan biopori merupakan kegiatan berupa pemasangan biopori di berbagai titik di
dusun Cipanengah dengan melibatkan masyarakat setempat. Kegiatan dilakukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pupuk kompos untuk pekarangan halaman rumah dan meningkatkan
kemampuan resapan air ke dalam tanah.

Pelaksanaan
Pembuatan biopori dilaksanakan pada tanggal 14 Juli - 15 Juli 2022 di Dusun
Cipanengah dan Kampung Panagan Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi
Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan pembuatan lubang biopori di Dusun Cipanengah pada tanggal
14 Juli 2022 sebanyak 28 buah biopori dan pelaksanaan pembuatan lubang biopori di Kampung
Panagan pada tanggal 15 Juli 2022 sebanyak 4 buah biopori sehingga total lubang biopori yang
dipasang sebanyak 32 biopori. Lubang biopori dibuat di area pekarangan rumah masyarakat yang
sering terjadi genangan dan rendah resapan air. Pembuatan Lubang Resapan Biopori
dilaksanakan oleh semua anggota mahasiswa IPB KKNT Desa Cidahu dan didampingi oleh
perangkat desa yaitu ketua RT 01 Desa Cidahu dan perangkat desa lainnya, juga melibatkan
masyarakat desa serta kelompok tani Saban Geureuh Desa Cidahu.

Gambar 3. Pembuatan lubang biopori


Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pembuatan dan pemanfaatan biopori secara garis besar berjalan
dengan baik. Masyarakat secara garis besar mendukung dengan menyediakan lahan untuk
pembuatan lubang biopori. Akan tetapi terdapat kendala saat melakukan kegiatan. Berikut adalah
kendala yang dijumpai dan saran yang dapat diterapkan. Kurangnya pendekatan terhadap
masyarakat sehingga ketika melakukan sosialisasi, masyarakat menganggap bahwa kegiatan
sosialisasi sebagai bentuk promosi berbayar (iklan) yang harus mengeluarkan biaya saat
melakukan program. Di samping itu, akibat kurangnya antusias dari masyarakat pada saat
sosialisasi, sehingga masyarakat tidak berperan aktif dalam pembuatan lubang biopori. Untuk
kelancaran program kerja ini, sebaiknya tim KKN seharusnya lebih sering berkunjung ke rumah-
rumah warga guna melakukan pendekatan. Selain itu seharusnya di awal kegiatan sosialisasi
lebih menjelaskan bahwa program kerja pembuatan biopori gratis dan tidak dipungut biaya
sehingga partisipasi dari masyarakat akan maksimal. Kegiatan pembuatan lubang biopori
menghabiskan waktu kurang lebih 10 jam dalam waktu dua hari. Hal ini diakibatkan jumlah bor
tanah yang sedikit, seharusnya kegiatan bisa lebih efektif dengan menambah jumlah alat bor
tanah.

4.3 Digitalisasi Desa


Deskripsi Kegiatan
Digitalisasi desa merupakan bentuk program optimalisasi website dan media sosial desa
yang memiliki tujuan untuk membantu perangkat desa dan masyarakat dalam menghimpun data
dan pengurusan administrasi terutama pada surat menyurat. Selain itu, melalui digitalisasi
diharapkan masyarakat umum baik dari dalam maupun luar Cidahu dapat mengenal
kelembagaan dan potensi yang ada di sekitar Cidahu terutama terkait potensi utama yakni
pertanian dan pariwisata.

Pelaksanaan
Digitalisasi desa dilaksanakan terlebih dahulu melalui identifikasi permasalahan dan
wawancara kepada perangkat desa. Permasalahan desa yang saat ini dihadapi adalah adanya alat
administrasi digital yang sedianya digunakan sebagai perantara penyuratan berbasis digital oleh
warga kepada perangkat desa masih belum dapat dimanfaatkan akibat terbenturnya akses data
masyarakat Desa Cidahu oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Adapun hal lainnya yakni
belum teroptimalisasinya website atau situs web dari Desa Cidahu. Website yang menjadi sumber
informasi bagi khalayak umum terutama bagi wisatawan yang akan berkunjung ke sekitar Desa
Cidahu untuk berwisata. Melalui website data desa terkait sejarah desa, wilayah, statistik, dan
potensi desa dapat diketahui.
Gambar 4. Artikel potensi desa dalam website

Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan dari kegiatan Digitalisasi Desa cenderung berjalan dengan baik. Namun, ada
beberapa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan website dan akses media sosial Desa Cidahu,
khususnya Instagram. Pada pengelolaan website, terdapat batasan dalam menginput gambar,
yang mana ukuran dan jumlah gambar tidak boleh melebihi batas tertentu, karena dapat
menyebabkan malfungsi pada website dan membuat gambar tidak dapat tampil saat memuat
Website Desa Cidahu, sehingga perlu diperhatikan ukuran dan jumlah gambar yang ditampilkan
pada website. Lalu, pada pengelolaan media sosial, terdapat beberapa akun media sosial dari
Desa Cidahu dengan pengelola yang berbeda, ada yang dari Kepala Desa, perangkat desa, dan
yang terakhir pengguna tidak dikenal, sehingga dalam implementasi dari konten media sosial
pada platform Instagram terhambat dan perlu informasi lebih lanjut untuk memutuskan terkait
pembuatan akun baru atau menggunakan akun yang ada.
BAB 5. PENUTUP

Kesimpulan
Program-program KKN-T Sukabumi01 telah dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari
secara luring. Banyaknya areal rumah warga dan jalanan yang semulanya mengalami penyulitan
resapan dapat dimudahkan melalui biopori. Selain itu pemanfaatan biopori ini dapat
dimaksimalkan melalui pengolahan sampah organik yang masukan ke dalam biopori sebagai
proses pembuatan pupuk organik. Gerakan penghijauan desa khususnya pada RW 01 dan
Kelompok Tani Saban Geureuh membuat masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dan
program ini juga menjadi bentuk program baru penanaman tanaman mangga di kelompok tani.
Adanya optimalisasi desa dan saran mengenai sistem digitalisasi desa diharapkan dapat menjadi
salah satu opsi dalam mengatasi permasalahan yang ada terkait publikasi dan administrasi.

Saran
Program-program yang telah dilaksanakan oleh kelompok Sukabumi01 bersama
Pemerintah Desa Cidahu tentunya tidak luput dari kekurangan. Melalui hal tersebut, program
yang sudah ada perlu dievaluasi dan dilanjutkan agar dampaknya bisa lebih optimal. Sebagai
upaya keberlanjutan untuk membangun Desa Cidahu, diharapkan program-program yang telah
dilaksanakan oleh kelompok Sukabumi01 dapat terus dilaksanakan. Diharapkan dengan
keberlangsungan program-program yang sudah dijalani dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa
Cidahu dan bisa menambah ilmu serta manfaat bagi masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Tjahjana DDDP, Rachmanto RA, Suyitno, Prasetyo SD, Hadi S. 2020. Penerapan
teknologi biopori untuk meningkatkan ketersedian air tanah serta mengurangi sampah
organik di Desa Puron Sukoharjo. Jurnal SEMAR. 9(2): 53-63.
Satriawan H, Irfannur, Zikri MG, Eka R, Ajmir A. 2019. Pelatihan teknik penanaman
tabulampot kepada masyarakat BTN Kupula Indah Kota Juang Kabupaten Bireuen.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 2(2):56-59.

Anda mungkin juga menyukai