Anda di halaman 1dari 22

Inovasi Produk Olahan Sorgum: SoSu

(Sorgum Susu) Guna Meningkatkan


Perekonomian Masyarakat Desa Purwodadi,
Kecamatan Tepus, Gunungkidul.

Disusun Oleh:

Prawesti Eka Listyaningrum 18812141047 Akuntansi

Magfirani 18812141034 Akuntansi

Dewi Eka Wulandari 17804241019 Pend. Ekonomi

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ................................................................................................... 4
BAB I ...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 6
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................. 7
BAB II ..................................................................................................................... 8
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 8
2.1 Inovasi...................................................................................................... 8
2.2 Sorgum .................................................................................................... 8
2.3 Peningkatan Perekonomian Masyarakat ............................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 10
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 10
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 10
3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 10
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................. 13
PEMBAHASAN .................................................................................................. 13
4.1 Bagaimana proses pembuatan produk inovasi sorgum susu? ..................... 13
4.2 Bagaimana produk sorgum susu ini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul? .................. 16

2
DAFTAR GAMBAR

Bagan 1 Tanaman Sorgum......................................................................................5

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Nutrisi Biji Sorgum.................................................................9

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persediaaan pangan merupakan permasalahan yang masih sering
terjadi, seperti halnya di Gunungkidul terdapat tujuh desa yang masih
rawan pangan, banyak faktor yang membuat hal ini terjadi. Salah satu
faktornya adalah keterbatasan lahan pertanian dan karakteristik geografis
yang cukup bervariasi. Jika dilihat dengan kearifan lokal yang ada di
Gunungkidul, tidak seharusnya permasalahan pangan di beberapa daerah
rawan terjadi, contohnya saja kearifan lokal sorgum.
Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman pangan
dengan karbohidrat 73%, lemak 3,5%, dan protein 10%. Protein dan pati
sorgum lebih lambat dicerna daripada serealia lain, sehingga komoditas ini
dinilai potensial diberikan kepada penderita diabetes mellitus, jantung, dan
bagi yang diet (obesitas). Namun dengan manfaat dan kandungan yang
dimiliki, tetapi tidak membuat sorgum menjadi solusi untuk mengatasi
permasalahan pangan di beberapa daerah Gunungkidul.

Bagan 2 Tanaman Sorgum

Berdasarkan data Dinas Pertanian Gunungkidul, lahan budidaya


sorgum tersebar sekitar 600 hektar di seluruh wilayah Kabupaten
Gunungkidul. Setiap hektar lahan menghasilkan 500 kilogram sorgum.
Tentunya hal ini menjadi keuntungan dan peluang masyarakat untuk bisa

5
memanfaatkan sorgum menjadi alternatif pangan masyarakat. Namun
masyarakat hanya memanfaatkan sorgum sebagai pakan ternak saja,
sehingga membuat harga jual sorgum menjadi rendah sekitar 1000 per
kilogram.
Selain itu, sorgum dapat tumbuh di daerah manapun, toleran di
lahan kering. Hama tanaman masih sedikit dibanding tanaman serealia
lainnya. Sorgum juga dapat beradaptasi dengan baik pada tanah asam.
Namun dengan kondisi yang seperti ini, tetap saja tidak membuat sorgum
menjadi makanan bergengsi (superior food) tetapi makanan tidak
bergengsi (inferior food).
Melihat permasalahan mengenai potensi sorgum di Desa
Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul maka kami memiliki gagasan
untuk menjadikan sorgum memiliki nilai tambah agar dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar. Gagasan yang kami tawarkan ialah
inovasi produk sorgum : SoSu (Sorgum Susu)].

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan ini adalah:

a. Bagaimana proses pembuatan produk inovasi sorgum susu?

b. Bagaimana produk sorgum susu ini dapat meningkatkan perekonomian


masyarakat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan produk inovasi


sorgum susu.

b. Untuk mengetahui bagaimana produk sorgum susu dapat


meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Purwodadi,
Kecamatan Tepus, Gunungkidul.

6
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:

Bagi pemerintah:

a. Meningkatkan perekonomian indonesia

b. Mengurangi angka pengangguran yang terjadi di Indonesia

Bagi masyarakat:

a. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Bagi penulis:

a. Melatih penulis untuk memiliki wawasan yang luas serta solusi atas
permasalahan yang terjadi.

b. Melatih kreatifitas penulis untuk menciptakan sebuah inovasi baru


yang bermanfaat dan memiliki daya saing.

c. Mampu memberikan implementasi yang dimiliki selama menempuh


pendidikan.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Inovasi
Amabile (1966 : 1154) mendefinisikan inovasi sebagai penerapan
yang berhasil dari gagasan kreatif dalam perusahaan. Inovasi merupakan
sebuah mekanisme perusahaan untuk menciptakan penialain-penilaian
baru, ide-ide baru dan menawarkan jasa yang inovatif serta peningkatan
layanan yang memuaskan pelanggan. Menurut UU No. 18 Tahun 2002,
inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan
yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah
pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi menjadi suatu produk
atau jasa, peningkatan suatu layanan yang baru maupun penerapan ilmu
dan teknologi yang telah ada ke dalam suatu produk atau jasa baru yang
bermanfaat dan memuaskan pelanggan.

2.2 Sorgum
Sorgum merupakan salah satu tanaman pangan lahan kering yang
potensial dikembangkan di Indonesia. Sorgum dapat digunakan sebagai
pangan, pakan, dan bioenergi (bioetanol), mampu beradaptasi pada lahan
marginal dan membutuhkan air relatif lebih sedikit karena lebih toleran
terhadap kekeringan dibanding tanaman pangan lain (Deptan 1990). Biji
sorgum memiliki kualitaas nutrisi sebanding dengan jagung dan beras,
bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi, namun kandungan lemaknya
lebih rendah. Oleh karena itu, sorgum dimanfaatkan sebagai penyangga
pangan penduduk di lebih dari 30 negara.
Selain sebagai bahan pangan, biji sorgum juga dapat dijadikan
sebagai bahan baku industri pangan seperti gula, monosodium glutamate,
8
asam amino, minuman, dan hijauannya digunakan sebagai pakan ternak.
Bahkan saat ini sorgum juga digunakan sebagai bahan baku energi,
terutama sorgum manis. Di Amerika Serikat ummnya sorgum ditanam
untuk pakan ternak (University of Arkansas 1998).
Tabel 1. Komposisi Nutrisi Biji Sorgum

Komposisi Nutrisi
Bagian Biji
Pati Protein Lemak Abu Serat Kasar
Biji utuh 73,8 12,3 3,6 1,65 2,2
Endosperma 82,5 12,3 0,63 0,37 1,3
Kulit biji 34,6 6,7 4,9 2,02 8,6
Lembaga 9,8 13,4 18,9 10,36 2,6
Sumber: Hubbard et al. (1968)

2.3 Peningkatan Perekonomian Masyarakat


Perekonomian masyarakat adalah kegiatan ekonomi yang
dilakukan rakyat dengan swadaya mengelola sumber daya yang dapat
dikuasai guna memenuhi kebutuhan dasar. Dalam Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer, kata peningkatan bermakna proses, cara,
perbuatan meningkatkan usaha. Sementara kata ekonomi dalam Kamus
Bisnis dan Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang
pemuasan keinginan manusia melalui penggunaan sumber produksi yang
langka. Sedangkan perekonomian dapat diartikan sebagai sebuah tindakan
(aturan atau cara) berekonomi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan
perekonomian masyarakat adalah proses atau cara untuk meningkatkan
usaha yang dilakukan oleh rakyat dengan mengelola sumber daya yang
ada untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia melalui pemanfaatan
sumber produksi yang ada.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Karya tulis ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi produk olahan
yang berbahan dasar sorgum sebagai pendukung dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya pada Desa Purwodadi, Tepus, Gunung
Kidul. Bedasar tujuan tersebut, maka karya tulis ini termasuk ke dalam
penelitian pengembangan. Adapun karya tulis ini menggunakan metode
Research and Developmet (R&D) yang diadaptasi dari model ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Metode
Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk dan untuk menguji
keefektifan dari produk yang dihasilkan.

3.2 Prosedur Pengembangan


Inovasi produk olahan yang dikembangkan adalah “susu sorgum”. Produk
ini dikembangkan untuk menambah nilai jual dari sorgum. Produk ini
diharapkan dapat berdampak pada perekonomian masyarakat.
Pengembangan produk ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation) yang terdiri dari 5 tahap, antara
lain:

1. Analysis (Analisis)
Pada tahap ini, penulis menganalisis masalah dan kebutuhan dalam
perekonomian masyarakat. Selain itu, penulis juga menganalisis
pemanfaatan dari tumbuhan sorgum. Pada tahap ini ditemukan hasil
bahwa pemanfaatan sorgum di masyarakat belum berkembang dengan
baik. Nilai jual dari sorgum belum begitu tinggi. Serta tumbuhan ini
belum dikenal oleh kalangan masyarakat. Hal ini menandai bahwa

10
program inovasi produk olahan berbahan dasar sorgum yang berupa
“susu sorgum” ini sangat bermanfaat.
2. Design (Desain)
Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan terhadap inovasi
pangan sorgum. Perancangan dari desain produk ini memperhatikan
segala aspek, mulai dari wujud ril susu sampai pada tahap
pengemasannya. Secara ringkas tahap ini meliputi:
a. Pra produksi, tahap ini berupa pembuatan flowchart yang berisi
rancangan dari produk inovasi olahan susu sorgum.
b. Produksi, pada tahap ini merupakan kegiatan dalam pembuatan
produk inovasi produk olahan susu sorgum.
3. Development (Pengembangan)
Tahap ini merupakan tahap dalam realisasi produk. Pengembangan
inovasi produk olahan sorgum berupa “susu sorgum” dilakukan sesuai
dengan rancangan pada tahap desain. Pada tahap ini, terjadi validasi, uji
coba produk, dan revisi. Validasi bertujuan untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan yang ada pada produk ini agar bisa
ditindaklanjuti serta diperbaiki sehingga kebermanfaatan dari produk ini
dapat dimaksimalkan.
4. Implementation (Implementasi)
Pada tahap ini, produk inovasi olahan sorgum ini mulai diuji coba
dalam lingkup yang lebih besar, yaitu dengan mulai memperkenalkan
produk ini ke masyarakat sekitar. Dengan uji coba ini diharapkan
terdapat banyak masukan yang bisa digunakan sebagai bahan dalam
evaluasi dan perbaikan.
5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi ini bisa dilakukan pada setiap empat tahap ADDI di
atas. Evaluasi yang dilakukan pada setiap empat tahap di atas disebut
dengan evaluasi formatif. Tujuan dari evaluasi formatif ini yaitu untuk
kebutuhan revisi. Evaluasi ini dilakukan guna melihat keberhasilan dari
produk inovasi olahan sorgum. Hasil yang didapatkan dari tahap ini akan

11
digunakan sebagai indikator apakah produk inovasi olahan sorgum ini
layak untuk dipasarkan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam peneitian ini antara lain:

1. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik yang berupa pengumpulan data atau
informasi yang diperlukan dari media cetak maupun elektronik yang
berupa dokumen-dokumen tertulis mengenai informasi yang dibutuhkan.
2. Pengamatan (Observasi)
Teknik pengamatan ini dilakukan guna memperoleh informasi yang
lebih lanjut mengenai masalah pemanfaataan sorgum yang akan diselidiki
oleh penulis, selanjutnya digunakan untuk mendapatkan data kualitatif
yang diperlukan.

12
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Bagaimana proses pembuatan produk inovasi sorgum susu?


Adapun alat dan bahan dari pembuatan dari sorgum susu ialah sebagai
berikut:

Gambar Keterangan

1. Susu Murni

2. Sorgum

3. Blender

13
4. Gelas

5. Panci

Berikut ini merupakan langkah pembuatan sorgum susu:

Gambar Keterangan

1. Sorgum dipisahkan
terlebih dahulu dari
tangkainya

2. Setelah dipisahkan
maka cuci dan
bersihkan sorgum
yang masih ada
kotoran.

14
3. Sorgum yang sudah
dicuci dimasukan ke
dalam blender,
kemudian halusan
sorgum dengan
blender

4. Sorgum yang sudah


halus masukan
kedalam panci dan
tambahkan sedikit
air.

5. Panaskan sorgum
dan air sampai
mengental.

6. Blender kembali
susu,sorgum
7.
selai,gula hingga
mencampur.

15
8. Sorgum susu siap
disajikan.

4.2 Bagaimana produk sorgum susu ini dapat meningkatkan perekonomian


masyarakat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul?
Sorgum saat ini di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul
hanya dijadikan sebagai pakan ternak saja sehingga tidak memiliki nilai jual yang
tinggi, hanya 1.000 per kilogram. Kondisi perekonomian masyarakat disana masih
bertumpu pada perdagangan khususnya penjualan sembako dan lain-lain. Selain
itu, pada bidang peternakan, hewan ternak yang masyarakat sekitar pelihara ialah
sapi dan kambing. masyarakat Desa Purwodadi mendapatkan penghasilan dengan
cara menjual ternaknya.

Dengan adanya produk inovasi sorgum susu ini menjadikan satu pintu
baru agar pendapatan mereka bertambah. Dimana kami akan memberdayakan
masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan bagi masyarakat sekitar
bagaimana cara pembuatan sorgum susu, pelatihan bagaimana cara menjual
produk, dan cara mempromosikan produk sorgum susu. Harapannya dari adanya
pelatihan ini masyarakat desa purwodadi menjadi lebih produktif dengan potensi
yang mereka miliki.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian dan penjelasan yang telah dipaparkan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembuatan produk inovasi sorgum susu ini tebilang sangat mudah,
antara lain: 1) Sorgum dipisahkan terlebih dahulu dari tangkainya, 2)
Setelah itu, cuci dan bersihkan sorgum yang masih ada kotoran, 3) Sorgum
yang sudah dicuci dimasukkan ke blender, kemudian haluskan sorgum
dengan blender, 4)Masukan sorgum yang sudah halus ke dalam panci dan
tambahkan sedikit air, 5) Panaskan sorgum sampai air mengental, 6)
Blender kembali susu, sorgum selai, dan gula hingga tercampur rata, dan
7) Sorgum susu siap disajikan.
2. Produk inovasi sorgum susu ini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul karena
di desa ini terdapat banyak sekali tanaman sorgum yang merupakan bahan
baku dari produk inovasi sorgum susu ini. Hal ini dibuktikan dengan
adanya lahan budidaya sorgum yang tersebar sekitar 600 hektar di wilayah
Gunung Kidul. Dengan adanya inovasi sorgum susu ini dapat menambah
nilai jual dari sorgum yang semula hanya sekitar RP1000,00 per
kilogramnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Dengan pertambahan
nilai jual sorgum ini, tentunya pendapatan masyarakat semakin meningkat
dan perekonomian masyarakat juga turut meningkat.

17
5.2 Saran

Adapun saran untuk pengembangan produk inovasi sorgum susu ini adalah
sebagai berikut:

1. Melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan tanaman sorgum.


2. Melakukan penelitian lebih lanjut tentang ketertarikan masyarakat Desa
Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul dalam pengelolaan produk
inovasi sorgum.
3. Melakukan penelitian lebih lanjut tentang ketertarikan masyarakat
terhadap produk inovasi susu sorgum.

18
DAFTAR PUSTAKA

Amabilee et al,1996. Assessing The Work Environment for Creativity. Academy


of Management Journal.

Amin Widjaja Tunggal, Kamus Binis Dan Manajemen, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1995), hlm. 26.

Anonim. BAB III METODOLOGI PENLITIAN DAN PENGEMBANGAN. Diakses


pada http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4622/4/BAB%203.pdf Hari Kamis,
7 Maret 2019 pukul 22.55.

Anonim. BAB III. METODE PENELITIAN. Diakses pada


http://digilib.unila.ac.id/1406/9/BAB%20III.pdf Hari Jumat, 8 Maret 2019
pukul 11.14.

Anonim. BAB III METODE PENELITIAN. Diakses pada


https://eprints.uny.ac.id/26316/3/BAB%203.pdf Hari Jumat, 8 Maret 2019
pukul 11.18.

Anonim. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diakses pada


http://eprints.undip.ac.id/40985/3/BAB_III.pdf Hari Jumat, 8 Maret 2019
pukul 16.28.

Deptan. 1990. Teknologi budidaya sorgum. Departemen Pertanian.


BalaiInformasi Pertanian Provinsi Irian Jaya
www.pustaka.litbang.deptan.go.id

Hubbard, J.E., H.H. Hall, and F.R. Earle. 1968. Composition of the
componentparts of the sorghum kernel. Cereal Chem. 27: 415-420.

Juhanaini. Research and Development Metode Penelitian dan Pengembangan.


Diakses pada
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196005051
986032-JUHANAINI/Presentasi_Research_and_Development.pdf Hari
Kamis, 7 Maret 2019 pukul 22.49.

19
Mubyarto, Ekonomi Rakyat Program IDT Demokrasi Ekonomi Indonesia,
(Yogyakarta, Aditya Media, 1997), hlm, 3.

Peter Salim dan Yeny Salim, Kamus Bahasa Indonesia, hlm. 379.

Peter Salim dan Yeny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Cet Ke-3,
(Jakarta: Modern English Press, 1991), hlm. 1620.

University of Arkansas. 1998. Grain sorghum production handbook.Guidelines


and recommendations are based upon research. TheArkansas Corn and
Grain Sorghum Promotion Board.

20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. KETUA TIM
Nama Lengkap : Prawesti Eka Listyaningrum
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 01 Januari 2001
Jurusan, Fakultas : Pendidikan Akuntansi, Ekonomi
Asal Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat Lengkap : Bligo, Ngluwar, Magelang Photo 3x4
Alamat E-Mail : prawestiekal01@gmail.com
Nomor Handphone : 081329039712

B. ANGGOTA
Nama Lengkap : Magfirani
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 04 Agustus 2000
Jurusan, Fakultas : Pendidikan Akuntansi, Ekonomi
Asal Universitas : Universitas Negeri Yogayakarta
Alamat Lengkap : Karangtalun, Ngluwar Magelang
Photo 3x4
Alamat E-Mail : ranifrn46810@gmail.com
Nomor Handphone : 085876049077

C. ANGGOTA
Nama Lengkap : Dewi Eka Wulandari
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 11 Juni 1999
Jurusan, Fakultas : Pendidikan Ekonomi, Ekonomi
Asal Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
Alamat Lengkap : Popongan Baru, Mlati Sleman Photo 3x4
Alamat E-Mail : dewiekawulandari2@gmail.com
Nomor Handphone : 085641127584

21
LAMPIRAN-LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai