Anda di halaman 1dari 27

Proposal Permohonan Bantuan Ternak

Domba

PROPOSAL
PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA
KELOMPOK USAHA PETERNAKAN DOMBA
“BARAYA”

KP. BAENAMA RT. 02 RW. 07 DESA PADAMUKTI


KECAMATAN PASIRWANGI
KABUPATEN GARUT
KATA PENGANTAR

Dengan telah terbentuknya kelompok ternak yang diberi nama Kelompok Usaha Peternak
Domba “Baraya” yang berada di Kp. Baenama RW. 07 Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi,
maka kami pengurus dan anggota sangat berharap dengan adanya kelompok ini dapat menjadi
pemicu dan pendorong keberhasilan dibidang ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan mengurangi pengangguran, tingkat kemiskinan penduduk di pedesaan.
Namun demikian, kami sadar bahwa keberadaan kelompok ternak kami masih perlu
pembinaan dari pihak-pihak terkait khususnya tentang pengelolaan usaha peternakan Domba ,
oleh sebab itu kritik dan saran serta masukan yang membangun sangat kami harapkan demi
teralisasinya keberhasilan dan pengembangan rencana kelompok usaha peternakan Domba yang
sangat kami cita-citakan.
Akhirnya kami pengurus dan anggota mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, membina dan membimbing kami kearah yang lebih baik hingga
kelompok kami dapat menjalankan  program-program yang telah direncanakan melalui
rapat/pertemuan antar pengurus dengan anggota kelompok.
Maka kami harap kelompok kami dapat memberikan manfaat khususnya bagi para
pengurus dan anggota, umumnya bagi masyarakat luas.

Pasirwangi,     Maret 2015


Ketua Kelompok

SITI AISYAH
Nomor             :  01/KUPD-B /III/2015                     Kepada : 
Lampiran         :  1 (satu) berkas proposal                   Yth. Gubernur Jawa Barat
Perihal             :  Permohonan Bantuan                   di
                                                                                                Tempat

Dengan hormat,
Dalam upaya pemberdayaan kelompok usaha peternak Domba dan membantu
peningkatan pemberdayaan petani dan peternak di bidang peternakan Domba adalah Domba
yang mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat, dipelihara untuk tujuan meproduksi  dan
pembibitan.
Maka dengan ini kami memohon dengan hormat kepada Bapak/Ibu, kiranya berkenan
memberikan bantuan dana operasional untuk pengembangan dan peningkatan usaha khususnya
dibidang ternak Domba  yang dikelola oleh kelompok peternak Domba “Baraya” Kp. Baenama
RW. 04 Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut (Proposal terlampir).
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuannya kami
ucapkan terima kasih.

Padamukti,    Maret 2015

KELOMPOK PETERNAK DOMBA


“BARAYA”

Ketua Kelompok Sekretaris

SITI AISYAH ALIT

Mengetahui :

Camat Pasirwangi Kepala Desa Padamukti

_________________________ ________________________
NIP.                                       
BAB I
PENDAHULUAN

I.                   LATAR BELAKANG


Semenjak mengatakan diri sebagai sebuah bangsa yang baik secara empiric (momentum-
momentum sejarah) maupun dalam bayangan (imagined communities) kita pernah lepas dari
berbagai persoalan, kaitan antara persoalan ini benang merahnya menuju pada keseimbangan dan
kesejajaran posisi Negara Face to Face dengan masyarakat. Secara lebih spesifik hal ini
menyangkut struktur potensi Negara dan masyarakat.
Struktur relasi Negara dan masyarakat dalam kontes yang lebih sepadan hal itu juga
dalam artian bagaimana membuat konstruksi Negara yang kuat di satu pihak dan bangunan
masyarakat yang kuat di pihak lain demi terwujudnya struktur hubungan yang partisipatif dan
saling mempengaruhi.
Terbentuk masyarakat madani bisa jadi menjadi solusi terhadap problematika kebutuhan
dalam proses-proses hubungan antara Negara dan masyarakat, karena terbentuknya masyarakat
madani menjamin institusi-institusi di luar Negara memiliki kemampuan bargaining, position
terhadap Negara. Sehingga variable-variabel yang dikhawatirkan melahirkan sikap yang saling
tidak mempercayai atau mutual untrust dapat diatasi dengan usaha yang digerakkan rakyat kecil
(koperasi dan UKM) hanya menguasai 20% dari pangsa pasar secara nasional. Akibatnya unit
usaha rakyat kecil hanya menangani sector usaha yang bersifat ekstraktif seperti bertani,
berternak, berkebun, dll dan usaha kecil yang hanya cukup untuk menopang hidup sheari-hari
dan tidak tersentuh sector ekonomi yang modern, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke
bawah.
II.                MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan pengembangan usaha peternakan Domba yang akan dikelola oleh Kelompok
Usaha Peternakan Domba  “Baraya” mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1.      Berkembangnya potensi ekonomi lokal yang dilakukan mayarakat untuk meningkatkan
keterampilan, kreatifitas, rasa percaya diri dan mempunyai wawasan kewirausahaan khususnya
bagi masyarakat.
2.      Memberdayakan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pteonsi kecil dan mekanisme
pasar global.
3.      Mewujudkan Garut sebagai daerah agrowisata dengan pelestarian dan pengembangan potensi
ekonomi lokal.
4.      Meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat serta tumbuhnya keyakinan terhadap
usaha peternakan Domba sebagai potensi ekonomi unggulan yang menembus dan memenuhi
kebutuhan konsumen serta pasar.
5.      Untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran khususnya di wilayah Kp. Baenama
Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi, umumnya di Kabupaten Garut dan memberikan
dorongan tentang penggalian potensi yang sesuai dengan kondisi alam yang mendukungnya.
6.      Tejadinya hubungan social yagn baik antara kelompok-kelompok pengelola dengan masyarakat
sebagai peserta didik kelompok.

III.             PERMASALAHAN
Sebagian besar penduduk pedesaan bermata pencaharian sebagai petani baik petani
pemilik tanah, penggarap tanah maupun sebagai buruh tani. Berdasarkan tipologi wilayah usaha
tani, lahan tani dapat dibagi dua jenis pokok, yaitu lahan yang beririgasi dan lahan kering.
Ternak Domba  mempunyai kontribusi yang sangat berarti dalam sistem usaha tani di
lahan kering, karena ternak mempunyai fungsi ganda, yaitu memberikan nilai tambah dalam
pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas Domba .
Mudah dilaksanakan dengan jumlah biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan usaha
meskipun demikian usaha peternakan Domba yang dilakukan oleh petani sebagai sampingan
dengan teknik pemeliharaan yang bersifat tradisional lebih banyak diarahkan untuk
menghasilkan Domba .
Di Indonesia permintaan daging Domba terus meningkat, sehingga dikhawatirkan
populasi Domba unggulan terkuras apabila tidak ada usaha untuk melestarikannya. Berdasarkan
pertimbangan di atas maka pola pengolahan usaha ternak Domba perlu dikembangkan dari pola
tradisonal ke pola agribisnis dimana satu kelompok petani melaksanakan usaha pemeliharaan
Domba skala menengah.
Berdasarkan pemikiran di atas, kelompok-kelompok masyarakat merasa terpanggil dalam
upaya menyelesaikan problematika masyarakat dengan bentuk usaha peternakam Domba 
dengan sistem pemberdayaan dan pengembangan melalui kelompok-kelompok usaha peternak
menengah yang ada di pedesaan.
Kegiatan ini merupakan strategi kultural untuk menjawab realitas social yang
berkembang sehingga mampu mengarahkan semua unsur baik pemerintah maupun masyarakat
dan khususnya kelompok kemasyarakatan seperti Kelompok Usaha Peternak Domba “Baraya”
yang mampu menjadi pilar utama dalam setiap agenda-agenda pengembangan masyarakat, di
samping itu memberi “pemaknaan” yang lebih baik sehingga mampu terbangun Indonesia yang 
adil dan makmur dan menjunjung tinggi rasa keadilan bagi setiap rakyatnya.
BAB II
POTENSI USAHA KELOMPOK DAN MANFAAT YANG DIHARAPKAN

A.    POTENSI USAHA KELOMPOK


Domba  adalah Domba  yang mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat, dipelihara untuk
tujuan memproduksi daging dan pembibitan. Potensi ternak kecil yaitu ternak Domba  (Jenis
Domba Kampung) cukup menyebar secara merata ke seluruh wilayah. Ternak Domba tidak
memerlukan dukungan lahan yang luas apababila dibandingkan dengan budi daya ternak besar.
Ternak Domba lebih popular di kalangan petani dibandingkan dengan tenrak lain, ternak Domba 
biasa dijadikan tabungan jangka pendek petani, secara periodic memiliki permintaan cukup
tinggi, yaitu menjelang hari raya, acara hajatan dll. Beberapa wilayah di Kabupaten Garut yang
memiliki populasi ternak Domba  cukup banyak.

PROSPEK PASAR
Permintaan Domba  (jenis Domba kampung) yang paling potensial secara regular datang
dari kota-kota dan pedesaan yang sudah lumrah mengkonsumsi daging Domba. Produksi ternak
Domba dapat dipasarkan ke wilayah Garut dan keluar wilayah Garut, konsumen regular daging
Domba ini adalah para pedagang Domba, restoran, pasar-pasar. Di samping permintaan lokal.,
regional dan nasional, pasar ternak Domba masih cukup terbuka, dan para peternak Domba yang
sudah berorientasi pasar sudah sangat menguasai kapan dia harus membeli bakalan dan kapan
harus menjualnya kembali. Pasar ternak Domba memiliki siklus regular yang tetap, sehingga
mudah dijadikan bahan pertimbangan oleh para peternak, maka dari itu ternak Domba di mata
peternaknya dianggap sebagai tabungan keluarga dan wirausaha menyerap tenaga kerja.
Tidak dapat dipungkiri bahwa harga ternak Domba  mengalami fluktuasi, sebagaimana
halnya terjadi pada harga hasil ternak yang lainnya. Namun demikian sesuai dengan pola
fluktuasi permintaannya fluktuasi harga ternak Domba tidak terlalu tajam, bandingkan misalnya
dengan fluktuasi harga ternak lain yang kurang stabil dan tidak dapat diprediksi oleh para
peternak pada umumnya. Pergerakan harga ternak Domba relative dapat diikuti dan dapat
diprediksi oleh para peternak. Missal pada saat musim hari-hari raya yang harga ternak cukup
tinggi dan saat yang tepat untuk para peternak untuk menjual peliharaannya. Dengan demikian
peternak Domba relative dapat mengendalikan pasar bila dibandingkan dengan peternak
komoditas lain yang hanya sebagai penerima harga pasar (price taker).

B.     MANFAAT YANG DIHARAPKAN


Mensejahterakan petani/kelompok peternak Domba menengah di mana dapat
memperoleh penghasilan tambahan, menjaga kelestarian ternak (Domba ) dengan
memperbanyak jumlah populasi, menyuburkan tanaman dengan adanya kotoran ternak Domba 
sebagai bahan baku pupuk, menjaga kelestarian lingkungan dimana sudah tentu harus dilakukan
penanaman tanaman pertanian (sayur mayor) yang menggunakan kotoran Domba.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN


1.      Peluang pemasaran
2.      Kesiapan sumber daya manusia
3.      Ketersediaan stock pakan
4.      Kemampuan modal

Tahap Sosialisasi
Dalam tahapan ini pengelola kegiatan melakukan pendekatan dengan kelompok
msyarakat seperti petani, buruh dan pemuda yang menjadi anggota Kelompok Usaha Peternak
Domba “Baraya”.

Tahap Penjaringan Peserta


Dalam proses penjaringan dilakukan dengan memilih anggota dari kelompok binaan
seperti komunitas profesi (kelompok petani, peterna, serta kelompok pemuda, masyarakat pra
sejahtera dan penganggur) dimana tahapannya dilakukan dengan membagi secara rata.

Kriteria Penerima Bantuan Domba 


Dalam rangka mengarahkan kegiatan agar tepat sasaran maka pengelola menyusun
kriteria bagi calon peserta binaan yang terdiri dari :
a.       Usia peserta                 :  17-45 tahun
b.      Pendidikan                  :  Putus sekolah dan semua lulusan jenjang pendidikan formal
c.       Pekerjaan                     :  Pengangguran, tani, buruh tani, buruh ternak, dan pemuda
d.      Status social                :  Miskin dan pra sejahtera
e.       Mempunyai keinginan kuat untuk maju dan juga mempunyai pengalaman dalam memelihara
Domba

Peserta
Peserta kegiatan ini merupakan kelompok masyarakat yang menjadi binaan Kelompok
Usaha Peternakan yang tergabung dalam kelompok komunitas seperti kelompok petani, peternak
dan kelompok pemuda.

PENGELOLA KEGIATAN
Kegiatan ini dikelola oleh pengurus Kelompok Usaha Peternak Domba “Baraya” yang
secara teknis dibentuk Susunan Kepengurusan Kelompok sebagai berikut :
Ketua                                :  Siti Aisyah
Sekretaris                          :  Alit
Bendahara                         :  Aldi Usman
Anggota                            :  1.  Jaja
                                             2.  Uweh
                                             3.  Karna
                                             4.  Dodi
                                             5.  Diki
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KEBUTUHAN ANGGARAN UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN
PETERNAKAN DOMBA 

Harga Satuan
No Kegiatan Volume Satuan Total (Rp)
(Rp)
1 Pengadaan bangunan kandang 3 Unit 7.500.000 22.500.000

2 Domba  30 Ekor 2.000.000 60.000.000

3 Pengadaan pakan / makanan 6000 Kg 25.000 150.000.000

4 Wadah Pakan Domba 180 Set 50.000 9.000.000

5 Slang air/kran 4 Rol 800.000 3.200.000

6 Terpal plastic 4 Rol 1.000.000 4.000.000

Jumlah Total 248.700.000


Terbilang : Dua Ratus Empat Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah

KELOMPOK PETERNAK DOMBA


“BARAYA”

Padamukti,    Maret 2015


Ketua Kelompok Sekretaris Bendahara

SITI AISYAH ALIT ALDY USMAN


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
SUSUNAN KEPENGURUSAN KELOMPOK USAHA PETERNAKAN DOMBA
“BARAYA”
Kp. Baenama Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut

 
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat dengan sangat sederhana, namun demikian semoga
langkah ini turut andil dalam membudidayakan ternak Domba  salah satu upaya dalam
pengembangan dan pemberdayaan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang dimotivasi
dan jalankan oleh kelompok usaha peternakan Domba untuk wilayah Kp. Baenama RW. 07 Desa
Padamukti Kecamatan Pasirwangi serta dapat memberikan lapangan kerja serta memajukan
ekonomi masyarakat dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Garut
khususnya di wilayah Desa Padamukti Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut.
Besar harapan kami atas dukungan pemberdayaan dan pembinaan dari pemerintah,
swasta, perusahaan, para donator khususnya di bidang pengembangan dan budidaya peternakan
Domba dengan ditunjang sarana dan prasarnaa dana permodalan usaha, sehingga apa yang
dimaksud dan tujuan dari kegiatan ini kiranya dapat terlaksana.
Atas perhatian dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih, semoga seluruh
kebaikan dan ikatan kebersamaan dalam kebajikan untuk menuntun masyarakat kearah
kesejahteraan dan kemajuan tersebut mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Amin.

Padamukti,    Maret 2015

KELOMPOK PETERNAK DOMBA


“BARAYA”

Ketua Kelompok Sekretaris

SITI AISYAH ALIT


Proposal Ternak Domba

I.          PENDAHULUAN
PROFIL KElOMPOK TERNAKITA SALUYU

Alamat                                 : Kp. Nunuk, Desa Dayeuh Kolot, Kec Sagalaherang, Kab Subang

Pada awal pembentukan, kelompok Ternak Kita SALUYU hanya terdiri dari 10 orang yang biasa
disebut mitra dengan jumlah Domba 25 ekor bakalan (penggemukan). Sebagian besar mitra sudah biasa
beternak, karena beternak adalah usaha pokok mereka. Lokasi mitra dalam kelompok tersebar di 3
Kampung ; yaitu Kampung Cimuja, Kampung Nunuk dan Kampung Bojong rangkas

Periode kedua, tahun 2008, jumlah mitra yang terdapat dalam Kelompok SALUYU   sebanyak 29
orang, jumlah Domba 208 ekor dengan program pembibitan. Dana bergulir dan pembinaan kelompok
selama ini diperoleh  dari Dompet Dhuafa Bandung. Setelah terjadi penjualan, saat ini kelompok
TERNAKITA SALUYU memiliki Domba 104 ekor, Sapi 7 ekor, yang tersebar di 5 Kampung, di 3 desa, dan 2
kecamatan (Sagalaherang dan Cikujang) di Kabupaten Subang dengan jumlah anggota 62 orang.

Di setiap kampung terdapat perwakilan ketua yang menginduk ke ketua pusat yang ada di
Kampung Cimuja. Aktifitas perguliran dana dan strategi pengembangan ternak diserahkan kepada
masing – masing ketua perwakilan, tentunya dibawah koordinasi ketua pusat dan SOP/Aturan
peternakan dari Dompet Dhuafa Bandung. Silaturahmi dan pelatihan peternakan sebulan sekali
diadakan oleh penanggungjawab program dari DDB.

Pemasaran Domba selama ini berjalan dengan lancar karena didukung oleh program akikah dari
DDB yang setiap bulan sekitar lima ekor. Disamping itu mitra juga sudah terbiasa berhubungan dengan
bandar Domba yang ada dilingkungan sekitarnya untuk mempermudah pemasaran.

Keberadaan sebuah kandang yang  tepusat merupakan suatu kebutuhan bagi kelompok ternak
SALUYU, maka dengan semangat dan keinginan yang tinggi untuk maju,  mitra SALUYU membuat suatu
kandang sentral yang berfungsi sebagai : tempat penangkaran ternak, tempat seleksi kualitas ternak,
karantina ternak yang sakit dan sentra penelitian ternak. Sedangkan tujuan dibuatnya adalah untuk
mengantisipasi masalah ternak, nama tempat tersebut adalah Wisma ternak  terdiri dari 60 kamar untuk
pejantan dan bisa juga dialih fungsikan sebagai tempat untuk pembibitan serta 7 kamar untuk Sapi.

KEGIATAN MITRA KELOMPOK TERNAKITA SALUYU

II.       ANALISIS SWOT KELOMPOK TERNAKITA SALUYU

Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

SDM 1.      Tingkat Pengalaman beternak yang tinggi


1.      Tingkat pendidikan peternak
rendah
2.      Motivasi beternak tinggi
2.      Jumlah modal yang dimiliki
3.      Motivasi berkelompok yang tinggi
sedikit tidak sebanding
4.      Jumlah tenaga kerja yang banyak dengan kemauan warga untuk
bergabung dengan kelompok
ternak

3.      Pemeliharaan ternak masih


skala kecil dan tradisional

1.      Lahan pertanian luas

SDA 2.      HMT (hijauan makanan ternak) banyak


tersedia

1.      Lokasi kelompok  TERNAKITA SALUYU


dekat dengan pasar ternak Sagalaherang
Daya Dukung Subang.
Wilayah
2.      Iklim sesuai dengan habitat ternak
Domba

Kelembagaan

1.      Sebagian besar belum


berpengalaman dengan
Kebijakan 1.      Adanya Program Swasembada daging
kelompok tani-ternak
Pemerintah 2010

2.      Wilayah pengembangan untuk VBC


(Village Breeding Center)
3.      Pihak desa sepakat untuk
mengembangkan perekonomian desa
dengan adanya kelompok ternak

Eksternal Peluang (O) Ancaman (T)

Potensi Pasar 1.      Tingkat pemotongan ternak tinggi saat


Idul Adha di desa Dyeuhkolot (sekitar
500 ekor Th 2008)

2.      Kelompok sudah dikenal oleh Bandar


Domba disekitar Sagalaherang

3.      Pesanan Akikah cukup tinggi tiap bulnya


dari DDB atau dari individu relasi
kelompok

Transportasi 1.      Belum memiliki kendaraan


kelompok
Penyakit
1.      Adanya penyakit cacingan

III.       MAKSUD dan TUJUAN

Dari matrik SWOT diatas maka kami bermaksud untuk mengembangkan kelompok ternak ini
menjadi lebih besar dari sekarang. Alternatif pengembangan usaha pembibitan ternak domba Kelompok
TERNAKITA SALUYU terdiri dari 4 bagian berdasarkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan adlah sebagai berikut :

1.      Strategi berdasarkan unsur peluang dan kekuatan (SO Strategi)

2.      Strategi berdasarkan unsur peluang dan kelemahan (WO Strategi)

3.      Strategi berdasarkan unsur peluang dan ancaman (OT Strategi)

4.      Strategi berdasarkan unsur ancaman dan kelemahan (WT Strategi)

Alternatif strategi tersebut adalah sebagai berikut :

1.      SO terdiri dari :

a.       Optimalisai produktivitas ternak Domba dengan pembibitan (VBC)

b.      Peningkatan pelayanan kelembagaan pendukung usaha ternak Domba

c.       Mendirikan Wisma Ternak Domba pada masing-masing wilayah cabang

2.      WO strategi terdiri dari :

a.       Membiasakan mitra untuk berdagang ternaknya langsung kepasar

b.      Melakukan kemitraan dengan pihak yang mempunyai banyak modal termasuk pemerintah

c.       Perbaikan pola usaha ternak dengan recording

3.      OT strategi terdiri dari:

a.       Peningkatan intensitas pertemuan dan pelatihan mitra pada masing-masing wilayah cabang untuk
membiasakan berorganisasi

b.      Pembelian sarana transportasi untuk  kelompok

c.       Kerjasama dengan mantri hewan setempat


d.      Penggunaan bibit unggul

e.       Peningkatan teknologi beternak

4.      WT strategi terdiri dari :

a.       Peningkatan pendapatan dengan penambahan skala usaha mitra

b.      Membangun relasi investasi dan pemasaran ternak kelompok

IV.       PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA

Program ini dilakukan melalui prakarsa Dompet Dhuafa Bandung bekerja sama dengan
kelompok TERNAKITA SALUYU. Dompet Dhuafa Bandung bertindak sebagai pembina yang juga sebagai
fasilitaor. Sementara Peternak atau kelompok ternak bertindak sebagai pengelola peternakan domba
dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Sedangkan
proposal ini ditujukan kepada pihak yang akan memberikan bantuan kepada kelompok TERNAKITA
SALUYU baik individu, perusahaan atau pemerintah

V.        SISTEM MUDHOROBAH (bagi hasil)


 
VI.       SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

VII.    SISTEM PENGELOLAAN

           Dalam kelompok TERNAKITA SALUYU, terdiri dari 62 orang yang dibekali Domba sebanyak 5 ekor
Domba per anggota. Terdiri dari 1 ekor jantan bakalan dan 4 ekor betina, sedangkan 10 ekor pejantan
pamacek adalah asset kelompok di kandangkan di WISMA TERNAK. Perkembangan perguliran Domba
akan diproyeksikan dalam jangka waktu tiga tahun.
           Proses perguliran dilakukan melalui suatu kelompok yang telah dibekali dengan pendidikan dan
pelatihan. Seleksi kelompok atas dasar survey sebelumnya, dengan kriteria Dhuafa, amanah,
mempunyai kemauan dan kemampuan beternak serta bertanggungjawab.

           Jangka waktu satu pola perguliran bantuan ternak Domba adalah 3 tahun (36 bulan) dimana
ternak Domba yang diberikan pada satu kelompok merupakan Domba yang sudah siap untuk kawin.
Domba jantan minimal sudah berumur 18 bulan untuk pamacek dan umur 8 bulan untuk bakalan.
Perguliran disesuaiakan dengan masa reproduksi Domba betina, dimana dalam 24 bulan saja dapat
melahirkan 3 kali dengan jumlah anakan 1-3 ekor untuk sekali melahirkan. Sedangkan reinvestasi Domba
bakalan dapat berjalan dua kali dengan penambahan 20% keuntungan.

        Pola perguliran dalam satu kelompok (62 ekor bakalan,  248 ekor betina dan 10 pejantan)

Selama 8 bulan pertama dari 248 ekor betina akan melahirkan minimal 298 ekor anakan dengan asumsi
koefisiensi kelahiran 1.2, peluang kelahiran 50% jantan dan 50% betina serta mortalitas anak 10%. Pada
delapan bulan kedua 248 ekor melahirkan lagi 298 ekor dan Domba produktif betina menjadi 596 ekor.
Dan seterusnya, ada dalam proyeksi.

VIII.    RENCANA PEMBIAYAAN 


Berikut ini secara global perhitungan rencana Modal awal yang dikeluarkan, dengan asumsi :

        Tahap 1 dan 2 persiapan pembuatan proposal, obat-obatan ternak, Monitoring sejumlah Rp. 1.850.000

        Tahap 3, beli 100 ekor indukan @ Rp 600.000 serta 5 pejantan dewasa Rp 1.000.000,  Total Rp.
65.000.000

        Tahap 4, beli 148 ekor indukan @ Rp. 600.000 serta 5 pejantan dewasa Rp. 1000.000 total Rp.
93.800.000

        Tahap 5 & 6, beli 62 ekor bakalan @ Rp 600.000, Total Rp. 37.200.000

        Tidak menggunakan pakan tambahan dari luar daerah. Mengutamakan vegetasi lingkungan yang
melimpah di daerah beternak yang dapat digunakan sebagai bahan pakan.

        Biaya operasional dan pembelian tahap selanjutnya mengikuti hasil penjualan tahap sebelumnya untuk
pembelian bakalan. Sedangkan untuk pembibitan akan terus berlangsung.

        * Proyeksi Populasi, Cash Flow, Proyeksi Laba Rugi terlampir *

Tabel 1. Rincian Pembelian Ternak Domba dan dana kegiatan kelompok untuk awal perguliran 3 tahun
Spesifikasi Domba Q Harga per ekor (Rp) Jumlah (Rp)

Betina Induk  248 600,000 148,800,000

Pejantan Dewasa 10 1.000,000 10,000,000

Bakalan jantan 62 600,000 37,200,000

Transport dan Operasional 36 5,950,000


sekretariat

Monitoring dan Evaluasi 4,500,000

Pelatihan mitra peternak 3,000,000

Obat ternak 2,250,000

Dokumentasi dan pelaporan 3,800,000

TOTAL 215,500,000

IX.       Penutup

 Demikianlah proposal program ini, semoga dapat memberi gambaran umum program
pengembangan ternak Kelompok TERNAKITA SALUYU Kemitraan dengan  Dompet Dhuafa Bandung.
Semoga dapat menunjukkan bahwa program pengembangan peternakan ini disamping dapat
memberdayakan kaum dhuafa juga secara ekonomi memiliki prospek yang menguntungkan. Akhirnya
semoga Allah SWT selalu melimpahkan petunjuk dan rahmatNya kepada kita, sehingga rencana ini dapat
terealisasi dengan sukses dan semoga langkah ini menjadi amal soleh di sisiNya. Amiin.
BERITA ACARA
PEMBENTUKAN KELOMPOK PETANI PETERNAK
“ MITRA SEJAHTERA “
BAGI CALON PESERTA PETERNAK PEMBINAAN
“ SARJANA MEMBANGUN DESA ( SMD )“

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Desa Tropodo Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo
Jawa Timur menerangkan bahwa pada hari Minggu, 22 Maret 2009 di Rumah Bpk. Harianto, Jl.
Klagen-Tropodo, Kec. Krian, Sidoarjo telah terbentuk Kelompok Peternak yang bernama “
MITRA SEJAHTERA”. Pembentukan tersebut dihadiri oleh 10 orang dan disetujui oleh Kepala
Desa Tropodo, Kec. Krian.

Hasil dari pertemuan tersebut adalah :

Pembentukan Kelompok Petani Peternak “ MITRA SEJAHTERA “.


Pembentukan pengurus Kelompok Petani Peternak “MITRA SEJAHTERA ”
Arahan Teknis Pembinaan dan Program Sarjana Mambangun Desa (SMD )

Adapun struktur Kelompok Petani Peternak MITRA SEJAHTERA adalah sebagai berikut :

Penasehat :
Kasubdin Peternakan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan, Kota Sidoarjo
Kepala Desa Tropodo, Kec. Krian

Ketua :
Bpk. Edi Cahyono
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4.

Sekretaris :
Bpk. Moch Syaifudin
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4.

Bendahara : Lis Sri Utami


Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4.

Tenaga Ahli : Priya Anugera Sudarmo S.Pt

C. ANGGOTA KELOMPOK :

1 Heri
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4

2 Lis Juwanto
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4

3 Sawal
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4

4 Agus Supratmono
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4

5 Saniman
Jl. Klagen-Tropodo, RT 8, RW 4

6 Gaguk Eka Prastya


Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4

7 Ali Mustofa
Jl. Klagen-Tropodo, RT 7, RW 4

Tujuan Kelompok Petani Peternak “ MITRA SEJAHTERA “:

Memberdayakan peternak kambing kecil yang tergabung dalam Kelompok Peternak MITRA
SEJAHTERA dalam hal Managemen Kemitraan, Managemen pemeliharaan, Pakan, Reproduksi,
Higienitas Air Susu, Penyakit dan Kesehatan Hewan, Bekerjasama dan Mengembangkan Usaha.

Memanfaatkan potensi desa, limbah pertanian, lebih lanjut membuat Konsentrat untuk produksi
kambing etawa.
Kontak antar peternak besar, menjalin hubungan dengan sejawat dalam peningkatkan nilai
tambah bagi Sarjana Masuk Desa, Mengembangkan Teknologi Tepat Guna (TTG).

Peningkatan pendapatan masyarakat petani peternak yang tergabung dalam kelompok Peternak
MITRA SEJAHTERA melalui usaha intensifikasi ternak kambing etawa.
Mengembangkan Ketrampilan Peternak

Demikian Berita Acara Pembentukan Kelompok Peternak MITRA SEJAHTERA bagi Calon
Peserta Peternak Pembinaan “ SARJANA MEMBANGUN DESA ( SMD )“ ini kami buat, untuk
menjadi perhatian pihak-pihak yang terkait.Terima kasih.

Sidoarjo, 15 Maret 2009

Mengetahui,
Kepala Desa Tropodo

Bpk. Tomo

Pimpinan Rapat

Priya Anugera S S.Pt

Ketua Kelompok
Petani Peternak
“MITRA SEJAHTERA “

Bpk. Edi Cahyono

Anda mungkin juga menyukai