II
TINJAUAN PUSTAKA
yang berukuran sedang dengan klasifikasi sebagai berikut: ordo artiodactyla, sub
ordo ruminansia, famili Bovidae, dan genus Capra (Devendra dan Burn, 1994).
Kambing perah merupakan ternak penghasil daging, susu dan kulit. Kambing
dalam kondisi yang ekstrim, tahan terhadap beberapa penyakit, cepat berkembang
biak dan prolifik atau beranak banyak. Jenis kambing yang dianggap benar-benar
28% lebih tinggi dibandingkan sapi (Devendra, 1975). Jumlah anak per kelahiran
bervariasi 1 sampai dengan 3 ekor dengan tingkat produksi susu yang melebihi
Kambing perah termasuk tipe dwiguna dimana daging dan susunya dapat
Indonesia adalah kambing peranakan Etawah (PE), yang umumnya masih lebih
dominan sebagai sumber daging dibandingkan dengan sumber air susu. Kambing
dengan daya adaptasi yang tinggi dengan kambing etawah dari India yang
memiliki produksi susu yang tinggi. Berat tubuh kambing PE sekitar 32-37 kg
dengan produksu susu sebanyak 1 – 1,5 liter per hari (Murtidjo, 1993).
13
untuk anaknya. Susu kambing diproduksi oleh kambing betina setelah melahirkan
atau disebut masa laktasi. Lama masa laktasi sekitar 7 bulan (Susanto dan
Budiana, 2005). Susu kambing memiliki komposisi kimia yang cukup baik
dengan kandungan protein 4,3% dan lemak 2,8%, relatif lebih baik dibandingkan
kandungan protein susu sapi dengan protein 3,8% dan lemak 5,0% (Sunarlim dkk,
1992). Kandungan gizi susu kambing pada umumnya tidak berbeda dengan susu
sapi dan sir susu ibu, susu kambing warnanya lebih putih dari susu sapi karena
mudah dicerna dari pada susu sapi, karena diameter glubula lemak susu kambing
lebih banyak yang berdiameter kecil. Protein dari susu kambing memiliki
asam-asam aminonya karena ukuran kasein pada susu kambing lebih kecil dari
(Tjiptono, 2008). Konsumen akan memberikan perhatian yang lebih pada produk
yang dapat memberikan manfaat yang dicari. Ciri-ciri produk tersebut tercermin
dari atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk. Unsur- unsur atribut
1) Kualitas Produk
dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Kualitas
produk susu kambing yang baik tidak terlepas dari atribut yang melekat pada susu
kambing yaitu fungsi dan kegunaan, cita rasa, dan aroma. Kualitas produk
Fungsi dan kegunaan susu kambing merupakan salah satu atribut yang
melekat pada kualitas produk, dimana susu kambing memiliki nilai gizi yang baik
dan susu kambing memiliki molekul yang relatif lebih kecil sehingga lebih mudah
dicerna. Jensen (1994) menyatakan bahwa susu kambing sangat baik dalam
perbaikan kondisi kesehatan tubuh bila dikonsumsi secara tepat dan rutin.
Manfaat yang paling besar diperoleh apabila susu kambing dikonsumsi dalam
dan gigi, bahkan juga baik untuk penderita dibetes. Kandungan zat besi (Fe) yang
rendah dan dapat diabsorb 100% serta adanya asam folat sangat baik untuk
(10-100 kali lebih tinggi dari susu sapi) akan meningkatkan daya tahan tubuh dan
mengandung mineral natrium (Na) dan clorida (CL) yang tinggi yang menjaga
volume cairan dan elektrolit tubuh sehingga komposisi normal darah terjaga.
15
Kandungan calcium (Ca) tinggi sangat diperlukan dalam mencegah penyakit gigi
dan osteoporosis. Demikian pula dengan kandungan vitamin A yang tinggi sangat
Lemak pada susu kambing yang mudah tercerna merupakan sumber energi
bagi tubuh sehingga tubuh menjadi hangat. Butiran lemak yang kecil (rantai
carbon pendek) menjadikan susu kambing mudah dicerna, sehingga baik bagi
yang alergi terhadap susu sapi. Kandungan kolesterol juga lebih rendah dari susu
sapi. Asam lemak seperti caprilik membantu dalam menanggalkan kulit mati,
(facial soap).
Susu kambing memiliki khasiat yang baik dan juga memiliki rasa yang
khas dimana terdapat rasa gurih pada susu kambing. Rasa merupakan faktor yang
menentukan kualitas dari suatu makanan. Rasa dari makanan akan menimbulkan
respon terhadap lidah sehingga menimbulkan sensasi rasa manis, pahit, asam,
asin, pedas, dingin dan panas. Susu segar memiliki rasa sedikit manis dan bau
(aroma) khas. Rasa manis dalam susu disebabkan adanya gula laktosa, meskipun
sering dirasakan ada sedikit rasa asin yang disebabkan oleh klorida
(Muhamad,2002).
Susu kambing identik dengan aroma yang khas, aroma prengus sangat
melekat pada susu kambing. Asam lemak yang paling tinggi kandungannya di
dalam susu kambing dan diduga mempunyai kontribusi terhadap aroma dan rasa
prengus susu kambing (Legowo, 2006). Aroma merupakan tolak ukur yang
menimbulkan rasa enak atau tidaknya suatu makanan. Aroma pada susu
disebabkan oleh beberapa senyawa yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian
16
bersifat volatil. Oleh sebab itu, beberapa jam setelah pemerahan atau setelah
2) Fitur Produk
Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan
menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk
perusahaan dari produk pesaing. Pada produk susu kambing, fitur produk yang
Harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk baik barang
maupun jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan
suatu produk baik barang maupun jasa (Kotler, 2008). Penilaian terhadap harga
suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidak
menurut Stanton (1994), harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli atau penjual (melalui tawar menawar) atau ditetapkan
oleh penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Selain harga, layanan pelengkap juga menjadi atribut yang melekat pada
kualitas baik dengan harga murah akan banyak disukai oleh konsumen.
Apabila konsumen puas dengan jaminan produk susu kambing, maka konsumen
jumlah yang banyak (Rachmat, 2009). Jaminan produk merupakan jaminan janji
Konsumen akan diberi ganti rugi bila produknya ternyata tidak bisa berfungsi
seperti yang dijanjikan oleh penjual atau produsen. Jaminan yang diberikan bisa
meliputi kualitas produk, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar), dan
sebagainya.
Selain ketiga atribut di atas, kebersihan tempat juga menjadi atribut yang
melekat pada fitur produk. Konsumen akan merasa nyaman apabila lokasi
merupakan keadaan dimana tidak terdapat sampah, debu, dan bau. Kebersihan
pembelian. Lokasi yang dapat dikatakan menarik bagi konsumen tempat yang
3) Desain Produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui desain atau
rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Desain merupakan rancangan
bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa-bentuk
ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan
faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan yang baik
Merek dan kemasan yang menarik menjadi daya tarik tersendiri untuk
barang atau dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan akan
membedakan barang atau jasa dari produk-produk milik pesaing (Kotler dan
atau melindungi produk. Kemasan merupakan salah satu proses yang paling
memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau
mengkonsumsi produk barang atau jasa. Menurut Engel et al. (1995), Perilaku
(budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi), perbedaan individu
informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap dan perilaku). Menurut Kotler dan
akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi
personal.
menyukai produk tersebut atau tidak. Konsumen yang mendapat manfaat dan
telah menyukai suatu produk akan menunjukan respon yang baik pada produk
tersebut. Setelah menyukai produk biasanya akan tercipta loyalitas dari konsumen
itu sendiri yang rutin melakukan pembelian dan tidak beralih pada produk lainnya.
20
Preferensi konsumen diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh
menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada (Kotler,
2005). Preferensi konsumen dapat diketahui dengan melihat berbagai faktor yang
atau pilihannya. Pada dasarnya konsumen lebih menyukai produk yang memiliki
ketika melihat iklan, serta mengevaluasi produk dan jasa. Menurut Kardes
beragam (dua objek atau lebih). Membandingkan dua objek yang berbeda
merupakan hal yang selalu dilibatkan dalam preferensi. Terkadang sikap menjadi
perbandingan antara atribut atau fitur dari dua atau lebih produk.
bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya,
dari sini akan menimbulkan preferensi konsumen terhadap merek yang ada.
Sedangkan menurut Kotler (2005), ada beberapa langkah yang harus dilalui
atribut.
beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. Konsumen yang daya
perbedaan atribut.
5. Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui
prosedur evaluasi.
sesuatu yang lebih disukai konsumen dan preferensi konsumen terbentuk dari
sebagai perhatian kepada kesan yang mengarahkan pada pemahaman dan ingatan,
dan persepsi yang sudah mengendap dalam pikiran akan menjadi preferensi. Ada
konsumen atau pelanggan. Menutur Tjiptono (2004) pada dasarnya tujuan dari
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
terhadap toko, merk ataupun pemasok yang didasarkan atas sikap positif yang
konsumen yang loyal terhadap suatu produk atau jasa menurut Griffin (2005),
yaitu:
konsumen untuk membeli suatu produk secara terus menerus pada pengecer yang
sama dapat terjadi apabila konsumen merasa puas dengan kinerja prusahaan.
Menurut Schnaars (Tjiptono, 2004) pada dasarnya tujuan dari suatu usaha bisnis
pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan serta akan membuat suatu
konsumen pada suatu toko didasari oleh motif langganan (patronage motive).
Dalam hal ini konsumen lebih mengutamakan untuk membeli pada penjual
karena faktor harga, konsumen pada tingkatan ini biasanya merupakan pembeli
yang berpindah-pindah.
sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsi dan
3. Satisfied Buyer, konsumen pada tingkatan ketiga yang puas dengan merek
biaya peralihan.
5. Committed Buyer, konsumen pada tingkatan kelima yang masuk pada kategori