Anda di halaman 1dari 12

Berburu pakan alternatif dan pengganti pelet seakana merupakan keharusan ditengah sulitnya

dan mahalnya harga pelet pabrikan saat ini. harga pelet yang terus menerus naik, tidak
diimbangi dengan peningkatan harga lele. Akibatnya banyak yang menggunakan pakan
alternatif yang sebenarnya tidak higienis dan tidak baik untuk lele. berikut salah sati cara
membuat pelet sendiri untuk mengurangi ongkos produksi.

Pakan alternatiif pengganti pelet bisa kita buat dari berbagai bahan. Kandungan utama pelet
yang paling dominan adalah tepung ikan. Tepung ikan digunakan karena kandungan
proteinnya yang tinggi dan gizi lainnya. Namun harga tepung ikan ini mahal, oleh karena itu
kita bisa mencampurnya dengan bahan-bahan lain yang lebih murah tanpa mengurangi
kandungan protein yang ada.

Pakan lele alternatif yang kita buat harus disesuaikan dengan kebutuhan standar ikan lele
untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat (lihat kembali tabel di atas). Untuk itu,
ada banyak bahan alternatif yang bisa kita dapatkan, sebaiknya yang menjadi acuan adalah
kandungan protein. Berikut tabel berbagai bahan beserta kandungannya dalam satuan persen
(%):
Bahan Protein Lemak
Tepung Ikan 62.99 8.4
Tepung Kedelai 36,6 14.30
Bungkil Kelapa 18.46 15.73
Tepung Jagung 10.40 0.53
Dedak Halus 15.58 6.8
Tepung Tapioka 2.6 2.6

Misalnya, kita ingin membuat pakan lele dari campuran 50 kg tepung ikan (kandungan
protein 62,9%) dengan 50 kg dedak halus (15,58%), apakah campuran tersebut memenuhi
kebutuhan protein ikan lele?

1. Jumlah protein dalam tepung ikan = 62,9% x 50 kg = 31,45 kg


2. Jumlah protein dalam dedak halus = 15,58 x 50 kg = 7,79 kg
3. Jumlah total protein dari tepung ikan dan dedak halus = 39,24 kg
4. Artinya dari total berat bahan baku 100 kg didapat protein 39,24 kg atau 39,24% dari
adonan tersebut adalah protein. Hal ini mencukupi untuk pakan lele dimana minimal
tersedia kandungan protein kasar sebanyak 30%.
5. Untuk memperkaya kandungan nutrisi, kita bisa menambahkannya dengan berbagai
vitamin ikan yang tersedia di pasaran.
Pagi ini masih mendung dan hujan, memang beberapa hari ini daerah saya mendung dan
turun hujan. Pagi ini saya ingin mengutarakan sesuatu yang sebenarnya sudah lama ingin
saya katakan. Tentang Hujan.

Dalam Budidaya Lele, baik sangkuriang maupun jenis lain. Hujan Adalah Anugrah Bukan
musibah. Air hujan sangat baik bagi lele (kecuali hujan salju, bisa pilek tuh lele). Kalaupun
ada masalah setelah hujan turun, masalahnya bukan pada air hujannya, tapi pada cara yang
anda lakukan dalam memperlakukan air kolam.

Saya rasa teknik apapun yang saat ini gunakan dirancang untuk mengolah/memperlakukan air
kolam dengan baik sehingga tidak akan ada masalah saat terjadi penambahan (baik akibat
hujan ataupun memang sengaja ditambahkan), pengurangan (penguapan). Jika pasca turun
hujan terjadi maslaah pada kolam, telaah pada cara yang anda gunakan. bukan lalu
menyalahkan hujan. anda mungkin bisa menambahkan pelindung/atap pada kolam. iya kalau
kolammnya cuma 100-200 meter, apa jadinya kalau kolam budidaya anda mencapar1-2
hektar? berapa banyak biaya yang anda tanggung untuk membuat atap pada kolam seluas itu.
apakan akan sebanding dengan hasilnya? sementara harga lele? (anda tentu tau bagaimana
harga lele di pasaran).

Nah, teru lele saya koq suka menggantung setelah turun hujan? mungkin ada diantara rekan-
rekan yang mengajukan pertanyaan seperti ini. Ada beberapa penyebab yang menyebabkan
lele menggantung setelah ditimpa hujan.

1. Kolam diguyur Air hujan yang Lewat Atap

Ini yang sangat sering terjadi, biasanya bagi kita yang menygalami keterbatasan dana,
kita membuat kolam di dekat rumah. biasanya ada sebagian kolam yang tertutupi atap
rumah yang ketika hujan otomatis air hujan dari atap akan masuk ke kolam. Nah bisa
jadi Residu/racun yang ada pada atap ikut terbawa ke kolam.

2. Kolam Kurang Dalam

Jika kolam tidak memiliki kedalaman yang ideal, maka ketika hujan turun, getaran
yang ditimbulkan oleh hujan akan membuat lele stres. Karena lele sangat peka
terhadap getaran, (bahkan di beberapa daerah lele digunakan sebagai salah satu hewan
yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi). Gak percaya silahkan pake
kalkulator anda dan cari di google.
Lele akan merasa terganggu dengan getaran yang ditimbulkan, dan bukan karena
airnya. maka setelah hujan reda biasanya lele menggantung karena stress. biasanya
keadaan seperti ini tidak akan berlangsung lama, karena lele akan menyesuaikan
sendiri.

3. Lele Terlalu Padat

Kepadatan juga berpengaruh terhadap menggantungnya lele pasca turun hujan,


alasanyya kurang lebih sama dengan poin 2.

4. Tidak Sesuai dengan SOP/Panduan

Ini yang bisanya sangat sering terjadi. Biasanya (biasanya terjadi pada pemula seperti
saya) kita kurang teliti dalam menerapkan teknik budidaya. Atau karena bahan yang
harus disediakan tidak ada, jijik, atau alasan lainnya kita mengganti dengan bahan lain
atau bahkan tidak menggunakannnya. nah ini adalah kesalahan mendasar dalam
implementasi budidaya. (buat paa dibuat SOP kalau masih dilanggar)

5. Asal Tebar

Masih prilaku yang sering dilakukan oleh pemula biasanya, kita seringkali melihat
kondisi kolam berdasarkan kasat mata, asal liat air sudah hijau, main tebar aja, liat air
jernih, main pake aja, dll. makanya ketika terjadi hujan (terjadi perubahan komposisi
air) lele stress dan menggantung.

6. Campur-Campur

Nah ini biasanya dilakukan oleh para coba-cobaers (yang suka coba-coba), biasanya
kita menggabungkan beberapa teknik menjadi satu, ujung-ujungnya bukan untung
malah buntung. biasanya yang seperti ini jangankan ketika hujan turun, ketika tidak
turun hujan pun pasti banyak terjadi masalah

Nah, itu beberapa analisis saya, sekali lagi ini pendapat saya. Pendapat boleh beda, tapi
pengalaman andalah yang membuktikan. Jika anda mengalami masalah di kolam setelah
hujan turun,sementara banyak yang tidak masalah, berarti ada yang harus anda cek lagi pada
kolam anda dan bukan fokus pada air hujannya.
Pakan alternatif merupakan impian para petani/peternak ditengah mahalnya harga pakan
pabrikan. Dengan tingginya harga pakan pabrikan membuat para petani kewalahan karena
keuntungan yang diraih menjadi lebih sedikit. Nah, dalam usaha Budidaya lele kita juga bisa
membuat ramuan pakan organik yang berbahan dasar “Ampas Tahu” dengan tujuan agar lele
dapat berkembang seperti di habitat aslinya yaitu memakan makanan yang berasal dari bahan
organik dan ikan lele akan tumbuh dengan baik.

Gambar: http://maucaridika.wordpress.com

Selain itu hal tersebut juga untuk menekan atau mengurangi biaya pengeluaran serta
mengurangi menumpuknya limbah dari Ampas Tahu tersebut.

Cara Pembuatan Pakan Lele Sangkuraing dari Ampas Tahu

Sebelumnya persiapkan bahan-bahan pembuatan pakan lele dari Ampas Tahu sebagai
berikut:

1. Ampas Tahu 5 Kg
2. Dedak Halus 5 Kg
3. Tepung Ikan 1 Kg
4. Tetes Tebu/Molases 1 liter
5. Probiotik(EM4-Perikanan) : 200 ml
6. Ragi Tempe 2 sdm

Setelah seluruh bahan dicampur dan diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam
drum/ember/kantong plastik yang diberi lobang udara dengan menggunakan selang untuk
mengalirkan gas/udara yang ujungnya ditutup plastikatau bekas gelas air mineral tetapi
jangan terlalu tertutup rapat(sebagian terbuka untuk keluar masuknya oksigen).

Kemudian simpan dan dibiarkan selama +/- 5 hari agar terjadi proses fermentasi secara alami.

Setelah di Fermentasi 5 hari Pakan Lele Organik sudah bisa dimanfaatkan dengan ketentuan
sebagai berikut :

1. Bisa diberikan langsung ke Lele dengan cara dikepalkan sehingga lele bisa
mengkonsumsi secara langsung
2. Disarankan diberikan ke Lele yang umurnya diatas 1 bulan dari penebaran ukuran
benih 5-7/7-9.
3. Pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian pellet ikan
4. Prosentase pemberian 5% dari Biomas Ikan (1,5 – 2 kali jumlah pemberian pakan
Pellet).
5. Frekwensi pemberian pakan lele organik dari ampas tahu ini bisa 2 – 3 kali sehari
diberikan pada pagi/siang hari
Menurut beberapa teman yang sudah pernah mencoba, membudidayakan Maggot bukanlah
hal yang sulit dilakukan. Anda hanya perlu menyediakan media tempat bertelur lalat. Hal ini
ditunjang dengan beberapa fakta yang menyebutkan bahwa lalat akan dengan sangat mudah
bertelur pada media yang telah disediakan dengan catatan medianya sesuai.

Nah berikut beberapa catatan yang saya dapat dari komunitas lele sebelah (saya lupa nama
yang mempostkan ini, tapi mudah-mudahan jadi ladang amal buat yang mempostingkan ini,
Amiin).

Pengalaman yg gampang bikin belatung yang pernah saya coba :


Bahan :
Ember/drum apa sajalah sesuai yg ada sj
Ampas tahu / kedelai 60 kg
Bubuk ikan asin 10 kg
Kotoran ayam 30 kg

Cara buat :

1. Caranya masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu
tambahkan air bersih dan aduk hingga rata.
2. Kemudian tambahkan ikan asin dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya
dengan daun pisang kering agar lalat black soldier fly mau bertelur.
3. Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan
4. Setelah kira-kira 2-3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah
siap dipanen.
5. Caranya campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan
media kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk
bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung
60 -70 kg.

Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah menjadi lalat.
Malah jadi ternak lalat ntar hehehehe

Dalam budidaya lele, maggot akan lebih efektif jika dicampur dengan tepung ikan, dengan
perbandingan 1:1. Pertumbuhan ikan lele bisa melambung sampai 2.9% per hari. Pakan
maggot memberikan percepatan tumbuh 2.5% tiap harinya, kemudian tepung ikan
memberikan percepatan pertumbuhan 2% per harinya.

Artikel menarik yang saya dapat dair group peternak ikan lele yang mungkin sayang berguna
mengatasi melinjaknya harga pakan pabrikan.

Berikut ini adalah artikel yang ditulis oleh Eny Endrawati, tentang cara memproduksi pelet
ikan dengan protein 31%. Artikel ini mungkin ada banyak kekurangan, oleh karenanya mari
kita diskusikan bersama untuk penyempurnaannya agar kita semua dapat menghasilkan pakan
ikan (pelet) yang terbaik dan termurah, dalam mengatasi mahalnya harga pakan ikan produksi
pabrik.

USAHA PEMBUATAN PELET IKAN

1. Modal Awal Usaha Rp. 1.000.000

Membeli alat pencetak pelet (Penggiling daging) berukuran 4 mm = Rp. 450.000,-

Bahan baku pembuatan pelet per 100 kg dengan protein 31% :

a. 40 kg tepung ikan ----> @ Rp. 6.000,- -----> Rp. 240.000,-


b. 25 kg jagung -----> @ Rp. 2.500,- -----> Rp. 62.500,-
c. 10 kg kedelai lokal -----> @ Rp. 7.000,- -----> Rp. 70.000,-
d. 15 kg dedak (katul) -----> @ Rp. 2.500,- -----> Rp. 37.500,-
e. 10 kg tepung singkong -----> @ Rp. 5.500,- -----> Rp. 55.000,-

f. Ongkos menyelip (meggiling) 25 kg jagung dan 10 kg kedelai lokal -----> Rp. 20.000,-
g. Karung plastik 25 kg -----> Rp. 15.000,-
h. Lain – lain -----> Rp. 50.000,-

TOTAL MODAL USAHA : Rp. 1.000.000,-

2. Cara Pembuatan Pelet Ikan :


1. Selip kedelai dan jagung.
2. Timbang bahan baku yang digunakan.
3. Campurkan bahan baku di lantai menggunakan skop, supaya tercampur rata beri air
secukupnya.
4. Masukkan bahan yang telah tercampur dalam mesing pencetak pelet.
5. Keringkan bahan campuran diatas yang sudah digiling (sudah tampak berbentuk pellet),
kurang lebih 5 – 6 jam jika sinar matahari mendukung (sampai kering).
6. Kemas pelet-pelet tersebut dengan menggunakan karung plastik berukuran 25 kg.

3. Perhitungan ;

a. Modal kita akan kembali pada bulan pertama, di bulan pertama ini kita belum mendapat ke
untungan, tetapi modal awal kita akan kembali.

b. Di bulan kedua otomatis kita sudah tidak membeli lagi alat pencetak pelet.

c. Jadi dari bahan baku saja kita mengeluarkan uang Rp. 500.000,- per 100 Kg pembuatan
pelet dengan protein 31%.

d. Kemudian pelet tersebuat dijual dalam kemasan karung plastik yang berbobot @ 25 kg
seharga Rp. 162.500,-

Jadi 100 Kg pelet dapat menjadi 4 karung sehingga, 4 x Rp. 162.500 = Rp. 650.000,-

Hasil penjualan per 100 Kg pelet, Rp. 650.000,-

Pengeluaran buat bahan baku 100 Kg pelet, Rp. 500.000,-

Keuntungan : Rp. 150.000,-

Bila dalam 1 bulan kita bisa memproduksi 300 Kg pelet, maka hasilnya kira-kira sebagai
berikut :

Hasil penjualan per 300 Kg pelet, Rp. 1.950.000,-

Pengeluaran buat bahan baku 300 Kg pelet, Rp. 1.500.000,-

Keuntungan / Laba = Rp. 450.000,-

4. Pemasaran :

Untuk pemasaran pelet ikan ini dapat dilakukan pada pembudidaya ikan air tawar di
kabupaten/kota di provinsi masing-masing. Kegiatan produksi pakan ikan ini juga dapat
dilakukan secara bersama oleh para pembudidaya ikan air tawar dengan menyediakan modal
bersama guna dapat memproduksi pakan ikan yang lebih murah dalam mengatasi mahalnya
pakan ikan produksi pabrik
Saat ini, pembudidaya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pakan pabrikan, kondisi
ini dipicu oleh tidak adanya pakan alternatif yang dapat menggantikan pakan pabrikan.
Kalaupun ada, kadang kandungan nutrisinya tidak sesuai dengan pakan pabrikan.

Gambar Dari Google Images


Namun sekarang sudah ada beberapa pembudidaya lele yang menggunakan pakan buatan
alami atau probiotik alami. Probiotik merupakan kumpulan mikroorganisme pendukung
pertumbuhan dan kesehatan semua makhluk hidup. Sementara itu, organik berarti pencapaian
kumpulan mikroorganisme tersebut dihasilkan dari bahan dasar alami, tanpa melibatkan
unsur kimia. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah sehingga seharusnya
menjadi salah satu pengembangan produk probiotik.

Probiotik organik merupakan teknologi penyeimbang lingkungan hidup yang paling aman.
Keunggulan apa saja yang di dapat pada sistem budi daya probiotik organik? Biaya pakan
pada budi daya lele dapat mencapai 60-70% dari keseluruhan total biaya produksi. Karena
itu, setiap terjadi kenaikan harga pakan sangat mempengaruhi pembudidaya lele. Cara kerja
probiotik organik? Probiotik bekerja dengan cara mengontrol perkembangan dan populasi
mikroorganisme “jahat” sehingga menghasilkan lingkungan tumbuh yang optimal bagi
mikroorganisme “baik”. Hingga akhirnya, mikroorganisme “baik” akan mendominasi dan
membuat habitat yang nyaman bagi pertumbuhan makhluk hidup di lingkungan tersebut.
Kandungan mikroorganisme yang terdapat dalam starterorganik probiotik miracle green
diantaranya brachybacterium, basidiomycetes, dan lactobacillus.

Lactobacillus sama seperti yang terdapat dalam salah satu produk minuman kesehatan, yang
sangat berguna untuk membantu pencernaan, dalam tubuh pun ini sangat berguna membantu
memperlancar serapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Lain halnya dengan
brachybacterium, bakteri yang berfungsi untuk menetralisir segala jenis polutan dan
kemampuannya yang luar biasa sehingga mampu mengangkat unsur logam berat.
Basidiomycetes adalah jenis fungi atau jamur yang tidak merugikan bagi host yang
ditumpanginya, jamur jenis ini justru membantu ekosistem lingkungan. Kehadiran dan
perannya dalam mengolah nutrisi yang diperlukan dan menumbuhkan tunas serta stabilisasi
tanah sangat mengagumkan. · Kepadatan kolam lebih tinggi.

Umumnya semakin tinggi kepadatan kolam, semakin lambat laju pertumbuhannya namun,
dengan adanya tekhnologi probiotik organik, asupan pakan alami probiotik organik dan
azolla microphilla membuat laju pertumbuhannya tetap tinggi dan kondisinya sehat, pakan
tersebut memiliki kandungan asam amino esensial yang tinggi · Serangan penyakit menurun
dan kematian bibit rendah.
Pemberian pakan berupa kombinasi pakan probiotik organik, azolla microphylla, dan nutrisi
yang terdapat dalam air dapat menjaga ikan tetap sehat serta menurunkan tingkat kematian
menjadi sangat rendah (2-3%, bahkan ada yang bisa dibawah 2%) · Lele yang dihasilkan
berkwalitas. Beberapa keunggulannya adalah bobot lele lebih padat, kesat, kenyal, dan tidak
ada penyusutan bobot dan selain itu daging lele lebih gurih dan tidak hancur saat di goreng ·

Cara membuat pakan organik adalah sebagai berikut:


Siapkan Bahan-Bahannya:

 10kg ubi jalar


 1kg mentimun
 10kg dedak
 1sdt merica bubuk
 3kg jagung giling
 20gram jahe, temulawak dan lengkuas
 10kg kepala ikan laut atau udang
 5 siung bawang merah
 1kg tomat
 250ml starter probiotik organik
 1/4 kg gula merah yang dicairkan dengan 500 cc air, dinginkan

Cara membuat

1. Kukus ubi jalar, lalu dinginkan minimum 8jam, giling hingga halus
2. Giling halus kepala ikan laut atau udang
3. Ubi jalar yang telah di giling dengan dedak,jagung giling, dan kepala ikan atau udang
campur hingga merata
4. hancurkan tomat dan mentimun dengan blender masukan kedalam wadah lalu tambah
dengan starter probiotik organik dan gula merah yang telah dicairkan
5. masukan jahe,temulawak,lengkuas,bawang putih dan merica kedalam campura diatas,
aduk hingga rata.
6. Siram campuran tomat kecampuran dedak, lalu aduk hingga rata
7. Simpan pada kontainer tertutup pada suhu ruang. Diamkan hingga maggot
berkembang biak dalam jumlah banyak dan dewasa. Saat ini,pakan dan maggot siap
diberikan sebagai pakan ikan lele.

Sumber: Berbagai Sumber

Anda mungkin juga menyukai