Anda di halaman 1dari 21

DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BAHAN PAKAN DAN


FORMULASI RANSUM

Oleh
Afnur Imsya

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena dengan hidayah dan
karunian-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penuntun praktikum

matakuliah BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM. Pembuatan penuntun


praktikum ini juga bertujuan untuk dapat membantu mahasiswa lebih memahami
matakuliah Bahan Pakan dan Formulasi Ransum melalui praktikum yang
dilaksanakan.
Pada kesempataan ini izinkan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Unsri
2. Ketua Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak
3. Koordinator SP4 Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak
4. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberikan
bantuan selama kegiatan magang berlangsung.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas semua bantuan yang
telah penulis peroleh. Akhirnya semoga laporan ini berguna untuk peningkatan
layanan laboratorium di Program Peternakan Ternak Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya

Indralaya, Agustus 2015


Penulis

DR Afnur Imsya, SPt, MP

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
1.

PENGENALAN

BAHAN

BAKU

PAKAN

TERNAK.............................................1
2.

PEMBUATAN

BAHAN

PAKAN

HEWANI...........................................................5
3.

EVALUASI

BAHAN

PAKAN

SECARA

MIKROSKOPIS....................................8
4.

PENYUSUNAN

RANSUM

TERNAK

UNGGAS...................................................9
5.

PENYUSUNAN

RANSUM

RUMINANSIA.........................................11

TERNAK

DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM


MATA KULIAH BAHAN PAKAN DAN
FORMULASI RANSUM

Oleh
Afnur Imsya

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena dengan hidayah dan
karunian-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penuntun praktikum

matakuliah BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM. Pembuatan penuntun


praktikum ini juga bertujuan untuk dapat membantu mahasiswa lebih memahami
matakuliah Bahan Pakan dan Formulasi Ransum melalui praktikum yang
dilaksanakan.
Pada kesempataan ini izinkan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
5. Dekan Fakultas Pertanian Unsri
6. Ketua Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak
7. Koordinator SP4 Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak
8. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah memberikan
bantuan selama kegiatan magang berlangsung.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas semua bantuan yang
telah penulis peroleh. Akhirnya semoga laporan ini berguna untuk peningkatan
layanan laboratorium di Program Peternakan Ternak Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya

Indralaya, Agustus 2015


Penulis

DR Afnur Imsya, SPt, MP

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
6.

PENGENALAN

BAHAN

BAKU

PAKAN

TERNAK.............................................1
7.

PEMBUATAN

BAHAN

PAKAN

HEWANI...........................................................5
8.

EVALUASI

BAHAN

PAKAN

SECARA

MIKROSKOPIS....................................8
9.

PENYUSUNAN

RANSUM

TERNAK

UNGGAS...................................................9
10.

PENYUSUNAN

RANSUM

RUMINANSIA.........................................11

TERNAK

I. PENGENALAN BAHAN BAKU PAKAN TERNAK


TEORI

: Untuk membuat pakan ternak dibutuhkan berbagai macam bahan baku


yang terdiri dari bahan nabati dan hewani. Bahan baku pakan tersebut
dapat dibagi berdasarkan kandungan nutrisi dominannya, yaitu sebagai
sumber protein, energi, mineral dan vitamin. Bahan pakan yang
digunakan untuk menyusun ransom sebaiknya tidak bersaing dengan
kebutuhan manusia, tersedia secara terus menerus dan berkualitas baik..

Tujuan

: Pengenalan dan pembuatan berbagai bahan baku pakan penyusun


ransum ternak yang terdiri dari bahan pakan nabati dan bahan pakan
hewani
OBJEK 1 : PRAKTIKUM 1 - 3
PEMBUATAN BAHAN PAKAN NABATI

BAHAN :
1. Dedak/Bekatul

8. Jagung

15. Daun pepaya

2. Biji Kecipir

9. Kacang Hijau

16. Daun ubi kayu

3. Biji Karet

10. Kedele

17. Daun lamtoro

4. Bungkil Kelapa

11. Molases

5. Bungkil Kedele

12. Minyak kelapa

6. Bungkil Kacang Tanah

13. Sorgum

7. Bungkil Biji Kapuk

14. Tepung gaplek

ALAT :
1. Panci
2. Kompor
3. Wajan
4. Kantong plastik kapasitas 1 Kg
5. Alat penggilingan
6. Ayakan
7. Pisau

I. DEDAK/BEKATUL
Bekatul merupakan limbah hasil proses pengolahan gabah menjadi beras.
Kandungan nutrisi bekatul di antaranya protein serta vitamin B dan E, untuk
menghindari serangan serangga dan bau tengik sehingga kualitas bekatul tidak
berkurang sebaiknya bekatul dijemur terlebih dahulu selama 3-4 jam/sehari selama 3
hari. Penjemuran ini dilakukan sebelum bekatul disimpan atau digunakan sebagai
bahan baku pakan. Penjemuran ini akan memperpanjang lama penyimpanan.
II. PEMBUATAN TEPUNG BIJI KECIPIR
Biji kecipir merupakan sumber protein yang baik. Sebelum digunakan
sebagai bahan baku pakan biji kecipir harus direndam terlebih dahulu selama 10 jam,
kemudian direbus selama 30 menit, dijemur dan terakhir digiling menjadi tepung.
Tujuan perlakuan ini adalah untuk menghilangkan zat anti nutrisi seperti anti tripsin
dan tannin
III. PEMBUATAN TEPUNG BIJI KARET
Biji karet dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak karena mengandung
protein kasar mencapai 17.5%. Pembuatan tepung biji karet dilakukan dengan
mengsanggrai biji karet terlebih dahulu untuk menghilangkan asam prusid yang
terkandung dalam biji karet, setelah disanggrai biji karet digiling.
IV. BUNGKIL KELAPA

Bungkil kelapa merupakan bahan pakan ternak yang diperoleh dari sisa
pembuatan minyak kelapa. Bahan pakan ini mngandung protein nabati dan sangat
potensial untuk meningkatkan kualitas karkas unggas. Pemberiaan bungkil kelapa
bersama dengan tepung daun papaya akan meningkatkan kualitas daging unggas.
V. BUNGKIL KEDELE
Bungkil kedele merupakan sisa hasil dari proses pembuatan minyak kedele.
Bahan ini sangat baik untuk campuran pakan ternak karena kandungan proteinnya
cukup tinggi yaitu antara 42-50% namun kandungan metioninnya sedikit untuk
menutupi kekurangan metionin maka dalam penggunaan bungkil kedele dicampur
dengan pemberian tepung ikan.
VI. BUNGKIL KACANG TANAH
Bungkil kacang tanah juga merupakan ampas atau sisa hasil dari proses
pembuatan minyak nabati. Kandungan nutrisi dari bungkil kacang tanah terdiri dari
protein kurang lebih 40.2% dengan energi metabolisme 2200 KKal/Kg
VII. BUNGKIL BIJI KAPUK
Bungkil biji kapuk dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan campuran
pakan ternak. Kandungan protein bahan pakan ini cukup tinggi yaitu mencapai 41%.
Namun penggunaan harus dibatasi karena kandugan serat yang cukup tinggi dan zat
anti nutrisi berupa gosipol. Sebelum digunakan sebaiknya bungkil biji kapuk
disangrai terlebih dahulu kemudian digiling halus.
VIII. JAGUNG
Jagung berperan penting dalam penyusun pakan ternak karena bahan pakan
ini merupakan sumber energi yang baik. Ada beberapa jenis jagung yang dikenal di
Indonesia yaitu jagung putih, jagung merah dan jagung kuning. Untuk pakan ternak
sebaiknya di gunakan jagung kuning atau agak merah karena jenis ini mengandung
karoten provitamin A cukup tinggi.
IX. KACANG HIJAU
Kacang hijau kaya akan vitamin B1 dan mineral fosfor. Namun kacang hijau
jarang digunakan sebagai campuran pakan ternak karena kurang ekonomis

X. KEDELE
Kedele merupakan sumber protein nabati dan sumber energi. Namun sebagai
pakan ternak kedele mempunyai kelemahan karena mengandung anti tripsin yang
dapat menghambat pertumbuhan ternak, oleh karena itu sebelum digunakan kedele
harus disangrai terlebih dahulu, dengan perlakuan tersebut dapat melemahkan zat
anti tripsin yang merugikan bagi ternak. Selain itu penggunaan kedele sebagai bahan
pakan ternak dinilai kurang ekonomis
XI. MOLASES
Molases atau tetesmerupakan hasil ikutan dari proses penggilingan tebu untuk
dijadikan gula. Molasses berwarna coklat kemerahan, molasses dalam pakan ternak
digunakan sebagai bahan additive atau sebagai bahan untuk pengolahan bahan lain
seperti dalam pembuatan silase.
XII. MINYAK KELAPA
Penggunaan minyak kelapa dalam penyusunan ransom ternak adalah untuk
melengkapi kekurangan energi. Selain itu kedua bahan ini sangat membantu dalam
pembuatan pakan bentuk pellet karena dapat memeprlicin atau mempermudah
keluarnya pakan saat melewati mesin pellet. Pemakaian minyak kelapa digunakan
dalam jumlah yang sangat terbatas.
XIII. SORGUM
Sorgum yang digunakan sebagai bahan pakan ternak merupakan sorgum yang
berwarna putih yang mengandung energi, protein dan penunjang asam amino
esensial. Namun pemakaian sorgum kurang ekonomis.
XIV. TEPUNG GAPLEK
Tepung gaplek dibuat dari ubi kayu setelah melalui proses pengeringan
dengan sinar matahari dan kemudian digiling menjadi tepung. Tepung gaplek banyak
mengandung pati dan pada saat pengukusan pati tersebut diubah menjadi zat perekat
oleh uap panas. Dengan demikian penggunaan sangat membantu sekali dalam
pembuatan pakan bentuk pellet sebab pellet yang dihasilkan akan menjadi lebih
padat, keras dan tidak mudah pecah

XV. TEPUNG DAUN PEPAYA


Pembuatan tepung pepaya dilakukan dengan mengiris daun papaya segar
kemudian dijemur sampai kering atau dikeringkan dengan alat penegering. Daun
papaya kering selanjutnya digiling dan diayak sehingga didapat tepung daun pepaya
halus.
XVI. TEPUNG DAUN UBI KAYU
Pembuatan tepung daun ubi kayu dilakukan dengan pemotongan daun ubi
kayu yang bertujuan untuk memecahkan sel glikoesida sianogenik menjadi sianida
diluar tubuh. Selanjutnya potongan daun ubi kayu dicuci dan dijemur sampai kering.
Dengan demikian senyawa sianida akan larut dalam air dan menguap selama
penjemuran. Pemberiaan tepung daun ubi kayu dalam penyusunan pakan ternak
hanya terbatas sampai 5%.
XVII. TEPUNG DAUN LAMTORO
Penggunaan tepung daun lamtoro pada umumnya terbatas anatar 2-5% karena
bahan ini mengandung zat mimosin. Jika tepung daun lamtoro digunakan secara
berlebihan dapat menyebabkan kerontokan bulu.
OBJEK 2 : PRAKTIKUM 4 - 7
PEMBUATAN BAHAN PAKAN HEWANI
I. TEPUNG BEKICOT
BAHAN :
1. Daging Bekicot
2. CaCO3
3. NACl (garam)
4. Air
Alat :
1. Alat pemanas
2. Wajan

3. Penggilingan
Cara Kerja
1. Bekicot hidup dimasak dengan air kapur kira-kira 1 jam
2. Dinginkan dan keluarkan daging bekicot dari cangkangnya dengan
3. Cuci daging bekicot dengan air garam 2-3 kali dan selanjutnya dicuci lagi dengan
air bersih 2-3 kali. Semakin bersih maka kualitas akan semakin baik kualitasnya
4. Jemur daging bekicot yang sudah bersih kenudian dikeringkan atau dijemur
dengan sinar matahari. Untuk mempeecepat pengeringan sebaiknya daging
bekicot dicincang terlebih dahulu
5. Giling daging bekicot sampai menjadi tepung
II. TEPUNG BULU UNGGAS
BAHAN :
1. Bulu ayam
2. NaOH 1%
3. HCl 1% (garam)
4. Air
Alat :
1. Alat pemanas
2. Wajan
3. Penggilingan
4. pH meter
5. Alat penyaring
Cara Kerja
1. Bulu unggas dicuci sampai bersih
2. Cincang bulu unggas kecil-kecil dan rendam dalam laritan NaOH (kaustik
soda) 1% (10 g NaOH dilarutkan ke dalam 1 Liter air) selama 4 jam atau
lebih
3. Tambahkan larutan HCl (asam Klorida) 1% ( 10 ml HCl) dilarutkan ke dalam
1 liter air ) kemudian diaduk-aduk. Sambil terus diaduk-aduk tambahkan

sedikit-sedikit larutan HCl 1% dan sesekali diuji dengan kertas lakmus biru,
bila kertas lakmus berubah warna tepat menjadi merah maka proses
penetralan telah selesai. Bila pengukuran dengan menggunakan pH meter
maka kedua campuran larutan tersebut pHnya tidak kurang dari
7.Perbandingan antara larutan NaOH 1% dengan larutan HCl 1% yaitu 5 :
7.5. empat bagian larutan HCl 1% untuk penambahan pertama dan 3.5 bagian
untuk penambahan berikutnya.
4. Saring dan tiriskan selanjutnya bulu unggas dimasak selama 6 jam
5. jemur dan giling bulu unggas kering menjadi tepung.

III. TEPUNG IKAN


BAHAN :
1. Daging Ikan/Limbah Ikan
Alat :
1. Alat pemanas
2. Wajan
3. Penggilingan
4. Oven
5. Alat penyaring
Cara Kerja
1. Pilih ikan yang mengandung sedikit lemak atau yang tidak berlemak. Ikan
dapat juga dari sisa hasil olahan, selanjutnya dibersihkan dari kotoran yang
masih ikut tercampur, dicuci dan dimasak kurang lebih 15 menit
2. Pres ikan yang sudah dimasak saat masih panas untuk mengeluarkan lemak
dan air. Lemak dan air tersebut ditampung dan diendapkan. Hasil dari
endapan yang berupa daging yang hancur dan yang terbawa air dicampur
kembali dengan ampas daging yang telah dipres
3. Cicang ampas daging ikan yang berukuran besar sehingga dapat
mempercepat proses pengeringan. Giling cincangan ikan yang telah kering
dan ayak supaya diperoleh hasil tepung ikan yang halu
IV. TEPUNG TULANG

BAHAN :
1. Tulang sapi/kerbau/kambing/domba dewasa
2. CaCo3 10%
3. Air
Alat :
1. Alat pemanas
2. Wajan
3. Penggilingan
4. Oven
6. Alat penyaring
Cara Kerja
1. Potong tulang-tulang yang akan dijadikan tepung sepanjang 10cm
2. Rebus potongan tulang selama 4 jam untuk memudahkan membersihkannya
dari kotoran dan menghilangkan bau yang kurang sedap
3. Jemur tulangg sampai kering dan tumbuk atau digiling menjadi bagain-bagian
yang lebih kecil
4. Rendam remukan tulang dalam air kapur 10% ( 100 g kapur dilarutkan dalam
1 liter air) selama 1-1.5 bulan
5. Cuci remukan tulang dengan air tawar sampai kapurnya hilang dan rebus
selama 4 jam pada suhu 60oC dilanjutkan pada suhu 70oC selama 4 jam dan
akhirnya direbus pada suhu 100oC selama 4-5 jam
6. Keringkan tulang yang sudah masak dalam oven atau alat pengering pada
suhu 100oC
7. Masukkan remukan tulang ke dalam mesin penggiling tepung sampai
dihasilkan tepung yang halus

II. PRAKTIKUM KE-8


EVALUASI BAHAN PAKAN SECARA MIKROSKOPIS

TUJUAN

: Mengetahui stuktur partikel dari bahan pakan penyusun ransum


sehingga dapat diketahui ransom yang menagdung bahan-bahan
subalan

Bahan:
1. Dedak

4. Urea

2. Jagung

5. Baggase

3. Tepung Ikan

6. Serbuk Gergaji

7. Metilen Blue

Alat :
1. Mikroskop
2. Objek gelas
3. Cover gelas
Cara Kerja
1. Masing-masing bahan ditetesi dengan metilen blue dan diletakkan di atas
objek gelas
2. Tutup objek gelas dengan cover gelas, amati bentuk partikel bahan-bahan
tersebut dan gambarkan
3. Buat suatu campuran ransum dan amati dibawah mikroskop
4. Tentukan bahan penyusun ransum tersebut
III. PENYUSUNAN RANSUM TERNAK
Landasan Teori : Penyusunan ransum ternak bertujuan untuk memastikan bahwa
ternak telah tercukupi akan zat-zat gizi yang terdapat dalam
ransom yang diberikan sehingga bias tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan
ransom ternak terdiri dari : metode tial dan error, pearson square
methode dan simultaneous equation methode.
Tujuan

: Menyusun ransom ternak sesuai dengan tingkat produksi baik


ternak unggas maupun ternak ruminansia.

OBJEK 1 : PRAKTIKUM 9 11
PENYUSUNAN RANSUM TERNAK UNGGAS
Tabel 1. Komposisi Bahan yang Digunakan
No
1
2
3
4
5
6
7

Bahan pakan
Jagung
Dedak padi
Bungkil Kelapa
Bungkil Kedele
Tepung Ikan
Tepung Tulang
Kaptan

protein
8.50
9.26
17.85
38.16
49.90
-

lemak
3.10
5.78
6.68
3.16
4.96
-

SK
3.42
14.94
15.20
5.27
1.12
-

Ca
0.21
0.11
0.32
0.27
3.69
24.00
98.00

P
0.46
0.41
0.54
0.51
1.67
12.00
2.00

Energi
3430
1630
1760
2240
2866
-

1. Pearson Square Methode


- Campurkan konsentrat dengan jagung untuk mendapatkan protein 20% dengan
kandungan protein konsentrat 31%
Hasil :

Jagung =..%
Konsentrat = %
Pengujian =..

- Campurkan tiga bahan jagung, konsentrat dan dedak untuk mendapatkan protein
ransum 20%
Hasil :

Jagung

=..%

Konsentrat = %
Dedak

=%

Pengujian =..
2. Simulatanious Equation Methode
Susunlah ransom ayam petelur dengan kebutuhan protein 16.5% dan Kebutuhan
ME 2650 Kkal/kg dengan menggunakan campuran bahan konsentrat, jagung dan
dedak halus.
Hasil :

Jagung

=..%

Konsentrat = %
Dedak

=.%

Pengujian =..

3. Trial and Error Methode


Susun ransum untuk ayam sesuai dengan periode dan kebutuhan yang terdapat
dalam table dibawah ini :
Kebutuhan Gizi
Me
Protein
Lemak
SK
Ca
P
HASIL :

Broiler Stater
2900
23
5
5
1.0
0.5

Layer
2850
18
6
7
2.5
1

Buras
2700
15
8
8
1.5
0.7

Bahan Pakan
Jagung
Dedak padi
Bungkil Kelapa
Bungkil Kedele
Tepung Ikan
Tepung Tulang
Kaptan
Minyak
Zat gizi
Me
Protein
Lemak
SK
Ca
P

Boiler starter

layer

Buras

Pegujian Ransum Broiler Starter = ..

Pengujian Ransum Layer

=.

PengujianRansumBuras

=
OBJEK 2 : PRAKTIKUM 12-14

PENYUSUNAN RANSUM TERNAK RUMINANSIA


Tabel 2. Komposisi Bahan Pakan yang Digunakan
Zat Gizi
Bahan Kering
Protein Kasar

Rumput Lapangan
24.4
8.20

Dedak Halus
87.7
13.0

Polard
88.5
18.5

TDN

56.2

67.9

69.2

1. Susun ransum seekor sapi jantan medium dengan bobot badan 800 lb dengan
pertambahan berat badan 2.5 lb/hr, minimal dengan 1 hijauan dan 2 konsentrat.
Perbandingan hijauan dan konsentrat = 3 : 2.
-

Kebutuhan bahan kering hijauan

= . X =

Rumput segar

= /..=

Protein yang dipenuhi hijauan

= X=

Kebutuhan bahan kering konsentrat

=X =

Protein yang dipenuhi konsentrat

=.. - . =

TDN hijauan

= X .. =

TDN kosentrat

= Kebutuhan TDN TDN Hijauan


= - ..

1 kg berat kering dedak halus


Protein Kasar Dedak Halus = . X .. =
TDN Dedak Halus

=.. X =

1 kg berat kering polard


Protein kasar Polard

= .................... X ................... =

TDN Polard

= X =

TDN konsentrat

= TDN dedak halus + TDN polard (1)

Protein kosentrat

= Protein dedak halus + Protein dedak halus.(2)

Dedak Halus kg
Polard...kg
Formulasi Ransum
Rumput Lapangan..kg
Dedak Halus..kg

Polardkg
2. Formulasi Ransum yang Menggunakan NPN (Urea)
Tabel 3. Komposisi Zat Makanan Bahan Penyusun Ransum
Zat Makanan Rumput Lapangan
Bahan Kering 24.4
Protein Kasar 8.20

Dedak Halus
87.7
13.0

Jagung
86.8
10.8

Urea
N = 40%
PK = 0.4 x
6.25 = 250%

TDN
IEP

56.2

67.4

80.8

Susun ransum untuk ternak sapi dengan berat badan 400 lb dengan pertambahan
berat badan 1.5 lb. Kebutuhan

Bahan kering 10.7lb, kebutuhan TDN 61.5%,

kebutuhan PK 1.26lb. Perbandingan hijauan : konsentrat = 50 :50


-

Kebutuhan bahan kering hijauan

= . X =

Rumput segar

= /..=

Protein yang dipenuhi hijauan

= X=

Kebutuhan bahan kering konsentrat

=X =

Protein yang dipenuhi konsentrat

=.. - . =

TDN hijauan

= X .. =

TDN kosentrat

= Kebutuhan TDN TDN Hijauan


= - .. =

IEP konsentrat

Untuk menurunkan salah satu IEP maka ditambahkan urea, maka :


Urea = 2% + 98%Dedak Halus ( urea ditambahkan dalam dedak)
Protein Kasar urea + Dedak halus

TDN

IEP

IEP dengan pearsons square :


Jagung

Dedak Halus + Urea

Bagian Dedak Halus =


Urea

Dalam Persentase
Jagung

=../x 100% =

Dedak Halus

= / x 100%=

Dalam Kilogram
Jagung

=../x ..% =

Dedak Halus

= / x ..%=

Urea

=/..x..%=

Formulasi Ransum
Rumput Lapangan

=..kg

Jagung

=.kg

Dedak Halus

=.kg

Urea

=kg

DAFTAR PUSTAKA
Basya, S.1994. Ransum Ternak Ruminansia. PT.Penebar Swadaya .Jakarta
Wahju, J.1991. Iimu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
RASYAF.M.1990.Metode Kuantitatif Industri Ransum Ternak Program Linier.
Penerbit Kanisius.Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai