Oleh
Afnur Imsya
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena dengan hidayah dan
karunian-Nya sehingga
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
1.
PENGENALAN
BAHAN
BAKU
PAKAN
TERNAK.............................................1
2.
PEMBUATAN
BAHAN
PAKAN
HEWANI...........................................................5
3.
EVALUASI
BAHAN
PAKAN
SECARA
MIKROSKOPIS....................................8
4.
PENYUSUNAN
RANSUM
TERNAK
UNGGAS...................................................9
5.
PENYUSUNAN
RANSUM
RUMINANSIA.........................................11
TERNAK
Oleh
Afnur Imsya
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena dengan hidayah dan
karunian-Nya sehingga
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
6.
PENGENALAN
BAHAN
BAKU
PAKAN
TERNAK.............................................1
7.
PEMBUATAN
BAHAN
PAKAN
HEWANI...........................................................5
8.
EVALUASI
BAHAN
PAKAN
SECARA
MIKROSKOPIS....................................8
9.
PENYUSUNAN
RANSUM
TERNAK
UNGGAS...................................................9
10.
PENYUSUNAN
RANSUM
RUMINANSIA.........................................11
TERNAK
Tujuan
BAHAN :
1. Dedak/Bekatul
8. Jagung
2. Biji Kecipir
9. Kacang Hijau
3. Biji Karet
10. Kedele
4. Bungkil Kelapa
11. Molases
5. Bungkil Kedele
13. Sorgum
ALAT :
1. Panci
2. Kompor
3. Wajan
4. Kantong plastik kapasitas 1 Kg
5. Alat penggilingan
6. Ayakan
7. Pisau
I. DEDAK/BEKATUL
Bekatul merupakan limbah hasil proses pengolahan gabah menjadi beras.
Kandungan nutrisi bekatul di antaranya protein serta vitamin B dan E, untuk
menghindari serangan serangga dan bau tengik sehingga kualitas bekatul tidak
berkurang sebaiknya bekatul dijemur terlebih dahulu selama 3-4 jam/sehari selama 3
hari. Penjemuran ini dilakukan sebelum bekatul disimpan atau digunakan sebagai
bahan baku pakan. Penjemuran ini akan memperpanjang lama penyimpanan.
II. PEMBUATAN TEPUNG BIJI KECIPIR
Biji kecipir merupakan sumber protein yang baik. Sebelum digunakan
sebagai bahan baku pakan biji kecipir harus direndam terlebih dahulu selama 10 jam,
kemudian direbus selama 30 menit, dijemur dan terakhir digiling menjadi tepung.
Tujuan perlakuan ini adalah untuk menghilangkan zat anti nutrisi seperti anti tripsin
dan tannin
III. PEMBUATAN TEPUNG BIJI KARET
Biji karet dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak karena mengandung
protein kasar mencapai 17.5%. Pembuatan tepung biji karet dilakukan dengan
mengsanggrai biji karet terlebih dahulu untuk menghilangkan asam prusid yang
terkandung dalam biji karet, setelah disanggrai biji karet digiling.
IV. BUNGKIL KELAPA
Bungkil kelapa merupakan bahan pakan ternak yang diperoleh dari sisa
pembuatan minyak kelapa. Bahan pakan ini mngandung protein nabati dan sangat
potensial untuk meningkatkan kualitas karkas unggas. Pemberiaan bungkil kelapa
bersama dengan tepung daun papaya akan meningkatkan kualitas daging unggas.
V. BUNGKIL KEDELE
Bungkil kedele merupakan sisa hasil dari proses pembuatan minyak kedele.
Bahan ini sangat baik untuk campuran pakan ternak karena kandungan proteinnya
cukup tinggi yaitu antara 42-50% namun kandungan metioninnya sedikit untuk
menutupi kekurangan metionin maka dalam penggunaan bungkil kedele dicampur
dengan pemberian tepung ikan.
VI. BUNGKIL KACANG TANAH
Bungkil kacang tanah juga merupakan ampas atau sisa hasil dari proses
pembuatan minyak nabati. Kandungan nutrisi dari bungkil kacang tanah terdiri dari
protein kurang lebih 40.2% dengan energi metabolisme 2200 KKal/Kg
VII. BUNGKIL BIJI KAPUK
Bungkil biji kapuk dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan campuran
pakan ternak. Kandungan protein bahan pakan ini cukup tinggi yaitu mencapai 41%.
Namun penggunaan harus dibatasi karena kandugan serat yang cukup tinggi dan zat
anti nutrisi berupa gosipol. Sebelum digunakan sebaiknya bungkil biji kapuk
disangrai terlebih dahulu kemudian digiling halus.
VIII. JAGUNG
Jagung berperan penting dalam penyusun pakan ternak karena bahan pakan
ini merupakan sumber energi yang baik. Ada beberapa jenis jagung yang dikenal di
Indonesia yaitu jagung putih, jagung merah dan jagung kuning. Untuk pakan ternak
sebaiknya di gunakan jagung kuning atau agak merah karena jenis ini mengandung
karoten provitamin A cukup tinggi.
IX. KACANG HIJAU
Kacang hijau kaya akan vitamin B1 dan mineral fosfor. Namun kacang hijau
jarang digunakan sebagai campuran pakan ternak karena kurang ekonomis
X. KEDELE
Kedele merupakan sumber protein nabati dan sumber energi. Namun sebagai
pakan ternak kedele mempunyai kelemahan karena mengandung anti tripsin yang
dapat menghambat pertumbuhan ternak, oleh karena itu sebelum digunakan kedele
harus disangrai terlebih dahulu, dengan perlakuan tersebut dapat melemahkan zat
anti tripsin yang merugikan bagi ternak. Selain itu penggunaan kedele sebagai bahan
pakan ternak dinilai kurang ekonomis
XI. MOLASES
Molases atau tetesmerupakan hasil ikutan dari proses penggilingan tebu untuk
dijadikan gula. Molasses berwarna coklat kemerahan, molasses dalam pakan ternak
digunakan sebagai bahan additive atau sebagai bahan untuk pengolahan bahan lain
seperti dalam pembuatan silase.
XII. MINYAK KELAPA
Penggunaan minyak kelapa dalam penyusunan ransom ternak adalah untuk
melengkapi kekurangan energi. Selain itu kedua bahan ini sangat membantu dalam
pembuatan pakan bentuk pellet karena dapat memeprlicin atau mempermudah
keluarnya pakan saat melewati mesin pellet. Pemakaian minyak kelapa digunakan
dalam jumlah yang sangat terbatas.
XIII. SORGUM
Sorgum yang digunakan sebagai bahan pakan ternak merupakan sorgum yang
berwarna putih yang mengandung energi, protein dan penunjang asam amino
esensial. Namun pemakaian sorgum kurang ekonomis.
XIV. TEPUNG GAPLEK
Tepung gaplek dibuat dari ubi kayu setelah melalui proses pengeringan
dengan sinar matahari dan kemudian digiling menjadi tepung. Tepung gaplek banyak
mengandung pati dan pada saat pengukusan pati tersebut diubah menjadi zat perekat
oleh uap panas. Dengan demikian penggunaan sangat membantu sekali dalam
pembuatan pakan bentuk pellet sebab pellet yang dihasilkan akan menjadi lebih
padat, keras dan tidak mudah pecah
3. Penggilingan
Cara Kerja
1. Bekicot hidup dimasak dengan air kapur kira-kira 1 jam
2. Dinginkan dan keluarkan daging bekicot dari cangkangnya dengan
3. Cuci daging bekicot dengan air garam 2-3 kali dan selanjutnya dicuci lagi dengan
air bersih 2-3 kali. Semakin bersih maka kualitas akan semakin baik kualitasnya
4. Jemur daging bekicot yang sudah bersih kenudian dikeringkan atau dijemur
dengan sinar matahari. Untuk mempeecepat pengeringan sebaiknya daging
bekicot dicincang terlebih dahulu
5. Giling daging bekicot sampai menjadi tepung
II. TEPUNG BULU UNGGAS
BAHAN :
1. Bulu ayam
2. NaOH 1%
3. HCl 1% (garam)
4. Air
Alat :
1. Alat pemanas
2. Wajan
3. Penggilingan
4. pH meter
5. Alat penyaring
Cara Kerja
1. Bulu unggas dicuci sampai bersih
2. Cincang bulu unggas kecil-kecil dan rendam dalam laritan NaOH (kaustik
soda) 1% (10 g NaOH dilarutkan ke dalam 1 Liter air) selama 4 jam atau
lebih
3. Tambahkan larutan HCl (asam Klorida) 1% ( 10 ml HCl) dilarutkan ke dalam
1 liter air ) kemudian diaduk-aduk. Sambil terus diaduk-aduk tambahkan
sedikit-sedikit larutan HCl 1% dan sesekali diuji dengan kertas lakmus biru,
bila kertas lakmus berubah warna tepat menjadi merah maka proses
penetralan telah selesai. Bila pengukuran dengan menggunakan pH meter
maka kedua campuran larutan tersebut pHnya tidak kurang dari
7.Perbandingan antara larutan NaOH 1% dengan larutan HCl 1% yaitu 5 :
7.5. empat bagian larutan HCl 1% untuk penambahan pertama dan 3.5 bagian
untuk penambahan berikutnya.
4. Saring dan tiriskan selanjutnya bulu unggas dimasak selama 6 jam
5. jemur dan giling bulu unggas kering menjadi tepung.
BAHAN :
1. Tulang sapi/kerbau/kambing/domba dewasa
2. CaCo3 10%
3. Air
Alat :
1. Alat pemanas
2. Wajan
3. Penggilingan
4. Oven
6. Alat penyaring
Cara Kerja
1. Potong tulang-tulang yang akan dijadikan tepung sepanjang 10cm
2. Rebus potongan tulang selama 4 jam untuk memudahkan membersihkannya
dari kotoran dan menghilangkan bau yang kurang sedap
3. Jemur tulangg sampai kering dan tumbuk atau digiling menjadi bagain-bagian
yang lebih kecil
4. Rendam remukan tulang dalam air kapur 10% ( 100 g kapur dilarutkan dalam
1 liter air) selama 1-1.5 bulan
5. Cuci remukan tulang dengan air tawar sampai kapurnya hilang dan rebus
selama 4 jam pada suhu 60oC dilanjutkan pada suhu 70oC selama 4 jam dan
akhirnya direbus pada suhu 100oC selama 4-5 jam
6. Keringkan tulang yang sudah masak dalam oven atau alat pengering pada
suhu 100oC
7. Masukkan remukan tulang ke dalam mesin penggiling tepung sampai
dihasilkan tepung yang halus
TUJUAN
Bahan:
1. Dedak
4. Urea
2. Jagung
5. Baggase
3. Tepung Ikan
6. Serbuk Gergaji
7. Metilen Blue
Alat :
1. Mikroskop
2. Objek gelas
3. Cover gelas
Cara Kerja
1. Masing-masing bahan ditetesi dengan metilen blue dan diletakkan di atas
objek gelas
2. Tutup objek gelas dengan cover gelas, amati bentuk partikel bahan-bahan
tersebut dan gambarkan
3. Buat suatu campuran ransum dan amati dibawah mikroskop
4. Tentukan bahan penyusun ransum tersebut
III. PENYUSUNAN RANSUM TERNAK
Landasan Teori : Penyusunan ransum ternak bertujuan untuk memastikan bahwa
ternak telah tercukupi akan zat-zat gizi yang terdapat dalam
ransom yang diberikan sehingga bias tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan
ransom ternak terdiri dari : metode tial dan error, pearson square
methode dan simultaneous equation methode.
Tujuan
OBJEK 1 : PRAKTIKUM 9 11
PENYUSUNAN RANSUM TERNAK UNGGAS
Tabel 1. Komposisi Bahan yang Digunakan
No
1
2
3
4
5
6
7
Bahan pakan
Jagung
Dedak padi
Bungkil Kelapa
Bungkil Kedele
Tepung Ikan
Tepung Tulang
Kaptan
protein
8.50
9.26
17.85
38.16
49.90
-
lemak
3.10
5.78
6.68
3.16
4.96
-
SK
3.42
14.94
15.20
5.27
1.12
-
Ca
0.21
0.11
0.32
0.27
3.69
24.00
98.00
P
0.46
0.41
0.54
0.51
1.67
12.00
2.00
Energi
3430
1630
1760
2240
2866
-
Jagung =..%
Konsentrat = %
Pengujian =..
- Campurkan tiga bahan jagung, konsentrat dan dedak untuk mendapatkan protein
ransum 20%
Hasil :
Jagung
=..%
Konsentrat = %
Dedak
=%
Pengujian =..
2. Simulatanious Equation Methode
Susunlah ransom ayam petelur dengan kebutuhan protein 16.5% dan Kebutuhan
ME 2650 Kkal/kg dengan menggunakan campuran bahan konsentrat, jagung dan
dedak halus.
Hasil :
Jagung
=..%
Konsentrat = %
Dedak
=.%
Pengujian =..
Broiler Stater
2900
23
5
5
1.0
0.5
Layer
2850
18
6
7
2.5
1
Buras
2700
15
8
8
1.5
0.7
Bahan Pakan
Jagung
Dedak padi
Bungkil Kelapa
Bungkil Kedele
Tepung Ikan
Tepung Tulang
Kaptan
Minyak
Zat gizi
Me
Protein
Lemak
SK
Ca
P
Boiler starter
layer
Buras
=.
PengujianRansumBuras
=
OBJEK 2 : PRAKTIKUM 12-14
Rumput Lapangan
24.4
8.20
Dedak Halus
87.7
13.0
Polard
88.5
18.5
TDN
56.2
67.9
69.2
1. Susun ransum seekor sapi jantan medium dengan bobot badan 800 lb dengan
pertambahan berat badan 2.5 lb/hr, minimal dengan 1 hijauan dan 2 konsentrat.
Perbandingan hijauan dan konsentrat = 3 : 2.
-
= . X =
Rumput segar
= /..=
= X=
=X =
=.. - . =
TDN hijauan
= X .. =
TDN kosentrat
=.. X =
= .................... X ................... =
TDN Polard
= X =
TDN konsentrat
Protein kosentrat
Dedak Halus kg
Polard...kg
Formulasi Ransum
Rumput Lapangan..kg
Dedak Halus..kg
Polardkg
2. Formulasi Ransum yang Menggunakan NPN (Urea)
Tabel 3. Komposisi Zat Makanan Bahan Penyusun Ransum
Zat Makanan Rumput Lapangan
Bahan Kering 24.4
Protein Kasar 8.20
Dedak Halus
87.7
13.0
Jagung
86.8
10.8
Urea
N = 40%
PK = 0.4 x
6.25 = 250%
TDN
IEP
56.2
67.4
80.8
Susun ransum untuk ternak sapi dengan berat badan 400 lb dengan pertambahan
berat badan 1.5 lb. Kebutuhan
= . X =
Rumput segar
= /..=
= X=
=X =
=.. - . =
TDN hijauan
= X .. =
TDN kosentrat
IEP konsentrat
TDN
IEP
Dalam Persentase
Jagung
=../x 100% =
Dedak Halus
= / x 100%=
Dalam Kilogram
Jagung
=../x ..% =
Dedak Halus
= / x ..%=
Urea
=/..x..%=
Formulasi Ransum
Rumput Lapangan
=..kg
Jagung
=.kg
Dedak Halus
=.kg
Urea
=kg
DAFTAR PUSTAKA
Basya, S.1994. Ransum Ternak Ruminansia. PT.Penebar Swadaya .Jakarta
Wahju, J.1991. Iimu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
RASYAF.M.1990.Metode Kuantitatif Industri Ransum Ternak Program Linier.
Penerbit Kanisius.Jogjakarta