• Bungkil kedelai
Karena sudah diambil minyaknya, maka kandungan
protein bungkil kedelai lebih tinggi dari pada kedelainya
sendiri yaitu sekitar 50%. Bungkil kedelai merupakan
sumber asam amino esensial yang baik bagi ayam.
Kandungan energi metabolismenya juga tidak terlalu
rendah kira-kira 2200 kkal/ kg. Bungkil kedelai dapat
digunakan dalam ransum ayam semua umur.
• Ampas kecap
Ampas kecap adalah buangan dari proses pembuatan
kecap. Sayang jika limbah ini tidak dimanfaatkan,
mengingat kandungan nutrisinya yang cukup baik. Untuk
dapat digunakan menjadi bahan baku pakan, ampas kecap
harus dikeringkan terlebih terlebih dahulu dan digiling
menjadi tepung. Nilai nutrisi yang terkandung di
dalamnya, protein 24,9% dan lemak 24,3%.
• Alfafa
Di Indonesia, daun lamtoro atau ipil-ipil, alfafa kadang kala
digunakan dalam ransum ayam. Ditinjau dari kandungan
proteinnya, daun lamtoro lebih baik dibandinkan dengan
alfafa, berkisar antara 22 - 34%. Daun lamtoro juga
merupakan sumber beta caroten yang baik, yang penting
pada warna kuning telur. Tetapi karena adanya kandungan
mimosin, maka penggunaannya dalam ransum ayam
menjadi terbatas. Untuk anak ayam disarankan tidak lebih
dari 5% sedangkan untuk ayam petelur dapat digunakan
sampai 15%.
• Lupin
Legum ini mungkin tidak tumbuh di Indonesia, tetapi
banyak tumbuh di negara lain seperti Australia, amerika,
dll.
• Chick Pea
Bahan pakan ini banyak ditanam di beberapa di dunia ini
untuk kebutuhan konsumsi manusia. Bijinya banyak
mengandung lisin, tetapi miskin akan asam amino yang
mengandung belerang dan triptophan.
• Kacang Hijau
Kacang hijau miskin akan asam amino yang mengandung
belerang dan triptophan. Kacang hijau ini jarang
digunakan sebagai campuran bahan pakan.
• Tepung ikan
Oleh karena ikan merupakan bahan pangan manusia
sebagai sumber protein, maka penggunaanya untuk pakan
ternak sangat kompetitif. Kualitas tepung ikan sangat
bervariasi tergantung dari jenis ikannya. Tepung ikan yang
baik merupakan sumber protein yang baik.
• Tepung darah
Darah yang akan dijadikan tepung dapat diperoleh di
tempat penjagalan atau pemotongan hewan ruminansia
Tepung tulang
Salah satu sumber mineral makro pakan ayam ras
pedaging adalah tepung tulang. Tepung ini mengandung
Ca 24% dan P 12%. Namun, penggunaannya hanya
terbatas sebagai pelengkap jika nutrisi dalam komposisi
bahan baku yang ada tidak mencukupi. Pabrik pakan
umumnya menggunakan meat and bone meal (tepung
daging dan tulang) sebagai sumber mineral dan protein
sekaligus. Bahan ini biasanya diimpor dari luar negeri.
Penggunaan tepung tulang sudah jarang dilakukan,
apalagi sudah banyak sumber mineral sintetis yang
diproduksi oleh pabrik pembuat bahan baku pakan
maupun farmasi.
Tepung kerang
Tepung kerang merupakan sumber kalsium yang baik
kadarnya sekitar 38%. Selain itu, di peternakan unggas
unggas petelur banyak digunakan sebagai grit atau
pembantu pencernaan di tembolok.
Kapur (CaCO3)
Kapur dapat diperoleh di toko-toko bahan kimia, tersedia
dengan beragam kualitas. Bahan ini dikenal juga dengan
nama heavy. Kandungan kalsiumnya sebesar 38% dan
harganya relatif murah.
Gambar 33. Kapur
(Dokumentasi Tutik Nuryati, 2013)
DL – Methionin
• Antioksidan (Antioxidant)
Antioksidan digunakan sebagai bahan pengawet pakan dan
melindunginya dari kerusakan akibat kelembaban dan
suhu lingkungan yang tinggi, pengaruh cahaya matahari,
dan reaksi-reaksi zat asam. Reaksi oksidasi akan
menurunkan kualitas pakan, merusak dan menghalangi
terserapnya kandungan nutrisi dalam pakan. Ada beberapa
jenis antioksidan yang biasa digunakan untuk membuat
pakan ayam ras pedaging, diantaranya BHT (Butylated
Hydroxy Toluen), BHA (Butylated Hydroxy Anisol), EQ
(Etoxyquin), dan PG (Prophyl Gallate). Di pasaran banyak
tersedia antioksidan yang merupakan kombinasi dari
bahan-bahan tersebut. Antioksidan ditambahkan ke dalam
pakan sebanyak 125 – 250 ppm.
• Perekat (Binder)
Bahan perekat atau binder diperlukan dalam proses
pencetakan pelet. Fungsinya sebagai pengikat antar
komponen bahan baku, sehingga tidak mudah terurai atau
berubah kembali menjadi bentuk tepung. Dalam pakan
ayam ras pedaging, binder tidak mutlak diperlukan, kecuali
jika membuat pakan ikan. Dengan pemberian uap atau
pengukusan akan terbentuk pati yang berasal dari bahan
baku pakan ayam ras pedaging yang berfungsi sebagai
perekat. Saat ini banyak perekat sintetis yang bisa
diperoleh di distributor atau importir bahan kimia. Sebagai
bahan perekat bisa juga digunakan bahan alami. Bahan
perekat ditambahkan dengan jumlah sekitar 2%.
• Pengharum (Flavour)
Untuk menambah daya rangsang ayam terhadap pakan,
bisa juga ditambahkan pengharum yang beraroma khusus,
biasanya berasal dari ekstrak tumbuhan. Pengharum ini
dapat diperoleh di importir obat ternak atau toko-toko
kimia. Bahan yang bisa dibeli di toko kimia seperti
pengharum yang beraroma vanila. Penggunaan pengharum
dalam pakan tidak mutlak. Tidak semua pakan komersial
pabrik menggunakan pengharum. Dengan menggunakan
bahan baku berkualitas baik akan dihasilkan pakan dengan
aroma yang khas. Proses pencetakan pelet melalui tahapan
penguapan (steaming) akan memberikan aroma yang lebih
merangsang ayam untuk meningkatkan konsumsi pakan.
• Butir-butiran (Serealia)
Pada umumnya, bahan pakan ternak butir-butiran
mempunyai kandungan energi yang tinggi. Butir-butiran
merupakan sumber energi utama bagi ternak dan 60%
atau lebih terdapat dalam ransum. Kandungan karbohidrat
pada butir-butiran mencapai 83% dan sekitar 60% berupa
pati. Kandungan serat kasar sekitar 0,5 – 12%. Kandungan
lemak rendah yaitu <5%. Kandungan vitamin rendah,
kecuali jagung. Di Indonesia, bahan pakan butiran yang
umum digunakan adalah padi, jagung, sorghum, beras. Di
negara lain banyak digunakan gandum, barley, triticale.
Nilai nutrisi bahan pakan butir-butiran antara lain
ditentukan dimana dan dalam kondisi bagaimana butir-
butiran tersebut ditanam. Beberapa bahan pakan butir-
butiran adalah ;
- Padi
- Jagung
- Sorghum
- Barley
- Gandum
• Skim Milk
Dibuat dari susu yang telah diambil lemaknya. Protein
dalam skim milk mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dan
sangat mudah dicerna. Skim milk merupakan sumber
vitamin B tetapi miskin akan vitamin yang larut dalam
lemak. Dapat digunakan dalam ransum ayam untuk segala
umur.
• Butter Milk
Merupakan bahan sisa pembuatan mentega. Kandungan
lemak butter milk lebih tinggi dari pada skim milk. Dapat
digunakan dalam ransum ayam untuk segala umur.
• Casein
Casein adalah protein susu, tujuan utama pembuatan
casein adalah untuk keperluan industri. Casein merupakan
protein murni. Dapat digunakan dalam ransum ayam
untuk segala umur.
• Whey
Merupakan bahan sisa pembuatan keju, dengan demikian
kandungan lemak dan proteinnya sangat rendah.
a) Berdasarkan Asal
Berdasarkan asalnya bahan pakan dapat dibedakan menjadi 2
(dua) :
• Bahan pakan berasal dari hewan (bahan pakan hewani).
Contoh : tepung daging, tepung ikan, dan tepung kerang.
• Bahan pakan yang berasal dari tumbuhan atau disebut dengan
bahan pakan nabati.
Contoh : dedak padi, ampas singkong, bungkil kedele, dedak
gandum (pollard).
b) Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya bahan pakan dapat dibedakan menjadi 4
(empat) macam, yaitu: