Anda di halaman 1dari 20

PAKAN SUMBER ENERGI UNTUK

UNGGAS
A. Jagung
1. Sumber energi yang sering dipakai oleh ternak unggas
2. Dibanding biji-bijian lain sepert oat, jawawut (barley)
jagung mempunyai kadar protein yang lebih rendah;
demikian pula kualitas proteinnya (terutama rendah
akan lisin dan triptopan). Sebab-sebab utama
rendahnya kualitas protein tersebut adalah karena
”zein” (protein jagung yang larut dalam alkohol) yang
merupakan 50% dari seluruh protein yang ada dalam
jagung
3. Kandungan protein berkisat antara 7 sampai 12 persen pada kondisi
kering jemur (As fed) atau 9 sampai 13 persen dalam kondisi bahan
kering)
4. Jagung memiliki warna kuning yang disebabkan oleh zat warna
”cryptozanthin”. Pemberian jagung yang tinggi dalam ransum unggas
dapat menyebabkan warna kuning pada karkas ayam pedaging,
sedangkan pada ayam petelur akan mengasilkan telur dengan warna
kuning yang lebih tua.
5. Pada jagung hampi 50% dari lemaknya berupa asam lemak linoleat,
salah satu asam lemak esensial yang penting bagi pertumbuhan.
Kandungan lemak dari jagung adalah sekitar 4%, sehingga kandungan
asam linoletnya sekitar 2%Kebutuhan asam lemak linoleat pada ransum
pada ayam pedaging sekitar 1% kalau kandungan asam lemak tersebut
dalam ransum rendah akan mengganggu pertumbuhan. Terlalu tinggi
kandungan asam lemak tak jenuh dalam ransum dapat menyebabkan
lembeknya lemak karkas (soft fat).
6. Kadar pronitamin A-nya relatif tinggi, demikian pula vitamin E; akan
tetapi rendah vitamin B dan D,.
7. Untuk kepentingan industri jagung yang digunakan
harus memiliki grade #2.
8. Jagung grade #2 jumlah bijian yang rusak tidak boleh
lebih dari 5% dan 3% bahan asing. Banyaknya bijian
yang ruksak dapat memungkinkan mempengaruhi nilai
energi,
9. Energi dari jagung terkonsentrasi pada pati yang
terdapat pada bagian endosperm yang terdiri dari
amilopekstin, dan bagian germ yang sebagian besar
mengandung lemak.
10.Kandungan lemak jagung sekitar 3 – 4%, namun
beberapa varietas yang terbaru bisa mengandung
lemak sekitar 6 – 8 %.
11.Nilai energi jagung menurun sekitar 10 – 15 kcal/kg setiap
penurunan densitas 1lb/bushel dibawah standar 56 lb/bushel.
12.Ada beberapa keuntungan untuk nilai AMEn menggunakan
pakan yang halus untuk unggas yang berumur sampai 3
minggu, sedangkan untuk unggas yang umurnya lebih dari 21
hari lebih baik diberikan dalam bentuk kasar (coarse)
13.Jika jagung akan deberikan pada ternak dalam bentuk mash
sebaiknya mempunyai ukuran partikel yang seragam (0.7 –
0.9mm). Ukuran ini dapat diklasifikasikan ke dalam ukuran
”medium”. Unggas yang diberikan jagung giling dengan ukuran
partikel klasifikasi ”fine” atau ”coarse” dapat menurunkan
kecernaan. Pakan jagung dapat menyebabkan masalah pada
industri pakan unggas dalam pembuatan ransum pelet,
seringkali untuk mendapatkan pelet dengan indeks durability
dengan penggunaan jagung ≥ 30% harus ditambahkan pellet-
binders.
GANDUM
1. Gandum memiliki protein lebih tinggi dibanding jagung, dan memiliki energi yang lebih randah,
2. akan menjadi masalah ketika penggunaan gandum lebih dari 30% dalam ransum, khususnya untuk
unggas periode pertumbuhan.
3. Gandum memiliki 5 – 8% pentosa, yang dapat menyebabkan masalah terhadap viskositas digesta, yang
pada gilirannya dapat menurunkan kecernaan dan manure menjadi basah.
4. Komponen utama pentosan adalah arabinoxylans, komponen yang terikat pada dinding sel, yang
mampu mengabsorsi air 10 kali dari beratnya. Unngas tidak cukup mampu memproduksi enzim
xylanase, shinnga vikositas menjadi meningkat.
5. Energi metabolis gandum akan menurun sekitar 10 – 15% pada unnggas periode pertumbuhan (umur
<10 hari) disebabkan oleh pentosan. Masalah ini dapat diatasi dengan cara membatasi penggunaan
gandum pada ransum ayam periode pertumbuhan atau menambahkan enzim xylanase
6. Gandum juga mengandung penghambat aktivitas enzim α-amylase. Meskipun antinutrisi ini belum
teridentifikasi dengan jelas, diperkirakan terdapat dalam proteion albumin terutama pada lapisan
endosperm. Antinutrisi ini dapat dihilangkan melalui pemanasan selama proses peembuatan pelet.
7. Dibandng jagung, gandum memiliki biotin yang lebih rendah.
8. Hal ini menjadi perhatian bahwa ransum yang mengandung gandum menyebabkan tmbulnya kasus
penyakit necrotic enteritis pada ayam broiler.
9. Kondisi dapat diperparah ketika gandum digiling sangat halus, dan kejadian enteritis nekrotik dapat
diredam dengan menggiling gandum menggunakan roller mill daripada hammer mill.
10.Protein dalam gandum cenderung'Lengket', yang akan menempel disekeliling paruh sehingga berakbat
pada berkurangnya aktivitas makan, dan meningkatkan ransum yang menempel pada tempat minum
sistem bell drinkers, dan dapat berakibat terjadinya pertumbuhan bakteri dan jamur disekitar mulut.
Untuk mengatasi masalah tersebut sebaiknya gandum digiling kasar
SORGUM
1. Dalam banyak karakteristik, sorgum hampir sebanding dengan jagung dalam nilai gizi. Banyak
varietas sorgun ,meskipun rata-rata, nilai energinya sedikit lebih rendah dari jagung.
2. Bagi yang tidak menginginkan derajat pigmentasi padatelur i ataukulit, sorgum menawarkan
pakan sumber energi alternatif alternatif pengganti jagung.
3. Pati dalam sorgum terkait erat dengan protein, dan inimenyebabkan kecernaan sedikit berkurang,
terutama dengan tidak adanya pemrosesan panas.
4. Masalah utama dengan sorgum adalah tanin, yang merupakan kelompok polifenolmemiliki sifat
mengikat dprotein. Karena itu, unggas yang diberi pakan mengandung tanin tingkat pertumbuhan
terganggu dan dalam beberapa kasus terjadi gangguan kerangka yang parah.
5. Tanin yang tinggi ditandai oleh awarna kulit biji lebih gelap. Kandungan tanin yang tinggi dapat
menurunkan kecernaaan bahan kering dan asam amino sekitar 10%.
6. Korelasi kandungan tanin dan AMEn secara umum dirumuskan sebagai berikut :
AMEn = 3900 - 500 (% tannin), kkal / kg.
7. Tanin dalam pakan sangat merugikan saat di berikan ke ayam muda, dan terutama sekali ketika
kandungan protein ransumnya marjinal.
8. Direkomendasikan pemberian sorgum, lebih dari1% tannin tidak digunakan untuk kalkun umur di
bawah 8 minggu.
9. Pengolahan secara basah (25% dengan asam propionat selama 10 hari) telah terbukti
meningkatkan ketersediaan protein dan energi hingga10%.
Beras
1. Beras ditanam pad dasarnya untuk konsumsi manusia,
meskipun secara berkala didaerah penanaman padi,
ditemukan tidak layak untuk konsumsi manusia atau rusak
dapat diberIkan pada ternak.
2. Beras adalah kualitas yang relatif rendah untuk dijadikan
pakan unggas, hanya mengandung 7 - 8% PK dan
kandungan energi metabolis 2600 - 2700 kkal / kg.
3. Beras mengandung cukup tinggi trypsin inhibitor yang
dapat hilang pada suhu normal dalam pembuatan pelet.
4. bekatul dan dedak lebih sering digunakan dalam pakan
unggas daripadaadalah butiran beras itu sendiri.
DEDAK PADI
1. Karena kandungan Lemak Dedak Padi yang tinggi (6 - 10%)sangat rentan terhadap
ketengikan oksidatif. Dedak Padi/Bekatul yang disimpan pada suhu kamar selama 10 -
12 minggu dapat diperkirakan mengandung 75 - 80%lemaknya sebagai asam lemak
bebas, yang sangat rentan terhadap tengik.
2. Bekatul/dedak padi sebaiknya distabilkan senyawa anti oksidan seperti ethoxyquin.
Pemberiaan ethoxyquin yangsekitar 250 ppm lmemberikan perlindungan terhadap
ketengikan . Bekatul bisajuga dapat distabilkan dengan perlakuan panas. Ekstrusi pada
temperatur 130ºC dapat mengurangi kemungkinan tengik, .
3. Asam phytat (heksa-fospat inositol) merupakan senyawa polihidroksi yang berpotensi
mengikat bbrp ion logam Zn, Fe, Mg, Mn, Ca, dan P dlm sistem pencernaan, shg tdk
dapat dimanfaatkan dlm sistem metabolismeAsam phytat sulit larut dlm air, tahan
terhadap panas.
4. Enzim fitase dapat menghidrolisis asam phytat menjadi inositol dan asam pospat..
Asam phytat dapat mengikat protein menjadi fitat-protein.
5. Bekatul dapat dimanfaatkan dalam ransum ayam buras 20 – 30% (Siregar dan Sabrani,
1980).
Dedak Gandum
A. Wheat brand : Karakteristik utama tinggi serat kasar,
Bulky dan energi metabolisme rendah.
B. Wheat Short : Wheat Short adalah produk
sampingan utama pembuatan tepung dan karena
biasanya gabungan berbagai fraksi, profil nutrisi bisa
variabel.
EM = 3182 – 161 x % crude fiber (kcal/kg)
Kandunga serat kasar rata-rata 5%, ME adalahsekitar
2.370 kkal / kg.
C. Wheat Screenings: Wheat Screenings adalah
aproduk sampingan dari pembersihan dan grading
biasanya diperuntukan konsumsi manusia

Anda mungkin juga menyukai