Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
BAHASA INDONESIA
PEMANFAATAN BUNGKIL INTI SAWIT
Disusun Oleh :
Alya Putri Wan Zahari Tj
23231042
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT, karena atas berkah dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul pemanfaatan
inti bungkil sawit. Terima kasih juga saya ucapkan kepada ibu dosen yang tetap
memberi semangat, juga kepada teman teman yang sudah mendukung saya.
Penulis sadar bahwa makalah ini tidak sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran
diharapkan bagi pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Terima kasih.
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang
BAB II. PEMBAHASAN
BAB III. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
Apa itu bungkil inti sawit? Bungkil inti sawit merupakan salah satu hasil
samping pengolahan inti sawit dengan kadar 45-46% dari inti sawit. Bungkil inti
sawit umumnya mengandung air kurang dari 10% dan 60% fraksi nutrisinya
berupa selulosa, lemak, protein, arabinoksilan, glukoronoxilan, dan mineral.
Bungkil inti sawit atau yang sering disingkat menjadi BIS adalah salah
satu hasil sampingan dari olahan kelapa sawit dalam pembuatan minyak kelapa
sawit. BIS memiliki serat yang mirip dengan kandungan serat pada rumput. BIS
mengandung air di bawah 10%, protein 14-17%, lemak 9,5-10,5% dan serat kasar
12-18%.
Melihat dari unsur kima yang terkandung pada bungkil inti sawit, bungkil
inti sawit sangat bermanfaat untuk pakan ternak. Pada sapi perah bungkil inti
sawit atau BIS ini bisa digunakan 65% dari bahan ransum, jagung 25%, dan
bungkil kedelai 10%. Sedangkan pada sapi potong dapat dipakai hingga 70% pada
ransum pakan ternak. Jika peternak memberikan pada domba sebanyak 30%,
dengan hanya memberikan rumput bisa meningkatkan bobot pertumbuhan dari
30g dalam satu hari, sedangkan dengan memberikan BIS, bobot domba bisa
meningkat menjadi 70g/ekor/hr.
Proses Fermentasi bungkil inti sawit untuk pakan ternak dengan Jamur
dan Bakteri seperti Rhizopus oligosparus, Aspergilus niger, atau Eupenicilium
javanicum bisa menurunkan nilai serat kasar, dan tentunya dengan proses
fermentasi dapat meningkatkan nilai protein dari bungkil inti sawit, serta tingkat
kecernaannya juga akan meningkat. Jika peternak sulit mendapatkannya, peternak
dapat mengunakan probiotik yang beredar di pasaran seperti: SOC (Suplemen
Organic Cair) dari PT HCS, Probitik Tangguh, EM4, Starbio, dll.
Proses fermentasi ini telah meningkatkan nilai Protein dari Bungkil Inti
Sawit dari 14% menjadi 23%. Jika kita menambahkan lagi enzim penghancur
serat pada ransum ayam yang mempunyai 30% Bungki inti sawit, bisa
meningkatkan peforma ayam hingga menyamai ayam yang menggunakan pakan
ransum biasa(contoh: jagung dan bungkil kedelai).
Selain kandungan gizi yang cukup tinggi untuk pakan ternak, harga
bungkil inti sawit juga cukup murah karena ketersediannya juga melimpah.
Pasalnya, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar nomor satu
dunia.
Gambar bungkil inti sawit:
KESIMPULAN