Anda di halaman 1dari 41

• AKAR SEBAGAI TRANSPOR

NUTRIENT
• PROSES-PROSES YANG
TERJADI PADA TANAMAN

Tim Pengampu MK Biologi Peternakan

Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
Mahasiswa dapat memahami fungsi akar

C a p a i a n
sebagai transport nutrien.

Mahasiswa dapat memahami proses-proses yang terjadi


p e m b e l a j a ra n pada tanaman (fotosintesis, respirasi, transpirasi,
translokasi dan reproduksi)

Mahasiswa dapat memahami hubungan antara


fotosintesis dan respirasi.

Mahasiswa dapat membedakan antara fotosintesis


dan respirasi.
Akar sebagai
Biologi
Transport Nutrient
• Akar pada tanaman ➔ peran yang sangat penting
1. untuk menopang tanaman berdiri tegak,
2. berperan dalam penyerapan (absorpsi) air, mineral dari dalam tanah
3. yang berperan dalam proses penyerapan nutrien di dalam tanah adalah
ujung dan rambut akar.

• Nutrien dari tanah akan masuk ke akar melalui epidermis akar kemudian
masuk ke korteks, ke vaskular silinder kemudian ke tracheid dari xylem dan
akhirnya bisa naik ke bagian atas tanaman (shoot system).
• Jalur yang dilalui oleh nutrient bisa secara apoplast (nutrient berpindah di
antara sel-sel) atau simplast (nutrient berpindah melalui membran sel atau
menerobos membran sel). Apoplast ditunjukkan dengan warna hijau, simplast
dengan warna hitam pada Gambar 7.14.
Sumber : Taiz and Zeiger (2002)
Gambar 7.14. Proses Penyerapan Nutrient Oleh Akar
proses masuknya nutrient tanah pada akar:
▪ Nutrient tanah ⟶ Epidermis ⟶Korteks akar ⟶
Xylem
▪ Nutrient tanah ⟶ epidermis-rambut akar,
mycorrhizae
▪ Epidermis ⟶ korteks akar – mengkombinasikan
jalur apoplast dan simplast
▪ Korteks akar ⟶ xylem – jalur apoplast ditutup oleh
Casparian strip yang mengelilingi endodermis,
sehingga mineral dan ion – ion harus melalui jalur
simplast
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperlancar kerja dari akar
yakni :
• Biasanya konsentrasi air di tanah lebih tinggi dari air yang ada di akar tanaman,
sehingga air tanah pertama masuk ke akar melalui proses osmosis .
• proses osmosis terjamin apabila terjadi secara terus-menerus dan seefisien
mungkin, maka dalam proses absorpsinya, akar mengalami :
1. Percabangan akar,
2. Munculnya rambut akar dan
3. Adanya selulosa di akar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperlancar kerja dari akar
yakni :
• Semakin banyak cabang yang dimiliki oleh akar, semakin banyak peluang akar untuk
kontak dengan tanah.
• Rambut akar adalah perpanjangan dari sel epidermis akar yang bisa meningkatkan
luas permukaan dari akar. Semakin luas permukaan akar maka semakin cepat laju
dan terjadinya proses osmosis.
• Beberapa tanaman mempunyai hubungan atau simbiosis dengan fungi dimana
hifanya disebut sebagai mycorhizae yang fungsinya sama dengan rambut akar dan
meningkatkan absopsi air dan mineral oleh akar.
• Sedangkan selulosa sendiri adalah komponen dari jaringan korteks akar yang
letaknya di bawah epidermis yang berfungsi mengabsoprsi dan memegang air
seperti sponge.
• Terdapat bintil akar di tanaman Berikut gambar akar yang bersimbiosis
leguminosa. dengan fungi.
• Terjadi simbiosis mutualisme antara • Hifa dari jamur masuk ke dalam sel
Bakteri Rhizobium dan akar tanaman, akar dan membentuk arbuscule
• Tanaman mendapat unsur Nitrogen lebih • Arbuscule ikut berperan dalam
banyak dibandingkan tanaman lain. pertukaran ion antara tanaman
Karena Bakteri Rhizobium bisa dengan fungi
memfiksasi N dari udara
• Ion-ion mineral yang diserap oleh akar ada juga yang tidak
melalui osmosis dan membutuhkan energi yakni harus melalui
transpor aktif.
• Ion-ion mineral diserap oleh akar di beberapa bagian akar yang
berbeda seperti :
1. Kalsium hanya diserap oleh bagian apical akar
2. Besi di serap di bagian apical saja untuk tanaman barley dan
diseluruh bagian akar oleh tanaman jagung
3. Kalium, Nitrat, Ammonium dan Phosphate, bisa diserap oleh
seluruh permukaan akar, pada tanaman jagung di zona
perpanjangan akar terjadi aborpsi Nitrat dan akumulasi yang
maksimal dari Kalium. Pada tanaman jagung dan padi, bagian
apical (ujung) akar mengabsorpsi ammonium lebih cepat
dibandingkan di zona perpanjangan. Pada beberapa spesies,
rambut akar yang paling aktif mengabsorpsi phosphate.
Proses-Proses yang
Biologi
terjadi pada tanaman
1. fotosintesis

• Photo = cahaya dan synthesis = membuat


• Suatu proses dimana tanaman mengubah CO2 dan
air menjadi gula dengan menggunakan energi
matahari.
Proses yang mengubah energi matahari
menjadi energi kimia
• Terjadi di kloroplas
Fig. 10.2c
fotosintesis pada tanaman terjadi dalam dua tahap yakni
:
1. Reaksi terang
Pada reaksi terang, energi cahaya diubah menjadi ATP dan
NADPH. Proses ini berlangsung di membran thylakoid di
dalam kloroplas. Cahaya diserap oleh dua fotosistem yang
disebut fotosistem I dan fotosistem II.
2. Reaksi gelap
Nama lain dari reaksi gelap ini adalah Siklus Calvin-Benson.
Pada reaksi gelap ATP dan NADPH dari reaksi terang
digunakan untuk mengubah karbon dioksida mejadi
karbohidrat sederhana yakni gula. Reaksi ini terjadi di dalam
stroma kloroplas.

Fungsi lain Fotosintesis yakni untuk menjaga kadar oksigen


di atmosfer bumi, dimana oksigen juga sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia dan hewan.
Chlorophyll
•Mengabsorbsi cahaya merah dan
biru
•Memantulkan chy hijau
3 tipe atau 3 jalur fotosintesis yakni:
1. C3
Jalur ini terjadi pada mayoritas tanaman dan tanaman leguminosa
2. C4
Pada jalur ini CO2 untuk sementara disimpan dalam bentuk asam organik C4, supaya lebih
efisien dalam pertukaran laju C. Jalur fotosintesis ini cocok untuk tanaman yang hidup di
daerah yang banyak mendapatkan sinar matahari, suhu tinggi dan CO2 yang rendah.
Contoh tanaman yang menggunakan jalur ini adalah rumput-rumputan dan tanaman
pangan seperti jagung, sorgum, millet, tebu.
3. CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
Jalur fotosintesis ini khusus untuk tanaman yang hidup di daerah yang sangat panas,
kering seperti di gurun, stomata tanaman akan membuka di malam hari saja. Contoh
tanaman yang menggunakan jalur fotosintesis ini adalah kaktus, nanas, tanaman
succulent lainnya.
• Jalur CAM mirip dengan jalur C4

Sugarcane Pineapple

C4 CAM
CO2 CO2
Mesophyll Cell
Night
Organic acid 1 CO incorporated Organic acid
2
into four-carbon
Bundle- organic acids
sheath cell (carbon fixation) Day

(a) (b)
Spatial separation of Temporal separation of
steps. In C4 plants, carbon CALVIN 2 Organic acids CALVIN
CYCLE CYCLE steps. In CAM plants, carbon
fixation and the Calvin release CO2 to fixation and the Calvin cycle
cycle occur in different Calvin cycle occur in the same cells
types of cells. at different times.
Sugar Sugar
2. Respirasi
• Respirasi adalah proses pengambilan oksigen oleh
seluruh bagian tanaman dan digunakan untuk
menghasilkan energi dengan hasil sampingnya adalah
karbon dioksida.
• Proses respirasi ini berkaitan erat dengan proses
fotosintesis. Tanaman menghasilkan oksigen melalui
proses fotosintesis dan oksigen digunakan oleh tanaman
melalui proses respirasi.
• Proses respirasi terjadi di organela sel yang disebut
dengan mitokondria.
Sumber : Raven, et al. (2005)
Gambar 7.16. Proses Respirasi di Mitokondria
Macam-macam Respirasi

1. Respirasi aerob
Respirasi dengan keadaan oksigen yang cukup
2. Respirasi anaerob
Respirasi dengan keadaan oksigen yang sangat rendah. Respirasi juga bisa berlangsung tanpa adanya oksigen.
Hasil respirasi anaerob pada tanaman tingkat tinggi yaitu asam sitrat, asam malat, asam oksalat, asam laktat.
3. Fotorespirasi
Hanya terjadi pada kloroplas. Pada kondisi ini tanaman tidak mendapatkan energi. Tanaman C4 sangat jarang
melakukan respirasi yang seperti ini, sehingga dapat mengakumulasikan energinya lebih banyak dalam bahan
keringnya.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses respirasi pada tanaman :
1. Suhu
Suhu dapat mempercepat laju respirasi, semakin tinggi suhu lingkungan, laju respirasi pada tanaman juga akan seiring
meningkat
2. Substrat
untuk melakukan respirasi membutuhkan substrat sebagai energi dalam hal ini adalah karbohidrat. Semakin banyak
substrat yang tersedia, semakin cepat pula respirasinya, demikian apabila sebaliknya
3. Kelembaban
Kelembapan berkorelasi negatif dengan suhu. Apabila suhu tinggi, kelembapan tanaman akan rendah. Semakin rendah
kelembapan tanaman maka semakin rendah laju respirasi.
4. Oksigen
Ketersediaan oksigen juga akan memengaruhi proses respirasi pada tanaman, karena dalam proses respirasi selain
membutuhkan substrat juga membutuhkan oksigen.
5. Umur tanaman
Usia tanaman secara tidak langsung juga memengaruhi proses respirasi, hal ini terkait dengan metabolisme pada
tanaman. Semakin tua umur tanaman, semakin rendah proses metabolismenya, sehingga laju respirasi juga akan
semakin rendah.
Photosynthesis vs. Respiration
Photosynthesis Respiration
Membutuhkan CO2 dan H2O Membutuhkan O2 dan KH
(CHOs)
Menghasilkan O2 dan KH Menghasilkan Co2 dan H2O
(CHOs)
Energi dr cahaya ditangkap Mengeluarkan energi
klorofil
Terjadi hy pada kondisi terang Terjadi pd kondisi terang dan
gelap
Hanya terjadi pd sel yg mpy Semua sel m.h melakukan
klorofil (the mesophyll cells of respirasi (animals and plants)
the leaf)
3. Transpirasi
• Transpirasi adalah proses keluarnya atau kehilangan air pada tanaman
(daun dan batang) melalui penguapan.
• Transpirasi dan penguapan pada tanaman kadang dikombinasikan
dalam bahasa ilmiah menjadi evapotranspirasi.
• Air ini secara kontinu hilang dari daun melalui proses transpirasi.
Berdasarkan gambar 7.17
dapat diterangkan tentang
• Transpiration pull ( aliran
air dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi yang
rendah)
• Berdasarkan kohesi dan
adhesi dari air, kavitasi
memecah rantai molekul
air
Fungsi proses transpirasi bagi tanaman :
Pertama, transpirasi akan menyebabkan air dari tanah naik ke batang tanaman.
Kedua, transpirasi akan mendinginkan daun-daun tanaman (Kimball, 2008)

• Pada saat tanaman kekurangan atau kelebihan air,


maka zat lilin atau kutikula yang terdapat di
permukaan daun akan melakukan proses
penguapan melalui stomata.
• Umumnya kehilangan air terbesar pada tanaman
terjadi di daun. Semakin lebar daun semakin besar
terjadinya proses transpirasi.
• Dalam beberapa kasus, tanaman akhirnya lebih
memilih merontokkan daunnya untuk
mempertahankan diri dari proses penguapan yang
berlebihan, seperti pada tanaman jati yang
meranggas di musim kemarau.
• Transpirasi sebagian besar terjadi di stomata
(97 %), maka guards cells yang ada di stomata
yang mengatur laju transpirasi.
• Dengan adanya transpirasi ini terjadi transfer
mineral, dan terjadi evaporative cooling.
• Permasalahan akan muncul jika tanaman
mengalami kehilangan air yang berlebihan
yang bisa menyebabkan tanaman layu.
• Pengaturan oleh guards cells ini yang
menyeimbangkan keuntungan dan
permasalahan yang diakibatkan oleh
transpirasi.
Fig. 39.12b
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses transpirasi pada
tanaman, adalah sebagai berikut :
• Suhu
• Kelembapan udara
Semakin tinggi suhu, laju transpirasi tanaman akan semakin tinggi
Udara yang basah akan menghambat
• Jumlah daun proses transpirasi dan sebaliknya.
Jumlah daun yang semakin banyak akan meningkatkan luas • Angin
permukaannya, sehingga proses penguapan akan semakin
Angin bisa mendukung laju transpirasi
meningkat
dengan penyapuan uap air di atmosfer
• Jumlah stomata
• Air tanah
Jumlah stomata juga akan menentukan laju dari transpirasi
Air tanah ini terkait dengan
• Ukuran daun transpiration pull, dimana dengan
Semakin lebar atau besar ukuran daun akan memperbanyak proses penguapan akan muncul daya isap
penguapannya daun. Ketersediaan air di dalam tanah
• Sinar matahari akan memengaruhi hal tersebut

Pada saat sinar matahari yang diterima banyak, akan mendorong


stomata untuk terbuka sehingga penguapannya juga lebih banyak.
4. Translokasi
• Translokasi adalah proses pemindahan zat makanan atau bahan organik dari
source (sumber atau bagian sel tanaman yang memproduksi) ke bagian yang
membutuhkan (sink).
• Jaringan tanaman yang berperan dalam proses ini adalah jaringan vaskular
khususnya floem. Menurut Kimball (2008) zat makanan dan bahan organik yang
dipindahkan oleh Floem adalah gula (biasanya adalah sukrosa), asam amino,
molekul organik lainnya seperti hormon tanaman bahkan RNA messenger.
• Zat makanan dan bahan organik ini akan masuk melalui sieve elements melalui
plasmodesmata yang menghubungkannya dengan companion cell. Setelah masuk
dalam sieve elements molekul-molekul zat makanan dan bahan organik bisa
ditransportasikan ke seluruh bagian tanaman.
• Air yang mengandung molekul nutrient mengalir
di bawah tekanan melalui floem
• Tekanan terjadi karena perbedaan konsentrasi
air dari larutan yang ada di floem dan air murni
yang ada di saluran xylem terdekat
• Pada daun yang berfungsi sebagai sumber
(source), gula akan dipompa dengan transport
aktif ke companion cells dan sieve element yang
ada di floem.
• Saat gula dan produk lain dari fotosintesis
terakumulasi di floem, air akan masuk melalui
proses osmosis.
Sumber : Kimball ( 2008 )
Gambar 7.19. Pressure-Flow Hypothesis dari Floem
• Gambar 7.19. molekul gula yang berwarna
hitam, molekul air yang berwarna merah
• Tekanan turgor dibentuk di sieve element
(hampir sama seperti tekanan yang ada di akar)
• Saat cairan didorong ke bawah (dan ke atas) di
floem, gula akan dipindah ke sel korteks di
batang dan akar sebagai the sink-nya kemudian
akan diubah menjadi pati
• Hal ini menyebabkan tekanan osmosis dari
floem menurun
• Akhirnya, air murni keluar dari floem dan secara
osmosis keluar dari daun atau dikembalikan lagi
ke xylem terdekat dengan transpiration-pull.
Sumber : Kimball ( 2008 )
Gambar 7.19. Pressure-Flow Hypothesis dari Floem
5. Reproduksi
• Reproduksi atau perkembangbiakan adalah salah satu ciri dari mahluk hidup
untuk bisa memperbanyak jumlahnya dan melestarikan generasinya.
• Pada tanaman ada dua perkembangbiakan, yakni secara kawin dan tidak kawin.
Atau istilahnya secara reproduksi secara generatif dan vegetatif.
1. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif (Kawin)
• akan terjadi perkawinan pada bagian bunga yakni mempertemukan benang sari dan putiknya.
• Pada proses tersebut terjadi dalam dua tahap yakni penyerbukan dan pembuahan.
• Secara alami proses tersebut akan dibantu oleh:
1. serangga seperti lebah, kupu-kupu dan lain-lain,
2. ditiup angin dan
3. Bantuan manusia.
Bantuan manusia ini sangat dibutuhkan terutama untuk budidaya tanaman-tanaman yang memiliki bunga jantan
(hanya memiliki benang sari) dan betina (hanya memiliki putik saja) yang terpisah, tidak dalam satu tanaman, seperti
pohon kurma, salak dan lain-lain. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk biji atau buah.
1. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Generatif (Kawin)
• Biji atau buah akan menjadi bibit dari tanaman tersebut
• Contoh tanaman yang mempergunakan biji sebagai bibit tanaman baru adalah tanaman jagung, kedelai, Sentro,
kacang tanah, sorgum, indigofera dan lain-lain.
• Biji digunakan sebagai bibit apabila tanaman tersebut banyak menghasilkan biji dan daya kecambahnya juga tinggi.
• Kerugian menanam tanaman dari biji adalah sifat anaknya bisa tidak sama dengan induknya, proses penanaman
lebih lama, biji di dalam tanah bisa hilang karena hanyut, dimakan serangga dan biasanya membutuhkan jumlah biji
yang lebih banyak. Beberapa biji tanaman juga mempunyai kulit luar yang keras, sehingga proses perkecambahannya
akan lama.

Biji tanaman Biji tanaman Biji tanaman Biji tanaman


Axonopus compresus Arachis pintoi Brachiaria brizantha Calliandra calothyrsus
2. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif
Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin atau vegetatif adalah tanpa
proses perkawinan, dan menggunakan bagian dari tanaman tersebut sebagai
bibit tanaman.. Contoh :
a. Tunas (pisang, dll)
b. Stek batang (rumput gajah, rumput raja, melati, bugenvil, tebu, ketela
pohon, dll)
c. Stolon atau geragih ( strawberry, rumput karpet, dll)
d. Rizoma atau rimpang ( kunyit, temulawak, jahe, dll)
e. Umbi ( ubi jalar, kentang, alang-alang, dll)
f. Sobekan rumpun/ pols (rumput Odot, rumput setaria, dll)
g. Daun ( cocor bebek, wijaya kusuma, dll)
2. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif

Keuntungan :
• sifatnya yang sama baik dengan induknya,
• pertumbuhan tanaman juga lebih cepat dibandingkan yang secara generatif.
Kelemahan :
• Bahan tanam harus selalu terjaga kondisinya supaya tidak layu atau kering. Jika
kering, tanaman baru tidak akan tumbuh.
Biologi

Thank You

Anda mungkin juga menyukai