Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

FOTOSINTESIS

Disusun Oleh:

Nama : Elisa Nourma Zulaikhah

NIM : 21106040055

Kelompok : 4(Empat)

Laboratorium Biologi

Fakultas Sians dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga


2022

I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Fotosintesis merupakan proses biokimia pada tumbuhan untuk memproduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan pemanfaatan energi cahaya. Fotosintesis juga berarti
proses pembentukan dengan penggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi
cahaya alami yang digunakan tumbuhan berasal dari matahari yang memiliki
spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, ungu dan ultra ungu (Handoko,et.al.2020).
Klorofil termasuk pigmen pada tumbuhan dengan berdistribusi paling banyak
untuk proses kehidupan tumbuhan dengan mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia. Dalam proses fotosintesis, pigmen dan molekul lainya memperolehl energi
dari sinar matahari untuk membentuk ATP dan koenzim NADPH yang dapat
digunakan dalam stroma sebagai pembentuk karbohidrat dari karbon dioksida dan
air . Sel-sel mesofil pada daun banyak mengandung kloroplas yang didalamnya
terdapat klorofil(Dharmadewi.2020).
Proses fotosintesis terjadi dengan penggunaan spektrum cahaya tampak, dari ungu
sampai merah. Infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Hasil
fotosintesis merupakan karbohidrat dan oksigen. Oksigen sebagai hasil sampingan
dari fotosintesis volumenya dapat diukur karena itu, untuk mengetahui tingkat
produksi fotosintesis dapat dilakukan dengan mengatur volume oksigen yang
dikeluarkan dari tubuh tumbuhan(Handoko,et.al.2020).
Setiap tanaman memiliki kadar klorofil yang berbeda. Pada praktikum fotosintesis
ini akan dilakukan percobaan menggunakan spektrofotometer untuk mengetahui
kandungan klorofil A da B. Praktikum ini juga dilakukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan Fotosintesis dengan suhu serta cahaya.
2. Tujuan
a. Mengetahui jumlah klorofil A dan B pada daun.
b. Mengetahui pengaruh tingkatan umur tanaman dengan jumlah klorofil A dan B
pada daun.
c. Mengetahui pengaruh suhu dan cahaya terhadap fotosintesis.
II. Dasar Teori
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
pembentukan zat makanan seperti karbohidrat, terutama tumbuhan yang memiliki zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofili tinggi, makhluk hidup non-klorofil
lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme tersebut
berfotosintesis dengan memanfaatkan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan
energi cahaya matahari. Organisme yang melakukan fotosintesis disebut fotoautotrof
karena dapat membuat makanan sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria,
fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air sehingga
menghasilkan oksigen. Fotosintesis berperan sebagai menjaga tingkat normal oksigen di
atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi kehidupan di Bumi, baik secara
langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi
dalam makanan mereka). Tingkat penyerapan energi fotosintesis sangat tinggi sekitar 100
terawatt(Wiraatmaja.2017),
Percobaan Ingenhousz membuktikan bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan
oleh setiap spektrum cahaya. Di samping perbedaan energi tersebut, faktor lain
ymempengaruhi ialah kemampuan daun menyerap berbagai spektrum cahaya ,
Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut
disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun
(Wiraatmaja.2017).
Jenis cahaya berbeda berpengaruh terhadap fotosintesis. Hal ini berkaitan dengan
sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja. Pigmen pada membran grana menyerap
cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai
contoh, klorofil a yang lebih banyak menyerap cahaya biru-violet dan merah, sementara
klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau.
Klorofil a memiliki peran langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara
langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan
lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan
ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang
reaksi fotosintesis(Wiraatmaja.2017).
Di dalam kloroplas tidak hanya terdapat klorofil yang menjadi zat penyebab
warna hijau daun. Tetapi di dalam kloroplas terdapat juga pigmen berwarna lain yaitu
carotenoids, phycocyanin, phycoerythrin, dan fucoxanthin. Pigmen tersebut memiliki
warna yang berbeda dan pada setiap daun mempunyai satu jenis kloroplas yang dominan.
Daun mengandung klorofil, karena itulah daun berwarna hijau. Sebagian besar klorofil
terdapat di daun, namun pada bagian tanaman tertentu seperti akar, batang, buah, biji,
dan bunga juga terdapat klorofil dengan jumlah terbatas. Klorofil pada daun terdistribusi
berbeda-beda (Dharmadewi.2020).
III. Metode Praktikum
1. Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan untuk praktikum Fotosintesis yaitu glass
beaker ,spektrofotometer, kuvet ,corong ,kertas saring , tabung reaksi , Filter , gelas
piala, thermometer , lampu, handcounter dan pemanas. Sedangkan bahan yang perlu
disiapkan adalah daun lunak yg berwarna hijau, Hydrilla verticillata, aseton
85% ,larutan Natrium 0,5 % bikarbonat, dan akuades..
2. Cara Kerja
Kegiatan perhitungan kandungan klorofil dilakukan dengan penimbangan 1 gram
daun lalu diekstrak dengan sedikit pelarut aceton 85% kemudian disaring dan diambil
filtratnya (centrifuge 1500 rpm 10 menit) . Setelah itu, transmittan dikalibrasi dan
filtrate dimasukkan ke labu takar 100 ml kemudian ditambahkan dengan pelarut yang
sama sampai 100 ml. Spektrofotometer dihidupkan 20 menit sebelum alat digunakan.
Pelarut aceton dituangkan kedalam kuvet sampai garis batas . Panjang gelombang
pada spektrofotometer diatur . Kuvet dimasukkan lalu nilai transmittan nya diatur
100% . Larutan klorofil dituangkan sampai garis batas . Permukaan kuvet dibersihkan
dan dimasukkan ke spektrofotometer. Nilai absorbansi untuk setiap panjang
gelombangnya (645 nm dan 663 nm) dicatat .
Kegiatan kedua tentang Pengaruh suhu dan Cahaya terhadap Fotosintesis
dilakukan dengan 2 batang tanaman Hydrilla verticillata L dipotong dengan ukuran
yang sama (dengan jumlah daun yang sama). Batang tanaman tersebut dimasukkan ke
dalam corong kemudian diletakkan ke dalam gelas beker yang telah terisi air. Ujung
corong ditutup dengan tabung reaksi. Tabung reaksi diusahakan terisi penuh dengan
air. Tanaman diletakkan pada dua tempat yaitu terkena sinar matahari langsung dan
ternaungi. Tanaman dibiarkan selama 10 menit. Gelembung-gelembung oksigen
yang terkumpul dalam tabung reaksi diamati kemudian banyaknya gelembung yang
terjadi tiap satuan waktu dihitung.
IV. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Pada praktikum Fotosintesis dilakukan dua kegiatan yaitu perhitungan kadar
klorofil dengan spektrofotometer dan percobaan hubungan suhu serta cahaya terhadap
fotosintesis. Berikut adalah hasil perhitungan dan grafik kadar klorofil dengan
spektrifotometer.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Total Grafik 1. Perbandingan Kadar Klorofil


Kandungan Rata- berdasarkan dengan umur tanaman
Klorofil A+B klorofil
Sampel
rata Jumlah Rata-rata Klorofil A+B
klorofil
A B A+B
Rata -Rata Kadar Klorofil A+B
pada Daun
Bayam 7,06 6,45 13,51 16.00 13.51
12.00
Mikrogreen 4,02 3,97 7,99 8.00
7.99

4.00
0.00
Bayam Mikrogreen
Jenis Daun

Pada perhitungan kadar klorofil A+B digunakan 2 macam sempel yaitu bayam dan
mikrogreen. Daun bayam memili kandungan klorofil A sebanyak 7,06 dan klorofil B sebanyak
6,45 sehingga total keseluruhannya 13,51. Sedangkan pada mikrogreen kandungan klorofil A
nya 4,02 dan klorofil B sebanyak 3, 97 jika ditotal maka keseluruhan kandungan klorofil 7 , 99.
Pada grafik 1 dibandingkan bagaimana jumlah klorofil total dari daun bayam dan mikrogreen.
Terlihat grafik menunjukkan klofofil pada bayam jauh lebih banyak daripada klorofil pada
mikrogreen.

Klorofil A dan B berperan dalam proses fotosintesis tanaman. Klorofil B


berfungsi sebagai antena fotosintetik yang mengumpulkan cahaya kemudian ditransfer ke
pusat reaksi. Pusat reaksi tersusun dari klorofil A. Energi cahaya akan diubah menjadi
energi kimia di pusat reaksi yang kemudian dapat digunakan untuk proses reduksi dalam
fotosintesis . Peningkatan kandungan klorofil B pada tanaman berkaitan dengan
peningkatan protein klorofil sehingga akan meningkatkan efisiensi fungsi antena
fotosintetik pada Light Harvesting Complex II (LHC II). Penyesuaian tanaman terhadap
lingkungan dengan radiasi yang rendah juga dicirikan dengan membesarnya antena untuk
fotosistem II. Membesarnya antena untuk fotosistem II akan meningkatkan efisiensi
pemanenan cahaya(Dharmadewi.2020) .

Faktor yang mempengaruhi kandungan klorofil pada suatu tanaman terdiri dari
umur tanaman, morfologi daun serta faktor genetik. Umur daun dan tahapan fisiologis
suatu tanaman merupakan faktor yang menentukan kandungan klorofil. Tiap spesies
dengan umur yang sama memiliki kandungan kimia yang berlainan dengan jumlah
genom yang berlainan pula. Semakin hijau warna daun maka semakin tinggi kandungan
klorofilnya .Kemampuan daun bayam dalam menangkap energi radiasi cahaya lebih
efisien dari pada mikrogreen. Sehingga laju fotosintesis tanaman bayam lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman lainnya. (Dharmadewi.2020). Hal ini sesuai dengan hasil
praktikum yang didapat dimana jumlah klorofil A dan B pada bayam lebih tinggi dari
pada mikrogreen dikarenakan sempel daun bayam sudah mengalami perkembahan
fisiologis yang lebih sempurna dibandingkan dengan mikrogreen karena umur bayam
jauh lebih tua.

Untuk kegiatan kedua, dilakukan percobaan mengenai pengaruh suhu dan cahaya
terhadap fotosintesis. Dibawah ini merupakan tabel hasil serta grafik dari hubungan suhu
dengan cahaya terhadat fotosintesis.
Tabel 2. Daftar gelembung oksigen Grafik 2. Hubungan Suhu dan Cahaya
terhadap suhu dan cahaya dengan Fotosintesis
Rata-rata gelembung udara
Suh Perhitungan Pengaruh suhu dan cahaya
Keterangan u 10' 10' 10' terhadap Fotosintesis
(°C) pertama kedua ketiga 120.0 102.6
100.0
80.0
Cahaya 60.0 43.1
40.0
langsung 20.0 13.1
7.8 7.0 6.5
32,3 13,1 43,1 102,6 0.0

Remang
Waktu
remang cahaya langsung remang-remang
27,0 7,8 7,0 6,5
Pada praktikum tentang hubungan suhu
dengan cahaya didapatkan hasil bahwa tanaman Hydrilla verticillata L. memperlihatkan respon
berbeda pada penempatan di cahaya langsung dan remang-remang. Pada penempatan di cahaya
langsung jumlah oksihen atau gelembung yang dihasilkan akan semakin bertambah pada jangka
waktu setiap 10 menit. Pada 10 menit pertama gelembung yang dihasilkan 13 lalu pada 10 menit
berikutnya ada kenaikan menjadi 43 dan hasil 10 menit terakhir 102 gelembung. Suhu pada
tempat bercahaya langsung juga lebih tinggi yakni 32,3˚C daripada tempat remang yang hanya
27˚C. pada penempatan tanaman di tempat remang oksigen yang dihasilkan cenderung tidak
menghasilkan kenaikan gelembung dan berlaju lebih lambat daripada penempatan tanaman di
tempat remang. Jumlah gelembung setiap 10 menit pada penempatan remang tidak lebih dari 8
gelembung.

Daun merupakan komponen utama yang ada di tumbuhan yang memiliki peran dalam
fotosintesis , pada daun terdapat klorofil (zat hijau daun). Klorofil inilah yang akan menyerap
energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi) Fotosintesis
berperan sangat penting bagi seluruh kehidupan organic dibumi. Karena selain menghasilkan
energi proses fotosintesis juga akan menghasilkan oksigen untuk kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya(Yulistyani.2017). Proses Fotosintesis yaitu:

Cahaya
6CO2 + 6 H2O →C6H12O6 + 6O2

Bahan dasar Fotosintesis yaitu karbondioksida dan air lalu dengan energy cahaya
matahasi akan menghasilkan produk karbohidrat serta oksigen. Tahap-tahap reaksi
fotosintesis terdapat reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang membutuhkan cahaya
matahari dan terjadi disalah satu ruang kosong pada kloroplas yang disebut membran
tilakoid. Pada saat reaksi klorofil akan menyerap cahaya dari matahari, energi yang
didapat dari cahaya matahari digunakan untuk memecah molekul air menjadi molekul
oksigen dan hidrogen. Reaksi ini disebut dengan(Yulistyani.2017) .

Sedangkan untuk reaksi gelap ini tidak bergantung pada cahaya. Inti dari proses
ini adalah perubahan karbondioksida(CO2) menjadi glukosa. Reaksi gelap ini terjadi
pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap hanya terjadi sesudah terjadinya reaksi terang
dan proses reaksi gelap sangat kompleks,karena pengubahan karbondioksida(CO2),
karbondioksida akan diambi loleh stomata (mulut daun) pada daun tumbuhan dari udara
bebas, kemudian air diambil melalui akar tumbuhan,kemudian cahaya matahari akan
diambil dalam bentuk energi oleh klorofil(zat hijau daun) semua proses ini akan
belangsung membentuk suatu reaksi dan menghasilkan oksigen dan glukosa. Setelah
terdapat glukosa pada tumbuhan, nutrisi ini akan diubah menjadi lemak, protein, dan
nutrisi lainnya. Jadi pada fotosistesis terjadi reaksi yang sangat
kompleks(Yulistyani.2017).

Pada fotosintesis terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain


faktor Internal dan factor ekternal . factor eksternal yang dapat mempengaruhi salah
satunya ialah temperature. Fotosintesis merupakan reaksi yang bergantung pada enzim,
sedangkan kerja enzim dapat dipengaruhi oleh suhu. Enzim tidak dapat bekerja pada suhu
<5˚C(Yulistyani.2017). Hal ini sejalur dengan hasil gelembung yang dihasilkan
fotosintesis . jika tanaman diberikan pada tempat dengan cahaya langsung maka suhu
juga akan mengingkat temperaturnya sehingga jumlah gelembung fotosintesis semakin
banyak. Sebaliknya pada tempat dengan cahaya yang remang-remang, suhu pada tempat
ini juga akan lebih rendah sehingga gelembung yang dihasilkan akan lebih sedikit.

V. Kesimpulan

Fotosintesis merupakan proses pada tumbuhan yang terdapat di kloroplas pada


daun. Kloroplas terdapat pada zat hijau daun yang disebut klorofil. Klorofil pada tanaman
dapat dipengaruhi oleh umur tanaman. Pada daun bayam dan mikrogreen , keberadaan
kloroplas A dan B pada daun bayam lebih banyak dari pada mikrogreen karena daunnya
sudah memiliki fisiologi yang berkembang.Klorofil pada daun bayam berjumlah 13, 51
dan mikrogren 7,99 . Praktikum ini juga mengamati hubungan antara suhu dengan cahay
matahari dengan menggunkaan Hydrilla verticillata L.tanaman tersebut jika ditempatkan
pada cahaya langsung maka akan menghasilkan gelembung oksigen yang lebih banyak
dari pada tanaman yang diletakkan pada cahaya remang. Cahaya juga mempengaruhi
suhu keadaan sekitar yang dapat mempengaruhi kerja enzim yang bekerja saat
fotosintesis. Gelembung udara yang dihasilkan setiap waktu 10 menit pada cahaya
langsung dapat memiliki jumlah tertinggi 102 sedangkan nilai tertinggi gelembung udara
pada tempat remang setiap 10 menit tidak lebih dari 8 gelembung.

Daftar Pustaka
Dharmadewi, Istri.(2020). Analisis Kandungan Klorofil Pada Beberapa Jenis Sayuran
Hijau Sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Suplement, Jurnal Emasains.
Vol.9(2). Hal: 171-176.
Handoko, Akbar,et.al.(2020). Buku Ajar: Fisiologi Tumbuhan. Lampung: UIN Raden
Intan.
Wiraatmaja,I.(2017). Bahan Ajar: Fotosintesis.Denpasar: Universitas Udayana.
Yulistyani.(2017). Pengaruh Cahaya terhadap Fotosintesis. Universitas Pasundan.
Lampiran
Tabel Lampiran 1. Hasil praktikum penentuan kadar Klorofil dan B

Total
Kandungan klorofil
Sampel klorofil Rata-rata
A B A+B A+B
12,995
6,91574 6,08356
4
13,988
Bayam 7,03136 6,96112
1
13,543
7,2283 6,31892
1 13,51
8,0898
4,07192 4,02048
8
Microgree 8,1261
4,09463 4,03402
n 2
7,7675
3,90832 3,86168
8 7,99

Tabel Lampiran 2. Hasil Praktikum Pengaruh Suhu dan Cahaya terhadap Fotosintesis

Perhitungan
Suhu
Keterangan Kelompok 10' 10'
(°C) 10' pertama
kedua ketiga
1 31 12,5 20,25 32,5
Cahaya
2 32 10,75 91 245,25
langsung
3 34 16 18 30
Remang 4 26 5,5 10 7
remang 5 28 10 4 6

Anda mungkin juga menyukai