Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

PIGMEN PADA TUMBUHAN

MUHAMMAD RIFKY CHAIRIN


1307619037

Dosen Pengampu : Dr. Elsa Lisanti, M.Si

Asisten Laboratorium : 1. Aulia Septavia


2. Debriyanti Lydia
3. Nindyra Karimah

PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
PIGMEN PADA TUMBUHAN

A. TUJUAN
1. Mengetahui sifat kelarutan pigmen tumbuhan
2. Mengetahui komponen dari ekstrak pigmen tumbuhan
3. Mengetahui sifat fluoresensi klorofil
4. Mengetahui macam-macam pigmen pada tumbuhan
5. Mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap klorofil

B. ALAT DAN BAHAN

Alat:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur 100 ml
4. Gelas piala 50 ml
5. Gunting/pisau
6. Botol reagen 200 ml
7. Erlenmeyer 125 ml
8. Corong diameter 7 cm
9. Lumpang porselen (Ø 7 cm)
10. Kertas saring

Bahan:
1. Air suling
2. Kertas timah/alumunium foil
3. Alkohol 96%
4. Aseton 85%
5. Daun bayam 1 ikat
PROSEDUR

Kegiatan 1. Sifat Kelarutan Pigmen


1. Sediakan 3 buah tabung reaksi. Tabung 1 diisi air suling, tabung 2 diisi
alkohol 96%, dan tabung 3 diisi aseton 85%. Masing-masing tabung diisi
kira-kira setinggi 3 cm.
2. Ambil satu lembar daun bayam (lebarnya kira-kira 4 cm), potong-potong
selebar 1 mm dengan gunting, masukkan potongan tadi langsung ke
tabung reaksi 1.
3. Lakukan prosedur 2 untuk kedua tabung reaksi berikutnya.
4. Tutup ketiga tabung reaksi dengan kertas timah/alumunium foil, biarkan
selama 5 menit sambil sekali-sekali dikocok. 22
5. Ambil pelarut mana yang warnanya paling hijau.

Kegiatan 2. Ekstraksi Pigmen Tumbuhan


1. Sediakan aseton 85% sebanyak 100 ml dalam gelas piala, tutup dengan
alumunium foil.

2. Ambil 5 lembar daun bayam, tumpukkan dan potong-potong kira-kira


selembar 2 mm, Kemudian gerus dalam lumpang porselin.

3. Tambahkan aseton 85% sebanyak 50 ml terus digerus.

4. Pindahkan campuran tadi ke dalam erlenmeyer 125 ml dan tutup dengan


alumunium foil. Biarkan selama 5 menit.

5. Saring dengan kertas saring dengan menggunakan corong. Tampunglah


filtrat dalam tabung reaksi. Sebelum menyaring sebaiknya kertas saring
dibasahi dahulu dengan aseton 85%. Tutup tabung reaksi dengan kertas
timah.

Kegiatan 3. Fluoresensi Klorofil


Untuk percobaan ini digunakan larutan klorofil yang telah diekstrak
dengan aseton 85%. 25
1. Isi tabung reaksi dengan larutan klorofil setinggi kira-kira 5 cm, tutup
dengan alumunium foil.
2. Sinari tabung reaksi tadi dari samping dengan lampu yang kuat atau
cahaya matahari (lihat Gambar 13).
3. Bila larutan klorofil tadi diamati secara tegak lurus dengan arah datangnya
sinar, akan terlihat adanya sedikit warna merah.

C. TEORI
Sel tumbuhan mengandung berbagai macam pigmen. Klorofil merupakan
salah satu dari pigmen tersebut. Klorofil atau pigmen hijau ini berfungsi untuk
menyerap cahaya dalam proses fotosintesis. Ada 2 macam klorofil pada tumbuhan
yaitu klorofil a dan klorofil b.
Sel tumbuhan hijau selain mengandung klorofil juga mengandung
karotenoid. Pada daun, adanya karotenoid ini ditutupi oleh klorofil yang jauh
lebih banyak. Karotenoid ini juga berperan dalam proses fotosintesis. Pigmen ini
membantu pengabsorbsian energi cahaya yang selanjut-nya diteruskan ke klorofil.
Klorofil mempunyai sifat yang dikenal dengan fluoresensi. Fluoresensi ini
dapat terlihat bila suatu ekstrak pigmen tumbuhan/kloril disinari dengan seberkas
cahaya. Pada larutan ini akan terlihat adanya cahaya berwarna merah tua. Pada
percobaan ini akan kita lihat juga sifat fluoresensi klorofil tersebut.
Pigmen adalah warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna
yang dibuat secara kimia (warna sintetis) dan warna yang dihasilkan oleh
makhluk hidup yang biasa. Penentuan bahan makanan pada umumnya
sangat bergantung pada beberapa faktor diantaranya cita rasa, warna, tekstur,
dan nilai gizinya. Tetapi disamping itu masih ada faktorlainnya, yaitu sifat
mikrobiologis. Tetapi, sebelum mempertimbangkan ataupunmemperhatikan
faktor-faktor lainnya, secara visual faktor warna sangat menentukan.
Pewarnaalami kini telah banyak digantikan dengan pewarna buatan yang
memberikan lebih banyak kisaran warna yang telah dibakukan. Hal ini karena
zat pewarna alami kurang stabil dan mudah mengalami perubahan baik fisik
maupun kimiawi. Stabilitas warna dari zat pewarna dipengaruhi oleh
cahaya, pH, oksidator, reduktor, dan surfaktan. Warna dapat berfungsi
sebagai indicator penentuan terhadap kesegaran dan kematangan sayuran
ataubuah-buahan (Winarno, 1997)
Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau yang terdapat pada kloroplas
sel tanaman. Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen
yang penting dalam proses fotosintesis. (Markus, et al. 2013)
Penyerapan cahaya oleh klorofil ini disebabkan adanya peranan utama dari
struktur porrin yang mengikat ion magnesium (Mg2+), yang merupakan struktur
utama klorofil. (Akhirudin, et al. 2015)
Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan
menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri
dari klorofil a, klorofil b, xantofil, karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri.
Pigmen ini menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-
masing menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya
mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga
panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas
terdapat kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan
. Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan
(Salisbury, et al. 1995).
Pigmen-pigmen yang lain dalam kloroplas memindahkan energinya untuk
perangsangnya kepada P700 atau kepada P680. Untuk alasan ini, klorofil b,
karotenoid, dan sebagian beasr dari molekul-molekul klorofil a terkadang dinamai
pigmen antena. Masing–masing disetel untuk menyerap panjang gelombang
tertentu dari cahaya secara paling efisien. Kemudian eneergi yang diterima
diteruskan kepada P700 atau kepada P680. Hanya P700 dan P680 teroksidasi
manakala cahaya mengenai kloroplas utuh. Karena peran redoks genting yang
dilakukan, maka P700 dan P680 disebut pigmen pusat reaksi. (Kimbal, J. 1988)
Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya dengan
gelombang yang berlainan (berpendar = berfluoresensi). Klorofil banyak
menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar
merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain (1) tidak larut dalam air,
melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan
kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam,
sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna
coklat. (Dwidjoseputro, D. 1994)
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan H2O)
menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya matahari.
Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas. Klorofil
menyebabkan cahaya berubah menjadi radiasi elektromagnetik pada spektrum
kasat mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna
spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang
unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Klorofil dapat
menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya
melali fotosintesisi, sehingga fotosintesis disebut sebagai pigmen pusat reaksi
fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar
matahari dengan bentuk panjang gelombang antara 400-700 nm (Ai, et al. 2011).
D. HASIL PENGAMATAN

Kegiatan 1. Sifat Kelarutan Pigmen


Hasil pengamatan: Perubahan warna pelarut (tidak hijau, hijau, sangat hijau)
Hasil Percobaan Keterangan

 Warna label
Kuning : Air suling
Biru : Aseton 85%
Ungu : Alkohol 96%

 Perubahan Warna
Air : Tidak Hijau
Aseton : Sangat Hijau
Alkohol : Hijau

Kegiatan 2. Ekstraksi Pigmen Tumbuhan

Hasil Percobaan Keterangan

Hasil filtrat berwarna hijau tua


Kegiatan 3. Fluoresensi Klorofil
Untuk percobaan ini digunakan larutan klorofil yang telah diekstrak dengan
aseton 85%.

Hasil Percobaan Keterangan

Saat tabung reaksi disinari, warna


larutan menjadi merah.
E. PEMBAHASAN
Kegiatan 1. Sifat Kelarutan Pigmen
Pada percobaan ini, menggunakan tiga buah tabung reaksi dengan larutan
yang berbeda. Masing-masing tabung diberi potongan-potongan kecil daun bayam
nantinya. Tabung reaksi diisi dengan air suling, aseton 85%, alkohol 96%.
Kemudian setiap tabung diberi potongan-potongan daun bayam yang telah
disiapkan tadi. Terlihat dari percobaan, bahwa warna larutan alkohol dan aseton
berubah menjadi hijau. Tidak seperti air suling yang tetap tidak berwarna.
Perubahan warna yang dialami oleh aseton 85% lebih hijau dibandingkan alkohol
96%. Klorofil tidak larut dalam air, dikarenakan sifat kimia klorofil antara lain
tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik seperti alkohol,
aseton, dan kloroform.
Perbedaan warna hijau pada alkohol dan aseton disebabkan karena klorofil
yang larut dalam aseton lebih banyak daripada pada alkohol. Ini juga diakibatkan
oleh aseton yang memiliki kepolaran lebih tinggi dibandingkan alkohol.
Klorofil ada banyak jenisnya seperti klorofil a dan b. Perbedaan klorofil a
dan b adalah pada atom C3 terdapat gugusan metil untuk klorofil a dan aldehid untuk
klorofil b. karena itu keduanya mempunyai penyerapan gelombang cahaya yang
berbeda. Klorofil a berwarna hijau-biru sementara klorofil b berwarna kuning-hijau.
Disamping itu, tanaman memiliki berbagai jenis pigmen warna adalah sebagai
berikut:
1. Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan,terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya
yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses-
proses fokus. Pigmen klorofil berfungsi pada tumbuhan untuk proses
fotosintesis, memoles daun dan buah yang masih mentah dengan warna
hijau. Pigmen ini juga berfungsi sebagai anti-oksidan.
2. Klorofil a mengandung warna hijau dan mempunyai rumus molekul
C55H72O5N4 Mg, dapat mengabsorbansi blue violet dan merah dalam
gelombang yang lebih pendek disbanding dengan menyerap cahaya merah
secara maksimal yang terjadi pada gelombang cahaya yang panjang.
3. Klorofil b Mengandung warna biru dan mempunyai rumus molekul
C55H70O6N4 Mg, biasanyahanya terdapat pada alga hijau, klorofil b
memiliki gugus aldehid yang menyebabkanklorofil ini bersifat hidrooli
dibanding klorofil a dan berwarna hijau kekuningan.
4. Karotenoid merupakan pigmen penyebab warna merah, orange dan kuning
pada sayuran. Merupakan golongan pigmen yang larut dan terdapat pada
semua jenis tumbuhanmulai dari bakteri sederhana sampai yang berbuga
kuning pada tumbuhan.
5. Antosianin merupakan warna paling penting dalam tumbuhan, pigmen
yang berwarna kuat dan larutan air. Antosianin memberi warna merah,
merah muda, ungu dan biru. Karena sifat ion antosianin, intensitas dan
warnanya tergantung pada pH. Pada larutan asam, ada berbagai warna dari
oranye-merah sampai ungu. Apabila pH mendekati 7 terbentuk semu basa
yang tidak berwarna.
6. Xantofil merupakan pigmen warna dengan biasanya berada bersama-sama
dengan klorofil yang bila jumlah hanya dominan akan tampak warna
kuning pada tanaman dan apabila klorofil yang tampak akan berwarna
hijau.

Kegiatan 2. Ekstraksi Pigmen Tumbuhan


Pada percobaan ini, dilakukan ekstraksi daun bayam. Daun bayam ditumbuk
terlebih dahulu hingga halus, kemudian ditambahkan 100 mL aseton 85%. Setelah
itu disaring menggunakan kertas saring dengan erlenmeyer sebagai tempat
menampung filtrat. Pada percobaan ini, filtrat yang dihasilkan berwarna hijau
pekat. Lalu hasil filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditutup dengan
alumunium foil untuk nantinya digunakan pada percobaan fluoresensi.
Pelarut aseton dipilih karena aseton mempunyai sifat semi-polar sehingga
selektif terhadap senyawa yang bersifat antioksidan dan antibakteri. Aseton
memiliki kelarutan yang relatif baik, tidak beracun dan dapat bercampur dengan
air. (Kusmiati, et al. 2014.)
Kegiatan 3. Fluoresensi Klorofil
Fluoresensi adalah proses pemancaran radiasi cahaya oleh suatu materi
setelah tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi. (Lubis, et al. 2016.).
Fluoresensi ini dapat terlihat bila suatu ekstrak pigmen tumbuhan/kloril disinari dengan
seberkas cahaya. Emisi cahaya terjadi karena proses absorbsi cahaya oleh atom
yang mengakibatkan keadaan atom tereksitasi. Keadaan atom yang tereksitasi
akan kembali keadaan semula dengan melepaskan energi yang berupa cahaya
(deeksitasi). Fluoresensi merupakan proses perpindahan tingkat energidari
keadaan atom tereksitasi (S1 atau S2) menuju ke keadaan stabil (ground states) .

Berdasarkan hasil pengamatan, ketika larutan klorofil disinari dengan


cahaya, muncul warna merah pada larutan klorofil. Ini menandakan sifat
fluoresensi berwarna merah dalam larutan. Hasil cahaya yang pantulkan larutan
berwarna merah, sementara cahaya yang diterus larutan berwarna hijau. Klorofil
bersifat fluoresen, menerima sinar dan mengembalikannya dalam gelombang yang
berlainan. Klorofil a merefleksikan sinar dan menghasilkan warna merah darah.
Klorofil b merefleksikan sinar dan menghasilkan warna merah kecoklatan.
F. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan beberapa


kesimpulan yaitu.

1. Klorofil larut pada pelarut aseton dan alkohol, tetapi tidak pada pelarut air.
Warna pada larutan aseton dan alkohol menjadi hijau. Tetapi pada larutan
aseton memiliki warna hijau paling pekat daripada larutan alkohol.
2. Sifat kelarutan pigmen pada aseton lebih tinggi daripada alkohol dan air.
3. Ketika larutan klorofil yang berwarna hijau disinari cahaya, maka warna
merah muncul pada larutan klorofil.
4. Terdapat macam pigmen dalam tumbuhan. Di antaranya klorofil,
antosianin, karotenoid, fikobilin, xantofil, dll. Di mana setiap pigmen
memiliki warna tersendiri yang membedakan satu dengan lainnya.
5. Sifat fluoresensi yang ditunjukkan klorofil yaitu berwarna merah dalam
larutan, artinya warna larutan itu hijau pada cahaya yang diteruskan dan
merah tua pada cahaya yang dipantulkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1994. Pigmen Klorofil. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J. E. 1977. Biology. Massachusetts : Addison Wesley Publ. Co. Reading.


Kimball, J. 1988. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Lubis, A. M., Bisman Perangin – angin, dan Nasruddin. 2016. Fluoresensi
Berdasarkan Domain Panjang Gelombang Pada Spektroskopi Fluoresensi
untuk Identifikasi Bahan. Medan : USU Medan

McFadden, C. H. and W. T. Keeton. 1995. Biology an Exploration of Life. W.W. Norton


& Company. Inc. New York.

Pajatmo, W., A. Ratnaningsih, dan K. Iryani. 1987. Panduan Praktikum biologi


Umum I. Angkasa. Bandung.
Salisbury, F. B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Terjemahan
oleh Diah R. Lukman dan Sumaryono, 1995. Penerbit ITB, Bandung

Sihombing, Betsy. et al., 2000. Panduan Praktikum Biologi Umum. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

JURNAL

Ai, N. S. dan Yunia Banyo. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman. Jurnal ilmiah sains 2 (1) . 166-173.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article/view/202

Kurniawan, M. P., Widodo Farid Ma'ruf dan Tri Winarni Agustini. 2013.
Pengaruh Penambahan MgCO3 dan NaHCO3 dengan Perbedaan
Pencahayaan terhadap Stabilitas Pigmen Klorofil-A Mikroalga Chlorella
vulgaris. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 2 (3): 25-
33. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Semarang :
Universitas Diponegoro.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/4895
Kusmiati, et al. 2014. PENGUJIAN EKSTRAK ASETON DAUN BAYAM
(Amaranthus sp) SEBAGAI SENYAWA ANTIRADIKAL DPPH,
ANTIBAKTERI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF DENGAN KG SM ,
1,141 . Jakarta : Institut Sains dan Teknologi Nasional.
https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/7686

Maddu, A, Paulus P Gareso, dan Sugianto. 2015. Karakteristik Optik Film Hibrid
ZnO/Klorofil yang Termodifikasi Logam Seng (Zn) dan Tembaga (Cu).
OMEGA Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 1 (1) : 45-48. Bogor : IPB.
http://garuda.ristekdikti.go.id/documents/detail/546538
PERTANYAAN
1. Pada ekstraksi klorofil, mengapa digunakan aseton 85%?
 Selain berfungsi untuk mengaktifkan 2 pigmen klorofil yaitu klorofil a dan
klorofil b. Selain itu karena klorofil dapat terekstrak dengan pelarut seperti
aseton, alkohol, kloroform, dan lain-lain. Karena dengan pelarut seperti
aseton ini akan menyebabkan denaturasi protein yang mengikat klorofil
sehingga klorofil dapat lepas dari ikatan dengan protein dan ikut terekstrak
dalam pelarut. Serta untuk melarutkan ekstraksi klorofil.

2. Pada waktu menyaring ekstrak klorofil, mengapa sebaiknya kertas saring


dibasahi dulu dengan aseton 85%?
 Pertama, agar kertas saring dapat menempel dengan dinding corong.
Kedua, agar tidak ada celah yang dapat meloloskan ekstrak ketika sedang
melakukan proses filtrasi. Serta agar mempermudah proses penyaringan.

3. Pada percobaan komponen pigmen tumbuhan, mengapa pada kertas saring


dapat terbentuk lingkaran-lingkaran yang mengandung pigmen berbeda?
 Karena dalam suatu tumbuhan, tidak hanya ada satu macam pigmen. Tidak
hanya klorofil saja, Tetapi ada bermacam-macam pigmen tumbuhan.
Seperti pigmen karotenoid menyebabkan warna merah, oranye atau
kuning. Pigmen antosianin yang memberi warna merah muda atau ungu.
Dan ada juga pigmen xantofil yang memberi warna kuning.

4. Apa yang dimaksud dengan fluoresensi? Jelaskan proses terjadinya!


 Fluoresensi adalah proses pemancaran radiasi cahaya oleh suatu materi
setelah tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi. (Lubis, et al.
2016). Emisi cahaya terjadi karena proses absorbsi cahaya oleh atom yang
mengakibatkan keadaan atom tereksitasi. Keadaan atom yang tereksitasi
akan kembali keadaan semula dengan melepaskan energi yang berupa
cahaya (deeksitasi). Fluoresensi merupakan proses perpindahan tingkat
energi dari keadaan atom tereksitasi (S1 atau S2) menuju ke keadaan stabil
(ground states).

Anda mungkin juga menyukai