PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
PIGMEN PADA TUMBUHAN
A. TUJUAN
1. Mengetahui sifat kelarutan pigmen tumbuhan
2. Mengetahui komponen dari ekstrak pigmen tumbuhan
3. Mengetahui sifat fluoresensi klorofil
4. Mengetahui macam-macam pigmen pada tumbuhan
5. Mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap klorofil
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur 100 ml
4. Gelas piala 50 ml
5. Gunting/pisau
6. Botol reagen 200 ml
7. Erlenmeyer 125 ml
8. Corong diameter 7 cm
9. Lumpang porselen (Ø 7 cm)
10. Kertas saring
Bahan:
1. Air suling
2. Kertas timah/alumunium foil
3. Alkohol 96%
4. Aseton 85%
5. Daun bayam 1 ikat
PROSEDUR
C. TEORI
Sel tumbuhan mengandung berbagai macam pigmen. Klorofil merupakan
salah satu dari pigmen tersebut. Klorofil atau pigmen hijau ini berfungsi untuk
menyerap cahaya dalam proses fotosintesis. Ada 2 macam klorofil pada tumbuhan
yaitu klorofil a dan klorofil b.
Sel tumbuhan hijau selain mengandung klorofil juga mengandung
karotenoid. Pada daun, adanya karotenoid ini ditutupi oleh klorofil yang jauh
lebih banyak. Karotenoid ini juga berperan dalam proses fotosintesis. Pigmen ini
membantu pengabsorbsian energi cahaya yang selanjut-nya diteruskan ke klorofil.
Klorofil mempunyai sifat yang dikenal dengan fluoresensi. Fluoresensi ini
dapat terlihat bila suatu ekstrak pigmen tumbuhan/kloril disinari dengan seberkas
cahaya. Pada larutan ini akan terlihat adanya cahaya berwarna merah tua. Pada
percobaan ini akan kita lihat juga sifat fluoresensi klorofil tersebut.
Pigmen adalah warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna
yang dibuat secara kimia (warna sintetis) dan warna yang dihasilkan oleh
makhluk hidup yang biasa. Penentuan bahan makanan pada umumnya
sangat bergantung pada beberapa faktor diantaranya cita rasa, warna, tekstur,
dan nilai gizinya. Tetapi disamping itu masih ada faktorlainnya, yaitu sifat
mikrobiologis. Tetapi, sebelum mempertimbangkan ataupunmemperhatikan
faktor-faktor lainnya, secara visual faktor warna sangat menentukan.
Pewarnaalami kini telah banyak digantikan dengan pewarna buatan yang
memberikan lebih banyak kisaran warna yang telah dibakukan. Hal ini karena
zat pewarna alami kurang stabil dan mudah mengalami perubahan baik fisik
maupun kimiawi. Stabilitas warna dari zat pewarna dipengaruhi oleh
cahaya, pH, oksidator, reduktor, dan surfaktan. Warna dapat berfungsi
sebagai indicator penentuan terhadap kesegaran dan kematangan sayuran
ataubuah-buahan (Winarno, 1997)
Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau yang terdapat pada kloroplas
sel tanaman. Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen
yang penting dalam proses fotosintesis. (Markus, et al. 2013)
Penyerapan cahaya oleh klorofil ini disebabkan adanya peranan utama dari
struktur porrin yang mengikat ion magnesium (Mg2+), yang merupakan struktur
utama klorofil. (Akhirudin, et al. 2015)
Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan
menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri
dari klorofil a, klorofil b, xantofil, karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri.
Pigmen ini menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-
masing menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya
mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga
panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas
terdapat kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplast. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan
. Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan
(Salisbury, et al. 1995).
Pigmen-pigmen yang lain dalam kloroplas memindahkan energinya untuk
perangsangnya kepada P700 atau kepada P680. Untuk alasan ini, klorofil b,
karotenoid, dan sebagian beasr dari molekul-molekul klorofil a terkadang dinamai
pigmen antena. Masing–masing disetel untuk menyerap panjang gelombang
tertentu dari cahaya secara paling efisien. Kemudian eneergi yang diterima
diteruskan kepada P700 atau kepada P680. Hanya P700 dan P680 teroksidasi
manakala cahaya mengenai kloroplas utuh. Karena peran redoks genting yang
dilakukan, maka P700 dan P680 disebut pigmen pusat reaksi. (Kimbal, J. 1988)
Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya dengan
gelombang yang berlainan (berpendar = berfluoresensi). Klorofil banyak
menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm, terutama sinar
merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain (1) tidak larut dalam air,
melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan
kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam,
sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna
coklat. (Dwidjoseputro, D. 1994)
Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses perubahan senyawa anorganik (CO2 dan H2O)
menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya matahari.
Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas. Klorofil
menyebabkan cahaya berubah menjadi radiasi elektromagnetik pada spektrum
kasat mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua warna
spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang
unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Klorofil dapat
menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya
melali fotosintesisi, sehingga fotosintesis disebut sebagai pigmen pusat reaksi
fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar
matahari dengan bentuk panjang gelombang antara 400-700 nm (Ai, et al. 2011).
D. HASIL PENGAMATAN
Warna label
Kuning : Air suling
Biru : Aseton 85%
Ungu : Alkohol 96%
Perubahan Warna
Air : Tidak Hijau
Aseton : Sangat Hijau
Alkohol : Hijau
1. Klorofil larut pada pelarut aseton dan alkohol, tetapi tidak pada pelarut air.
Warna pada larutan aseton dan alkohol menjadi hijau. Tetapi pada larutan
aseton memiliki warna hijau paling pekat daripada larutan alkohol.
2. Sifat kelarutan pigmen pada aseton lebih tinggi daripada alkohol dan air.
3. Ketika larutan klorofil yang berwarna hijau disinari cahaya, maka warna
merah muncul pada larutan klorofil.
4. Terdapat macam pigmen dalam tumbuhan. Di antaranya klorofil,
antosianin, karotenoid, fikobilin, xantofil, dll. Di mana setiap pigmen
memiliki warna tersendiri yang membedakan satu dengan lainnya.
5. Sifat fluoresensi yang ditunjukkan klorofil yaitu berwarna merah dalam
larutan, artinya warna larutan itu hijau pada cahaya yang diteruskan dan
merah tua pada cahaya yang dipantulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing, Betsy. et al., 2000. Panduan Praktikum Biologi Umum. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
JURNAL
Ai, N. S. dan Yunia Banyo. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman. Jurnal ilmiah sains 2 (1) . 166-173.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JIS/article/view/202
Kurniawan, M. P., Widodo Farid Ma'ruf dan Tri Winarni Agustini. 2013.
Pengaruh Penambahan MgCO3 dan NaHCO3 dengan Perbedaan
Pencahayaan terhadap Stabilitas Pigmen Klorofil-A Mikroalga Chlorella
vulgaris. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan 2 (3): 25-
33. Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Semarang :
Universitas Diponegoro.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/4895
Kusmiati, et al. 2014. PENGUJIAN EKSTRAK ASETON DAUN BAYAM
(Amaranthus sp) SEBAGAI SENYAWA ANTIRADIKAL DPPH,
ANTIBAKTERI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF DENGAN KG SM ,
1,141 . Jakarta : Institut Sains dan Teknologi Nasional.
https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/7686
Maddu, A, Paulus P Gareso, dan Sugianto. 2015. Karakteristik Optik Film Hibrid
ZnO/Klorofil yang Termodifikasi Logam Seng (Zn) dan Tembaga (Cu).
OMEGA Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 1 (1) : 45-48. Bogor : IPB.
http://garuda.ristekdikti.go.id/documents/detail/546538
PERTANYAAN
1. Pada ekstraksi klorofil, mengapa digunakan aseton 85%?
Selain berfungsi untuk mengaktifkan 2 pigmen klorofil yaitu klorofil a dan
klorofil b. Selain itu karena klorofil dapat terekstrak dengan pelarut seperti
aseton, alkohol, kloroform, dan lain-lain. Karena dengan pelarut seperti
aseton ini akan menyebabkan denaturasi protein yang mengikat klorofil
sehingga klorofil dapat lepas dari ikatan dengan protein dan ikut terekstrak
dalam pelarut. Serta untuk melarutkan ekstraksi klorofil.