Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM 3
PIGMEN PADA TUMBUHAN

Nama : Meiza Nurazizah


NIM : 1304620073
Kelas : Pendidikan Biologi B (PBB) 2020

1. Kegiatan 1. Sifat dan kelarutan pigmen

Hasil pengamatan: Perubahan warna pelarut (tidak hijau, hijau, sangat hijau)
Air: Tidak Hijau
Alkohol: Hijau
Aseton: Sangat Hijau

Pembahasan:
Pada percobaan ini dilakukan dengan melarutkan pigmen daun (bebas) dengan
3 jenis larutan yang berbeda yaitu air, alkohol 96%, dan aseton 85% di dalam gelas
kaca yang ditutupi alumunium foil. Tujuan digunakan alumunium foil ini agar
mencegah adanya penguapan oleh alkohol dan aseton, karena kedua larutan tersebut
mudah menguap. Daun yang digunakan merupakan daun tanaman bebas apa saja
yang lebar nya kira-kira 4 cm, kemudian dipotong-potong selebar 1 mm dengan
gunting.
Hasil dari percobaan ini terdapat perbedaan warna pelarut pada tiap-tiap gelas
kaca percobaan. Pada gelas 1 yang berisikan air tidak terjadi perubahan warna
(Bening/Tidak Hijau), Pada gelas 2 yang berisikan alkohol 96% terjadi perubahan
warna menjadi Hijau, dan pada aseton 85% juga terjadi perubahan warna menjadi
Sangat Hijau. Warna Hijau tersebut didapat dari hasil melarutkan warna daun
kepada larutan. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang berada di
organel sel, yaitu kloroplas.
Dilihat dari percobaan, didapatkan bahwa pigmen warna daun tidak terlarut
dalam pelarut air. Pigmen warna daun ini akan lebih banyak larut dalam pelarut
alkohol dan aseton. Pelarut aseton menghasilkan warna yang paling hijau diantara
pelarut lainnya. Hal ini sesuai dengan teori: Klorofil tidak larut dalam air, melainkan
larut dalam etanol, methanol, eter, aseton, bensol dan klorofrom. Kalau kita
perhatikan suatu larutan zat yang berwarna, makin pekat larutan tadi makin banyak
menyerap cahaya sehingga kelihatan makin gelap (Seitz,1987).
Dari hasil percobaan yang saya lakukan membuktikan bahwa dari ketiga
larutan tersebut, aseton 85% yang paling mudah dan paling cepat melarutkan warna
daun, sehingga larutannya berwarna sangat hijau.
Berdasarkan teori, aseton mudah dalam melarutkan pigmen sebab
polaritasnya tergolong menengah sehingga mudah dalam melarutkan berbagai
senyawa, salah satunya adalah pigmen pada daun hasil percobaan ini. Aseton
memiliki tingkat kepolaran yang lebih mendekati kepolaran klorofil dibanding pelarut
lain sehingga penggunaan aseton 85% ini akan meningkatkan konsentrasi warna
akibat adanya peningkatan total klorofil yang terekstrak.
Selain itu, klorofil didalam daun berikatan dengan lipoprotein, sehingga apabila
jumlah klorofil yang terekstrak oleh aseton diduga akan menyebabkan denaturasi
protein yang mengikat klorofil dan membuat terlepasnya klorofil dari ikatan protein
dan ikut terekstrak dalam pelarut. Maka dari itu, warna pelarut (aseton 85%) berubah
menjadi hijau.

Kesimpulan:
1. Pigmen warna daun tidak terlarut dalam pelarut air.
2. Pigmen warna daun akan lebih banyak larut dalam pelarut alkohol dan aseton.
3. Pelarut aseton menghasilkan warna yang paling hijau diantara pelarut lainnya.
Jadi, pada aseton sifat kelarutan pigmennya lebih tinggi dibandingkan sifat
kelarutan pigmen pada alkohol dan air.
Hal ini disebabkan aseton berfungsi untuk memecah molekul-molekul
pada pigmen agar dapat terdegradasi, mendenaturasi protein yang mengikat
klorofil dari daun, dan memiliki tingkat kepolaran yang lebih mendekati
kepolaran klorofil dibanding pelarut lain.
Selain itu, Hal ini sesuai dengan teori: Klorofil tidak larut dalam air,
melainkan larut dalam etanol, methanol, eter, aseton, bensol dan kloroform.
Kalau kita perhatikan suatu larutan zat yang berwarna, makin pekat larutan
tadi makin banyak menyerapcahaya sehingga kelihatan makin
gelap(Seitz,1987).

Kegiatan 3. Komponen pigmen tumbuhan


Tentukan macam-macam warna yang membentuk lingkaran-lingkaran tadi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa larutan hijau tadi sebenarnya terdiri atas campuran
beberapa zat yang sedikit berbeda.
Sebutkan macam-macam warna yang terdeteksi!

Warna yang terseteksi pada larutan ekstrak daun ini adalah: Hijau Tua, Hijau Muda,
dan Kuning.

Pembahasan:
Pada ekstrak daun, lapisan warna yang nampak pada kertas saring berjumlah
3 lapis dan ketiga lapisan tersebut berwarna hijau tua (klorofil a), hijau muda (korofil
b) dan kuning (karotenoid). Hal ini membuktikan bahwa daun tersebut mengandung
dua pigmen klorofil yaitu klorofil a dan klorofil b serta pigmen karotenoid.
Berdasarkan urutan warna yang terlihat pada kertas saring, yaitu dari bawah
ke atas, hijau tua, hijau muda, dan kuning. pigmen warna hijau tua berada di paling
bawah dari pigmen warna lainnya, dikarenakan berat molekul pigmen warna hijau
tua 10 lebih berat dibandingkan pigmen warna hijau muda. Hal ini juga diterapkan
pada gradasi pigmen warna hijau muda dan kuning. pigmen warna hijau muda
berada dibawah pigmen kuning. Hal ini menunjukkan bahwa berat molekul pigmen
warna hijau tua, 10 lebih berat dibandingkan pigmen warna kuning (xantophyl).

Kesimpulan:
1. pigmen pada tumbuhan tidak ada hanya mengandung satu pigmen saja, tetapi
ada beberapa macam.
2. Pada percobaan ini, terjadi gradasi warna akibat adanya komponen pigmen
yang berbeda-beda yakni klorofil a yang memiliki warna hijau tua, klorofil b
dengan warna hijau muda dan warna kuning (xantophyl).
3. Terjadi urutan warna pada hasil percobaan, karena berat molekul pigmen yang
dibawah, lebih berat dibandingkan pigmen warna yang diatasnya.

Kegiatan 4. Fluoresensi Klorofil


Hasil pengamatan dan pembahasan:
Pada Percobaan ini, larutan klorofil yang telah diekstrak dengan aseton 85%,
ditutup oleh alumunium foil kemudian didiamkan selama 5 menit. Setelah itu larutan
klorofil tersebut disinari oleh lampu yang kuat atau cahaya matahari dari samping.
Karena saya melakukan praktikum pada malam hari, maka menggunakan lampu
senter(hp) yang kuat untuk menyinari larutan klorofil tersebut.
Hasil percobaan ini yaitu ketika larutan klorofil disinari oleh lampu yang kuat,
maka terlihat adanya sedikit warna merah. Hal tersebut dinamakan sifat fluoresensi
klorofil. Klorofil mempunyai sifat yang dikenal dengan fluoresensi. Fluoresensi ini
dapat terlihat bila suatu ekstrak pigmen tumbuhan disinari dengan seberkas cahaya.
Pada larutan ini akan terlihat adanya cahaya berwarna merah. Merah yang terlihat
adalah karatenoid. Fungsi dari pigmen tersebut adalah membantu dalam
pengabsorbsian cahaya yang selanjutnya diteruskan oleh klorofil. Pada daun ini,
klorofil lah yang lebih mendominasi dibanding karatenoid sehingga warna hijau lebih
mendominasi, apabila jumlah karatenoid lebih banyak maka akan terlihat warna
merah sampai kekuningan seperti pada wortel.

Kesimpulan:
1. Fluoresensi adalah pemendaran warna yang terjadi akibat disinari cahaya
lampu maupun cahaya matahari.
2. Ketika larutan klorofil yang berwarna hijau disinari lampu yang kuat, tampak
warna merah pada larutan klorofil.
3. Warna merah pada ekstrak daun adalah karatenoid.
4. Saat disinari cahaya yang cukup tinggi warna yang dihasilkan bukan hanya
merah melainkan ada sedikit orange dan sedikit kuning, ini terjadi karena
karatenoid memiliki warna merah, orange dan kuning.
TUGAS (DISKUSI)
1. Pada ekstraksi klorofil, mengapa digunakan aseton 85%?
Karena klorofil mempunyai kemampuan terekstrak dengan pelarut seperti
aseton, alcohol, methanol, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena didalam daun,
klorofil berikatan dengan lipoprotein dengan menggunakan pelarut berupa aseton
atau alcohol akan menyebabkan denaturasi protein yang mengikat klorofil sehingga
klorofil dapat lepas dari ikatan dengan protein dan ikut terekstrak dalam pelarut.
Selain itu, larutan aseton yang digunakan juga berfungsi untuk mengaktifkan 2
pigmen klorofil, yaitu klorofil a dan klorofil bsekaligus untuk melarutkan ekstraksi
klorofil.

3. Pada percobaan komponen pigmen tumbuhan, mengapa pada kertas saring dapat
terbentuk lingkaran-lingkaran/warna yang mengandung pigmen berbeda?
Karena sel tumbuhan mengandung berbagai macam pigmen. Salah satu nya
adalah klorofil yang berfungsi untuk menyerap cahaya dalam proses fotosintesis.
Selain itu, sel tumbuhan juga mengandung karotenoid dengan warna yang berkisar
antara merah dan kuning. Pada daun, adanya karotenoid ini ditutupi oleh klorofil
yang jauh lebih banyak. Karotenoid ini juga berperan dalam proses fotosintesis.
Pigmen ini membantu pengabsorbsian energi cahaya yang selanjutnya diteruskan ke
klorofil.
Selain itu, pigmen pada tumbuhan ada beberapa macam, yaitu:
• Fikosianin : pigmen biru
• Fikoeretin : pigmen merah
• Fikosantin : pigmen pirang
• Karoten : pigmen keemasan
• Xantofil : pigmen kuning

4. Apa yang dimaksud dengan fluoresensi? Jelaskan proses terjadinya!


Fluoresesnsi adalah pemantulan berkas radiasi cahaya oleh suatumateri yang
tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi, energi dapat hilang sebagian sebagai
panas dan sisanya sebagai cahaya tampak dengan panjang gelombang lebih panjang
daripada panjang gelombang yang diadsorpsi (Sasmihardjo, 1990). Fluoresensi klorofil
adalah cahaya yang dipancarkan kembali oleh molekul klorofil selama kembali dari
keadaan tereksitasi ke keadaan tidak tereksitasi.
Prosesnya dengan pemberian seberkas sinar pada hasil ekstraksi klorofil. Pada
suatu elekton daya molekul klorofil sehingga mengangkatnya ke tingkat energy yang
lebih tinggi. Electron ini bebas berpindah-pindah mengikuti molekul. Elektron inilah
yang dengan mudah diangkat ke energi yang lebih tinggi. Apabila cahaya diserap
molekulnya selama suatu electron menempati energi yang lebih tinggi disebut
rangsang.
Dokumentasi

Kegiatan 1 Sifat dan Kelarutan Pigmen


Alat dan Bahan

Hasil Percobaan
Kegiatan 2 Ekstraksi Pigmen Tumbuhan

Kegiatan 3 Komponen Pigmen Tumbuhan


Kegiatan 5 Fluoresensi Klorofil

Anda mungkin juga menyukai