Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Percobaan dilakukan kali ini melakukan mengidentifikasi pigmen daun tanaman Sirsak
dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Kandungan klorofil pada daun dinamakan pigmen daun
yang berwarna hijau. Daun berwarna hijau tersebut karena adanya proses refleksi cahaya yang
memantul kepada daun. Klorofil merupakan pigmen yang sangat banyak pada daun sehingga
klorofil ini memiliki banyak manfaatnya salah satunya sebagai proses fotosintesis. Daun sirsak
yang digunakan untuk sampel percobaan ditumbuk dengan alat mortir dan stamper sampai halus,
kemudian ditambahkan 10 ml larutan aseton. Larutan aseton berfungsi untuk melarutkan pigmen
dalam daun, kemudian disaring menggunakan kertas saring untuk mendapatkan filtratnya.
Selanjutnya dilakukan pengujian KLT untuk mengetahui adanya klorofil dalam daun sirsak dengan
cara melihat warna bercak yang muncul dan menghitung nilai Rf nya. Fase diam digunakan yaitu
plat KLT GF254 sedangkan fase geraknya atau eluen digunakan 4 macam campuran dengan
konsetrasi yang berbeda-beda yaitu perbandingan n-heksan aseton (6:4), (7:.5), (8:4) dan (5:5).

Pada hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada plat KLT muncul bercak
warna hijau menunjukkan adanya klorofil pada filtrat daun sirsak. Hal ini membuktikan bahwa
daun sirsak mengandung pigmen klorofil. Menurut Maulid dan Layli (2015), klorofil adalah
sekelompok pigmen fotosistesis yang terdapat dalam tumbuhan yang menyerap cahaya biru,
merah, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri
warna. Pada campuran pelarut n-heksan:aseton (6:4) tidak muncul bercak berwarna hijau maupun
warna yang lain, hal ini mungkin saja karena kurangnya filtrat saat penotolan pada plat KLT
sehingga tidak adanya warna pigmen klorofil yang muncul pada plat. Pada campuran pelarut n-
heksan:aseton (7:5) dan (8:4) diperoleh 2 bercak noda berwarna biru dan hijau dengan masing-
masing nilai Rf 0,69 ; 0,67 dan 0,54;0,50. Sedangkan campuran pelarut n-heksan:aseton (5:5)
diperoleh 4 bercak noda berwarna biru, kuning, hijau dan agak kecoklatan dengan masing-masing
nilai Rf 0,92; 0.78; 0,36 dan 0,27. Warna hijau yang muncul tersebut merupakan klorofil pada
daun sirsak. Hal ini sesuai dengan percobaan Aulia (2017) bahwa daun sirsak mengandung
klorofil, atau yang dikenal dengan zat hijau daun sehingga ekstrak daun sirsak yang dihasilkan
memiliki warna hijau pekat. Hal serupa juga disebutkan oleh Maulid dan Layli (2015) bahwa
semuah tanaman hijau mengandung klorofil. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa setiap
tumbuhan mengandung klorofil yang terdapat dalam tumbuhan tersebut. Faktor yang
mempengaruhi membentukan klorofil yaitu cahaya, gen, dan unsur N, Fe, Mg. Warna lain selain
warna hijau yang muncul pada plat KLT mungkin saja warna tersebut pigmen selain klorofil,
seperti kandungan anthosinin, kandungan karotenoid atau yang lain (Gogahu dkk.,2016).

Daftar Pustaka

Auylia, Zumrotun . 2017. Penambahan puree sirsak (annona muricata l.) Dan ekstrak daun sirsak
terhadap sifat organoleptik es krim. Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya: e-journal Boga, Volume
5, No. 1.

Gogahu, Y., Ai, N. S. and Siahaan, P. (2016) ‘Konsentrasi Klorofil pada Beberapa Varietas
Tanaman Puring ( Codiaeum varigatum L .) a Jurusan’, 5(2), pp. 76–80.

Maulid, R. R. and Laily, A. N. (2015) ‘Kadar Total Pigmen Klorofil dan Senyawa Antosianin
Ekstrak Kastuba ( Euphorbia pulcherrima ) Berdasarkan Umur Daun The Total Content of Chlorophyll
Pigments and Anthocyanin Compounds of Euphorbia pulcherrima based on Age of Their Leaf’, pp.
225–230.

Anda mungkin juga menyukai