I. Tujuan
1. Mengetahui sifat kelarutan pigmen
2. Mengetahui komponen dari ekstrak pigmen tumbuhan
3. Mengetahui sifat fluoresensi klorofil
4. Mengetahui panjang gelombang cahaya yang dapat diserap oleh klorofil
5. Mengetahui pigmen-pigmen yang terdapat pada daun bayam (Amaranthus sp.)
Gambar 1.1. Air suling, Alkohol 96%, dan Aseton 85% sebelum dimasukkan daun bayam
(Amaranthus sp.)
Gambar 1.2. Air suling, Aseton 85% , dan Alkohol 96% setelah dimasukkan daun bayam
(Amaranthus sp.) dan ditunggu selama 5 menit.
Gambar 4.1. Filtrat dari daun bayam (Amaranthus sp.) ditambah aseton 85% sebelum
disinari cahaya
Gambar 4.2. Filtrat dari daun bayam (Amaranthus sp.) ditambah aseton 85% di ruang
terbuka (dengan bantuan sinar matahari)
Gambar 4.3. Filtrat dari daun bayam (Amaranthus sp.) ditambah aseton 85% saat disinari
cahaya dari handphone.
III.Pembahasan
Kegiatan 1. Sifat Kelarutan Pigmen
Pada percobaan ini dilakukan dengan melarutkan pigmen daun bayam dengan
larutan yang berbeda yakni air, alkohol 96%, dan aseton 85% di dalam tabung
reaksi yang ditutupi alumunium foil. Penggunaan alumunium foil bertujuan agar
mencegah penguapan pada aseton dan alkohol, karena kedua larutan tersebut
mudah menguap. Hasil dari percobaan didapatkan pebedaan warna pelarut pada
tiap-tiap tabung yaitu pada air tidak terjadi perubahan warna (tidak
berwarna/bening), pada alkohol berubah menjadi hijau dan pada aseton warna
pelarut berubah menjadi sangat hijau. Warna hijau tersebut merupakan warna
daun bayam yang larut. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau
yang terdapat di dalam kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga larutan
tersebut aseton lah yang paling mudah melarutkan.
Didapatkan bahwa pigmen warna daun tidak terlarut dalam pelarut air.
Pigmen warna daun ini akan lebih banyak larut dalam pelarut alkohol dan aseton.
Pelarut aseton menghasilkan warna yang paling hijau diantara pelarut lainnya. Hal
ini sesuai dengan teori: Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam
etanol, methanol, eter, aseton, bensol dan kloroform. Kalau kita perhatikan suatu
larutan zat yang berwarna, makin pekat larutan tadi makin banyak menyerap
cahaya sehingga kelihatan makin gelap (Seitz,1987).
Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda,
dimana klorofil a di samping bisa menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa
merubah energi cahaya tetapi tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan
energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut
dalam etanol tapi dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut dalam
senyawa aseton (Devlin, 1975).
Klorofil didalam daun berikatan dengan lipoprotein, sehingga apabila jumlah
klorofil yang terekstrak oleh aseton diduga akan menyebabkan denaturasi protein
yang mengikat klorofil dan membuat terlepasnya klorofil dari ikatan protein dan
ikut terekstrak dalam pelarut. Maka dari itu, warna pelarut (aseton 85%) berubah
menjadi hijau.