Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

PIGMEN PADA TUMBUHAN

Dosen Pengampu : 1. Dr. Rusdi, M.Biomed.


2. Eka Putri Azrai, S.Pd.,M.Si.

Asisten Laboratorium : 1. Ade Imas Rismayanti


2. Dian Islamiati
3. Lisa Dwiningtyas
4. Noer Syahbani
5. Reza Chairawan
6. Zalfa Nurus Zahirah

Nama : Titis Melia Sanini


Nomor Registrasi : 1304618053
Kelas : Pendidikan Biologi A 2018

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
PRAKTIKUM III
PIGMEN PADA TUMBUHAN

I. Tujuan
1. Mengetahui sifat kelarutan pigmen
2. Mengetahui komponen dari ekstrak pigmen tumbuhan
3. Mengetahui sifat fluoresensi klorofil
4. Mengetahui panjang gelombang cahaya yang dapat diserap oleh klorofil
5. Mengetahui pigmen-pigmen yang terdapat pada daun bayam (Amaranthus sp.)

II. Hasil Pengamatan


Kegiatan 1. Sifat Kelarutan Pigmen
Air : Tidak hijau
Alcohol : Hijau
Aseton : Sangat hijau

Gambar 1.1. Air suling, Alkohol 96%, dan Aseton 85% sebelum dimasukkan daun bayam
(Amaranthus sp.)
Gambar 1.2. Air suling, Aseton 85% , dan Alkohol 96% setelah dimasukkan daun bayam
(Amaranthus sp.) dan ditunggu selama 5 menit.

Kegiatan 4. Fluoresensi Klorofil

Gambar 4.1. Filtrat dari daun bayam (Amaranthus sp.) ditambah aseton 85% sebelum
disinari cahaya
Gambar 4.2. Filtrat dari daun bayam (Amaranthus sp.) ditambah aseton 85% di ruang
terbuka (dengan bantuan sinar matahari)

Gambar 4.3. Filtrat dari daun bayam (Amaranthus sp.) ditambah aseton 85% saat disinari
cahaya dari handphone.
III.Pembahasan
Kegiatan 1. Sifat Kelarutan Pigmen
Pada percobaan ini dilakukan dengan melarutkan pigmen daun bayam dengan
larutan yang berbeda yakni air, alkohol 96%, dan aseton 85% di dalam tabung
reaksi yang ditutupi alumunium foil. Penggunaan alumunium foil bertujuan agar
mencegah penguapan pada aseton dan alkohol, karena kedua larutan tersebut
mudah menguap. Hasil dari percobaan didapatkan pebedaan warna pelarut pada
tiap-tiap tabung yaitu pada air tidak terjadi perubahan warna (tidak
berwarna/bening), pada alkohol berubah menjadi hijau dan pada aseton warna
pelarut berubah menjadi sangat hijau. Warna hijau tersebut merupakan warna
daun bayam yang larut. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau
yang terdapat di dalam kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa dari ketiga larutan
tersebut aseton lah yang paling mudah melarutkan.
Didapatkan bahwa pigmen warna daun tidak terlarut dalam pelarut air.
Pigmen warna daun ini akan lebih banyak larut dalam pelarut alkohol dan aseton.
Pelarut aseton menghasilkan warna yang paling hijau diantara pelarut lainnya. Hal
ini sesuai dengan teori: Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam
etanol, methanol, eter, aseton, bensol dan kloroform. Kalau kita perhatikan suatu
larutan zat yang berwarna, makin pekat larutan tadi makin banyak menyerap
cahaya sehingga kelihatan makin gelap (Seitz,1987). 
Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda,
dimana klorofil a di samping bisa menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa
merubah energi cahaya tetapi tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan
energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut
dalam etanol tapi dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut dalam
senyawa aseton (Devlin, 1975).
Klorofil didalam daun berikatan dengan lipoprotein, sehingga apabila jumlah
klorofil yang terekstrak oleh aseton diduga akan menyebabkan denaturasi protein
yang mengikat klorofil dan membuat terlepasnya klorofil dari ikatan protein dan
ikut terekstrak dalam pelarut. Maka dari itu, warna pelarut (aseton 85%) berubah
menjadi hijau.

Kegiatan 4. Fluoresensi Klorofil


Pada percobaan kali ini kami melakukan penyinaran dengan cahaya yang
cukup tinggi pada ekstrak klorofil yang telah dibuat pada percobaan 2. Hasil dari
percobaan didapatkan adanya warna merah tua (maroon) pada ekstrak daun
bayam yang warna sebelum disinari cahaya berwarna hijau. Merah tua (maroon)
yang terlihat adalah karatenoid. Fungsi dari pigmen tersebut adalah membantu
dalam pengabsorbsian cahaya yang selanjutnya diteruskan oleh klorofil. Pada
daun bayam klorofil-lah yang lebih mendominasi dibanding karatenoid sehingga
warna hijau lebih mendominasi, apabila jumlah karatenoid lebih banyak maka
akan terlihat warna merah sampai kekuningan seperti pada wortel.
Fluoresensi adalah pemantulan berkas radiasi cahaya oleh suatu materi yang
tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi, energi dapat sebagian hilang
sebagai panas dan sisanya sebagai cahaya tampak dengan panjang gelombang
lebih panjang dari panjang gelombang yang diadsorpsi (Sasmitamihardjo, 1990).
Berdasarkan gambar hasil pengamatan ketika larutan klorofil yang berwarna
hijau disinari lampu yang kuat, tampak warna merah pada larutan klorofil. klorofil
menunjukkan sifat fluoresensi berwarna merah dalam larutan, artinya warna
larutan itu hijau pada cahaya yang diteruskan tetapi merah tua pada cahaya yang
dipantulkan. Sesuai dengan teori : Klorofil itu fluoresen, artinya dapat menerima
sinar dan mengembalikannya dalam gelombang yang berlainan. Klorofil-a tampak
hijau tua, tetapi jika sinar direfleksikan, tampaknya lalu merah darah. Klorofil-b
berwarna hijau cerah, tampak merah coklat pada fluoresensi. Klorofil banyak
menyerap sinar merah dan nila (Dwidjoseputro, 1994).
Klorofil adalah pigmen karena menyerap cahaya, yakni radiasi
elektromagnetik pada spectrum kasat mata (visible). Cahaya putih (seperti
misalnya cahaya matahari) mengandung semua warna spectrum kasat mata dari
merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap
dengan baik secara merata oleh klorofil.
Klorofil a maupun klorofil b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah
dan ungu spectrum tersebut. Cahaya hijau yang paling sedikit diserap. Karena itu
bila cahaya putih menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil, seperti
misalnya daun, maka sinar hijau dikirimkan dan dipantulkan, dan hasilnya ialah
struktur-struktur tersebut tampaknya hijau.
Sel tumbuhan hijau, selain klorofil a dan b, mengandung karotenoid. Molekul-
molekul ini juga merupakan pigmen, mempunyai warna yang berkisar antara
merah dan kuning. Karotenoid acap kali merupakan pigmen dominan pada bunga
dan buah (John W. Kimball, 2001).
Semua bagian yang berwarna hijau pada tumbuhan, termasuk batang hijau dan
buah yang belum matang, memiliki kloroplas, tetapi daun merupakan tempat
utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan. Terdapat ±
setengah juta kloroplas tiap milimeter persegi permukaan daun. Warna daun
berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Energi
cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggunakan sintesis molekul makanan
dalam kloroplas (Campbell, 2002).
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila
disinaridengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu
yang mampuditangkap mata. Salah satu tugas terpenting pigmen tanaman adalah
melindungi dari sinarmatahari yang merusak. Karena, pada saat terik,
tanaman tidak dapat berpindah ke tempatyang lebih sejuk. Pengenceran dilakukan
untuk mengurangi kepekatan pada uji klorofilmaupun karoten. Hal ini dilakukan
agar sampel dapat terbaca oleh alat absorbansi Karena pembacaaan alat
absorbansi yang baik adalah 0,04-0,8% (Monroetiboti, 2012).
Menurut Yetty (2011) daun tanaman memiliki berbagai jenis pigmen warna
adalah sebagai berikut:
 
1. Klorofil merupakan kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan,terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang
diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses-proses fokus.
Pigmen klorofil berfungsi pada tumbuhan untuk proses fotosintesis, memoles
daun dan buah yang masih mentah dengan warna hijau. Pigmen ini juga
berfungsi sebagai anti-oksidan.
2. Klorofil a mengandung warna hijau dan mempunyai rumus molekul
C55H72O5N4Mg, dapat mengabsorbansi blue violet dan merah dalam
gelombang yang lebih pendekdisbanding dengan menyerap cahaya merah
secara maksimal yang terjadi pada gelombang cahaya yang panjang.
3. Klorofil b Mengandung warna biru dan mempunyai rumus molekul
C55H70O6N4Mg, biasanya hanya terdapat pada alga hijau, klorofil b memiliki
gugus aldehid yang menyebabkan klorofil ini bersifat hidrooli dibanding
klorofil a dan berwarna hijaukekuningan.
4. Karotenoid merupakan pigmen penyebab warna merah, orange dan kuning
padasayuran. Merupakan golongan pigmen yang larut dan terdapat pada
semua jenistumbuhanmulai dari bakteri sederhana sampai yang berbuga
kuning pada tumbuhan.
5. Antosianin merupakan warna paling penting dalam tumbuhan, pigmen yang
berwarnakuat dan larutan air. Antosianin memberi warna merah, merah muda,
ungu dan biru. Karena sifat ion antosianin, intensitas dan warnanya tergantung
pada pH. Pada larutan asam, ada berbagai warna dari oranye-merah sampai
ungu. Apabila pH mendekati 7 terbentuk semu basa yang tidak berwarna. 
6. Xantofil merupakan pigmen warna dengan biasanya berada bersama-sama
dengan klorofil yang bila jumlah hanya dominan akan tampak warna kuning
pada tanaman dan apabila klorofil yang tampak akan berwarna hijau.
IV. Pertanyaan dan Jawaban
1. Pada ekstraksi klorofil, mengapa digunakan aseton 85%?
Karena klorofil mempunyai kemampuan terekstrak dengan pelarut
seperti aseton, alcohol, methanol, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena di
dalam daun, klorofil berikatan dengan lipoprotein dengan menggunakan
pelarut berupa aseton atau alcohol akan menyebabkan denaturasi protein yang
mengikat protein yang mengikat klorofil sehingga klorofil dapat lepas dari
ikatan dengan protein dan ikut terekstrak dalam pelarut. Selain itu, aseton
berfungsi untuk mengaktifkan 2 pigmen klorofil, yaitu klorofil a dan klorofil b
sekaligus untuk melarutkan ekstraksi klorofil.
2. Pada waktu menyaring ekstrak klororfil, mengapa sebaiknya kertas saring
dibasahi dulu dengan aseton 85%?
Agar kertas saring dapat menempel dengan sempurna pada corong
sehingga tidak ada rongga yang dapat meloloskan ekstrak ketika proses filtrasi
berlangsung. Kertas saring dibasahi aseton 85% agar mempermudah proses
penyaringan dan filtrate dapat lolos dari kertas saring tanpa membawa
ekstraksi klorofil.

3. Apa yang dimaksud dengan fluoresensi? Jelaskan proses terjadinya!


Fluoresesnsi adalah pemantulan berkas radiasi cahaya oleh suatu
materi yang tereksitasi oleh berkas cahaya berenergi tinggi, energy dapat
hilang sebagian sebagai panas dan sisanya sebagai cahaya tampak dengan
panjang gelombang lebih panjang daripada panjang gelombang yang
diadsorpsi (Sasmihardjo, 1990). Prosesnya dengan pemberian seberkas sinar
pada hasil ekstraksi klorofil. Pada suatu elekton daya molekul klorofil
sehingga mengangkatnya ke tingkat energy yang lebih tinggi. Electron ini
bebas berpindah-pindah mengikuti molekul. Electron inilah yang dengan
mudah diangkat ke energy yang lebih tinggi. Apabila cahaya diserap
molekulnya selama suatu electron menempati energy yang lebih tinggi disebut
rangsang.
V. Kesimpulan
1. Pigmen warna daun tidak terlarut dalam pelarut air.
2. Pigmen warna daun akan lebih banyak larut dalam pelarut alkohol dan aseton.
3. Pelarut aseton menghasilkan warna yang paling hijau diantara pelarut lainnya.
Jadi, pada aseton sifat kelarutan pigmennya lebih tinggi dibandingkan sifat
kelarutan pigmen pada alkohol dan air.
4. Fluoresensi adalah pemendaran warna yang terjadi akibat disinari cahaya
5. Ketika larutan klorofil yang berwarna hijau disinari lampu yang kuat, tampak
warna merah pada larutan klorofil.
6. Klorofil menunjukkan sifat fluoresensi berwarna merah dalam larutan, artinya
warna larutan itu hijau pada cahaya yang diteruskan tetapi merah tua pada
cahaya yang dipantulkan.

VI. Daftar Pustaka

Campbell. et al. 2010. Biologi Edisi 8, Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia


Jakarta.

Ervan Togatorop. 2014. Spektrofotometer dan Pigmen Pada Tanaman.


https://www.academia.edu/9696825/SPEKTROFOTOMETER_DAN_PIGMEN_
PADA_TANAMAN. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2018. Jakarta.

Kimball, J. E. 1977. Biology. Addison Wesly Publ. Co. Reading Massachusetts.

Kimball, John W. 2001. Biologi Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

McFadden, C. H. and W. T. Keeton. 1995. Biology an Exploration of Life. W. W.


Norton & Company. Inc. New York.

Pajatmo, W., A. Ratnaningsih, dan K. Iryani. 1987. Panduan Praktikum Biologi


Umum I. Angkasa. Bandung.
Sihombing, Besty. et al., 2017. Panduan Praktikum Biologi Umum. Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai