Anda di halaman 1dari 8

A.

Rumusan Masalah
Bagaimana memisahkan pigmen – pigmen fotosintesis dengan menggunakan
kromatografi kertas?
B. Tujuan Percobaan
Untuk memisahkan pigmen – pigmen fotosintesis dengan menggunakan
kromatografi kertas.
C. Hipotesis
Ha : Umur daun mempengaruhi pigmen yang terkandung di dalam daun.
Ho : Umur daun tidak mempengaruhi pigmen yang terkandung di dalam daun.
D. Kajian Pustaka
Fotosintesis terjadi pada semua bagian berwarna hijau pada tumbuhan
karena memiliki kloroplas, tetapi tempat utama berlangsungnya fotosintesis
adalah daun. Pigmen warna hijau yang terdapat pada kloroplas disebut dengan
klorofil dan dari zat inilah warna daun berasal. Klorofil menyerap energy cahaya
yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas untuk
menghasilkan energi menurut Campbell (2002). Ada dua macam plastid
berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan berbagai pigmen yang
menyertainya dan kromoplast yang mengandung pigmen lain seperti pigmen
merah pada tomat.
Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperan
menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintetis terdapat dalam kloroplas yang terdiri
dari klorofil a, b, santofil, karotenoid, bakterioklorofil pada bakteri. Pigmen ini
menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing
menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya
mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga
panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas
terdapat kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari
bermacam-macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada
kloroplas. Pigmen ini berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan .
Aneka bentuk dan ukuran kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan
(Salisbury&Ross, 1995).
Klorofil merupakan pigmen hijau tumbuhan dan merupakan pigmen yang
paling penting dalam proses fotosintesis. Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan
dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil
chlorobium 650 dan 660. klorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara
klorofil b untuk sinar kuning dan hijau. Klorofil lain (c, d, e) ditemukan hanya
pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a. bakteri klorofil a dan b dan
klorofil chlorobium ditemukan pada bakteri fotosintesis (Devlin, 1975).
Klorofil pada tumbuhan ada dua macam, yaitu klorofil a dan klorofil b.
perbedaan kecil antara struktur kedua klorofil pada sel keduanya terikat pada
protein. Sedangkan perbedaan utama antar klorofil dan heme ialah karena adanya
atom Mg sebagai pengganti Fe di tengah cincin profirin serta samping
hidrokarbon yang panjang, yaitu rantai fitol (Santoso, 2004).
Klorofil akan memperlihatkan flouresensi berwarna merah yang berarti
warna larutan tersebut tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah
tua pada cahaya yang dipantulkan. Pada proses fotosintesis banyak diperlukan
senyawa kimia yang penting dalam mengubah cahaya menjadi energi kimia pada
tumbuhan tingkat tinggi, adalah pigmen yang terdapat didalam kloroplas, melalui
pigmen inilah cahaya memulai proses fotosintesis. Pigmen tersebut dalam
kloroplas yaitu pada membran internal yang disebut tilakoid. Pigmen tersebut
adalah klorofil a, klorofil b, dan keratinoid (Sasmitamihardjo, 1990).
Klorofil bersifat labil dan mudah mengalami proses degradasi menjadi
molekul-molekul turunannya. Proses degradasi klorofil dapat disebabkan oleh
pengaruh suhu dan oksigen. Perbedaan kandungan klorofil total pada suatu
tanaman diakibatkan perbedaan metabolisme yang berkaitan dengan umur,
morfologi, dan faktor genetik daun pada tanaman (Biber, 2007). Menurut
(Salisbury&Ross, 1995) kandungan klorofil pada daun tua lebih tinggi daripada
daun muda. Daun muda kloroplasnya aktif membelah, khususnya apabila organ
yang mengandung tertimpa cahaya, menyebabkan tiap sel daun dewasa
mengandung beberapa ratus kloroplas.
Pigmen-pigmen tanaman biasanya dijumpai dalam plastid serta dalam
vakuola. Tipe-tipe plastid ialah kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas
berwarna hijau sebagai akibat adanya pigmen klorofil yang lebih banyak.
Kromoplas berwarna kuning, jingga, atau merah karena pigmen karotenoid.
Leukolas adalah plastid tanpa pigmen, biasanya terdapat pada jaringan yang tidak
terkena cahaya (Hatta, 2002).
Untuk memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi teknik kromatografi merupakan
teknik yang banyak digunakan. Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michael
Tswett, seorang ahli botani Rusia, pada tahun 1906. Kromatografi berasal dari
bahasa Yunani ‘Kromatos’ yang berarti warna dan ‘Graphos’ yang berarti
menulis. Kromatografi merupakan metode pemisahan yang sederhana.
Kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan pada perbedaan
distribusi dari penyusunan cuplikan antara dua fasa, salah satu diantaranya
bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat
itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan dalam
absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan
ion dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat diidentifikasi atau
ditetapkan dengan metode analitik (Winda, 2013). Kromatografi kertas dan
kromatografi lainnya pada dasarnya memiliki prinsip dasar yang menggunakan
fase diam dan fase gerak dengan mekanisme sorbsi yaitu proses pemindahan solut
dari fase gerak ke fase diam. Meknisme sorbsi ada dua jenis yaitu adsorbsi dan
partisi (Gandjar, 2007).
Kromatografi kertas merupakan kromatografi cairan-cairan dimana
sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh
kertas jenis fasa cair lainnya dapat digunakan. Teknik ini sangat sederhana.
Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara
dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara
kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik
yang sudah dijenuhkan dengan air atau campuran pelarut (Winda, 2013).

E. Variabel Penelitian
1. Variabel manipulasi : Umur daun Tricolor (Dracaena marginata)
2. Variabel kontrol : Berat daun, volume alkohol 95%
3. Variabel respon : Pigmen fotosintetis
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel manipulasi pada praktikum ini adalah umur daun Tricolor
(Dracaena marginata). Daun yang digunakan adalah daun muda dan daun tua
yang diperkirakan memiliki kandungan klorofil yang berbeda. Dimana daun muda
diambil dari pucuk batang yaitu nodus ke empat belas sedangkan pada daun tua
diambil dari nodus ke empat. Variabel kontrol pada praktikum ini adalah berat
daun muda dan tua yang digunakan adalah 1 gram serta volume alkohol 95% yang
digunakan dalam pengekstraksian adalah 25 ml untuk setiap daun muda dan daun
tua bertujuan untuk mempermudah dalam proses ekstraksi. Variabel respon pada
praktikum ini berupa pigmen fotosintesis yang terkandung pada daun Tricolor
(Dracaena marginata) dan pigmen warna apa yang muncul.

G. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. Mortal dan penumbuknya (1 buah) 1. Alkohol 95% (100 ml)
2. Cawan petri (1 buah) 2. Kertas saring (4 lembar)
3. Jepitan kertas (1 buah 3. Daun muda dan tua Tricolor
(Dracaena marginata) (3 helai daun)
H. Rancangan Percobaan
1 gram daun tua 1 gram daun muda
Tricolor (Dracaena marginata) Tricolor (Dracaena marginata)
- digerus dalam mortal dengan bantuan 25 ml alkohol 95%
- ditunggu ampas dari ekstrak tersebut mengendap
- dituang cairan ekstrak ke cawan petri
- diambil kertas saring dan dijepit salah satu ujungnya dengan penjepit
kertas
- dibiarkan kertas saring tersebut tergantung untuk beberapa lama, sampai
terlihat pemisahan pigmen yang terkandung di dalamnya
- diperhatikan dan dicatat warna pigmen yang muncul pada kertas saring
tersebut
Hasil
I. Langkah Kerja
1. Menggerus 1 gram daun tua Tricolor (Dracaena marginata) dalam mortal,
menggunakan bantuan 25 ml alkohol 95% untuk mempermudah terlarutnya
seluruh klorofil, sehingga ekstak berwarna hijau.
2. Membiarkan ekstrak tersebut sampai ampasnya mengendap.
3. Menuang cairan ekstrak ke dalam cawan petri.
4. Mengambil kertas saring dan jepit salah satu ujungnya dengan menggunakan
penjepit kertas.
5. Mencelupkan bagian ujung kertas saring lainnya ke dalam ekstrak klorofil
yang ada pada cawan petri, kemudian membiarkan kertas saring tersebut
tergantung untuk beberapa lama, sampai terlihat pemisahan pigmen yang
terkandung di dalamnya.
6. Memperhatikan ada berapa macam pigmen yang dapat diperole melalui
ekstrak tersebut. Pada umumnya, diperoleh paling sedikit 3 macam pigmen,
yaitu klorofil a yang berwarna hijau, klorofil b berwarna hijau – biru, dan
karotenoid berwarna kuning sampai jingga.
7. Melakukan pengujian yang sama terhadap daun muda dari Tricolor (Dracaena
marginata).

J. Rancangan Tabel Pengamatan


Tabel 1. Hasil pengamatan pemisahan pigmen fotosintetik tanaman Tricolor
(Dracaena marginata).

Nama Tanaman Usia Daun Warna Klorofil Jenis Klorofil


Muda Hijau muda Klorofil a
Kuning Karotenoid
Tricolor (nodus ke – 4) Hijau tua Klorofil b
(Dracaena Tua Hijau muda Klorofil a
marginata) Kuning Karotenoid
(nodus ke –
Hijau tua Klorofil b
14)
K. Rencana Analisis Data
- Tabel
Pada tabel diatas didapatkan hasil pigmen klorofil yang nampak pada daun
muda daun tua adalah sama yaitu warna hijau muda, kuning, dan hijau tua.
Sehingga kandungan klorofil pada daun muda dan daun tua tersebut yaitu klorofil
a, klorofil b, dan karotenoid.

L. Hasil Analisis Data


- Pembahasan
Pigmen adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat
proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu.
Menurut teori, semua tanaman hijau mengandung klorofil. Warna daun berasal
dari klorofil, yaitu pigmen warna hijau yang terdapat di dalam kloroplas. Warna
hijau pada kloroplas disebabkan oleh adanya empat tipe utama pigmen
didalamnya yaitu klorofil a, dan klorofil b, berwarna hijau karena banyak
menyerap warna lembayung dan merah dan memancarkan sinar hijau, selain
klorofil juga terdapat xantofil dan karoten (Campbell., 2002).
Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah daun tanaman Tricolor
(Dracaena marginata). Daun yang digunakan adalah daun muda yang terletak
dibagian nodus ke - 4 dan daun tua yang terletak pada nodus ke - 14 dari pucuk.
Pelarut yang digunakan yaitu alkohol 95% yang berfungsi untuk mempermudah
dalam proses ekstraksi.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada daun muda Tricolor
(Dracaena marginata) diperoleh hasil bahwa warna yang nampak pada kertas
kromatografi setelah dikeringkan adalah kuning, hijau muda, dan hijau tua yang
terlihat samar sehingga dapat diketahui jenis pigmen yang terkandung termasuk
dalam karotenoid, klorofil a, dan klorofil b. Pada daun Tricolor (Dracaena
marginata) tua nampak memiliki pigmen warna yang sama dengan daun muda
yaitu warna kuning, hijau muda, dan hijau tua tetapi terlihat lebih jelas pada kertas
yang telah dikeringkan. Hal ini menunjukkan bahawa pigmen yang terkandung
pada daun tua Tricolor (Dracaena marginata) adalah karotenoid, klorofil a , dan
klorofil b. Hasil ini sesuai dengan dasar teori yang disampaikan oleh
Salisbury&Ross (1995) dimana kandungan klorofil pada daun tua lebih tinggi
daripada daun muda. Daun muda kloroplasnya aktif membelah, khususnya apabila
organ yang mengandung tertimpa cahaya, menyebabkan tiap sel daun dewasa
mengandung beberapa ratus kloroplas.

M. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa ada beberapa macam pigmen yang terkandung pada daun
tanaman Tricolor (Dracaena marginata). Pada daun muda dan daun tua
mengandung pigmen klorofil a ditunjukkan dengan adanya warna hijau muda,
pigmen karotenoid yang ditunjukkan dengan adanya warna kuning, dan pigmen
klorofil b yang ditunjukkan dengan adanya warna hijau tua. Tetapi ketebalan
warna pigmen dan panjang tiap pigmen berbeda-beda pada daun muda dan daun
tua.

N. Daftar Pustaka
Biber, P.D. 2007. Evaluating a Chlorophyll Content Meter on There Coastal
Wetland Plant Species. Journal of Agricultural, Food and
Environmental Science. 1 (2): 1-11.
Campbell, Neil A. Jane B. Reece, Michael L.C, 2002. Biologi Edisi 8, Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Devlin, R.M., 1975. Plant Phsiology, Third Edition, D. Van Nostrand. New
York: NYC Company.
Gandjar. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hatta. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Bina Aksara.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tanaman Jilid 2
Lukman dan Sumaryono. Bandung : ITB.
Santoso. 2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah
Bengkulu.
Sasmitamiharjdo, D. Siregar. 1990. Dasar- dasar Fisiologi Tumbuhan.
Bandung : ITB.
Winda, Ayu. 2013. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Pemisahan
Pigmen Daun. Makassar : Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai