Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH GERAKAN KAPILARITAS AIR DAN KAPASITAS

LAPANG TANAH TERHADAP BERBAGAI


Maya Ismay Silaban
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Riau Pekanbaru
Email: Ismaymaya5@gmail.com

ABSTRACT
This experiment aims to determine the motion of capillarity water on soil texture sand, garden
soil and sand in the soil as well as to determine the soil's ability to bind water. The experiment was
conducted at the Laboratory of the University of Riau PMIPA FKIP on 31Oktober with experimental
methods using three soil texture is sandy soil, garden soil and sand in the soil that has been pulverized
beforehand. By using a glass pipe diameter of 5 cm, length 60 cm each of which has been covered
with gauze and 20 ml of distilled water in each tube. This experiment gave the result that land that has
the highest field capacity field capacity garden soil while the lowest ground is sand. While the rate of
speed of movement on three typesof soil capillarity in sequence is the study soil that is at an interval
of 2 minutes, then the garden soil and sand soil last month.
Keywords : Capillarity, Field Capacity Of Soil, Sand, Sandy Soil Month
PENDAHULUAN
Tanah
merupakan
media
pentingbagitumbuhankarenatanahmenyediakanberbagaimacamkebutuhannya.Tanah
berperanmenopangtegaknyatumbuhan,disampingmenyuplaiseluruhnutrisi
yang
dibutuhkan.Air
merupakansalahsatukomponentanahsebagaipelarutdan media reaksikimiadalamtanah.(Sri Wulandari,
2011)
Keberadaan air dalamtanahterdapatdalambeberapabentuk, Meliputi air gravitasi,air kimia,air
hidroskopisdan air kapiler.Air kapilerdan air hidroskopisdapatdimanfaatkanakartumbuhan,sedangkan
yang
lain
tidak.Ketersediaan
air
dalamtanahsangatdipengaruhiolehstrukturdanteksturtanahitusendiri.Tanahberteksturpasir,debudanliat
memilikidayaikat air yang berbeda. (Sri Wulandari, 2011)
Tanah pasir merupakan salah satu substrat bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman memerlukan
kondisi tanah tertentu untuk menunjang pertumbuhannya yang optimum. Kondisi tanah tersebut
meliputi faktor kandungan air, udara, unsur hara dan penyakit. Apabila salah satu faktor tersebut
berada dalam kondisi kurang menguntungkan maka akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman (Bidwell,1979). Tanah pasir bertekstur kasar, dicirikan adanya ruang pori besar diantara
butir-butirnya. Kondisi ini menyebabkan tanah menjadi berstruktur lepas dan gembur (Buckman dan
Brody,1982).
Tanah bertekstur liat tidak hanya memiliki permukaan yang luas tetapi juga bermuatan listrik.
Muatan listrik memberi sifat pada liat untuk dapat mengikat air maupun hara tanaman 1991). Tanah
kebun teksturnya tidak padat dan tidak renggang sehingga air yang dibutuhkan mencukupi dan akar
pun mudah menjalar. Maka dari itu hubungan jenis tanah dengan daya serap air sangat pentng bagi
pertumbuhan tanaman.

Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah
bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh
karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanahtanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air
irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah
dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau
kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (Foth, Henry D, 1988).
Jumlah air yang terdapat dalam tanah tergantung dari kemampuan tanah untuk dapat
menyerap dan meneruskan air yang diterima dari permukaan tanah. Kemampuan mengikat air pada
tanah dipengaruhi oleh tekstur dan bahan organik. Air bergerak di dalam tanah secara horizontal dan
vertikal. Pergerakan air secara horizontal disebut juga pergerakan air lateral. Pergerakan air vertikal
dapat berupa pergerakan air ke bawah yang dipengaruhi oleh gerak gravitasi melalui infiltrasi dan
perkolasi serta pergerakan air ke atas melalui gerak kapilaritas air tanah yang dipengaruhi oleh
porositas tanah dan temperatur tanah. Air tanah yang berada di bawah zona perakaran tanaman akan
mengalir menuju zona perakaran tanaman disebabkan oleh kemampuan kapiler (cappilary rise) yang
dimiliki oleh tanah. Air akan bergerak dari tanah yang lembab menuju tanah yang lebih kering. Pada
tanah lembab yang jumlah persentase airnya lebih tinggi, gardien tegangannya lebih besar dan lebih
cepat perpindahannya. Pola kapilaritas air tanah dipengaruhi oleh besarnya pengembangan tegangan
dan daya hantar pori-pori dalam tanah. Nilai efek kapilaritas tidak beraturan pada setiap bagian tanah,
karena ukuran pori-pori yang dilewatinya bersifat acak pula. Pada jenis tanah yang berbeda akan
memberikan pola pergerakan air tanah yang berbeda pula karena pola pergerakan air tanah yang
berupa gerak kapiler ini sangat dipengaruhi oleh tekstur dari tanah tersebut, oleh karena itu kecepatan
pergerakan air vertikal ke bawah dan pergerakan horizontal di dalam tanah bergerak agak cepat
sampai agak lambat. (Craig, 1991)
Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
kemampuan tanah mengikat air dan gerak kapilaritas air pada beberapa tekstur tanah.
BAHAN DAN METODE
Alat :
1.
2.
3.
4.

Pipa gelas berdiameter 5 cm,panjang 60 cm, 3 buah


Kain kasa 6 potong
Statip dan Klem secukupnya
Beaker glass 3 buah

Bahan :
1. Tiga jenis sampel tanah : Tanah pasir,tanah liat dan tanah kebun
2. Air Aquades secukupnya
Waktu dan Tempat :
Waktu : Kamis,17 Maret 2016
Tempat : Laboraturium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau

Cara Kerja :

Prosedur kerja pada percobaan terdiri dari 2 bagian yaitu meliputi prosedur kerja gerak
kapilaritas air dan kemampuan tanah mengikat air.
Gerak Kapilaritas Air :
1.Ketiga sampel tanah dikeringakan sampai tidak ada mengandung air.
2.Salah satu ujung pipa kaca disumbat dengan menggunakan kain kasa(sebagai alas).
3.Ketiga sampel tanah yang telah tersedia dimasukkan kedalam masing-masing ppipa kaca sampai 2/3
bagian .
4.Pipa ditegakkan dengan menggunakan statip dan memasukkan alas pipa kedalam beaker glass yang
telah berisi air setinggi 5 cm .
5.Kemudian diamatilah perambatan air dalam ketiga gelas dari menit kemenit dan memperhatikan
pipa bagian mana yang paling cepat merambat.
6.Lalu mengukur kenaikan air tiap 5 menit selama 30 menit.
Kemampuan Tanah Mengikat Air :
1.Ketiga sampel tanah ( tanah pasir,liat dan tanah kebun) dikeringkan
2.Menutup salah satu lubang pipa kaca lampu (semprong) dengan menggunakan kain kasa dan diikat
dengan karet gelang.
3. Ketiga sampel tanah dimasukkan kedalam pipa kaca sampai ketinggian 5 cm dari dasar kaca
4.Berat dan volume tanah dihitung.
5.Pipa ditegakkan dengan menggunakan statip,lalu dituangkan air sebanyak 20-25 ml mel alui
pipa kaca,dan air dibiarkan meresap kedalam tanah.

mulut

6.Kemudian mengukur kecepatan tanah melalukan air dengan mencatat waktu waktu yang dibutuhkan
dari awal penuangan air sampai tetesan pertama.Dibiarkan sampai air tidak menetes lagi,lalu dicatat
volume air yang dilalukan (tertampung oleh beaker) dan air yang tertahan oleh partikel tanah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menit Ke
5
10
15
20
25
30

Tanah Pasir
(cm)
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5

Tanah Kebun
(cm)
2.8
4.3
5.5
5.5
5.5
5.5

Tanah Liat
(cm)
0.3
0.3
1.5
5.5
5.5
5.5

Tabel 1. Ketinggian air (cm) kapiler pada tabung pada ketiga jenis tanah

Dari tabel dan grafik diatas, ketinggian air (cm) kapiler pada tabung pada ketiga jenis tanah
dapat dilihat bahwa gerak kapilaritas air paling cepat adalah pada tanah pasir. Urutan kecepatan gerak
kapilaritas pada ketiga jenis tanah tersebut adalah tanah pasiryaitu pada selang waktu 2 menit,
kemudian tanah kebun dan terakhir tanah pasir bulan. Hal ini disebabkan karena tekstur tanah yang
berbeda-beda sehingga mempunyai ruang pori yang berbeda-beda pula. Tanah pasir memiliki tekstur
tanah yang kasar selain itu tanah pasir memiliki struktur yang tidak rapat dan tidak memiliki
kandungan liat sehingga pasir lebih cepat menyerap air dibandingkan dengan jenis tanah yang lain.
N
o

Tanah Pasir

Tanah Kebun

Tanah Liat

Waktu
tetes 1(S)

Volume air
tertahan
(ml)

Waktu
tetes 1(S)

Volume air
tertahan
(ml)

Waktu
tetes 1(S)

Volume air
tertahan
(ml)

13

11 ml

20

15

30

19.2 ml

Tabel 2 : Kadar air tanah (g) pada kapasitas lapangan pada tiga jenis tanah
Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa kemampuan tanah mengikat air yang paling banyak
secara berurutan adalah tanah kebun, tanah pasir bulan dan tanah pasir. Tanah pasir memiliki
kemampuan mengikat air yang paling rendah yaitu hanya 10 ml. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Hakim, 1986) yang menyatakan apabila bertekstur pasir, maka kemampuan untuk mengikat air
rendah, hal itu disebabkan susunan partikel pasir padat, berbeda halnya dengan tekstur tanah liat yang
kandungan kadar airnya tinggi dikarenakan susunan partikelnya lebih renggang.
Tanah berteksturhalusseperti pada tanah kebun dan tanah pasir bulan menahan air
lebihbanyak
dibandingkandengantanahberteksturkasar.
Hal
inidimungkinkankarenatanahberteksturhalusmempunyaibahankoloidal,
ruangporidanpermukaanadsortif yang lebihbanyak (Nurhayati,1986). Hardjowigeno (1987)
menambahkanbahwatanah
yang
berteksturkasarmempunyaikemampuanmenahan
air
yang
kecildaripadatanahberteksturhalus.Olehkarenaitutanaman
yang
ditanampadatanahpasirumumnyalebihmudahkekeringandaripadatanahtanahberteksturlempungatauliat.Selainsifattanah, faktortumbuhandaniklimsangatmempengaruhijumlah
air yang dapatdiabsorsikantumbuhantanah, faktor-faktortumbuhanantaralain,bentukperakaran,
dayatahanterhadapkekeringan, tingkatdan stadia pertumbuhan. Faktoriklimantaralain, temperatur,
kelembabandankecepatanangin.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwasetiap


tanah memiliki kadar yang berbeda-beda pada tiap kapasitas lapangnya.Tanah yang memiliki
kapasitas lapang tertinggi adalah tanah kebun dan tanah pasir bulan sedangkan yang
memilikikapasitas lapang tanah yang paling rendah adalah pasir yaitu hanya 10 Ml karena
mengandung banyak partikel yang kasar sehingga sulit mengikat air dan air mudah mengalir
ke bawah
Sedangkan Urutan kecepatan gerak kapilaritas pada ketiga jenis tanah tersebut adalah tanah
pasir yaitu pada selang waktu 2 menit, kemudian tanah kebun dan terakhir tanah pasir bulan.Tanah
pasir memiliki tekstur tanah yang kasar selain itu tanah pasir memiliki struktur yang tidak rapat dan
tidak memiliki kandungan liat sehingga pasir lebih cepat menyerap air dibandingkan dengan jenis
tanah yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Agung S.P. Kadar Air Kapasitas Lapang tanah, http://www.sumberajaran.com/2012/11/laporanpraktikum-ddit-kadar-air.html (diakses 5 November 2015)

Campbell, neil a. 2003. Biologi edisi kelima jilid ii. Erlangga: jakarta
Firdaus L. N. wulandari sri, dan bey yusnida. 2006. Fisiologi tumbuhan.
Pekanbaru: fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas riau
Hakim, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung
Hardjowigeno, H, Sarwono. 1992. Ilmu Tanah. PT Melton Putra: Jakarta
Soemarno, 2012. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.Kadar
Air Kapasitas Lapang.
Sudaryono, 2010, Pengaruh Pemberian Bahan Pengkondisi Tanah Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia.
httppengaruh pemberian banhan pengoksidasian tanah terhadap sifat fisik dan kimia://ww
(diakses 5 November 2015)
Sharaswati. Tanah Pada Lahan Marginal Berpasir, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11 no. 1 2010 hlm
14 18

Anda mungkin juga menyukai