Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yazid Al Muntashir

NPM : 2106632863

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi : Geografi

Mata Kuliah : Sistem dan Proses Geografi Fisik

Pengajar : Andry Rustanto, S.Si., M.Sc.

Tanggal : 17 April 2022

Tanah merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti komponen organic,

air, oksigen, dan juga komponen anorganik. Tekstur tanah berupakan pembagian proporsi

antara pasir, lanau, dan tanah liat pada sebuah tanah. Tekstur tanah menentukan porositas

(kemampuan menahan air) dan permeabilitas (kecepatan air bergerak. Air akan bergerak

lebih cepat pada tanah yang memiliki proporsi pasir lebih banyak karena memiliki

permeabilitas yang tinggi. Sedangkan air tidak akan mengalir dengan cepat jika tanah

tersebut memiliki proporsi tanah liat yang lebih banyak.

Jenis tanah yang baik digunakan untuk tanaman adalah yang memiliki sekitar 20%
tanah liat, 40% lanau, dan 40%pasir. Tanah yang memiliki proporsi seperti ini dinamakan

sebagai tanah lempung. Kita dapat mengukur proporsi komposisi sebuah tanah dengan

eksperimen sederhana menggunakan tabung silinder, sample tanah, air, plastic dan karet.
Taruh sample tanah ke dalam gelas silinder dan isi dengan air lalu tutup dengan plastic

dan rekatkan dengan karet. Goyangkan silinder sampai airnya tercampur dengan tanah

lalu lepas plastiknya dan biarkan selama semalaman. Setelah dibiarkan, pasir akan selalu

di bawah, diikuti oleh lanau, dan di atas adalah tanah liat. Kita bisa mengukur berapa

persentasi komposisi tanah dari eksperimen sederhana ini.


Ada pun cara manual yang bisa kita gunakna untuk mengidentifikasi komposisi

sebuah tanah. Bahan yang diperlukan hanyalah 25 gram sample tanah, air, dan juga

spatula. Berikut merupakan tahapan dan identifikasinya :

1. Pada 25 gram tanah, tambahankan air dan diaduk dengan bantuan spatula kecil.

2. Coba untuk membuat sebuah bola (Jika hasilnya tidak dapat membentuk bola maka

tanah tersebut dominan memiliki pasir).

3. Jika tanah tersebut mampu membentuk bola, maka cobalah untuk menekannya

menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk membentuk seperti sebuah pita (Jika tidak

terbentuk maka tanah tersebut merupakan lempung berpasir).

4. Jika panjang pita tersebut di bawah 2,5 cm, maka,

a) Sangat kasar, lempung berpasir

b) Sangat halus, lempung berlanau

c) Tidak kasar atau tidak halus, lanau

5. Jika panjanng pita tersebutantara 2,5 cm sampai dengan 5 cm, maka,

a) Sangat kasar, lempung tanah liat berpasir

b) Sangat halus, lempung tanah liat berlanau

c) Tidak kasat arau tidak halus, lempung tanah liat


6. Jika panjang pita tersebut di atas 5 cm, maka,

a) Sangat kasar, tanah liat berpasir

b) Sangat halus, tanah liat berlanau

c) Tidak kasar atau tidak halus, tanah liat.

Ketika air hujan jatuh ke daratan, air dapat mengalir di permukaan atau pun masuk

ke dalam lapisan tanah. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah atau komposisi dari

tanah tersebut. Air akan lebih mudah masuk ke dalam tanah yang memiliki proporsi pasir

lebih banyak karena molekul pasir merupakan molekul terbesar dibandingkan dengan

lanau atau pun tanah liat. Ukuran yang besar ini akan membuat lebih banyak pori-pori
sehingga air akan lebih mudah untuk mengalir. Air dapat mengalir karena pengaruh

gravitasi yang menariknya.

Struktur tanah sangat memengaruhi pergerakan air di dalam tanah, air akan lebih

mudah bergerak dengan struktur tanah yang granular dibandingkan dengan tanah yang

berbentuk platy. Ada pun beberapa struktur tanah lainnya seperti prismatic dan sub

angular blocky. Pergerakan air di dalam tanha ini dinamakan denagn Saturated Hydraulic

Conductivity

Pergerakan tanah sangat penting untuk dilakukan peninjauan jika kita ingin

melakukan pembangunan atau bahkan penanaman tanaman karena jika tanah tersebut

memiliki permeabilitas yang rendah maka air tidak akan dengan mudah teresap ke dalam

tanah dan bahkan dapat mengakibatkan banjir.

Tutupan lahan juga sangat berpengaruh terhadap infiltrasi air ke dalam tanah. Jika

dibandingkan antara tanah yang tertutup dan jug atanah yang dibiarkan terbuka, maka

tanha yang tertutup akan memiliki banyak air yang masuk ke dalamnya dibandingkan

tanah yang tidak tertutup. Bahkan dengan tanah yang tidak tertutup juga akan lebih sering

terjadi runoff. Hal ini sangat krusial bagi petani atau orang yang ingin melakukan

penanaman. Jika ingin menabung air hujan maka lebih baik memiliki tutupan tanah, bisa
menggunakan residu taua sisa tanaman atau bahkan menggunakan cover crop untuk

memaksmilakan infiltrasi air ke dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai