Anda di halaman 1dari 4

Nama: Nasywa Syifa Prastya

NPM : 2106707580
Kelas : Sistem dan Proses Geografi Fisik (B)

Infiltrasi
Tanah adalah campuran dari beberapa komponen yang berbeda termasuk bahan organik,
oksigen air, dan bahan batu anorganik. Tekstur tanah adalah ukuran-ukuran materi batu pasir
dan tanah liat di dalam tanah. Tekstur tanah menentukan porositas atau kapasitas tanah yang
terkandung di dalamnya juga menentukan kondisi atau kecepatan yang terdapat dalam air.
Misalnya, dengan menggunakan botol dengan lubang di bagian bawahnya anda dapat melihat
bahwa air mengalir dengan sangat baik melalui tanah yang kaya pasir, karena memiliki daya
yang tinggi. Di pihak lain, air tidak mengalir melalui tanah liat yang subur karena memiliki
kemampuan yang sangat rendah. Tanah yang terbaik untuk sebagian besar tanaman berisi
lumpur tanah liat dan pasir dalam volume proporsi 20 sampai 4240.

Tekstur tanah dapat ditentukan dengan membentuk eksperimen sederhana menggunakan


bungkus plastik silinder dan karet gelang. Masukan sampel tanah dalam silinder yang sudah
dikeluarkannya dan tambahkan air hampir ke bagian atas, menutup bagian atas silinder
dengan bungkus karet dan mengokokannya dengan kuat sampai tanah dan air benar-benar
dicampur kemudian biarkan silinder itu jatuh berdasarkan ukurannya. Butiran pasir yang
lebih besar mengendap terlebih dahulu dan membentuk lapisan di bagian bawah silinder.
Butiran pasir yang halus membentuk lapisan berikutnya yang diikuti dengan lapisan tanah liat
yang halus, yang berbentuk proporsi. Volume Endapan pasir dan tanah liat dapat ditentukan
menggunakan tanda pada silinder lulus sampel tertentu ini adalah 25% tanah liat 35% lumpur
dan 40% pasir dari data sampel tanah.

Tanah juga dapat diidentifikasi dengan tangan. Caranya adalah dengan mencampurkan tanah
tersebut dengan air secara perlahan-lahan. Lalu kita dapat merasakan perbedaan tekstur dari
masing-masing tanah. Dari percobaan ini pun didapatkan hasil jenis tanah berdasarkan
teksturnya.

1. Jika panjang pita ≤ 2,5 cm dan berpasir, maka termasuk pasir lempung.
2. Jika panjang pita ≤ 2,5 cm dan halus, maka termasuk lumpur lempung.
3. Jika panjang pita ≤ 2,5 cm dan tidak berpasir atau halus, maka termasuk lempung.
4. Jika panjang pita 2,5 – 5 cm dan berpasir, maka termasuk lempung liat berpasir.
5. Jika panjang pita 2,5 – 5 cm dan halus, maka termasuk lempung liat debu.
6. Jika panjang pita 2,5 – 5 cm dan tidak berpasir atau halus, maka termasuk lempung
liat
7. Jika panjang pita ≥ 5 cm dan berpasir, maka termasuk liat berpasir
8. Jika panjang pita ≥ 5 cm dan halus, maka termasuk liat berdebu
9. Jika panjang pita ≥ 5 cm dan tidak berpasir atau halus, maka termasuk liat.

Ketika hujan menyentuh permukaan bumi salah satu dari dua hal dapat terjadi. Apa yang
dapat hidup di tanah atau sering dengan bantuan praktik pengelolaan tanah.Bahaya
lingkungan hidup air di tanah sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel tanah atau tekstur serta
struktur dan tekstur tanah liat yang kurang besar.

Tanah dibagi menjadi tiga, yaitu pasir, lanau, dan debu. Ukuran dari ketiga ini sangat
mempengaruhi pergerakan air di dalam tanah. Pada tanah berpasir (pori makro), pergerakan
air lebih cepat turun kebawah karena ukuran partikel yang lebih besar dari lanau dan debu.
Semakin kecil ukuran partikel (pori mikro), maka semakin lama air dapat turun ke bawah.
Selain ukuran, struktur juga mempengaruhi pergerakan air. Struktur tanah granular lebih
cepat membuat air turun dibandingkan struktur tanah lempeng (platy). Struktur lainnya
seperti gumpal membulat dan prisma. Pergerakan air dapat bergerak ke berbagai arah secara
serempak dengan gaya kapilaritas dan terjadi pada tanah tak jenuh. Gaya kapilaritas tersebut
terjadi pada tanah dengan pori kecil. Gravitasi adalah faktor dominan yang membuat air
bergerak kebawah dan kekuatan utama pada tanah jenuh.

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan infiltrasi dari tiga jenis tanah yang
berbeda. Tiga jenis tanah tersebut yaitu pasir, lempung, dan lempung tanah liat. Pada pasir,
hasil yang didapatkan adalah air yang diteteskan lebih cepat terserap dibandingkan lempung
dan lempung tanah liat. Hal ini dapat berpengaruh kepada vegetasi di daerah kering yang
umumnya didominasi oleh tanah berpasir. Pasir yang dengan cepat menyerap air ke bawah
tidak dapat mempertahankan tanaman pertanian pada saat musim tanam. Disisi lain, lempung
dapat menahan air lebih lama karena ukuran partikelnya.
Percobaan pada video ini menunjukan simulasi hujan dan erosi. Pada video tersebut sampel
dibagi menjadi tiga, yaitu tanah yang ditutupi oleh vegetasi, tanah garapan dengan residu, dan
hanya tanah saja. Kemudian, ketiga sampel tersebut dibasahi dengan simulasi hujan untuk
melihat hasil infiltrasi dari tiap jenis sampel tanah. Pada tanah tertutup vegetasi, sangat
sedikit air yang mengalir pada permukaan. Namun, air yang masuk ke dalam tanah lebih
banyak sehingga dapat dijadikan cadangan air. Pada tanah garapan dengan residu, air yang
mengalir pada permukaan lebih banyak dari tanah tutupan vegetasi. Air yang masuk ke dalam
tanah pun lebih sedikit dari tanah tutupan vegetasi. Terakhir, pada hanya tanah saya, air yang
mengalir pada permukaan sangat banyak, lebih banyak dari tanah tutupan vegetasi dan tanah
garapan dengan residu. Sementara itu, air yang masuk ke dalam tanah lebih sedikit
dibandingkan dua sampel sebelumnya.
Sumber Referensi

Soil Texture - Environmental Science. (n.d.). Www.youtube.com. Retrieved April 17, 2022,
from https://youtu.be/knrmCbctGEA.
UI, E. 2. (2022, April 17). Soil texture by feel. Www.youtube.com.
https://youtu.be/GWZwbVJCNec
UI, E. 2. (2022, April 17). Water Movement in Soil. Www.youtube.com.
https://youtu.be/vmo0FRAVgkM
UI, E. 2. (2022, April 17). Water movement in the soil. Www.youtube.com.
https://youtu.be/ego2FkuQwxc
UI, E. 2. (2022, April 17). Ground Cover and Water Infiltration. Www.youtube.com.
https://youtu.be/ZohI2YR7wQ4

Anda mungkin juga menyukai