Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN PARAGRAF

PARAGRAF

Paragraf adalah satuan bahasa yang


mengemukakan sebuah pokok pikiran atau
satu gagasan utama yang disampaikan
dalam himpunan kalimat yang koherensif
FUNGSI PARAGRAF

Fungsi Paragraf bagi Penulis


 Paragraf memudahkan pengertian dan pemahaman dengan
menceraikan satu tema dari tema yang lain dalam teks.
 Paragraf merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah ide
pokok pikiran secara tertulis.
 Paragraf harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa
ide, sehingga tidak terjadi percampuran di antara unit pikiran
penulis.
 Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab
karangan dalam satu kesatuan yang koherensi: bab
pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan (Kemendikbud,
2013).
FUNGSI PARAGRAF

Fungsi Paragraf bagi Pembaca


 Dengan memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar dan
formal, pembaca dengan jelas memahami gagasan utama paragraf
penulis. Pembaca dengan mudah “menikmati” karangan secara utuh,
sehingga memperoleh informasi penting dan kesan yang kondusif.
 Pembaca sangat tertarik dan bersemangat membaca paragraf per
paragraf karena tidak membosankan atau tidak melelahkan.
 Pembaca dapat belajar bagimmana cara menarik untuk menyampaikan
sebuah gagasan dalam paragraf tulis.
 Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara menjelaskan paragraf
tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dapat juga dengan gambar, bagan,
diagram, grafik, dan kurva (Kemendikbud, 2013).
Persyaratan Paragraf yang Baik dan
Benar
 Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang jelas.
 Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf.
 Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf.
 Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topik.
 Penulis paragraf tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan,
tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata. Dalam penulisan karangan ilmiah,
penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan seperti kutipan, sumber
rujukan, tata latak grafik, kurva, gambar.
 Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karanagan
pendahuluan, isi, dan bagian kesimpulan.
 Penulisan paragraf yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
 Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf,
yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga
kalimat. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf
(Kemendikbud, 2013).
Struktur Paragraf

Berdasarkan fungsinya:
(1) Kalimat topik/kalimat pokok
Kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama
paragraf.

(2) Kalimat penjelas/pendukung


Kalimat yang berfungsi menjelaskan atau
mendukung ide utama paragraf.
Jenis Paragraf

Posisi kalimat Fungsi dalam


Topiknya Sifat Isinya Karangan

Deduktif Persuatif Pembuka


Induktif Argumentatif Pengembang
Deduktif-infuktif Naratif Penutup
Penuh kalimat Deskriptif
topik Ekspositoris
Pengembangan Alinea

Berakitan erat dengan posisi kalimat topik

Fungsi Alinea

Sifat informasi
Metode dalam pengembangan Paragraf

Definisi

Klasifikas
Proses
i

Umum-
Contoh
khusus

Sebab-
akibat
Metode Definisi

 Pengertian:  Contoh:
Usaha penulis untuk Istilah organisasi
menerangkan dalam bahasa
pengertian/konsep Indonesia berasal dari
istilah tertentu. kata kerja bahasa Latin
organizare yang berarti
...
Metode Proses

 Pengertian:  Contoh:
Proses pembuatan kue donat
Isi paragraf adalah sebagai berikut. Mula-
menguraikan suatu mula disiapkan adonan terigu
proses. dicampur dengan telur dan
gula... Kemudian, ... Setelah
itu, ... Lalu, ... Kini, kue donat
siap untuk disantap.
Metode Contoh

 Pengertian:  Contoh:
Dalam kegiatan kesenian sekolah,
Dalam karangan ilmiah lagu-lagu diperdengarkan mulai
dari “Bintang Kecil” hingga
contoh dan ilustrasi “Indonesia Raya”. Alat musik
selalu disampaikan. tradisional seperti angklung dan
lainnya digunakan, disertai
dengan busana pakaian adat yang
terdapat di Indonesia. Ada yang
mengenakan pakaian adat Bali, ...
Metode Sebab <-> Akibat

 Pengertian:  Contoh:
Kecelakaan lalu lintas yang
Sebat-akibat dan akibat-
melibatkan beberapa
sebab (kausalitas) dipakai kendaraan hari Selasa (12/3)
untuk menerangkan sekitar pukul 15.30 WIB terjadi
suatu kejadian dan akibat di jalur Cilegon-Merak Km. 17.
yang diitmbulkan atau Dalam peristiwa itu, ...
menyebabkan, ... sehingga, ...
sebaliknya. Akibat kecelakaan ini, ...
Metode Umum <-> Khusus

 Pengertian:  Contoh:
Metode umum-khusus Ilmu dikembangkan
dan khusus-umum oleh manusia untuk
paling banyak dipkai menemukan suatu
untuk nilai luhur dalam
mengembangkan kehidupan yang
gagasan paragraf agar disebut kebenaran
tampak teratur. ilmiah. ...
Metode Klasifikasi

 Pengertian:  Contoh:
Mengelompokkan Lima dari kabupaten
benda-benda atau yang terdapat di
nonbenda yang provinsi Banten, Lebak
memiliki persamaan adalah kabupaten
ciri seperti sifat, yang paling banyak
bentuk, ukuran, dan jumlah
lain-lain. penduduknya. ...
KOHESI DAN KOHERENSI
PENGERTIAN KOHESI DAN KOHERENSI

 Kohesi ialah hubungan antarbagian dalam teks yang


ditandai penggunaan unsur bahasa. Konsep kohesi pada
dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk, artinya unsur-
unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk
menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu
dan utuh.

 Koherensi ialah sebuah pola keterkaitan antara bagian yang


satu dengan bagian yang lain, sehingga kalimat memiliki
kesatuan makna yang utuh.
Contoh Kohesi

 Bapak dan Ibu sudah mudik. Mereka naik mobil listrik


buatan Indonesia.

Pada kalimat kedua, kata “mereka” merujuk pada kata


“bapak dan ibu” yang terdapat dalam kalimat pertama. Oleh
karena itu, kedua kalimat itu memiliki hubungan kohesi.
Contoh Koherensi

 Kalimat yang tertuang pada pasal 36 Bab XVI UUD 1945 berbunyi
bahasa negara ialah bahasa indonesia. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa negara tersebut, bahasa indonesia berfungsi sebagai bahasa
resmi kenegaraan, sebagai bahasa pengantar disekolah, sebagai
bahasa dalam menjalankan manajemen pemerintahan, sebagai alat
penghubung tingkat nasional, serta sebagai bahasa pendukung ilmu
pengetahuan. Selain itu bahasa indonesia juga sebagai bahasa
nasional, yaitu bahasa kesatuan dalam politik, sosial, budaya.
Berdasarkan hal itu sanggup disimpulkan bahwa itulah kedudukan dan
fungsi bahasa indonseia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai