Anda di halaman 1dari 6

Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa

Disusun Oleh

1. Nabil Iqlil Mubarok. (19025010108)


2. Amala Tri Bhatari Yuliharson. (19025010113)
3. Baharuddin Mohammad Luthfi (19025010119)
4. Muhammad Qoyyimul Amri. (19025010125)
5. Ayu Setyorini (19025010130)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2020
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Karakter adalah sesuatu yang harusnya diketahui tapi sebagian besar rakyat tidak mau
tahu. Sesuatu yang teramat penting, tetapi sering dianggap remeh. Sesuatu yang amat
diperlukan, tapi justru malah ditertawakan. Karakter memang penting, karena karakter adalah
fondasi dalam membangun bangsa yang berkualitas. Dengan karakter para pejabat negara
tidak akan memakan uang rakyat demi kepentingan pribadi. Dengan karakter seorang guru
dapat mewariskan ilmunya dengan baik dan benar tanpa mengharapkan balasan. Seseorang
dikatakan berkarakter bila tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama.
Bangsa Indonesia dikenal dengan bangsa yang memiliki prinsip ideologi kebangsaan yang
eksklusif, berkebudayaan tinggi, memiliki tata krama, sopan santun, toleransi, gotong royong,
semangat juang, dan nasionalisme yang tinggi. Hal inilah yang menjadi jati diri bangsa
Indonesia yang berakar dari pengkajian kebudayaan Nenek Moyang kita.
Dengan penyusunan makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk dapat membantu
mengatasi masalah tentang identitas nasional dan dapat diterapkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian identitas nasional
2. Dapat memgetahui apasaja identitas bangsa indonesia
3. Dapat mengetahui pengertian karakter bangsa
4. Dapat mengetahui Identitas Nasional yang dijadikan sebagai Karakter Bangsa

II. PERMASALAHAN
III. PEMBAHASAN
A.Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas(identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional
(national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik
seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Istilah identitas nasional atau identitas bangsa
melahirkan tindakan kelompok (collective action yang diberi atribut nasional) yang
diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-
atribut nasional. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini
akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut. Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana
bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional”
sebagaimana dijelaskan maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan
jati diri suatu bangsa atau yang lebih popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri negara Indonesia.
Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang
Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Yaitu UUD 1945
8. Konsepsi Wawasan Nusantara
9. Kebudayaan Daerah Yang Telah Diterima Sebagai Kebudayaan Nasional
.
B. Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau
karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu
sebagai suatu kesatuan nasional. Dengan memahami identitas nasional diharapkan akan
memahami jati diri bangsa sehingga menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsanya sendiri.
Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis
“caractere” dalam bahasa Inggris “character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan,
akhlak, budi pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan orang lain. Sehingga
karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas bangsa Indonesia yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Menurut Max Weber, cara yang terbaik untuk
memahami suatu masyarakat adalah dengan memahami tingkah laku anggotanya. Dan cara
memahami tingkah laku anggota adalah dengan memahami kebudayaan mereka yaitu sistem
makna mereka.
Identitas dan modernitas sering kali mengalami tarik menarik, beberapa orang lebih
menutup diri dari modernisasi untuk melindungi identitasnya, mereka khawatir identitas yang
selama ini dibangun akan hilang karena terhapus terpaan modernitas. Identitas sendiri dalam
perkembangannya tidak hanya suatu hal yang harus dipertahankan, tetapi juga harus
dikembangkan namun masih mempertahankan hal-hal fundamental yang terdapat di
dalamnya. Contohnya saja Indonesia yang memiliki beribu etnis, Indonesia harus mampu
menyatukan diri membentuk suatu identitas, yaitu Bangsa Indonesia. Dahulu Indonesia terdiri
atas kerajaan-kerajaan yang memiliki wilayah dan pemerintahannya masing-masing, namun
seiring perkembangan masyarakat Indonesia, mereka dengan lapang dada bersedia
dipersatukan dengan sistem pemerintahan baru yang modern yaitu demokrasi presidensial.
Para pendiri bangsa melalui sidang BPUPKI berusaha menggali nilai-nilai yang ada dan
hidup dalam masyarakat, nilai-nilai yang existing maupun nilai-nilai yang menjadi harapan
seluruh bangsa. Melalui pembahasan yang didasari niat tulus merumuskan pondasi berdirinya
negara ini maka muncullah Pancasila. Dengan demikian karena Pancasila digali dari
pandangan hidup bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan sebagai karakter sesungguhnya
bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila betul-betul merupakan nilai dasar sekaligus
ideal untuk bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang merupakan identitas sekaligus karakter bangsa.
Lima nilai dasar yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang
terkandung dalam pancasila merupakan realitas yang hidup di Indonesia. Konsep identitas
nasional pada akhirnya akan melahirkan tindakan kelompok. Yang diwujudkan dalam bentuk
organisasi atau pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak
bisa dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia
yang majemuk. Perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti
adanya keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya.
Kemajemukan ini dapat dipersatukan melalui nilai dasar Pancasila. Sebagai dasar negara
Republik Indonesia, Pancasila tentunya mengandung makna yang sangat penting. Kelima
silanya yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
dan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi pedoman bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun
seiring dengan arus globalisasi yang berkembang, terjadi perubahan sosial pada kehidupan
berbangsa dan bernegara. Semangat dan nilai-nilai Pancasila sudah mulai hilang di
masyarakat. Ditambah lagi dengan pengaruh globalisasi yang kian merasuk, sehingga
generasi penerus bangsa harus mampu membentengi diri agar tidak mudah terpengaruh.
Oleh sebab itulah pembangunan kepribadian bangsa dan penguatan karakter bangsa,
sudah menjadi harga mati di era yang kian berkembang ini. Perilaku-perilaku menyimpang
yang telah membudaya di masyarakat, dapat diberantas dengan mengubah pola pikir,
kepribadian, dan karakter para pelaku. Pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan pun
harus berlandaskan pada nilai-nilai dasar Pancasila. Hal ini merupakan upaya untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, kepribadian Indonesia
kiranya sangat sulit apabila hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik. Mengingat
bahwa bangsa Indonesia itu terdiri atas berbagai macam unsur etnis, ras, suku, kebudayaan,
agama, serta karakter yang dari asalnya memang memiliki suatu perbedaan. Oleh karena itu
kepribadiaan bangsa Indonesia sebagai suatu identitas nasional secara historis berkembang
dan menemukan jati dirinya setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Namun
identitas nasional suatu bangsa tidak cukup hanya dipahami secara statis mengingat bangsa
adalah merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang senantiasa berinterkasi dengan
bangsa lain di dunia dengan segala hasil budayanya. Oleh karena itu identitas nasional suatu
bangsa termasuk identitas nasional Indonesia juga harus dipahami dalam konteks dinamis,
yaitu bagaimana bangsa itu melakukan perkembangan dalam pembangunan, termasuk proses
interaksinya secara global dengan bangsa-bangsa lain di dunia internasional.
Dalam hubungan dengan konteks identitas nasional secara dinamis dewasa ini
nampaknya bangsa Indonesia tidak merasa bangga dengan bangsa dan negaranya di dunia
internasional. Akibatnya semangat patriotisme, semangat kebangsaan, semangat untuk
mempersembahkan karya terbaik bagi bangsa dan negara di idang ilmu pengetahuan dan
teknologi belum menunjukkan perkembangan yang berarti, padahal jikalau kita lihat sumber
daya manusia Indonesia dapat dibanggakan. Sebagai contoh fakta kongkrit, anak-anak kita
sering berprestasi internasional dalam Olimpiade Ilmu Pengetahuan. Terlebih lagi dewasa ini
muncul budaya “mudah menyalahkan orang lain” tanpa diimbangi dengan ide serta solusi
yang realistik.
Oleh karena itu dalam hubungannya dengan identitas nasional secara dinamis, saat ini
bangsa Indonesia harus memiliki visi yang jelas dalam melakukan reformasi, melalui dasar
filosofi bangsa dan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang terkandung dalam filosofi
Pancasila. Masyarakat harus semakin terbuka dan dinamis, namun harus berkeadaban serta
sadar akan tujuan hidup bersama dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dengan kesadaran
akan kebersamaan dan persatuan tersebut maka insyaallah bangsa Indonesia akan mampu
mengukir identitas nasionalnya secara dinamis di dunia internasional.
Perlu disadari bahwa karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi dibentuk dan
dibangun secara sadar dan sengaja, berdasarkan jati diri masing-masing. Telah menjadi suatu
kenyataan bahwa suatu bangsa yang terdiri atas manusia-manusia yang dalam peradabannya
senantiasa bergerak dan berinteraksi dengan bangsa lain melalui segala identitasnya masing-
masing, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi jika suatu bangsa hendak
terus berkarakter, maka bangsa tersebut harus dapat mempertahankan identitas nasionalnya
sebagai penyanggah untuk kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menghadapi kekuatan-
kekuatan luar. Sebab kalau tidak, negara itu akan mati.

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Akbarsyah, Nora. 2011. Pengertian Karakter Bangsa dan Budaya Bangsa.


https://nakbarsyah.
blogspot.com/2012/04/jelaskan-pengertian-karakter-bangsa-dan.html?m=1Diakses
tanggal
2 Februari 2020
Dwi Susilo, Tri dkk. 2012. Identitas Nasional. Diakses tanggal 2 Februari 2020.
Latra, I. 2017. Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Dalam Pembangunan
Bangsa dan Karakter. Universitas Udayana
https://www.google.com/url?sa=t&source=
web&rct=j&url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir /73897
666be
d07ff50b5b2bf1ed73e60a.pdf&ved=2ahUKEwjz8-XrtbTnAhUnxTg GHbwmD IcQ
FjA
BegQIDhAH&usg=AOvVaw1xB1bCrynepJFs7t3nR2MJ. Diakses tanggal 2
Februari
2020.
Soekendro, Hanung. 2019. Pancasila, Karakter Bangsa Indonesia. Diakses (3 Februati
2020)
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/180721/pancasila-karakter-bangsa-
indonesia.

Anda mungkin juga menyukai