Dosen Pengampu :
Oleh :
ANNA ZUKIATURRAHMAH
115130101111065
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB II
PEMBAHASAN
Berangkai (linkage) adalah suatu peristiwa terdapatnya dua atau lebih gen dalam
sebuah kromosom. Berangkai ada 2 macam yaitu berangkai sempurna dan berangkai tidak
sempurna. Berangkai sempurna terjadi apabila tidak ada pindah silang antara gen-gen pada
satu kromosom, sedangkan berangkai tidak sempurna terjadi bila ada pindah silang (crossing
over) antara gen-gen dalam satu kromosom.
1. Temperatur
Temperatur yang kurang atau lebih dari temperature biasanya dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya pindah silang
1. Umur
Semakin tua suatu individu, maka pindah silang yang terjadi semakin berkurang
Makin jauh letak satu gen dengan gen lainnya, maka makin besar kemungkinan terjadi pindah
silang.
1. Pindah Silang
Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis (peristiwa pembentukan
gamet) pada kebanyakan makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia.
Pindah silang terjadi ketika meiosis I (akhir profase I atau permulaan metafase I), yaitu
ketika kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Pada waktu kromosom-kromosom
hendak memisah (yaitu pada anafase I), kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat dan
putus dibagian kiasma, kemudian tiap potongan itu melekat pada kromatid sebelahnya secara
timbal balik. Berhubung dengan itu gen-gen yang terletak pada bagian yang pindah itu akan
berpindah pula tempatnya ke kromatid sebelahnya (homolognya).
Jadi Pindah silang Kejadiannya berlangsung pada tahap akhir profase dan metaphase
pada pembelahan meiosis I. Tempat persilangangan 2 kromatid disebut chiasma. Kromatid-
kromatid yang bersilangan itu akan melekat dan putus di bagian chiasma, kemudia tiap
potongan akan melekat pada kromatid sebelahnya secara timbal balik.
Pada profase I meiosis kedua kromosom homolog akan mengalami duplikasi menjadi
empat buah kromatid. Selanjutnya, keempat kromatid ini akan membentuk sinapsis yang
dinamakan tetrad. Pada saat terbentuknya konfigurasi tetrad inilah pindah silang terjadi.
Bukti bahwa pindah silang terjadi sesudah kromosom homolog mengalami duplikasi
diperoleh dari hasil analisis genetik pada percobaan menggunakan kapangNeurospora crassa.
Kapang ini sangat cocok untuk keperluan analisis genetik terutama karena dalam fase
reproduksi aseksualnya terdapat askosopra haploid yang akan mengalami pembelahan mitosis
sehingga berkecambah dan tumbuh menjadi miselium multisel yang juga haploid. Dengan
adanya miselium haploid inilah, keberadaan gen-gen resesif dapat dideteksi karena
ekspresinya tidak tertutup oleh gen dominan.
1. Pindah Silang Tunggal terjadi pada satu tempat. Terbentuk 4 gen, 2 tipe parental dan 2
tipe rekombinan . Tipe parental terbentuk lebih banyak dibandingkan dengan tipe
rekombinan.
2. Pindah Silang Ganda terjadi pada dua tempat. Terjadi pada dua en yang berangkai
maka terjadi pindah ssilang ganda yang akan nampak dalam fenotip. gen yang
terbentuk dapat tipe perental, rekombinan atau keduanya.
1. Berangkai.
Adanya perbedaan jumlah di antara macam gamet yang terbentuk tersebut disebabkan
oleh kecenderungan gen-gen berangkai untuk selalu berada bersama-sama. Jadi, kalau gen-
gen yang berangkai adalah sesama dominan dan sesama resesif, maka gamet yang
mengandung gen-gen dominan dan gamet yang mengandung gen-gen resesif akan dijumpai
lebih banyak daripada gamet dengan kombinasi gen dominan-resesif. Demikian pula, dalam
keadaan gen dominan berangkai dengan gen resesif, gamet yang mengandung kombinasi gen
dominan-resesif akan lebih banyak jumlahnya daripada gamet dengan kandungan gen sesama
dominan dan sesama resesif.
Di antara tiga buah gen berangkai, misalnya gen-gen dengan urutan AB-C, dapat terjadi
tiga kemungkinan pindah silang. Pertama, pindah silang terjadi antara A dan B atau pindah
silang pada interval I. Ke dua, pindah silang terjadi antara B dan C atau pindah silang pada
interval II. Ke tiga, pindah silang terjadi antara A dan B sekaligus antara B dan C.
Kemungkinan yang terakhir ini dinamakan pindah silang ganda (double crossing over).
Sesuai dengan banyaknya macam pindah silang yang terjadi, gamet tipe rekombinasi
yang dihasilkan ada tiga macam, yaitu gamet tipe rekombinasi hasil pindah silang pada
interval I, gamet tipe rekombinasi hasil pindah silang pada interval II, dan gamet tipe
rekombinasi hasil pindah silang ganda
1. Berangkai secara coupling phase dengan susunan SIS (CIS) yaitu apabila gen-gen
dominan berangkai-berangkai pada suatu kromosom, sedangkan alel-alelnya yang
resesif berangkai pada kromosom homolog. Genotip yang umum digunakan
adalah AB
1. Berangkai secara repulsion phase dengan susunan TRANS yaitu apabila gen dominan
berangkai pada satu kromosom dengan gen resesif dari agen yang bukan alelnya,
sedangkan alel resesif dari gen yang disebut peratma tadi berangkai pada kromosom
homolognya dengan alel dominan dari gen yang disebut kedua. Genotip umum yang
digunakan adalah Ab