Latar Belakang
Buah mangga yang bernama latin Mangifera indica L, sudah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu. Semua
kalangan dari berbagai lapisan masyarakat negeri ini sangat
familiar dengan buah ini. Aroma harum, daging buah yang tebal
dan rasa manis (tergantung varietas) menjadi daya pikat utama
buah mangga yang seakan sudah menjadi trademark dari buah
tersebut. Buah yang tergolong dalam klasifikasi buah drup ini
sangat mudah kita jumpai di pasar maupun supermarket atau di
gerai-gerai mall di Indonesia. Khasiat yang banyak dan Konsumen
yang setia atau penggemar berat buah ini, membuat tak pernah
habis permintaannya. Bahkan, bila sudah lewat musim buah
mangga, buah tersebut tetap saja laku dipasaran, baik dalam
bentuk buah segar maupun produk olahan.
Indonesia memiliki banyak varietas buah mangga,
diantaranya mangga harum manis, mangga cengkir, mangga
manalagi, mangga gedong(apel), dan masih banyak lagi varietas
lainnya dengan berbagai tingkat harga berbeda tiap varietasnya.
Selain itu, hasil produk olahan juga bermacam-macam diantaranya
puree,
dodol
mangga,
manisan,
dan
lain
sebagainya.
Perkembangan dari system budidaya, industrypengolahan buah
mangga, dan permintaan pasar sangat mendukung perkembangan
bisnis komoditi ini.
Indonesia sudah memiliki beberapa daerah sentra produksi
buah mangga, diantaranya Indramayu, Probolinggo dan Majalengk.
Petani buah mangga di daerah-daerah sentra tersebut telah
bertahun-tahun membudidayakannya dan telah menjadi lapangan
pekerjaan secara turun temurun. Dalam skala besar bisnis ini
mampu memberi lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Iklim dan
lingkungan yang kondusif membuat bisnis tetap berjalan. Selain itu,
dukungan system di luar proses budidaya dan perkembangan agro
industry untuk menambah nilai tambah sangat mendukung
berjalannya produksi yang kebanyakan produsen hanya memiliki
usaha dengan skala kecil, terutama dukungan dalam bentuk modal.
Kesinambungan antara proses di hulu sampai hilir menjadi salah
satu kunci sukses bisnis di daerah sentra tersebut.
3. MANFAAT TANAMAN
Buah mangga yg matang merupakan buah meja yg banyak
digemari. Mangga yg muda dapat diawetkan dengan kadar gula
tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering.
4. SENTRA PENANAMAN
Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo,
Indramayu, Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yg menghasilkan
adalah 8.901.309 tanaman dengan produksi 668.048 ton.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim
kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum & sewaktu
berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami
banyak serangan hama & penyakit serta gugur bunga/buah jika
bunga muncul pada saat hujan.
5.2. Media Tanam
1.
Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah gembur
mengandung pasir & lempung dalam jumlah yg seimbang.
2.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5.57.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
5.3. Tempat Ketinggian
Mangga yg ditanam didataran rendah & menengah dengan
ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yg lebih bermutu &
jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.
Contoh Buah Mangga
1.
1-2
bulan
NPK
(10-10-20)
100
2.
3.
o
o
4.
o
o
5.
o
o
6.
o
o
7.
o
o
Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh & menurunkan
produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yg
rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau
metil eugenol di dalam wadah & insektisida.
Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yg menyerang
padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga &
ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga
mengundang semut api untuk memakan tunas atau
kuncup. Cairan yg membeku menimbulkan jamur kerak
hitam.
Pengendalian dengan insektisida Diazinon &
pengasapan seminggu empat kali.
Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yg
masih muda sedangkan yg kedua menyerang
permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya
menyerang rangkaian bunga.
Pengendalian dengan menyemprotkan tepung
belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
Codot
Memakan buah mangga di malam hari.
Pengendalian:
dengan
membiarkan
semut
kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang
kitiran angin berpeluit & melindungi pohon dengan
jaring.
7.2. Penyakit
1.
Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur
ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk,
daun berbintik-bintik hitam & menggulung.
o
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2.
Penyakit diplodia
o
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka
tanaman muda hasil okulasi.
o
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka
diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3.
Cendawan jelaga
o
8. PANEN
8.1. Ciri & Umur Panen
SUBSISTEM PEMASARAN
Pemasaran memiliki arti penting dalam kegiatan agribisnis.
Pemasaran menjadi salah satu aspek penting dalam pertimbangan
kegiatan agribisnis. Kemampuan membaca peluang pasar
digunakan untuk menentukan strategi bisnis yang akan
dilaksanakan. Oleh karena itu, subsistem pemasaran merupakan
salah satu bagian penting penting kegiatan agribisnis.
LEMBAGA PEMASARAN
1 PETANI
MARJIN
PEMASARAN
-
PEDAGANG
2 PENGUMPUL
3 PEDAGANG PENGEPUL
PEDAGANG PASAR
4 INDUK
5 SUPLIER
6 PASAR TRADISIONAL
7 KIOS BUAH
PASAR
MODERN/SUPERMARKE
8 T
Rp
2.873
Rp
4.200
Rp
4.904
Rp
6.142
Rp
6.500
Rp
9.500
Rp
185
Rp
1.177
Rp
662
Rp
1.445
Rp
860
Rp
1.400
Rp
10.000
Rp
1.100
SUBSISTEM AGROINDUSTRI
Proses pengolahan dari bahan mentah atau buah segar
menjadi produk olahan akan memberi added value. Proses
pengolahan akan menghasilkan beragam produk yang lebih
beragam. Seperti diketahui konsumen memiliki selera yang
beragam sehingga aneka hasil olahan mampu meningkatkan
permintaan akan buah mangga.
Kemajuan teknologi pengolahan bahan makanan telah
mendorong peningkatan produksi produk olahan. Agroindustri buah
mangga beragam ukuran usahanya. Mulai dari UMKM hingga
perusahaan yang telah memiliki brand ternama seperti ABC.
Tenaga kerja tanpa ijazah yang biasa dipekerjakan di usaha mikro
sampai tenaga kerja terdidik dan terlatih yang bekerja di
perusahaan industry terserap dengan baik. Kemajuan agroindustry
pengolahan buah mangga mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Beberapa produk olahan buah mangga dapat kita temui di
beberapa sentra produksi buah mangga sebagai makanan khas
daerah. Beberapa juga terjual di toko-toko atau bahkan
supermarket. Proses pengolahan dan sasaran produksi sangat
PENUTUP
KESIMPULAN
Agribisnis buah mangga dari hulu sampai hilir mampu
memberikan penghidupan masyarakat secara luas. Buah mangga
yang sejak dulu telah di kenal di Indonesia telah menjadi familiar di
masyarakat, namun bisnis ini sangat minim inovasi. Padahal
peluang yang tersedia sangatlah banyak untuk berikut terjun dalam
bisnis ini. Untuk itu bisnis ini sangat menjanjikan bagi pendatang
baru.
SARAN
Perbaikan sarana dan prasarana di tingkat petani dan
pengusaha kecil akan membentuk sisstem agribisnis ini semakin
baik lagi. Adanya jaminan modal dan pasar yang jelas bisa
mendorong perkembangan bisnis ini. Untuk pemerintah diharapkan
bisa memberikan focus pada bisnis ini terutama ditingkat petani.
Kebijakan pro petani mangga dari pemerintah sangat ditunggutunggu, seperti pengembangan dan pemberian bibit unggul,
peminjaman modal dan subisidi dalam bentuk pupuk atau
pengurangan pajak produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hanani, N., R. Dwi Astuti, Syafrial, S. Wijana, M. Dewani dan A. Affandie. 1991.
Studi Pengembangan Agribisnis Mangga di Jawa Timur. Penelitian PHB
I/1 DP4M DEPDIKBUD.
Notodimedjo, S.
1983.
Pengantar Ilmu Hortikultura.
Universitas Brawijaya Malang.
Fakultas Pertanian.