Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Mongolia negara yang terletak diantara Rusia dan Tiongkok merupakan salah satu
negara yang terletak di kawasan Asia Timur yang memiliki wilayah sebesar
1.564.116 kilometer2 ini merupakan perpecahan dari dinasti Qin, potensi negara
Mongolia setelah mendeklarasikan untuk berpisah dengan dinasti Qin pada 1911
yang berkembang pesat setelah transisi ideology negara nya. Berawal dari paham
pasar bebas. Mongolia dianggap sebagai promotor demokrasi barat terkenal. Hal ini
yang membuat reformasi sistem politik dan ekonomi sosial Mongolia berkembang
cukup pesat, ditambah dengan ketertarikan Mongolia dengan paham atau ide ide barat
dan kedekatan dengan Uni Eropa tersebut. Selepas runtuhnya Uni Soviet membuat
Monggolia berhasil keluar dari zona yang tidak nyaman yang mana membuat
Mongolia tetap tertutup. Hal ini membuat Mongolia berproses dan mulai terbuka di
dunia global. ditambah kedekatan Mongolia terbukti dengan adanya kerjasama Uni
Eropa pada tahun 19891. Hadirnya konsep Third Neighbour Policy(TNP) dengan
TNC ini juga mendorong Mongolia yang bergantung pada negara besar tetangga
seperti Rusia dan China mulai berevolusi lebih luas dan membantu transisi ideology
1
KATERYNA ROLLE, “MONGOLIA: COUNTRY and FOREIGN POLICY OVERVIEW,” EIAS (EUROPEAN
INSTITUTE FOR ASIAN STUDIES), last modified 2013, accessed October 13, 2021,
https://www.eias.org/wp-content/uploads/2016/04/EIAS_Briefing_Paper_2013-
5_Kateryna_Rolle_0.pdf.
menjadi Demokrasi menjadi lebih luas yakni mengacu pada demokrasi Timur dan
kebijakan TNP ini pada tahun 2011 serta keberhasilan keterbukaan Mongolia
dibuktikan dengan adanya hubungan atau kerjasama Mongolia dan Uni Eropa
dengan cara mempererat dan menjalin hubungan dengan dunia luar, baik dari
perkembanga politik, ekonomi, dan budaya2. Adanya sember daya yang melimpah
seperti batu bara, tembaga, dan emas membuat monggol semakin di lirik oleh dunia
inernasional, akan tetapi karena ketidak stabilan proses hukum dan pemerintah
sumber daya yang ada di Monggol menjadi sedikit konfliktual, Adanya praktik
Hal ini membuat mitra politik Mongolia tercemar dan pemerintahan Mongolia
2
The Editor, “Concept of Mongolia’s Foreign Policy,” Mongolian Journal of International Affairs 2
(2015).
3
M JARGALSAIKHAN, “MONGOLIA’S DOMESTIC POLITICS COMPLICATE FOREIGN POLICY IN A
PRECARIOUS INTERNATIONAL SETTING - Google Search,” East-West Center, last modified 2017,
accessed October 13, 2021, https://www.jstor.org/stable/resrep17396?
seq=1#metadata_info_tab_contents.
tersebut menyebar luas terdapat tawaran bantuan dari China untuk memberikan
suntikan dana, akan tetapi Mongolia masih melihat ketakutan akan ketergantungan
yang tercipta akibat kekuatan china yang luar biasa dan adanya beberapa masyarakat
yang masih teringat akan masalah historis terhadap China yang mengklaim dirinya
sebagai masyarakat anti China. Hal ini tentu memperburuk hubungan China dan
Mongol. Dilemma mongol terhadap China bisa berubah jika diplomat perlu
memisahkan kebijakan luar negeri dengan kompetisi politik dalam negeri 4. Akan
tetapi dengan adanya konsep TNP yang di revisi pada tahun 2011 dimana pada
konsep itumenekankan Politik Luar Negeri yang lebih seimbang serta menjaga mitra
hubungan antara negara besar yang mengapit Mongolia yakni Rusia dan China yang
menekankan pada beberapa factor seperti sejarah, letak geografis dan ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan dan
4
Ibid.
BAB II
PEMBAHASAN
Mongolia merupakan negara yang terkurung daratan antara Cina dan Rusia,
Mongolia adalah negara yang paling jarang penduduknya di dunia dengan luas
daratan 1,56 juta kilometer persegi dan populasi hanya 2,8 juta. 5 Mongolia memiliki
sumber daya alam yang melimpah, termasuk tembaga, perak, besi, emas, dan
uranium. Pertambangan menyumbang 17,3 persen dari PDB Mongolia pada tahun
2011. Pertambangan seperti Tavan Tolgoi dengan deposit batu bara kadar tinggi
dengan cadangan enam miliar ton sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi. 6
Bahkan, dikatakan bahwa Mongolia memiliki cukup batu bara untuk memasok
potensi besar sektor pertambangan Mongolia, kesepakatan yang dibuat dengan Rio
Tinto untuk mengekstraksi tembaga dan emas dari tambang Oyu Tolgoi di gurun
pasir Gobi Selatan disepakati pada 6 Oktober 2009. Tambang tersebut diperkirakan
bernilai USD 1,2 triliun dan diharapkan menjadi salah satu tambang penghasil
Faktanya, ketika tambang mencapai kapasitas penuh, itu akan menyumbang sekitar
5
The World Bank. (2013). Mongolia. Retrieved from http://search.worldbank.org/data?
qterm=Mongolia&language=EN.
6
BBC News. (2011). Mongolia targets global mining role as investments soar. Retrieved from
http://www.bbc.co.uk/news/business-13078336.
Hampir setengah dari populasi tinggal di ibu kota Ulaanbaatar, sementara
Kazakh Turki Muslim Sunni adalah etnis minoritas terbesar (5%) dan tinggal di
an. Sejak penarikan Rusia pada tahun 1990, dan reformasi politik dan sosial, ada
Pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita adalah USD 3.160 pada tahun
2012.8 Mongolia sekarang menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan dan
perubahan ekonomi tercepat di dunia, didorong oleh investasi asing langsung (FDI)
dalam proyek pertambangan. Negara ini melaporkan tingkat pertumbuhan 17,5 persen
pada tahun 2011, meskipun ini menurun menjadi tingkat pertumbuhan dua belas
persen pada tahun 20129 - rata-rata tingkat pertumbuhan adalah antara enam dan
sepuluh persen.
ukurannya dan meskipun kaya akan sumber daya; negara ini tidak memiliki keahlian
teknologi dan investasi untuk memanfaatkannya. Basis ekonomi yang sempit juga
membuatnya sangat rentan terhadap bencana alam dan gejolak pasar komoditas
Gini-nya adalah 44 persen) dan pengangguran yang cukup besar dan setengah
pengangguran.10 Sekitar sepertiga penduduk hidup dengan kurang dari USD 1 per
hari, angka yang belum membaik sejak tahun 1990-an. Garis kemiskinan saat ini di
negara tersebut ditetapkan pada 30.000 tugrik Mongolia (MNT) (EUR 14) sebulan di
Ulaanbaatar, dan di MNT 24.743 (EUR 11,5) sebulan di bagian lain negara itu. Orang
tingkat kekurangan, diperburuk oleh kondisi cuaca ekstrim dan perubahan iklim. Hal
mencoba mencari pekerjaan. Kota-kota kumuh ini dikenal sebagai distrik ger karena
sebagian besar rumah di daerah ini adalah tenda ger tradisional Mongolia.
perawatan kesehatan dan pendidikan pemuda. Ada juga pelanggaran hak asasi
manusia sesekali dalam hal perlakuan terhadap tahanan, penjahat, korban serta
tentang penggunaan pekerja anak ilegal yang sedang berlangsung, yang terkait
10
European External Action Service. (2007). Mongolia – European Community, Strategy Paper 2007-
2013, p.5.
menyatakan kekhawatirannya atas kesehatan dan keselamatan joki anak di
terfragmentasi dan akhirnya menjadi provinsi Cina yang dikenal sebagai Mongolia
Luar.
dan dukungan dari Rusia. Pada tahun 1924, sebuah rezim komunis dipasang dan
Mongolia terus beroperasi dengan pengaruh dan bantuan Soviet yang signifikan
hingga tahun 1990. Dengan reformasi politik dan ekonomi pemimpin Soviet Mikhail
Gorbachev, penarikan pasukan Soviet, dan disintegrasi Uni Soviet yang komunis
Sejak itu, sebuah konstitusi demokratis baru telah diadopsi dan reformasi
dijalankan oleh negara. Mongolia telah sangat memperluas hubungan politik dan
keuangannya dengan AS, Jepang dan Uni Eropa, tetapi terus tetap sangat bergantung
pada tetangga Rusia dan China untuk perkembangan ekonomi dan perdagangan.
Birokrasi Politik Domestik Mongolia
parlementer yang ditentukan oleh hak pilih universal.11 Hal ini merupakan pembaruan
sistem politik pasca 1990 dimana pengaruh Uni Soviet terhadap Mongolia mulai
kolapsnya Uni Soviet di periode 1989 hingga mencapai puncaknya pada 1991. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan bahwa pada tahun 1990, Mongolia melihat
struktur politik Mongolia, dari yang awalnya partai tunggal komunis berubah menjadi
sistem multi-partai. Selanjutnya pada November 1991, People’s Great Hural mulai
mendiskusikan konstitusi baru, dimana akan mulai berlaku pada 12 Februari 1992.
Konstitusi tersebut memuat sistem pemerintahan Mongolia yang baru, terdiri atas
empat cabang yaitu State Great Hural atau SGH (parlemen) di sektor legislatif; sektor
eksekutif dan pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri; Presiden; dan
11
Gerelee, “Political System of Mongolia,” amicusmongolia.com, 2021,
https://www.amicusmongolia.com/political-system-of-mongolia.html.
12
Michael Dillon, Mongolia A Political History of the Land and Its People (London: I.B. TAURIS, 2020),
https://doi.org/978-1-7883-1696-5.
pemerintahan, menciptakan badan legislatif unikameral, dan menetapkan bahwa
Hal tersebut sesuai dengan konstitusi, dimana peran dan wewenang SGH secara
spesifik tertera pada pasal 25 terkait kompetensi yang memuat 18 poin tugas dan
peranan. Selain itu, dalam pasal 28 ayat 1 juga tertera bahwa dalam menjalankan
tugasnya, SGH memiliki Komite Tetap yang menangani bidang tertentu. SGH dalam
spesifik, yang diantaranya adalah National Audit Office; National Statistical Office;
pertemuan setiap setengah tahun dalam sesi 3-4 bulan. Ketua dan wakil ketua SGH
dipilih oleh anggota dan menjabat selama 4 tahun. Sedangkan anggota SGH dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum dan menjabat penuh selama 4
tahun. Anggota SGH berjumlah 76 orang dalam satu kesatuan chamber, dimana
15
“Mongolia - Government.”
16
“Mongolia - Government.”
untuk menetapkan kebijakan, termasuk kebijakan pertahanan, sehingga Menteri
orang, dimana mereka memiliki wewenang untuk membuat keputusan pertahanan dan
keamanan. Keputusan wajib dilaporkan kepada Presiden dan Menteri pertahanan dan
harus mendapatkan persetujuan oleh anggota Dewan Keamanan, Kepala Staf Umum,
calon presiden diajukan oleh partai-partai yang mendapatkan kursi di SGH, kemudian
kepemimpinan tanpa adanya hak dipilih kembali. Lalu wewenang presiden secara
Mongolia dibagi menjadi 22 unit administrasi utama yang terdiri dari 21 aimag
(wilayah) dan satu ibu kota: Ulaanbaatar. Semua diatur oleh 'Khurals', atau badan-
badan terpilih. Populasi Aimag berkisar antara 12.500 dan 122.000 orang. Sebuah
aimag terdiri dari 27 'soum' (desa), termasuk pusat aimag. Soums (desa) pada
gilirannya terdiri dari 'baghs' (umum). Di Mongolia ada 331 soum dan bagh 1550.
Selain itu ibu kotanya, Ulaanbaatar, dibagi lagi menjadi 121 area yang disebut
'khoroos.18
Sedangkan sistem yudisial negara dikepalai oleh The General Council of the
informasi yudisial; dan Sistem informasi legal. Konstitusi 1992 memberi wewenang
kepada GCC untuk memilih semua hakim dan melindungi hak-hak mereka.
Mahkamah Agung adalah badan peradilan tertinggi. Hakim Agung dicalonkan oleh
GCC dan dikukuhkan oleh presiden; SGH harus diberitahu tentang nominasi tetapi
untuk memeriksa semua keputusan pengadilan yang lebih rendah pada saat banding
Pengadilan perdata dan pidana khusus ada di semua tingkatan dan berada di bawah
pengawasan Mahkamah Agung. Pengadilan tata usaha negara hanya ada di tingkat
18
“The Political System in Mongolia,” evasion-mongolie.com, accessed October 18, 2021,
https://www.evasion-mongolie.com/en/political-system-mongolia/.
provinsi dan kota dan juga tunduk pada pengawasan Mahkamah Agung. Otoritas
mematuhi keputusan presiden dan keputusan SGH. Di puncak sistem peradilan adalah
Mahkamah Konstitusi, yang terdiri dari sembilan anggota, termasuk seorang ketua,
diangkat untuk masa jabatan 6 tahun, yang yurisdiksinya hanya mencakup interpretasi
konstitusi.19 Saat ini Mongolia dipimpin oleh Presiden Ukhnaagiin Khürelsükh, yang
dibandingkan negara-negara lain pada khususnya kawasan Asia Timur yang memiliki
catatan sebagai salah satu kawasan pendominasi politik dan ekonomi global.
Meskipun demikian tentu saja tidak ada negara yang cukup berdikari untuk
Mongolia pada hal ini tidak memiliki sumber daya laut karena berada disuatu wilayah
yang terhimpit dua negara besar yaitu Russia dan Tiongkok. Dengan opsi yang
terbatas itu mau tidak mau Mongolia harus menjaga hubungan baik dengan Russia
dan Tiongkok karena mereka menjadi jalan bagi Mongolia untuk kemudian dapat
19
“Mongolia - Government.”
berinteraksi juga dengan negara-negara Asia Timur. Kebergantungan Mongolia
terhadap kedua negara tersebut disebut sebagai “Trilateralism” yang mana pada
pengartiannya memiliki makna adanya sebuah praktik yang melibatkan tiga pihak,
pada konteks ini diisi oleh Mongolia, Russia, dan Tiongkok. Hal tersebut pertama kali
digagas oleh presiden Tsakhiagiin Elbegdorj pada Agustus 2014 dalam pertemuan
agenda tersebut sehingga diadakan pertemuan antar tiga kepala negara pertama pada
baru pada tahun 1992 yang mana membuat Mongolia menjadi negara demokratis,
maka Mongolia memiliki tujuan yang lebih besar daripada menjaga hubungan baik
Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan kawasan Asia Pasifik (Krishna, 2017, Pg. 406).
Namun hal tersebut sekali lagi harus terbatas oleh lack of opportunity untuk
Russia dan Tiongkok, sehingga Mongolia pada hari ini cenderung bergantung pada
belas kasihan dari mereka sambil mencoba untuk aktif di forum multilateral (Beydina
et al., 2021, Pg. 52). Komoditas ekspor Mongolia yang terdiri dari beberapa bahan
tambang mentah seperti batubara, biji besi, dan biji tembaga didominasi oleh
Tiongkok sebanyak 80.7% dan Swiss sebanyak 8.58% pada tahun 2019, sedangkan
untuk impor kebutuhan dalam negeri seperti minyak bumi yang sudah diolah dan alat
transportasi didominasi oleh Tiongkok (31.3%), Russia (28.5%), dan Jepang (9.54%)
pada tahun 2019 (OEC, 2019). Dapat kita lihat kebergantungan Mongolia condong
Disatu sisi Mongolia memiliki ambisi tinggi terhadap prospek negaranya yang
Ulaanbaatar Dialogue (UBD) untuk mereduksi tensi kawasan Asia Timur yang
memanas terutama Korea Utara dengan beberapa negara seperti Jepang, Korea
Selatan, dan Tiongkok. UBD diinisiasi oleh pemerintah Mongolia pada tahun 2013
dan memiliki tujuan untuk membangun kepercayaan satu sama lain, menyatukan
menjadi salah satu wadah analisa bersama untuk penyelesaian konflik secara
komprehensif. Bentuk yang digunakan oleh UBD juga tidak serta merta selalu high
politics dimana akan selalu diisi oleh perwakilan dari tiap pemerintahan, UBD
memiliki “Track” seperti jalur tempuh penyelesaian masalah yang dibagi kedalam 3
macam yaitu Track 1 yang diisi oleh perwakilan negara tingkat tinggi seperti
Diplomat, Track 1.5 diisi oleh perwakilan negara, dan Track 2 diisi oleh politikus
serta akademisi. Track yang sering digunakan oleh UBD cenderung Track 1.5 dan
Track 2 dimana mereka tidak ingin UBD menjadi tumpang tindih dan berkompetisi
dengan forum diskusi lainnya. Negara mitra utama yang tergabung dalam UBD ialah
Russia, Tiongkok, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat namun
UBD juga dapat dihadiri oleh negara-negara non-regional Asia Timur dan organisasi
Dengan kata lain, seperti yang diyakini oleh beberapa analis, adalah kembalinya
sejarah dalam keragaman perkembangan baru dan yang muncul. Aspek lain dari
skenario yang berubah ini dapat diukur dari fakta bahwa hal itu memberi ruang yang
cukup bagi negara-negara untuk menganalisis kembali dimensi ideologis dan struktur
kebijakan mereka di bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Ini juga berarti
dan membentuk kembali pola pertumbuhan dan perkembangan masa depan di bidang
politik-diplomatik.20
juga. Terlebih lagi karena runtuhnya bekas Uni Soviet juga memberikan Mongolia
kesempatan langka dalam sejarahnya untuk keluar dari cengkeraman Soviet dan
globalisasi baru yang muncul membuat Mongolia bergerak maju dalam mencari
identitas nasional baru dan menyusun kembali hubungannya dengan dunia luar
20
. Enkhbayar (2008), “Mongolia’s Foreign Policy: Efforts towards Regional Peace and Security”,
Mongolian Journal of Strategic Studies, pp. 6-7.
dengan dasar baru. Proses ini lebih dipercepat oleh reformasi demokrasi “dengan
stabilitas berdasarkan evolusi damai”. Apa yang luar biasa untuk dicatat di sini adalah
ditandai dengan solusi yang lebih fleksibel untuk semua masalah yang ada di semua
parah karena mereka harus bergantung pada tetangga mereka untuk akses ke rute
Mongolia hanya memiliki Cina dan Rusia sebagai tetangga besar sekaligus negara
dengan negara-negara 'Third Neighbour” juga21. Sejak tahun 1990, Mongolia telah
menerapkan kebijakan luar negeri yang damai, terbuka, independen dan multi-pilar
langsungnya - Federasi Rusia dan Republik Rakyat Cina - adalah salah satu prioritas
utama kebijakan luar negeri Mongolia, 'Third Neighbour’' juga merupakan pemain
penting dalam memperkuat lingkungan eksternal yang aman dan stabil untuk
Mongolia.
21
Bailey M. THE EFFECTIVENESS OF MONGOLIA? S? THIRD NEIGHBOR? POLICY: EVIDENCE FROM
TRADE DATA.
Third Neighbour Policy
Istilah "Third Neighbour" dibuat pada bulan Agustus 1990 oleh Menteri Luar
Negeri AS James A. Baker yang sedang berkunjung saat menyampaikan pidato untuk
pertama yang bebas diadakan pada tahun yang sama di bulan Juli. Ide tersebut
kemudian segera diambil dan ditafsirkan kembali oleh elit Mongolia dan pembuat
kebijakan, yang selama berabad-abad tidak pernah memikirkan apa pun di luar pion
antara Rusia dan Cina.22 Jelas bahwa lokasi geografis memiliki dampak penting pada
tetangga dekat Rusia dan China diberi prioritas yang sangat tinggi. Tetapi, pada saat
yang sama, Mongolia menyatakan memiliki hubungan yang seimbang dengan kedua
22
Krishna V. Mongolian Foreign Policy Implications for Russia and China. (Mongolian Journal of
International Affairs. 2014;19:67-81.)
Konsep Kebijakan Luar Negeri, direvisi pada tahun 2011, secara
demokrasi Barat dan Timur serta organisasi internasional. Dalam arti luas,
hubungan dengan Rusia dan China, terutama karena faktor sejarah, geografis
dan ekonomi, inti kebijakannya adalah tidak mengadopsi garis dari kedua
sebagai negara yang terkurung daratan dan untuk memastikan keseimbangan dengan
cara ini, kebijakan tersebut juga berupaya membangun interaksi multilateral yang
organisasi- organisasi internasional seperti PBB, Uni Eropa, juga dengan Amerika
Serikat (AS), Jepang, Australia, India, Korea Selatan, Turki serta negara-negara Asia
Lainnya
Asia dan sekitarnya; nilai-nilai yang sangat didukung oleh Uni Eropa. Kemudian
pada Oktober 2012, delegasi Uni Eropa di Jenewa, bekerja sama dengan Meksiko,
profilnya secara substansial di dalam Uni Eropa.40 Terakhir, Mongolia menjadi tuan
rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia PBB pada Juni 2013, menyoroti perubahan
sikapnya terhadap lingkungan dan niat yang jelas untuk bergerak lebih dekat ke pola
Uni Eropa, Mongolia juga merujuk dan memiliki harapan untuk menjalin hubungan
‘Third Neighbour’ tersebut dengan negara-negara di Asia, seperti India, Jepang, dan
Korea. Tidak banyak literasi yang membahas mengenai hubungan diplomasi maupun
sangat jelas bahwa Mongolia dapat memanfaatkan Third Neighbour Policy nya
dengan memiliki hubungan baik dengan negara-negara di dunia dalam bidang sosial-
a. India
Bangsa (PBB), meskipun ada tentangan kuat dari China dan Taiwan. Mongolia
akhirnya diterima di PBB pada tahun 1961. Dalam sikap timbal balik, Mongolia
mensponsori resolusi PBB tahun 1972 dengan India dan Bhutan untuk pengakuan
dengan Mongolia telah berkembang pesat sejak 1973, ketika India menandatangani
deklarasi bersama delapan poin, yang menjadi dasar kerja sama antara kedua negara.
b. Korea
Batubara menjadi komoditi ekspor dari Mongolia ke Korea Selatan. dalam bidang
impor pun Korea menjadi mitra dagang Mongolia yang cukup diperhitungkan.
menjadi sektor investasi terbesar. Sebagai salah satu negara yang punya ikatan
reunifikasi antara Korea Utara dan Korea Selatan, terlihat ketika Mongolia
mendukung proposal reunifikasi yang datang dari Korea Selatan maupun Korea
Utara.25
c. Jepang
Ketika Amerika Serikat dan Eropa mulai tidak tertarik dengan Mongolia, Jepang
adalah pilihan yang sangat diharapkan Mongolia untuk menjadi tetangga ketiganya.
Pada tahun 2007, Jepang belum menjadi partner ekspor dari Mongolia. Ekspor
sendiri masih sangat didominasi China dan Rusia. Namun di bidang impor, Jepang
24
Ananth, V. The Lesser Known History India’s Mongolia Ties. (Mint, 2015) diakses dari
https://www.livemint.com/Politics/niSFjFajO6NsL5CNKIttbN/The-lesser-known-history-of-relations-
between-India-and-mode.html pada 17 Okt 2021
25
PARK, Sungjae. Northeast Asian Security: Mongolia and Korea. 2009
merupakan negara yang dibeli barangnya oleh Mongolia terbanyak ke 4 dengan 5,1 %
persentasenya Jepang mulai tertarik berinvestasi terutama pada pencucian Batu Bara.
Sektor ini merupakan salah satu sektor ekspor terbesar dari Mongolia namun memang
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat dilihat dari pembahasan yang telah dijelaskan, yang mana Mongolia
merupakan negara kawasan Asia Timur yang memiliki wilayah sebesar 1.564.116
kilometer2. yang mana, negara ini mengawali ideologi negaranya sebagai paham
Komunis lalu berubah menjadi Demokrasi dan mulai membuka diri terhadap pasar
bebas, Mongolia juga dianggap sebagai promotor demokrasi barat terkenal. Mongolia
menjadi lebih terbuka dan bebas pada dunia global setelah runtuhnya Uni Soviet dan
menjalin kerjasama Uni Eropa di tahun 1989. Mongolia sendiri merupakan negara
yang memiliki sistem politik demokrasi parlementer yang ditentukan oleh hak pilih
termasuk dalam negara-negara yang terkurung daratan memiliki kerugian yang parah
karena mereka harus bergantung pada tetangga mereka untuk akses ke rute
perdagangan, maupun urusan politik, maka dari itu dibentuknya konsep ‘Third
Neighbour Policy’ guna mendorong Mongolia yang bergantung pada negara besar
tetangga seperti Rusia dan China mulai berevolusi lebih luas dan membantu transisi
ideology menjadi Demokrasi menjadi lebih luas yakni mengacu pada demokrasi
Timur dan Barat dan Organisasi Internasional. Di dunia unipolar, kebijakan multi-
pilar atau dalam hal ini kebijakan 'Third Neighbour’ harus bertujuan untuk
tantangan terkait. Sejauh ini, tindakan penyeimbangan yang rumit di Mongolia telah
layak.
DAFTAR PUSTAKA
Google Search.” East-West Center. Last modified 2017. Accessed October 13,
2021. https://www.jstor.org/stable/resrep17396?
seq=1#metadata_info_tab_contents.
content/uploads/2016/04/EIAS_Briefing_Paper_2013-5_Kateryna_Rolle_0.pdf.
Ananth, V. The Lesser Known History India’s Mongolia Ties. (Mint, 2015) diakses
dari https://www.livemint.com/Politics/niSFjFajO6NsL5CNKIttbN/The-lesser-
Rolle, K. 2013. Mongolia: Country Overview and Foreign Policy. European Institutes
Enkhbayar (2008), “Mongolia’s Foreign Policy: Efforts towards Regional Peace and
https://www.slideshare.net/burnebok/mongolia-dependent-democratization-
verena-frits-mongolia-democracy-without-prescription-steven-fish.
Dillon, Michael. Mongolia A Political History of the Land and Its People. London:
https://www.amicusmongolia.com/political-system-of-mongolia.html.
https://www.globalsecurity.org/military/world/mongolia/government.htm.
2021. https://www.evasion-mongolie.com/en/political-system-mongolia/.
Beydina, T., Kaplina, S., & Litovchenko, A. (2021). THE TRANSPORT POLICY
MAKING IN MONGOLIA AND POSSIBLE BENEFITS FOR RUSSIA IN THE
OEC. (2019). Mongolia (MNG) Expors, Imports, and Trade Partners. The
https://oec.world/en/profile/country/mng
Panda, A. (2014). Why Russia, China, & Mongolia Are Boosting Trilateral Ties. The
Diplomat. https://thediplomat.com/2014/09/why-russia-china-mongolia-are-
boosting-trilateral-ties/
https://www.un.int/mongolia/mongolia/ulaanbaatar-dialogue