Dari teori
William D. Coplin, dijelaskan bahwa ada beberapa unsur Politik Luar Negeri yang perlu
diperhatikan sebelum memutuskan suatu kebijakan luar negeri. Dalam bukunya tentang Proses
Pengambilan Keputusan Kebijakan Luar Negeri, Coplin mengatakan bahwa setiap tindakan
kebijakan luar negeri tertentu dapat dilihat sebagai hasil dari tiga kategori dewan pertimbangan
yang mempengaruhi negara pembuat keputusan kebijakan luar negeri. Pertama adalah politik
dalam negeri di dalam negara pembuat keputusan kebijakan luar negeri; yang kedua adalah
kemampuan ekonomi dan militer negara; yang ketiga adalah konteks internasional posisi tertentu
di mana negaranya menemukan dirinya sendiri terutama dalam kaitannya dengan negara lain
dalam sistem.1
Dengan pernyataan tersebut, dapat dijelaskan bahwa politik luar negeri terdiri dari empat
faktor penentu, yaitu domestic politics, military and economic condition, international context,
dan decision makers. Dengan menganalisis keempat determinan politik luar negeri tersebut,
maka dapat dijelaskan mengenai alasan di balik suatu negara menciptakan politik luar negeri.
Domestic politics
Politik domestik dipandang sebagai faktor fundamental dalam menentukan kebijakan luar
negeri suatu negara. Politik dalam negeri bisa merujuk pada perilaku negara atau kepentingan
nasional negara yang ingin diimplementasikan dalam politik luar negerinya.2 Menurut Coplin,
politik dalam negeri ditentukan oleh empat jenis pengaruh kebijakan yaitu:
Bureaucratic influencers: Individu atau organisasi yang berperan dalam lembaga
eksekutif di pemerintahan yang membantu para pengambil keputusan dalam merumuskan
dan melaksanakan kebijakan.
Partisan influencers: Parpol berkontribusi besar dalam proses pengambilan keputusan,
karena parpol bisa menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah. Parpol
diharapkan dapat menyampaikan argumen, tuntutan, atau saran rakyat kepada negara.
Interest influencers: Grup orang yang memiliki minat berbasis yang sama. Kepentingan
negara dapat berupa motif ekonomi, non-ekonomi atau politik. Untuk dapat memprediksi
1 Coplin, William D (1992). Pengantar Politik Internasional. Suatu Telaah Teoritis. Edisi kedua. CV Sinar Bandung. Hal 30
2 Eldiati, R. F. (2020). ANALISIS KEBIJAKAN PENERIMAAN PENGUNGSI SURIAH OLEH KANADA PADA MASA PM TRUDEAU. Frequency of
International Relations (FETRIAN), 1(2), 285–313. https://doi.org/10.25077/fetrian.1.2.285-313.2019
dengan tepat bahwa interest influencer mempengaruhi pengambil keputusan, kita harus
memahami situasi dinamis dari berbagai aspek seperti latar belakang dan minat tertentu
seseorang atau suatu kelompok.
Mass influencers: Komunikasi massa mendorong banyak opini publik atau opini massa
dari orang-orang. Mereka memberikan perspektif lain kepada pemerintah dari
kebanyakan orang.
3
Ibid, Hal 292
4
Ibid, Hal 290
dapat menjadi produk kebijakan di masa lalu. Kombinasi satu dan faktor lain dalam proses
pengambilan keputusan dapat membantu memahami tentang keputusan negara dalam membuat
kebijakan.
Konteks internasional adalah sesuatu yang terjadi di luar negeri dan di luar kendali
negara. Anggota Uni Eropa beberapanya merupakan sebuah negara besar sebagai pelopor dari
sistem internasional modern, hal tersebut memiliki pengaruh yang kuat akan terbentuknya
Kerjasama bilateral Indonesia-Uni Eropa.
Daftar Pustaka
5 Delegation of European Union dan Kementerian Perdagangan. (2011). Penguatan Kemitraan Indonesia-UE Menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif
(CEPA). Hal 3
https://eeas.europa.eu/delegations/indonesia_en/53277/EU-Indonesia%20CEPA%20Negotiations
diakses pada tanggal 24 April 2021