Anda di halaman 1dari 10

Pengantar Hubungan Internasional

(NEGARA DAN POLITIK LUAR NEGERI)

Nanang Wijanarko
Program Studi Perdagangan Internasional
E-mail: nanangwijanar369@gmail.com
No. Telp: 082290913097

Abstrak
Istilah Negara diterjemahkan dari bahasa Belanda dan Jerman Staat, bahasa Inggris
State,dan bahasa Perancis Etat. Istilah Staat mula-mula dipergunakan di Eropa barat
pada abad ke-15. kata staat,state,dan etat itu sendiri dialihkan dari bahasa Latin status
atau statum . secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin klasik adalah suatu
istilah yang abstrak yang menunjukan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang
memiliki sifat-sifat yang tetap dan tegak.
Negara menemukan bentuknya seiring dengan perkembangan manusia dalam berbagai
aspek, aspek pengetahuan, aspek teknologi, sosial politik dan lain sebagainya.
Perkembangan itu kemudian didasar dari variabel fundamental yang sebelumnya telah
dibahas masuk sebagai opsi atau variabel intervensi sehingga bentuk negara sampai
pada bentuknya sekarang dengan berbagai sistem yang ada.
Politik Luar Negeri merupakan serangkaian atau seperangkat kebijaksanaan dari suatu
negara dalam interaksinya dengan negara lain atau dalam pergaulannya dengan
masyarakat dunia yang kesemuanya di dasarkan serta untuk memenuhi kepentingan
nasional.
Hubungan internasional atau disingkat HI dapat didefinisikan sebagai studi
hubungan dan interaksi antara negara-negara, termasuk aktivitas ,dan
kebijakan pemerintah, organisasi internasional, organisasi non pemerintah, dan
perusahaan multinasional.

Kata kunci: negara, politik luar negeri,hubungan internasional,system negara

PENDAHULUAN
Ilmu Hubungan Internasional berkaitan erat dengan interaksi. Sebuah hubungan terjalin
karena adanya interaksi yang baik antara pelaku-pelaku. Pelaku hubungan internasional
kemudian menjadi esensi, dan penting untuk dibahas dalam Ilmu Hubungan Internasional
lantaran merekalah yang sesungguhnya menghidupkan hubungan internasional itu
sendiri. Pada mulanya, negara dianggap sebagai satu-satunya pelaku dalam interaksi
hubungan internasional. Hal ini membuat hubungan internasional identik dengan
hubungan antar negara, dan Ilmu Hubungan Internasional identik dengan ilmu yang
mempelajari hubungan antar negara-negara di dunia. Negara merupakan aktor utama
dalam interaksi hubungan internasional. Koneksi atau hubungan antara bangsa-bangsa di
dunia ini tidak akan terjadi tanpa adanya peran dari negara. Dalam kehidupan bernegara
itu sendiri, ada beberapa unsur-unsur esensi yang mempengaruhi dan akan terus bergerak
dan berubah seiring berjalannya waktu Perbedaan merupakan sesuatu yang mendasar,
yang tidak akan pernah dapat kita hindari atau pungkiri keberadaannya. Kuatnya
perbedaan dalam bidang militer antara negara-negara di dunia, dapat menggambarkan
betapa perbedaan begitu mewarnai kehidupan bernegara dan berbangsa di dunia. Dalam
bidang militer, hingga hari ini, Amerika Serikat masih layak disebut sebagai negara
superpower. Perbedaan dalam hal militer ini nampak begitu jelas terlihat pada bagaimana
Amerika Serikat memiliki armada militer yang hampir bisa dibilang tak terkalahkan, dan
bagaimana masih banyak negara-negara kecil di dunia ini yang bahkan tidak memiliki
kekuatan militer sama sekali..

PEMBAHASAN
a. Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer,ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada
di wilayah tersebut.
salah satu ahli menyebutkan kata lo stato (bhs Italia) dialihkan dari kata Latin
status.
Istilah lo stato pertama kali diperkenalkan oleh Machiiavelli.
Perkembangan arti kata lo stato:
 Keseluruhan jabatan tetap
 Pejabat-pejabat dari jabatan itu sendiri
 Penguasa beserta pengikut-pengikutnya,
 Kesatuan wilayah yang dikuasai.( Kranenburg)
Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan
yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independen.
Dalam pembentukan suatu negara pada dasarnya membutuhkan syarat-syarat
tententu untuk menetapkan suatu wilayah menjadi suatu negara yang berdaulat
terbagi atas 2 yakni
Syarat PRIMER sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan
memiliki pemerintahan yang berdaulat
Sedangkan syarat SEKUNDER-NYA adalah mendapat pengakuan dari Negara
Lain.
Keberadaan negara, seperti organisasi pada umumnya, adalah untuk memudahkan
anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan
bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai
KONSTITUSI, termasuk didalamnya nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat
sebagai anggota Negara
Sifat Hakekat Negara Negara
1. MEMAKSA
Negara Mempunyai kekuasaan memakai kekerasan fisik secara legal
(exorbitante Rechten /Kek.LB). Untuk apa? Untuk mencapai ketertiban
supaya hukum ditaati.
2. Sifat Monopoli:
Mempunyai monopoli dlm menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
Mempunyai monopoli thp alat-alat kekuasaan negara : militer, polisi,
kejaksaan
3. Sifat Mencakup semua aturan yang dibuat negara berlaku untuk semua
orang tanpa kecuali.
Pertanyaan: mengapa negara diberi wewenang memaksa?  karena memiliki
dasar penghalalan hukum atau souvereinitiet
TUJUAN NEGARA
Secara Umum, tujuan negara dibagi menjadi 2, antaralain:
1. Mengatur penghidupan negara dengan sebaik-baiknya,
2. Mengsatur dan menyelenggarakan pemerintahan
Salah satu ahli menyebutkan
tujuan negara bukan sekadar memelihara ketertiban hukum, melainkan
juga aktif mengupayakan kesejahteraan warganya. Ia juga menyatakan
bahwa upaya pencapaian tujuan-tujuan negara itu dilandasi oleh keadilan
secara merata, seimbang.( Menurut Kranenburg )
b. Politik Luar Negeri
Politik Luar Negeri merupakan serangkaian atau seperangkat
kebijaksanaan dari suatu negara dalam interaksinya dengan negara lain atau dalam
pergaulannya dengan masyarakat dunia yang kesemuanya di dasarkan serta untuk
memenuhi kepentingan nasional.

Politik Luar Negeri (foreign politics) cenderung dimaknai sebagai sebuah


identitas yang menjadi karakteristik pembeda suatu Negara dengan Negara lain.
Politik luar negeri adalah paradigma besar yang dianut sebuah Negara tentang
cara pandang Negara tersebut terhadap dunia.
Politik luar negeri adalah wawasan internasional, oleh karena itu politik luar
negeri cenderung bersifat tetap.
Dalam pandangan Rizal Sukma, Politik Luar Negeri seharusnya menjadi acuan
bagi kebijakan pertahanan maupun hubungan ekonomi luar negeri. Politik luar
negeri juga harus menjadi kewenangan penuh pemerintah pusat, yang tidak dibagi
kepada pemerintah daerah dalam penyusunan maupun pelaksanaannya.
Rizal Sukma, pada seminar “Telaah Kritis Mengenai Undang-undang Nomor
37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri”, Deplu, 13 Juli 2006.

Jenis jenis Polotik Luar Negeri


 Polugri Jangka Pendek
 Polugri Jangka Menengah
 Polugri Jangka Panjang
Dalam pandangan Couloumbis dan Wolfe, politik luar negeri bisa dibagi atas
dasar tiga kategori, sebagai contoh, kita bisa membedakannya menurut keputusan-
keputusan yang kritis, penting dan rutin.
Keputusan Politik Luar Negeri
 Keputusan yang bersifat pragmatis (terencana),
 Keputusan yang bersifat krisis
 Keputusan yang bersifat taktis
 Bebas
 Aktif
Departemen Luar Negeri sebagai salah satu aparat pemerintah tidak saja
berkewajiban membawakan aspirasi nasional ke tengah-tengah pergaulan
antar bangsa, tetapi juga mempunyai tugas utama untuk bersama-sama dan
sejalan dengan aparatur pelaksana lainnya, mengamankan dan mewujudkan
tuntutan-tuntutan kepentingan nasional
Prioritas Pemikiran Strategis Indonesia
 Pelaksanaan polugri yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional,
terutama untuk kepentingan pembangunan disegala bidang (sekarang recovery).
 Meneruskan usaha-usaha pemantapan stabilitas dan kerjasama di wilayah Asia
Tenggara dan Pasifik Barat Daya, khususnya lingkungan ASEAN sebagai corner
stones dalam rangka mempertinggi tingkat ketahanan nasional untuk mencapai
ketahanan regional.
 Meningkatkan peranan Indonesia di dunia Internasional dalam rangka membina
dan meningkatkan persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat antara
bangsa-bangsa.
 Memperkokoh kesetiakawanan, persatuan dan kerjasama ekonomi .
 Meningkatkan kerjasama antar negara untuk menggalang perdamaian dan
ketertiban dunia demi kesejahteraan umat manusia berdasarkan kemerdekaan dan
keadilan social.
c. PENTINGNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL
Hubungan internasional atau disingkat HI dapat didefinisikan sebagai
studi hubungan dan interaksi antara negara-negara, termasuk aktivitas ,dan
kebijakan pemerintah, organisasi internasional, organisasi non pemerintah, dan
perusahaan multinasional
Alasan utama Mengapa kita harus mempelajari hubungan internasional
adalah fakta bahwa seluruh penduduk yang ada di dunia terpisah atau terbagi pada
komunitas atau wilayah politik yang yang berbeda atau negara-negara yang
berbeda yang sangat mempengaruhi cara hidup manusia
Negara-negara yang berbeda mereka merdeka satu sama lain dalam
konteks hukum mereka memiliki kedaulatan. Akan tetapi hal itu tidak berarti
mereka terasing atau terpisah satu sama lain sebaliknya, mereka berdekatan dan
saling mempengaruhi oleh karena itu tidak ada jalan lain kecuali harus
mendapatkan cara untuk hidup berdampingan dan berhadapan satu sama lain.
Untuk memahami konteks perdagangan internasional lebih mendalam
maka perlu kita mengetahui fundamental dari kehidupan bermasyarakat suatu
negara. Secara umum ada lima nilai dasar sosial yang biasanya diharapkan oleh
masyarakat untuk dijaga atau dipertahankan oleh negara yaitu:
1. Keamanan
2. Kebebasan
3. Ketertiban
4. Keadilan
5. Kesejahteraan
Jika kita merujuk pada kelima nilai dasar sosial tersebut maka pada penerapannya
negara dituntut untuk bertanggung jawab pada poin 5 poin tersebut dengan kata
lain secara sederhana dapat diasumsikan bahwa masyarakat atau rakyat
memberikan hak legal kepada negara untuk mengelola negara adakan sistem dan
mekanisme yang ditunjukkan secara bersama dan oleh rakyat.
TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL
Teori-teori sebagai alat dalam pendekatan hubungan internasional terbagi
atas tiga pendekatan teori
1. Realisme
2. Liberalisme
3. Masyarakat Internasional
4. Ekonomi Politik Internasional
teori perdagangan internasional ini merupakan teori-teori yang
berkembang mengikuti sejarah perkembangan hubungan internasional itu sendiri.

TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL


Teori tersebut kemudian menggambarkan fokus tertentu pada masing-
masing faktor dasar yang fundamental bagi masyarakat, jika dikaitkan dengan
teori-teori yang ada akan ditemukan pola tertentu yang di gambarkan sebagai
berikut:
1. Teori realisme berfokus pada ada-ada Keamanan (politik
kekuasaan, konflik dan perang)
2. Teori liberalisme pada Kebebasan (kerjasama, perdamaian, dan
kemajuan)
3. Teori masyarakat internasional berfokus pada Ketertiban dan
Keadilan (kepentingan bersama, aturan, dan lembaga)
4. teori-teori ekonomi politik internasional berfokus pada
Kesejahteraan (kekayaan, kemiskinan, dan persamaan)
PANDANGANTENTANG HUBUNGAN INTERNASIONAL
Berbagai macam teori yang mendasari hubungan internasional dan sejarah yang
mengikutinya maka yang terjadi di masyarakat kemudian memunculkan dua perspektif
tentang hubungan internasional yang pertama adalah pandangan tradisional dan yang
kedua adalah pandangan alternatif atau revisionis.
PANDANGAN TRADISIONAL
Pandangan tradisional berpendapat bahwa:
a. Negara adalah lembaga yang berharga dan diperlukan dimana mereka
Dimana mereka memberikan keamanan kebebasan ketertiban keadilan dan
kesejahteraan bagi masyarakat atau rakyat
b. Pedang tradisional mengungkapkan bahwa masyarakat atau rakyat
mendapat keuntungan dari sistem negara yang ada
PANDANGAN ALTERNATIF ATAU REVISIONIS
Pandangan tradisional berpendapat bahwa:
1. Negara dan sistem negara menciptakan lebih banyak masalah daripada
yang mereka selesaikan dengan kata lain jaminan keamanan dan faktor
fundamental lainnya yang dianggap oleh rakyat tidak dapat dipenuhi oleh
negara.
2. Pandangan alternatif dan revisionis berpendapat bahwa mayoritas
masyarakat dunia menderita lebih dari yang mereka dapatkan manfaatnya
dari sistem negara yang ada.
d.SEJARAH SINGKAT SISTEM NEGARA
Negara hadir sebagai organisasi atau institusi untuk rakyat dan pada
kenyataannya bahwa negara muncul pada zamannya dengan berbagai macam
bentuk hingga Kemudian pada zaman modern saat ini disebut sebagai negara.
Negara-negara hadir ketika pertama kali dilembagakan di Eropa Barat
setelah abad ke-16 sebelum itu wilayah terpisah pada beberapa kekuasaan yang
disebut Kerajaan.
Kerajaan kelembagaannya memiliki struktur politik serupa dengan negara
walaupun dalam Penerapan ragam atau penerapan sistemnya sangat berbeda jauh
dengan sistem modern yang ada saat ini ada.
Negara menemukan bentuknya seiring dengan perkembangan manusia
dalam berbagai aspek, aspek pengetahuan, aspek teknologi, sosial politik dan lain
sebagainya. Perkembangan itu kemudian didasar dari variabel fundamental yang
sebelumnya telah dibahas masuk sebagai opsi atau variabel intervensi sehingga
bentuk negara sampai pada bentuknya sekarang dengan berbagai sistem yang ada
Keberadaan negara bersifat historical bahwa terdapat sejarah yang panjang
di balik terbentuknya konsep negara, ini adalah negara tidak dalam konsep
pemberian Tuhan yang secara fundamental akan selalu ada akan tetapi negara
merupakan bentukan manusia dari pengalaman-pengalaman pengetahuan yang
yang dijadikan dasar untuk mencari bentuk baru dan memberikan dampak positif
terhadap kehidupan manusia.
Watson (1992 : 94) Mengemukakan bahwa sebagai suatu negara kota di
Italia Tengah setelah beberapa abad tersebut meluaskan kekuasaannya dan
menyesuaikan metode pemerintahannya untuk menguasai pertama kali kita hanya,
kemudian wilayah Mediterania barat dan akhirnya sampai hampir seluruh dunia
hellenistik menjadi sebuah kekasaran yang lebih besar dari apa yang pernah ada di
wilayah tersebut sebelumnya. Pencapaian yang unik dan mengagumkan ini dan
transportasi budaya yang dihasilkan Meletakkan landasan peradaban Eropa..
Roma membantu membentuk bangsa Eropa dan praktik-praktik kontemporer dan
opini tentang negara tentang hukum internasional dan khususnya tentang ke
kaisaran dan sifat kekuasaan kekaisaran.
Negara mulai berkembang dari abad 16 di Eropa dan perkembangan
selanjutnya mulai merebak ke Amerika Utara Jakarta abad ke-18 dan Amerika
Selatan pada awal abad ke19 penyebaran negara ini konsep negara ini dibarengi
dengan nilai modernitas yang mengikutinya sebab konsep yang ada dalam bentuk
kerajaan dianggap yang telah tertinggal oleh zaman Oleh karena itu masyarakat
mudah untuk menerima konsep negara. Masuk pada abad ke-20 dengan berbagai
bentuk sistem yang misalnya terjadi antara kawasan merdeka. Perkembangan
negara diikuti melalui perkembangan kehidupan manusia melalui perkembangan
ilmu pengetahuan, sistem sosial budaya, politik dan lain sebagainya
Sistem negara modern sesungguhnya merujuk pada sistem politik yang
menyerupai negara berdaulat sebelum zaman moderen, secara konseptual
perkembangan sistem politik dimulai lebih dari 500 tahun yang lalu:
• 500 SM – 100 SM Sistem negara kota Yunani
• 200 SM – 500 SM Kekaisaran Romawi
• 306 – 1453 Kristen Ortodoks: Kekaisaran Bizantium, Konstantinopel
• 500 – 1500 Negara-negara Katolik: Paus di Roma
• 1299 – 1923 Kekaisaran Ottoman (Turki), Istanbul Konstantinopel
• Sejarah Kekaisaran Lain Persia, India (Mogul), Cina
Masing-masing kelompok penguasa hidup secara otonom dalam suatu
wilayah sedangkan kelompok-kelompok hidup secara berdampingan satu sama
lain sehingga interaksi antar satu kelompok tidak dapat dihindari dan dapat
dikatakan telah menjadi sifat alamiah yang akan terjadi. Kondisi geografis yang
berdekatan membuat setiap masing-masing kelompok interaksi baik itu interaksi
positif maupun negative.
Biasanya Interaksi yang berkaitan antarkelompok kadang akan
menimbulkan persaingan, perselisihan, ancaman, intimidasi, intervensi, invasi,
dan penaklukan kelompok tertentu oleh kelompok lain oleh karena itu dalam
interaksi tersebut kemudian dibutuhkan pengelolaan kebijakan tersendiri dalam
hubungan interaksi. Interaksi yang biasanya terjadi antar kelompok otonom
adalah diplomasi diplomasi telah berakar sejak lama tercatat dalam berbagai
sejarah dunia terkait dengan pelaksanaan diplomasi antar kelompok. Masalah
klasik yang biasanya terjadi atau diselesaikan dalam unsur diplomasi adalah
perang dan perdamaian atau konflik dan kerjasama. Merujuk pada resume
tersebut maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa definisi permulaan sistem
negara berarti merupakan hubungan antara Pengelompokan manusia yang
terorganisir secara politik yang menguasai suatu wilayah tertentu, di masing-
masing kelompok tidak berada di bawah suatu kekuatan atau kekuasaan yang
lebih tinggi dan hubungan internasional adalah pengetahuan yang mempelajari
hubungan antara kelompok-kelompok yang independen tersebut. Perkembangan
suatu sistem kekuasaan dimulai dari kota Yunani kemudian berubah menjadi
sistem kekuasaan pada era kekaisaran Romawi, dalam sistem ini terdapat suatu
sistem tata kekuasaan dimana mempersatukan berbagai wilayah dalam hal ini
disebut sebagai negara negara persemakmuran Kristen Eropa di zaman
pertengahan. 12 Pada zaman ini terdapat sistem pola organisasi politik yang lebih
kompleks dimana kelompok-kelompok otonom penguasa wilayah suatu negara
menjadi menjadi satu kesatuan dalam wadah yang lebih besar yang disebut
persemakmuran negara kristen Eropa sedangkan unsur yang dibawa yang melekat
pada setiap negara adalah unsur agama.
Sistem pemerintahan abad pertengahan yang pemerintahan terpencar tanpa kedaulatan
tersebut dianggap tidak mampu menjamin kebutuhan dasar masyarakat setidaknya dalam
hal keamanan hal ini diantaranya karena:

1. Terlalu banyaknya kepentingan

2. Internvensi agama terlalu kuat dalam hal ini intevensi yang bertujuan untuk
kepentingan pribadi

3. Kaisar yang seharusnya menjamin kebutuhan dasar masyarakat tidak bisa berbuat
banyak pada sistem yang tidak memberikan power yang cukup untuk mengambil
kebijaksanaan

4. Ketidak jelasan kedaulatan membuat setiap penguasa wilayah mengambil putusan


untuk kepentingan diri sendiri agar tetap aman.

5. Ketimpangan antara miskin dan kaya, berpengaruh – tidak berpengaruh sangat besar.

6. Tidak ada perbedaan yang jelas antara perang sipil dan perang internasional

7. Kekacauan dimana-mana, masing-massing mempertahankan kepentingan pribadinya,


penguasa akan mempertahankan kekuasaanya dengan memanfaatkan potensiny hingga
menindas yang lemah

8. Keamanan yang bisa di raih hanya di tingkat lokal yang disediakan oleh pemerintah
lokal melalui kesatria

9. Kesatria pun terkadang over power atas status yang dimiliki kepada rakyat yang lemah
Kondisi yang kelam menjadikan abat pertengahan oleh pada akademisi sebagai abad
Kegelapan / walau dalam hal ini disematkan pada kondisi wilayah eropa di zaman itu.

Titik akhir abad pertengahan di tandai dengan dua kejadian yakni:

1. Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648)

2. Perdamaian Westphalia (1648) Awalnya dimulai di Bohemian sebagai suatu


pemberontakan kaum aristokrat Protestan terhadap kekuasaan bangsa Spanyol perang
meningkat secara cepat pada akhirnya menggabungkan semua jenis isu permasalahan
toleransi beragama adalah akar dari konflik tersebut tetapi pada 1630 perang melibatkan
kepentingan yang bertentangan dengan semua jenis dinasti agama dan kepentingan
negara yang terlibat Eropa sedang bergulat dengan perang kontinental nya yang pertama.
Holsti (1991) Perjanjian Westphalia melegitimasi persemakmuran negara-negara
berdaulat. Hal ini menandai kemenangan "The Stato (negara) dalam mengendalikan
masalah-masalah internalnya dan kemerdekaannya secara eksternal. Ini merupakan cita-
cita para pangeran (para penguasa) secara umum dan terutama Pangeran Jerman, baik
Protestan maupun Katolik dalam hubungannya dengan ke kaisaran (Roma suci atau
Habsbrug). perjanjian westphalia menyatakan banyak aturan dan prinsip politik
masyarakat negara-negara baru penyelesaian tersebut diadakan untuk menyediakan
perjanjian yang fundamental dan komprehensif bagi seluruh Eropa. Watson (1992) Pada
pertengahan abad ke 17 Negara terlihat sebagai satu-satunya organisasi dengan system
politik yang sah, yang berdasarka wilayahnya, mandiri/terpisah, pemerintahan yang
merdaka. Sistem negara yang muncul tersebut memiliki karateristik seperti:

• Terdiri dari negara-negara yang berdekatan, yang sah, dan kemerdekaannya telah diakui
oleh masing-masing.

• Pengakuan negara tersebut tidak keluar dari sistem negara Eropa sistem politik Eropa
bukanlah anggota sistem negara tersebut mereka biasanya dianggap inferior secara politik
dan sebagian besar dari mereka pada akhirnya berada di bawah kekuasaan bangsa Eropa
20

• Negara-negara bangsa Eropa merupakan Subjek pada hukum internasional dan praktik
diplomatik dengan kata lain Mereka diharapkan menjalankan aturan permainan
internasional

• Terdapat perimbangan kekuatan antara negara-negara anggota yang dimaksudkan dalam


rangka untuk melindungi negara manapun agar tidak kehilangan kendali dan membuat
suatu tawaran yang berhasil bagi hegemoni yang pada kenyataannya akan kembali
membangun kesadaran atas setengah tersebut

KESIMPULAN
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer,ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut.
Sifat Hakekat Negara Negara
Negara Mempunyai kekuasaan memakai kekerasan fisik secara legal .

Politik Luar Negeri merupakan serangkaian atau seperangkat kebijaksanaan dari suatu
negara dalam interaksinya dengan negara lain atau dalam pergaulannya dengan
masyarakat dunia yang kesemuanya di dasarkan serta untuk memenuhi kepentingan
nasional. Politik Luar Negeri cenderung dimaknai sebagai sebuah identitas yang menjadi
karakteristik pembeda suatu Negara dengan Negara lain. Politik luar negeri adalah
paradigma besar yang dianut sebuah Negara tentang cara pandang Negara tersebut
terhadap dunia. Politik luar negeri juga harus menjadi kewenangan penuh pemerintah
pusat, yang tidak dibagi kepada pemerintah daerah dalam penyusunan maupun
pelaksanaannya.

Pelaksanaan polugri yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama

dunia Internasional dalam rangka membina dan meningkatkan persahabatan dan


kerjasama yang saling bermanfaat antara bangsa-bangsa.

Alasan utama Mengapa kita harus mempelajari hubungan internasional adalah fakta
bahwa seluruh penduduk yang ada di dunia terpisah atau terbagi pada komunitas atau
wilayah politik yang yang berbeda atau negara-negara yang berbeda yang sangat
mempengaruhi cara hidup manusia

Negara-negara yang berbeda mereka merdeka satu sama lain dalam konteks hukum
mereka memiliki kedaulatan. Untuk memahami konteks perdagangan internasional lebih
mendalam maka perlu kita mengetahui fundamental dari kehidupan bermasyarakat suatu
negara.

DAFTAR PUSTAKA
Ikram Yakin,S. 2021 S.E.,M.M. Pengertian Negara: Politik Luar Negeri: Pentingnya
Hubungan Internasional: Sejarah Singkat Sistem Negara

Anda mungkin juga menyukai