Perubahan massa sel bisa dimonitor secara langsung dengan mengukur konsumsi nutrisi,
formasi produk, komponen sel, perubahan panas, atau sifat fisik lain dari larutan media.
21. Jelaskan 5 metode uptake nutrisi oleh sel !
Jawab :
Difusi sederhana Difusi sederhana adalah perpindahan solute atau molekul yang
menggunakan energi dari gradien elektrokimia, untuk dapat memasuki sel melalui
membran
Difusi dipermudah Difusi yang dipermudah merupakan perpindahan molekul atau
solute yang menggunakan energi dari gradien elektrokimia serta memerlukan protein
pembawa untuk lintasannya
Translokasi kelompok Pada translokasi kelompok, substansi yang akan diangkut
harus dimodifikasi secara kimiawi sebelum diangkut kedalam sel oleh penghantar.
Proses yang menuju pada modifikasi kimiawi membutuhkan energi metabolik. Contoh
yang baik mengenai translokasi kelompok ialah pengangkutan senyawa gula tertentu
Transpor pasif Transport nutrisi yang dilakukan sel tanpa menghasilkan energi
tambahan, atau menggunakan media lain dalam membawanya seperti ikatan protein atau
hidrogen
Transpor aktif Pada transport aktif, cairan diangkut oleh suatu penghantar osmotik
atau elektrokimiawi dengan menggunakan energi metabolik
22. Jelaskan permasalahan yang mungkin timbul dalam proses sterilisasi media menggunakan
panas !
Jawab :
Permasalahan yang mungkin timbul ialah bahwa pemakaian panas mempunyai resiko yang
sama dengan pemakaian zat kimia yang tergantikan oleh oksigen air. Panas dapat
menyebabkan denaturasi enzim, atau konsituen sel yang penting. Selain itu sterilisasi panas
lebih cocok digunakan untuk sistem yang basah agar lebih efektif. Pula alat-alat yang dapat
disterilisasi hanya boleh dari logam atau gelas saja. Selain dari itu dapat menyebabkan
kerusakan.
23. Jelaskan kelebihan sterilisasi batch dibandingkan sterilisasi kontinyu !
Jawab :
Kelebihan sterilisasi batch dibandingkan sterilisasi kontinyu ialah :
Perlakuan manual yang mudah tahap yang dilakukan ternilai mudah karena sekedar
memasukkan alat yang mau disterilisasi, dikeluarkan, lalu memasukkan alat lain dan
mengulangi sterilisasi kembali. Sedangkan pada sistem kontinyu, maka langkahnya
akan diperpanjang lagi agar alat-alat disterilisasi secara terus-menerus tanpa berhenti
Biaya rendah kebutuhan alat sterilisasi yang simpel, sehingga tidak membutuhkan
biaya kontruksi tambahan. Sedangkan pada sistem kontinyu, karena langkahnya lebih
panjang sehingga perlu alat tambahan agar proses dapat berjalan secara otomatis
Resiko kontaminasi kecil kontaminasi pada alat berkurang karena dilakukan secara
bergiliran dan ada jeda. Sedangkan pada sterilisasi kontinyu resiko kontaminan lebih
besar karena dilakukan secara otomatis dan terus-menerus.
24. Jelaskan bagaimana membedakan suatu produk merupakan hasil metabolisme primer atau
sekunder !
Jawab :
Secara umum, membedakan produk metabolitsme primer dan sekunder cukup sulit
dikarenakan produksi kedua jenis metabolit tersebut sangat bergantung pada kinetika
produksi sel serta keadaan lingkunga pertumbuhannya. Namun, pembedaan ini tetap dapat
dilakukan dengan melihat kurva pertumbuhan bakteri. Memasuki fase eksponensial, maka
sel turut masuk pada tropophase dimana sel melakukan metabolisme dan memperoduksi
metabolit primer. Keadaan nutrisi di biakan pada fase ini masih sangat baik. Seiring waktu,
maka jumlah nutrisi akan berkurang sehingga sel mulai masuk ke fase stasioner hingga
fase kematian. Karena ketiadaan nutrisi, maka sel masuk pada idiophase dimana sel
melakukan metabolisme dan memproduksi metabolit sekunder yang disintesa dari hasil
metabolisme primer.
25. Apa yang dimaksud dengan kofaktor ? Jelaskan pembagian kofaktor !
Jawab :
Pengertian kofaktor adalah substrat non-protein yang akan menempel pada bagian aktif
enzim. Fungsinya ialah untuk mengaktivasi sifat enzim dengan mengubah bentuk
geometrinya. Umumnya kofaktor dibagi menjadi dua, yaitu :
Koenzim zat organik dengan berat molekul rendah yang mengikat secara longgar
pada enzim
Grup prostetik zat organik kecil yang mengikat secara kuat pada enzim
26. Jelaskan dan gambarkan pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan reaksi
enzimatis !
Jawab :
Ketika kadar substrat dalam sistem masih rendah, reaksi yang terjadi merupakan reaksi
orde satu yang kecepatannya semakin bertambah seiring substrat bertambah. Pada kondisi
ini substrat merupakan pereaktan pembatas. Tetapi ketika substrat ditambahkan, maka
lajunya akan berkurang hingga stabil dan reaksi berubah menjadi orde nol. Hal ini
menandakan jika enzim telah mencapai batas jenuhnya sehingga laju reaksinya maksimum.
27. Jelaskan dan gambarkan 2 kemungkinan inhibitor kompetitif !
Jawab :