DEMOKRASI
Mata Kuliah : Agama Islam
Dosen Pengampu : Hanik Hidayatis, Pd.I, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Saiful Rohman (202353110)
2. Muhammad Vikri Mustafa (202353111)
3. Ferry Gunawan Wijaya Kusuma (202353112)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Islam, Ham, Dan
Demokrasi tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Muria Kudus.
Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah
ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada
dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Pengertian HAM menurut sudut pandang Islam
a. Perspektif Islam tentang HAM
b. Dasar – dasar HAM dalam Al-Qur’an
2. Pengertian Demokrasi menurut sudut pandang Islam
a. Prinsip – prinsip Demokrasi dalam Islam
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia sudah memiliki hak-hak pokok dari lahir sampai
meninggal. Hak-hak pokok tersebut adalah hak asasi manusia yang dikenal dengan
HAM. Hak asasi manusia bersifat universal. Hak asasi manusia( HAM ) dalam Islam
berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Sebab seluruh hak
merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan.
Rasulullah saw pernah bersabda:"Sesungguhnya darahmu, hartamu dan
kehormatanmu haram atas kamu”.
Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini,melainkan
mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak ini.HAM dan demokrasi
dalam Islam berisi tentang penjelasan HAM dan demokrasi menurut Islam
meliputi prinsip bermusyawarah dan pengambilan keputusan sesuai dengan sya’riat
Islam.
Sebagai contoh, negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap
individu tanpa ada perbedaan jenis kelamin, status sosialnya, dan juga perbedaan
agamanya. Islam tidak hanya menjadikan itu sebagai kewajiban negara, melainkan
negara diperintahkan untuk berperang demi melindungi hak-hak ini.
Disisi lain umat Islam sering kebingungan dengan istilah demokrasi. Disaat yang
sama, demokrasi bagi sebagian umat Islam sampai dengan hari ini masih belum bisa
diterima secara utuh. Sebagian kalangan memang bias menerima tanpa timbal balik,
sementara yang lain, justru bersikap ekstrim.Menolak bahkan mengharamkannya
sama sekali.
Sebenarnya banyak yang tidak bersikap seperti keduanya. Artinya, banyak
yang tidak mau bersikap apapun. Kondisi ini dipicu dari kalangan umat Islam sendiri
yang kurang memahami bagaimana Islam memandang demokrasi.
Kami akan membahas mengenai bagaimana sebenarnya HAM dan Demokrasi
menurut ajaran dan pandangan Islam dalam makalah ini.
B. Perumusan Masalah
Penyusun membuat rumusan masalah antara lain:
1) Apakah pengertian HAM dan Demokrasi dalam Islam?
2) Bagaimana perbedaan HAM dalam pandangan Islam dan
Barat?
3)
C. Tujuan
Penyusun membuat identifikasi masalah antara lain:
1) Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
2) Mengetahui tentang hak asasi manusia secara lebih luas
3) Mengetahui secara lebih mendalam tentang demokrasi dalam
Islam
4) Dapat memahami dan menguasai materi yang telah disajikan
dalam bentuk makalah ini
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian HAM dan Demokrasi
1. Pengertian HAM
Pengertian Hak Asasi Manusia menurut Para Ahli
a) Wignjosoebroto
Pengertian hak asasi manusia adalah hak mendasar
(fundamental) yang diakui secara universal sebagai hak
yang melekat pada manusia karena hakikat dan kodratnya
sebagai manusia Soetandyo. HAM disebut
universal karena hak ini dinyatakan sebagai bagian dari
kemanusiaan setiap sosok manusia, apapun warna kulit,
jenis kelamin, usia, latar belakang budaya, agama, atau
kepercayaan. Sedangkan sifat inheren karena hak ini
dimiliki setiap manusia karena keberadaannya sebagai
manusia, bukan pemberian dari kekuasaan manapun.
Karena melekat, maka HAM tidak bisa dirampas.
b) Muladi
HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren)
pada diri manusia sejak manusia lahir, dan tanpa hak
tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang
sebagai manusia yang utuh. Karena keberadaan HAM
yang begitu penting, tanpa HAM manusia tidak dapat
mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhannya.
c) Leah Levin
HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia
yang tanpanya mustahil manusia dapat hidup sebagai
manusia.
d) Thomas Hobbes
Pengertian HAM adalah jalan keluar untuk mengatasi
keadaan “homo homini lupus, bellum omnium contra
omnes“ yaitu manusia dapat menjadi serigala bagi
manusia lain. Keadaan seperti ini mendorong terbentuknya
perjanjian masyarakat di mana rakyat menyerahkan hak-
haknya kepada penguasa.
2. Pengertian HAM menurut Islam
Kedatangan Islam di muka bumi yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW bertujuan untuk membawa rahmat bagi
makhluk seisi bumi termasuk di dalamnya manusia. Menurut
ajaran Islam, manusia tidak hanya menjadi objek tapi sekaligus
menjadi subjek bagi terciptanya keselamatan dan kedamaian itu.
Oleh karena itu, setiap muslim dituntut pertanggungjawaban
atas keselamatan diri dan lingkungannya.
Seorang muslim harus dapat memberikan rasa aman bagi
orang lain baik dariucapan maupun tindak-
tanduknya.Berdasarkan ini, maka penghargaan tertinggi kepada
manusia dan kemanusiaan menjadi perhatian yang paling utama
dan prinsip didalam Islam. Penghargaan yang tidak dibatasi oleh
kesukuan, ras, warna kulit, kebangsaan dan agama. Misalnya
nilai persamaan, persaudaraan,dan kemerdekaan merupakan
nilai-nilai universal Islam yang berlaku pula untuk seluruh umat
manusia di jagad raya ini. Hal ini tercermin dari penegasan
Allah didalam kitab suci al-qur’an :
“Sesungguhnya kami telah memuliakan Bani Adam
(manusia) dan Kami angkat mereka di daratan dan di lautan.
Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan” (Q.S.Al-Isra’/17:70).
Hal itu sesungguhnya manusialah yang diberikan
kebebasan memilih antara hal-hal yang baik dan yang buruk,
benar dan salah, bermanfaat dan mendatangkan mudarat dan
sebagainya.
Kunci dari itu semua adalah manusia dikaruniai akal
pikiran dan hati nurani (qalb).
Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi kekhalifahan
itu setiap manusia harus mengerti terlebih dahulu hak-hak dasar
yang
melekat pada dirinya seperti kebebasan, persamaan, perlindunga
n dansebagainya. Hak-hak tersebut bukan merupakan pemberian
seseorang,organisasi, atau Negara tapi adalah anugerah dari
Allah yang sudah dibawanya sejak lahir ke alam dunia. Hak-hak
itulah yang kemudian disebut dengan Hak Asasi Manusia
(HAM).
Tanpa memahami hak-hak tersebut mustahil ia dapat
menjalankan tugas serta kewajibannya sebagai khalifah Tuhan.
Namun persoalannya,apakah setiap manusia dan setiap muslim
sudah menyadari hak-hak tersebut? Jawabnya, mungkin belum
setiap orang, termasuk umat Islam menyadarinya. Hal ini
mungkin akibat rendahnya pendidikan atau sistem sosial politik
dan budaya disuatu tempat yang tidak kondusif untuk anak
dapat berkembang dengan sempurna.
2. Pengertian Demokrasi
A.Pengertian menurut para ahli
a) G.B.Shaw
Demokrasi adalah ‘pemilu pengganti’ oleh pihak yang
tidak kompeten di mana banyak kesepakatan yang
diselewengkan.
b) Oxford English Dictionary
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat; bentuk
pemerintahannya terletak pada kedaulatan rakyat secara
menyeluruh, dan dijalankan secara langsung oleh rakyat,
atau oleh pejabat yang dipilih oleh rakyat.
c) E. Schattschneider
Demokrasi adalah sistem politik yang kompetitif yang di
dalamnya terdapat persaingan antara para pemimpin dan
organisasi-organisasi dalam menjabarkan alternatif-alternatif
kebijakan publik sehingga publik dapat turut berpartisipasi
dalam proses pengambilan keputusan.
d) Adam Przeworski
Demokrasi adalah bentuk institusionalisasi konflik terus-
menerus, ketidakpastian, menundukkan seluruh
kepentingan yang tidak jelas. Demokrasi adalah sistem yang
memungkinkan partai politik kalah dalam pemilu, adanya
kompetisi yang dikelola oleh-aturan-aturan, dan periode
pemenang dan pecundang.
e) Philippe C. S dan Terry L. K.
Demokrasi politik modern adalah sistem pemerintahan di
mana penguasa mempertanggungjawabkan tindakannya
kepada warga negara, bertindak secara langsung melalui
kompetisi dan kerja sama dengan wakil-wakil rakyat.
B. Pengertian Menurut Islam
Demokrasi adalah sebuah tatanan Negara /pemerintahan yang bersumber
dari rakyat, olehrakyat, untuk rakyat. (Benjamin Franklin). Rasulullah saw
bersabda:
Ketiga, al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa
lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. Penguasa
tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat, berlaku otoriter dan
eksploitatif. Kesejajaran ini penting dalam suatu pemerintahan demi menghindari
hegemoni penguasa atas rakyat.
Dalam perspektif Islam, pemerintah adalah orang atau institusi yang diberi
wewenang dan kepercayaan oleh rakyat melalui pemilihan yang jujur dan adil
untuk melaksanakan dan menegakkan peraturan dan undang-undang yang telah
dibuat. Oleh sebab itu pemerintah memiliki tanggung jawab besar dihadapan rakyat
demikian juga kepada Tuhan.
Dengan begitu pemerintah harus amanah, memiliki sikap dan perilaku yang
dapat dipercaya, jujur dan adil. Sebagian ulama’ memahami al-musawah ini
sebagai konsekuensi logis dari prinsip al-syura dan al-‘adalah. Diantara dalil al-
Qur’an yang sering digunakan dalam hal ini adalah surat al-Hujurat:13.
Karena jabatan pemerintahan adalah amanah, maka jabatan tersebut tidak bisa
diminta, dan orang yang menerima jabatan seharusnya merasa prihatin bukan
malah bersyukur atas jabatan tersebut. Inilah etika Islam. Kelima, al-Masuliyyah
adalah tanggung jawab. Sebagaimana kita ketahui bahwa, kekuasaan dan jabatan
itu adalah amanah yangh harus diwaspadai, bukan nikmat yang harus disyukuri,
maka rasa tanggung jawab bagi seorang pemimpin atau penguasa harus dipenuhi.
Dan kekuasaan sebagai amanah ini mememiliki dua pengertian, yaitu amanah
yang harus dipertanggungjawabkan di depan rakyat dan juga amanah yang harus
dipertenggungjawabkan di depan Tuhan. Seperti yang dikatakan oleh Ibn
Taimiyyah, bahwa penguasa merupakan wakil Tuhan dalam mengurus umat
manusia dan sekaligus wakil umat manusia dalam mengatur dirinya.
Bahkan yang harus diwaspadai adalah adanya kemungkinan tidak adanya lagi
pihak yang berani melakukan kritik dan kontrol sosial bagi tegaknya keadilan. Jika
sudah tidak ada lagi kontrol dalam suatu masyarakat, maka kezaliman akan
semakin merajalela. Ada beberapa alasan mengapa islam disebut sebagai agama
demokrasi, yaitu sebagai berikut:
a) Islam adalah agama hukum, dengan pengertian agama islam berlaku bagi semua
orang tanpa memandang kelas, dari pemegang jabatan tertinggi hingga rakyat
jelatah dikenakan hukum yang sama. Jika tidak demikian, maka hukum dalam
islam tidak berjalan dalam kehidupan.
b) Islam memiliki asas permusyawaratan “amruhum syuraa bainahum” artinya
perkara-perkara mereka dibicarakan diantara mereka. Dengan demikian, tradisi
bersama-sama mengajukan pemikiran secara bebas dan terbuka diakhiri dengan
kesepakatan.
c) Islam selalu berpandangan memperbaiki kehidupan manusia tarafnya tidak
boleh tetap, harus terus meningkat untuk menghadapi kehidupan lebih baik di
akhirat.
Jadi, prinsip demokrasai pada dasrnya adalah upaya bersama-sama untuk
memperbaiki kehidupan, kareana itulah islam dikatakan sebagai agama perbaikan
“diinul islam” atau agama inovasi. Untuk itu, islam selau menghendaki demokrasi
yang merupakan salah satu ciri atau jati diri islam sebagai agama hukum.
Hukum, HAM, dan demokrasi adalah tiga konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Hal ini dikarenakan salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi ialah adanya
penegakkan hukum dan perlindungan HAM. Demokrasi akan rapuh apabila HAM
setiap masyarakat tidak terpenuhi.
Sedangkan pemenuhan dan perlindungan HAM dapat terwujud apabila hukum
ditegakkan. Dalam ajaran Islam, hukum, HAM dan ddemokrasi disebutkan dengan
jelas di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan demikian manusia sebagai
khalifah Allah dimuka bumi ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar
apabila ia seelalu berpegang pada aturan-aturan pada Al-Quran dan As-Sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35153458/
Makalah_pendidikan_agama_Islam_Ham_and_demokrasi_dala
m_islam
https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-ham-
menurut-para-ahli-hukum-nasional-dan-internasional-
lt6331716e60d8d/
https://polpum.kemendagri.go.id/pengertian-demokrasi-model-
dan-prinsipnya/#:~:text=Pengertian%20Demokrasi
%20Menurut%20Para%20Ahli,kekuasaan%20yang%20mutlak
%20oleh%20rakyat.
https://www.academia.edu/37653217/
Makalah_Demokrasi_dalam_pandangan_Islam