Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM

Disusun oleh:
MUHAMAD BAGUS JATMIKO
J0417221026

Nama Dosen : Prof. Dr. Ir. Mochamad Hasjim Bintoro , M.Agr.

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERTANIAN


SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Sejarah Perkembangan Ham”
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku dosen Mata Kuliah Kewarganegaraan. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan.

Bogor, 6 September 2022


Penulis

Muhamad Bagus Jatmiko


DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II ..............................................................................................................................
2 PEMBAHASAN...............................................................................................................
2 A. Pengertian HAM ................................................................................................ 2
B. Macam - Macam Hak Asasi Manusia ................................................................ 2
C. Sejarah Hak Asasi Manusia ............................................................................... 4
D. Perkembangan HAM di Indonesia..................................................................... 5 BAB
III............................................................................................................................. 7
PENUTUP ........................................................................................................................
7 A. Kesimpulan ........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM
adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam
era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang
lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan
kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita
dapat hidup sebagai manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata
karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian
negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia
lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari
Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak
dapat diabaikan.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi.


Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu,
bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak
dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk
melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan
moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian HAM?
2. Bagaimana sejarah HAM?
3. Bagaimana perkembangan HAM?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM
2. Untuk mengetahui sejarah HAM
3. Untuk mengetahui perkembangan HAM
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian HAM
. Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bahasa inggris human ringts dalam Bahasa
prancis droits de i’homme jadi Hak asasi manusia adalah konsep hukum dan normatif
yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak melekat pada dirinya karna ia adalah
seorang manusia Hak asai manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun,
sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat
dibagi-bagi,saling berhubungan dan saling bergantung.
Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa
hak tersebut ‘’dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar.
Sementara itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa
hak asasi manusia merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh
masyarakat. Adapula yang menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim
kaum yang tertindas, dan pada saat yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan
keberadaan HAM sama sekali dan menyatakan bahwa hak asasi manusia hanya ada
karena manusia mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut. Dari sudut pandang
hukum internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi atau dikurangi dengan
syarat-syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus ditentukan oleh hukum, memiliki
tujuan yang sah, dan diperlukan dalam suatu masyarakat demokratis. Sementara itu,
pengurangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan darurat yang mengancam
"kehidupan bangsa", dan pecahnya perang pun belum mencukupi syarat ini. Selama
perang, hukum kemanusiaan internasional berlaku sebagai lex specialis. Walaupun
begitu, sejumlah hak tetap tidak boleh dikesampingkan dalam keadaan apapun, seperti
hak untuk bebas dari perbudakan maupun penyiksaan.
2.2.1 pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut para ahli
hak asasi manusia sudh memiliki cabang ilmu sendiri untuk mempelajarinya.
Untuk itu ada beberapa pengertian hak asasi manusia dari para ahli yang
mengemukakan cabang ilmu tentang hak asasi manusia.
• HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia
sebagai hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat yang mendasar dan suci.
• HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah
hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai
manusia.
• HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku
dan agama.
• HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai
dengan kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
• HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan tuhan yang
maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan dihargai oleh setiap
manusia.
Kesimpulan dari berbagai pengertian HM diatas adalah suatu kebutuhan mendasar
yang harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya dalam kandungan.

B. Macam - Macam Hak Asasi Manusia


Berdasar pada undang - undang no.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia,
dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah Nya yang dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum,
pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan , serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Berdasarkan pada pengertian hak asasi manusia maka ciri pokok dari hakikat hak
asasi manusia adalah :
• Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi, hak asasi
manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.
• Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, asal - usul ras, agama, etnik dan pandangan politik.
• Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. tidak seorang pun mempunyai hak
untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Setiap orang tetap
memiliki hak asasi manusia meskipun sebuah negara membuat hukum yang
tidak melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.
Hak asasi manusia merupakan hak dasar dari manusia. Apa saja yang termasuk
hak dasar manusia itu senantiasa berubah menurut ukuran zaman dan perumusannya.
Beberapa contoh hak dasar tersebut adalah :
a. Hak asasi manusia menurut piagam PBB tentang deklarasi universal Hak Asasi
Manusia 1948, meliputi :
1) hak berpikir dan mengeluarkan pendapat
2) hak memiliki suatu sesuatu
3) hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran
4) hak menganut aliran kepercayaan atau agama
5) hak untuk hidup
6) hak untuk kemerdekaan hidup
7) hak untuk memperoleh nama baik
8) hak memperoleh pekerjaan dan
9) hak untuk mendapatkan perlindungan hukum
b. Hak asasi manusia menurut undang - undang No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi
manusia, meliputi:
1) hak untuk hidup
2) hak berkeluarga
3) hak mengembangkan diri
4) hak keadilan
5) hak kemerdekaan
6) hak berkomunikasi
7) hak keamanan
8) hak kesejahteraan dan
9) hak perlindungan.
Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang sebagai berikut :
• Hak asasi pribadi (personal rights), misalnya hak kemerdekaan , hak
menyatakan pendapat, hak memeluk agama.
• Hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga
negara. Misalnya, memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul. •
Hak asasi ekonomi (property rights), misalnya hak memiliki sesuatu, hak
mengadakan perjanjian, hak bekerja, hak mendapat hidup layak.
• Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights), misalnya
mendapatkan pendidikan, hak mendapat santunan, hak pensiun, hak
mengembangkan kebudayaan, hak berekspresi.
• Hak untuk mendapat pengakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
(rights of legal equality).
• Hak untuk mendapat perlakuan sama dalam tata cara peradilan dan
perlindungan (prosedural rights

C. Sejarah Hak Asasi Manusia


Sejarah HAM atau Hak Asasi Manusia berawal dari dunia Barat (Eropa).Serorang
Filsuf Inggris pada abad ke 17 ,John Locke,merumuskan adanya hak alamiah (natural
right) yang melekat pada setiap manusia,yaitu hak atas hidup,hak kebebasan dan hak
milik. Pada masa itu,hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan bidang politik.
Sejarah perkembangan HAM ditandai dengan adanya tiga peristiwa penting di dunia
Barat, yaitu Magna Charta,Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis.
1. Magna Charta (1215)
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan
disebut Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja
kepada para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak untuk tidak
dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai
balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh para
bangsawan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut berkembang dan menjadi bagian
dari sistem konstitusional Inggris.
2. Revolusi Amerika (1276)
Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan Inggris
disebut Revolusi Amerika. Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan)
dan Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil
dari revolusi ini.
3. Revolusi Prancis (1789)
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya
sendiri (Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut.
Declaration des droits de I'homme et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia
dan Warga Negara) dihasilkan oleh Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga
hal: hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan persaudaraan
(fraternite). Dalam perkembangannya, pemahaman mengenai HAM makin luas.
Sejak permulaan abad ke-20, konsep hak asasi berkembang menjadi empat macam
kebebasan (The Four Freedoms). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh
Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Rooselvelt.
Keempat macam macam kebebasan itu meliputi:
1) kebebasan untuk beragama (freedom of religion),
2) kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech),
3) kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan
4) kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).
Adapun berdasarkan sejarah perkembangannya, ada tiga generasi hak asasi manusia :
1) Generasi pertama adalah hak sipil dan politik yang bermula di dunia Barat
(Eropa), contohnya, hak atas hidup, hak atas kebebasan dan keamanan,
hak atas kesamaan di muka peradilan, hak kebebasan
berpikir dan berpendapat, hak beragama, hak berkumpul, dan hak untuk
berserikat.
2) Generasi kedua adalah hak ekonomi, sosial, dan budaya yang
diperjuangkan oleh Negara-negara sosialis di Eropa Timur, misalnya,
hak atas pekerjaan, hak atas penghasilan yang layak, hak membentuk
serikat pekerja, hak atas pangan, kesehatan, hak atas perumahan, hak
atas pendidikan, dan hak atas jaminan sosial.
3) Generasi ketiga adalah hak perdamaian dan pembangunan yang
diperjuangkan oleh negara-negara berkembang (Asia-Afrika). Misalnya,
hak bebas dari ancaman musuh, hak setiap bangsa untuk merdeka, hak
sederajat dengan bangsa lain, dan hak mendapatkan kedamaian.

D. Perkembangan HAM di Indonesia


Perkembangan HAM di indonesia terbagi dalam dua periode :
1. Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)
Lahirnya HAM pada periode ini tidak lepas dari penyebab pelanggaran
HAM oleh penjajahan kolonial Belanda dan Jepang sehingga muncul pergerakan
pergerakan yang membela HAM. Boedi Oetomo yang mengawali organisasi
pergerakan nasional mula-mula yang menyuarakan kesadaran berserikat dan
mengeluarkan pendapat melalui petis-petisi yang ditujukan kepada pemerintah
kolonial maupun lewat tulisan di surat kabar. Selain Boedi Oetomo (1908), juga
terdapat organisasa lain seperti :
• Sarekat Islam (1911),

• Indische Partij (1912),

• Partai Komunis Indonesia (1920)

• Perhimpunan Indonesia (1925),dan

• Partai Nasional Indonesia (1927)


Puncak perdebatan pun terjadi dalam sidang BPUPKI.
2. Periode setelah kemerdekaan1945-1950
Pada periode awal pasca kemerdekaan masih menekankan pada wacana hak
merdeka, hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang
didirikan, serta hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di
parlemen. wacana HAM bisa dicirikan pada bidang sipil politik dan bidang
ekonomi, sosial, dan budaya
4. Periode 1950-1959 (masa perlementer)
Masa ini adalah masa yang sangat kondusif sesuai dengan prinsip demokrasi
liberal yaitu kebebasan mendapat tempat dalam kehidupan politik nasional. pada
Terdapat lima indikator HAM dalam masa ini:
• Munculnya partai-partai politik dengan beragam ideologi.

• kebebasan pers.

• Pelaksanaan pemilihan umum secara aman, bebas, dan demokratis

• Kontrol parlemen atas eksekutif.

• perdebatan HAM secara bebas dan demokratis.


5. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin)
Masa ini merupakan bentuk penolakan presiden Soekarno terhadap sistem
Demokrasi Parlementer yang di nilai sebagai produk barat karena tidak sesuai
dengan karakter bangsa Indonesia yang telah memiliki cara tersendiri dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pada sistem Demokrasi terpimpin
kekuasaan terpusat di tangan Presiden. Kekuasaan Presiden Soekarno bersifat
absolut, bahkan di nobatkan sebagai Presiden RI seumur hidup.
6. Periode 1966-1998 (Orde Baru)
Sama halnya dengan Orde Lama, Orde Baru juga memandang HAM dan
demokrasi bsebagai produk Barat yang individualisme dan bertentangan dengan
bangsa Indonesia terutama Pancasila dan UUD 1945 yang lebih dulu ada
dibandingkan dengan Deklarasi Universal HAM. Selain itu, isu HAM sering kali
digunakan olah negara-negara barat untuk memojokkaan negara berkembang
seperti Indonesia. Pelanggaran HAM Orde Baru dapat dilihat dari kebijakan
politik Orde Baru yang bersifat Sentralistik dan anti segala gerakan politik yang
berbeda dengan pemerintah .
7. Periode pasca Orde Baru
Berakhirnya kekuasaan Orde Baru sekaligus menandai berakhirnya
rezim militer di Indonesia dan datangnya era baru demokrasi dan HAM. Pada
masa ini, perhatian pemerintah terhadap pelaksanaan HAM mengalami
perkembangan yang sangat signifikan yang ditandai dengan Tap MPR No.
XVII/MPR/1998 tentang HAM, pengesahan UU tentang HAM, pembentukan
Kantor Menteri Negara Urusan HAM yang kemudian di gabung dengan
Departeman Hukum dan Perundang-undangan menjadi Departeman Kehakiman
dan HAM, penambahan pasal-pasal khusus tentang HAM dalam amandemen
UUD 1945, pengesahan UU tentang pengadilan HAM.
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang
perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih
dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber
utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran
normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan
RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga
HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan
sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain
7
DAFTAR PUSTAKA

Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi Manusia


http://kumpulanmakalhttps://makalah-update.blogspot.com/2012/11/makalah-hak-
asasi-manusia

Surbakti, K. (2018). FOSTERING OF FEMALE PRISONERS IN TANJUNG GUSTA


PENITENTIARY OF MEDAN. PROCEEDING: THE DREAM OF MILLENIAL
GENERATION TO GROW, 216-225.

Surbakti, K., & Si, M. (2019). KAJIAN MENGENAI PENTINGNYA BASIS DATA
BAGI SEKOLAH SAAT INI. JURNAL CURERE

Putri I P. 2021. Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM) Di Indonesia 1950-1959. Tirto.id
[internet]. [diunduh 2021 Agu 02]; Tersedia pada : https://tirto.id/sejarah-pemajuan
hak-asasi-manusia-ham-di-indonesia-1950-1959-gihR
8

Anda mungkin juga menyukai