Disusun Oleh :
1. Alvie Kusnarti (2110180104)
2. Natasha Dwi A (2110180155)
3. Natasya Rohmah (2110165748)
4. Nurul Maulidyah (2110165747)
5. Putri Sabila (2110165776)
6. Siti Alfiana (2110165744)
7. Tita Marinda H (2110165785)
Semua organisasi berada dalam rentang dari yang sangat tersentraliasi hingga sangat
terdesentralisasi. Kebanyakan perusahaan berada di tengah di antara kedua ujung rentang
tersebut dengan mayoritas cenderung ke arah desentralisasi.
Klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut perhitungan biaya variabel dan
absorpsi:
2.2.2 Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Abrospsi
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi penghitungan harga
pokok penjualan, metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat
mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena
jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode.
Laba menurut perhitungan biaya absoprsi akan lebih tinggi daripada laba
menurut perhitungan biaya variabel. Perbedaan ini karena sebagian overhead tetap
periode tersebut yang masuk dalam persediaan ketika perhitungan biaya absorpsi
digunakan. Hanya sebagian besar dari overhead tetap yang dimasukkan dalam harga
pokok penjualan pada perhitungan biaya absorpsi, sisanya ditambahkan ke
persediaan. Akan tetapi, pada perhitungan biaya variabel, semua biaya overhead
overhead tetap untuk periode tersebut ditambahkan ke beban pada laporan laba rugi
Contoh ELCOM, Inc. sebuah perusahaan yang memproduksi stereo dan perekam video di suatu
pabrik tunggal dan menggunakan perhitungan biaya absorsi untuk pelaporan eksternal dan
internal. Contoh laporan laba rugi segmen tahun 2005:
ELCOM memutuskan untuk menghentikan produksi perekam video, dengan alas an untuk
meningkatkan laba sebesar $30.000. sehingga laporan laba rugi tahun berikutnya menjadi:
Seperti yang diperlihatkan dalam laporan laba rugi tahun 2006, ternyata hasilnya berbeda dari
yang diharapkan, laba turun sebesar $55.000 hal ini karena banyak biaya tetap yang dialokasikan
untuk perekam video tidak terhapus ketika lini produk tersebut dihentikan. Biaya ini meliputi
penyusutan pabrik pajak, asuransi, gaji manager pabrik, dan sebagainya.
B. Pelaporan segmen: dasar perhitungan biaya variabel
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan perhitungan biaya variabel memilki satu
keistimewaan disamping laporan laba rugi perhitungan biaya variabel yang telah disajikan
sebelumnya. Beban dipecahkan menjadi 2 kategori :
1. Beban tetap langsung
Beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini kadang kala
disebut sebagai “beban tetap yang dapat dihindari” karena beban ini akan hilang apabila segmen
ditutup yang disebabkan oleh eksisntensi segmen itu sendiri.
2. Beban tetap umum
Beban tetap umum disebabkan oleh 2 atau lebih segmen secara bersamaan. Beban-beban ini
kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen dihapus. Contoh penyusutan pabrik.
Dari table diatas dapat dilihat bentuk laporan laba rugi segmen ini lebih berguna daripada format
perhitungan biaya absorpsi, dimana stereo dan perekam video memiliki margin kontribusi positif
yang sebesar $95000 untuk stereo dan $80000 untuk perekam video.
Kedua produk ini menghasilkan penjualan melebihi biaya variabel yang dapat digunakan untuk
menutup biaya tetap perusahaan. Akan tetapi sebagian dari biaya tetap perusahaan disebabkan
oleh segmen itu sendiri. Jadi, ukuran rill kontribusi laba dari masing-masing segmen adalah
jumlah yang tersisa setelah biaya tetap langsung ditutupi.