Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan 5 Akuntansi Manajemen

DESENTRALISASI BAGI PERUSAHAAN


Struktur organisasi dan sistem akuntansi pertanggungjawaban memiliki hubungan erat. Sistem
akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) adalah sistem yang mengukur
berbagai hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para
manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban. Perusahaan yang memiliki beberapa pusat
pertanggungjawaban biasanya memilih salah satu dari dua pendekatan dalam pengambilan keputusan
untuk mengelola kegiatan mereka yang rumit dan beragam, yaitu:
1. Pengambilan keputusan tersentralisasi.
Pada pengambilan keputusan tersentralisasi (centralized decision making), berbagai keputusan dibuat
pada tingkat manajemen puncak dan manajer pada jenjang yang lebih rendah yang bertanggung jawab
atas pengimplementasian keputusan.
2. Pengambilan keputusan terdesentralisasi.
Pengambilan keputusan terdesentralisasi (desentralized decision making) memperkenankan manajer pada
jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan kepada jenjang yang
lebih rendah. Kebanyakan perusahaan berada di tengah-tengah, di antara kedua ujung rentang tersebut
dengan mayoritas cenderung ke arah desentralisasi.
Konsep Sentralisasi dan Desentralisasi

Berikut merupakan alasan perusahaan dalam menggunakan desentralisasi untuk pengambilan keputusan,
yaitu:
- Mengumpulkan dan menggunakan informasi lokal
- Memfokuskan pada manajemen pusat
- Melatih dan memotivasi para manajer
- Meningkatkan daya saing
Berikut adalah keunggulan dari desentralisasi, yaitu:
1) Manajemen puncak dibebaskan dari pemecahan persoalan sehari-hari yang banyak sehingga memiliki
peluang untuk berkonsentrasi pada strategi, keputusan, dan kegiatan koordinasi.
2) Manajer tingkat yang lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih terperinci dan lebih baru
mengenai kondisi setempat dibandingkan dengan para manajer puncak.
3) Pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan kepada manajer pada tingkat yang lebih rendah
membuat mereka dapat lebih cepat dalam memberikan respons kepada para pelanggan.
4) Desentralisasi memberikan pengalaman dalam pengambilan keputusan kepada para manajer di tingkat
yang lebih rendah. Pengalaman tersebut nantinya diperlukan jika mereka dipromosikan ke tingkat yang
lebih tinggi.
5) Pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan kepada manajer tingkat yang lebih rendah
sering kali meningkatkan motivasi mereka sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan tingkat
retensi karyawan.
Berikut adalah kelemahan dari desentralisasi, yaitu:
1) Manajer pada tingkat lebih rendah membuat keputusan tanpa sepenuhnya memahami gambaran besar.
2) Di suatu organisasi yang benar-benar terdesentralisasi, memungkinkan terjadinya kurang koordinasi
antara manajer yang memiliki otonomi. Masalah ini dapat dikurangi dengan mendefinisikan secara jelas
strategi perusahaan dan mengomunikasikannya secara efektif ke seluruh organisasi.
3) Manajer di tingkat yang lebih rendah memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Persoalan ini dapat diatasi dengan merancang sistem evaluasi kinerja yang memotivasi
manajer untuk membuat keputusan yang sejalan dengan kepentingan perusahaan.
4) Dalam suatu organisasi yang sangat terdesentralisasi, mungkin lebih sulit untuk menyebarkan gagasan-
gagasan yang inovatif secara efektif. Masalah tersebut dapat diminimalkan melalui penggunaan sistem
intranet yang efektif. Hal tersebut memungkinkan karyawan yang berbeda lokasi untuk dapat mengetahui
dan berbagi ide/pengetahuan mereka secara elektronik.
Desentralisasi biasanya diwujudkan melalui pembentukan unit-unit yang disebut dengan divisi. Cara
pembagian divisi adalah dibagi berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi. Berikut ini
merupakan contoh divisi-divisi yang terdesentralisasi:

BIAYA ABSORPSI DAN BIAYA VARIABEL


Saat perusahaan tumbuh, manajemen puncak biasanya menciptakan berbagai area
pertanggungjawaban yang dikenal sebagai pusat pertanggungjawaban dan menugaskan manajer di
bawahnya untuk menangani wilayah tersebut. Pusat pertanggungjawaban (responsibility center)
merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian
kegiatankegiatan tertentu. Berikut merupakan jenis-jenis utama pusat pertanggungjawaban:
 Pusat biaya (cost center) – manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya.
 Pusat pendapatan (revenue center) – manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan.
 Pusat laba (profit center) – manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan dan biaya.
 Pusat investasi (investment center) – manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan, biaya, dan
investasi modal.
Cara pusat-pusat pertanggungjawaban dibebankan mencerminkan situasi aktual dan jenis
informasi yang tersedia bagi manajer. Informasi adalah kunci bagi para manajer yang bertanggung jawab
pada hasil-hasilnya. Meskipun manajer pusat pertanggungjawaban memiliki tanggung jawab hanya atas
kegiatan pada pusat pertanggungjawabannya, keputusan yang dibuat manajer tersebut dapat
memengaruhi pusat pertanggungjawaban lainnya. Tabel berikut berisikan mengenai jenis-jenis pusat
pertanggungjawaban dan informasi akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja:
Jenis Pusat Biaya modal Penjualan Investasi Lain-lain
Pusat biaya X
Pusat pendapatan X X
Pusat laba X X
Pusat investasi X X X X
Pengorganisasian divisi-divisi sebagai pusat pertanggungjawaban menciptakan peluang untuk
mengendalikan divisi-divisi melalui penggunaan akuntansi pertanggungjawaban. Pengendalian pusat
pendapatan dicapai dengan mengevaluasi efisiensi dari manajer-manajer divisi berdasarkan pendapatan
dari penjualan.
Pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan laporan laba rugi variable dan
absorpsi
 Biaya produk diinventariskan dengan mencakup bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead.
 Biaya periode, seperti beban penjualan dan administrasi, dibebankan saat biaya itu dikeluarkan.
 Perbedaan antara perhitungan biaya variabel dan absorpsi bergantung pada perlakuan terhadap satu
biaya tertentu, yaitu overhead tetap.
Perhitungan biaya variabel
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variabel dan tetap.
Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut perhitungan biaya langsung (direct
costing), hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk, biaya-biaya ini meliputi bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Menurut perhitungan biaya variabel, overhead
tetap dari suatu periode dipandang habis pada akhir periode itu dan dibebankan secara total terhadap
pendapatan periode tersebut. Perhitungan biaya variabel juga dikenal sebagai perhitungan biaya
langsung. Akan tetapi, tidak semua biaya variabel merupakan biaya produk langsung.
Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya manufaktur pada
produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead tetap adalah hal-
hal yang menentukan biaya produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang
sebagai biaya produk. Menurut metode ini, overhead tetap adalah biaya yang dapat diinventariskan
Penilaian Persediaan
Persediaan dinilai atas biaya produk atau produksi. Cara menghitung biaya persediaan akhir dapat
menggunakan dua cara, yaitu perhitungan biaya absorpsi dan variabel. Pada perhitungan biaya absorpsi,
persediaan akhir mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan
overhead tetap per unit. Pada perhitungan biaya absorpsi, persediaan akhir mencakup biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead tetap per unit. Tidak dimasukkannya
overhead tetap dalam hasil biaya persediaan perhitungan biaya variabel membuat penilaian persediaan
yang lebih rendah daripada model absorpsi.

EVALUASI MANAJEMEN PUSAT LABA


Bagaimana laba berubah dari satu periode ke periode berikutnya? Bagaimana laba aktual
dibandingkan dengan laba yang direncanakan sering digunakan sebagai petunjuk terhadap kemampuan
manajerial? Laba harus mencerminkan usaha manajerial agar dapat menjadi petunjuk bermakna. Secara
umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial maka manajer berhak
mengharapkan berlakunya hal-hal berikut.
1) Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor
lainnya tetap maka laba akan meningkat.
2) Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor
lainnya tetap maka laba akan menurun.
3) Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-
faktor lainnya tetap maka laba tidak berubah.
Jika Maka
Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel
Produksi < Penjualan Laba Bersih Absorpsi < Laba Bersih Variabel
Produksi = Penjualan Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel

Practice Quiz
1. Beberapa perusahaan melakukan desentralisasi dengan pertimbangan alasan sebagai berikut, kecuali
 Fokus manajemen cabang
2.
Berikut ini adalah keunggulan desentralisasi, kecuali
 Manajer tingkat lebih rendah umumnya memiliki informasi yang lebih sedikit dibandingkan
dengan para manajer puncak
3. Metode perhitungan laba dengan mempertimbangkan semua jenis biaya disebut dengan metode
perhitungan
 Biaya absorpsi
4. Manajemen yang bertanggung jawab terhadap penjualan dan biaya disebut dengan
 Profit center
5. Suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan
tertentu disebut dengan
 Profitability center
6. Manajemen yang bertanggung jawab terhadap semua pengeluaran perusahaan berada pada
 Cost center
7. Manajemen yang bertanggung jawab terhadap semua pengeluaran, pendapatan, dan investasi
perusahaan-perusahaan berada pada
 Investment center
8. Perhitungan biaya langsung disebut juga dengan
 Variable costing
9. Berikut ini merupakan biaya produk untuk absorption costing, kecuali
 Beban penjualan
10. Pengorganisasian divisi-divisi sebagai pusat pertanggungjawaban menciptakan peluang untuk
mengendalikan divisi-divisi melalui penggunaan
 Akuntansi pertanggungjawaban

Diskusi
Untuk perusahaan yang baru didirikan, sistem akuntansi pertanggungjawaban yang sebaiknya dilakukan
dengan sentralisasi atau desentralisasi? Jelaskan dengan singkat!

Anda mungkin juga menyukai