Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Akuntansi Manajerial - Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat

Investasi, dan Penetapan Harga Transfer


Bab 10

Perusahaan melakukan Desentralisasi.


Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas secara keseluruhan banyak perusahaan yang mulai
menerapkan system desentralisasi, Desentralisasi disini adalah sebuah kebebasan dalam
mengambil keputusan. Misalnya dalam suatu organisasi yang menggunakan system
desentralisasi ini manajer tingkat rendah akan lebih mudah dalam membuat dan
mengimplementasikan keputusan, sedangkan dalam system sentralisasi membuat manajer tingkat
rendah hanya bertangggung jawab pada implementasian keputusan.

Adapun alasan-alasan pengimplementasian system desentralisasi ini,


1. para manajer lokal dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi lokal
yang ada
2. para manajer lokal dapat memberikan keputusan atau response yang tepat waktu dalam
kondisi-kondisi yang cepat berubah
3. pada aspek perusahaan besar, system ini membantu dalam keterbatasan kognitif. Karena tidak
ada orang yang dapat memahami secara menyeluruh dan mendetail setiap jenis pasar dan produk
secara utuh.
4. sebagai media untuk melatih dan memotivasi para manajer lokal
5. sebagai pembebas manajer puncak dari masalah operasional sehari-hari sehingga mereka dapat
lebih fokus untuk memikirkan hal-hal jangka panjang (perencanaan strategis)

Perusahaan yang menerapkan system desentralisasi membentuk pusat pertanggungjawaban, ada


4 jenis pusat pertanggungjawaban : (1) pusat biaya, (2) pusat pendapatan, (3) pusat laba, dan (4)
pusat investasi.

Perbedaan perhitungan biaya absorpsi dan biaya variable


Perhitungan biaya variable dengan absorpsi memiliki perlakuan berbeda terhadap OHP tetap.
Perhitungan biaya variable memperlakukan OHP sebagai beban periode, oleh karena itu
biaya unit produksinya terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan OHP
variable. Sedangkan biaya absorpsi memperlakukan OHP sebagai biaya produk, jadi biaya
unit produksi menurut absorpsi terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, OHP
variable, dan bagian dari OHP tetap.

Laporan laba rugi segmen--menurut perhitungan biaya variable--memisahkan beban menurut


perilaku biaya, sedangkan--menurut absorpsi-- memisahkan beban menurut fungsi. Laporan laba
rugi segmen memungkinkan pihak manajemen untuk melakukan evaluasi kontribusi setiap
segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Perhitungan dan Pengembalian atas Investasi (ROI--Return Of Investment)


ROI adalah rasio laba operasi terhadap aktiva operasi rata-rata. Rasio ini dapat dibagi
menjadi 2 komponen: margin (rasio laba operasi terhadap penjualan) dan perputaran (rasio
penjualan terhadap aktiva operasi rata-rata). Laba residu adalah selish antara laba dengan
tingkat minimal pengembalian yang diminta perusahaan dikalikan dengan modal yang
dipakai. EVA mirip dengan laba residu, bedanya laba setelah pajak dan persentase aktual dari
biaya modal digunakan dalam perhitungan.

Pengembalian atas invetasi adalah sebuah ukuran tingkat kinerja manajer yang paling lazim
dalam unit desentralisasi. Pembalian invetasi mendorong manajer untuk selalu memperhatikan
perbaikan profitabilitas divisinya dari peningkatan penjualan, pemanfaatan aktiva secara efesien
dan pengendalian biaya. Minusnya, hal ini juga dapat mendorong manajer meningkatkan ROI
dengan mengorbankan manfaat jangka penjang demi manfaat jangka pendek semata (manajer
mengabaikan invetasi yang menguntungkan apabila itu dapat menurunkan ROInya)

Perhitungan, laba residu dan nilai tambah ekonomi (EVA--economy value


added)
Laba residu positif berarti divisi memperoleh lebih banyak dari biaya modal minimum
sedangkan apabila negatif maka divisi memperoleh lebih sedikit dari biaya modal minimum.
EVA adalah laba operasi setelah pajak yang dikurangi total biaya modal tahunan. Jika EVA
positif maka perusahaan memperoleh kekayaan, jika negatif berarti perusahaan merusak
modalnya. EVA adalah satuan dolar bukan persentase tingkat pengembaliannya.

Perusahaan yang terdesentralisasi mampu menghasilkan kesesuaian tujuan dengan menciptakan


program kompensasi manajemen yang memberikan reward bagi para manajer yang mengambil
tindakan menguntungkan perusahaan. System reward yang mungkin digunakan adalah meliputi
kompensasi tunai dan tunjangan non keuangan.

Peran penetapan harga transfer pada perusahaan desentralisasi


Ketika hasil produksi satu divisi digunakan sebagai bahan baku produksi oleh divisi lain dalam 1
perusahaan maka akan membuat timbulnya harga transfer. Harga transfer merupakan pendapatan
bagi divisi yang menjaul dan merupakan biaya bagi divsi yang membeli. Ada 3 kebijakan
penetapan harga transfer yang lazim:
1. harga pasar
2. harga transfer berdasarkan biaya
3. harga transfer berdasarkan negosiasi.

Anda mungkin juga menyukai