Anda di halaman 1dari 4

Nama : Winda Susilawati

Nim : 213020303190
Kelas : Akuntansi C
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu : Agus Kubertein, SE., M. Si
Tugas Resume Bab 10

Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Investasi, dan Penetapan Harga Transfer

Desentrlisasi dan Pusat Pertaggungjawaban


Untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, banyak perusahaan memilih
desentralisasi yaitu kebebasan pengambilan keputusan. Dalam suatu organisasi yang
terdesentralisasi, manajer jenjang lebih rendah membuat dan mengimplementasikan keputusan.
Sementara itu, dalam organisasi tersentralisasi, manajer jenjang lebih rendah hanya
bertanggungjawab pada pengimplementasian keputusan. Perusahaan melakukan desentralisasi
karena para manajer lokal mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi
lokal.

Manajerlokal juga mampu memberikan tanggapan secara tepat waktu pada kondisi-
kondisi yang berubah, keterbatasan kognitif karena tidak mungkin ada orang yang dapat
memahami setiap jenis pasar dan produk secara utuh, sebagai wadah untuk melatih dan
memotivasi manajer lokal, serta membebaskan manajemen puncak dari masalah- masalah
operasional sehari-hari sehingga mereka dapat menggunakan waktunya untuk memikirkan hal-
hal yang bersifat jangka panjang seperti perencanaan strategis. Perusahaan yang terdesentralisasi
membentuk pusat-pusat pertanggungjawaban.

Sistem Akuntansi Pertanggungajawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil


yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban.

Alasan-alasan untuk melakukan Desentralisasi:


Di antaranya kemudahan mengumpulkan danmengunggunakan informasi lokal,
memfokuskan manajemen pusat, melatih dan memotivasi para manajer segmen, meningkatkan
daya saing, serta membuka segmen-segmen keberbagai kekuatan pasar.
Divisi-divisi dalam perusahaan yang Terdesentralisasi
Desentralisasi biasanya diwujudkan melalui pembentukan unit-unit yang disebut divisi.
satu cara pembagian divisi adalah berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi.

Empat jenis pusat pertanggungjawaban yaitu: I. Pusat biaya II. Pusat pendapatan III. pusat laba
IV. pusat investasi

Pengukuran kinerja pusat Investasi dengan menggunakan laporan laba rugi variabel dan
absorpasi
Hasil-hasil aktual dari setiap pusat pertanggungjawaban bisa dibandingkandengan hasil-
hasil yang diharapkan. Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan variabel dengan
menyiapkan laporan laba-rugi segmen. Perhitungan biaya variabel memperlakukan overhead
tetap sebagai beban periode. Oleh karena itu, biaya unit produksi menurutperhitungan biaya
variabel terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.

Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel memisahkan beban menurut
perilaku biaya. Pertama, beban variabel proses produksi, penjualan, dan administrasi dikurangi
dari penjualan untuk mendapatkan margin kontribusi. Kemudian, semua beban tetap dikurangi
dari margin kontribusi untuk mendapatkan laba bersih perhitungan biaya variabel.

Perhitungan biaya absorpsi memperlakukan overhead tetap sebagai biaya produk. Jadi,
biaya unit produksi menurut perhitungan biaya absorpsi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, overhead yariabel, dan bagian dari overhead tetap.

Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya absorpsi memisahkan beban menurut
fungsi. Pertama, beban pokok penjualan dikurangi dari penjualan untuk mendapatkan laba kotor
(atau margin kotor). Kemudian, beban penjualan dan administrasi dikurangi dari laba kotor untuk
mendapatkan laba bersih perhitungan biaya absorpsi. Laporan laba rugi segmen memungkinkan
pihak manajemen untuk mengevaluasi kontribusi setiap segmen terhadap kinerja perusahaan
secara keseluruhan.

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan menggunakan ROI


Imbal hasil atas investasi (return on investment-ROI).

Imbal hasil atas investasi adalah ukuran kinerja manajer yang paling lazim pada unit-unit
desentralisasi mendorong manajer untuk memperhatikan perbaikan profitabilitas divisinya
melalui peningkatan penjualan, pengendalian biaya, dan pemanfaatan aset secara efisien. Namun,
juga dapat mendorong manajer meningkatkan ROI dengan mengorbankan manfaat jangka
panjang demi manfaat jangka pendek (misalnya, manajer terdorong mengabaikan investasi yang
menguntungkan bagi perusahaan jika investasi tersebut akan menurunkan ROI divisinya).

ROI adalah rasio laba operasi terhadap aset operasi rata-rata. Rasio inidapat dibagi dalam
dua komponen, yaitu a. margin (rasio laba operasi terhadap penjualan) b. perputaran (rasio
penjualan terhadap aset operasi rata-rata).

Mengukur Kinerja Pusat Investasi Dengan menggunakan laba residu dan nilai tambah
ekonomi
Laba residu
Laba residu adalah perbedaan antara laba dan tingkat imbal hasil dolar minimum yang
disyaratkan atas aset operasi perusahaan.

Nilai tambah Ekonomi

Cara khusus menghitung Laba residu adalah nilai tambah ekonomi. Nilai tambah
ekonomi adalah Laba bersih dikurangi total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, perusahaan
menciptakan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan merusak modalnya.

EVA adalah dalam satuan dolar, bukan persentase tingkat imbal hasil. Fitur utama dari
EVA adalah penekanan pada laba operasi setelah pajak dan biaya modal aktual. Para investor
menyukai EVA karena menghubungkan laba dengan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapainya.

Penetapan Harga Transfer

nilai barang yang transfer merupakan pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi
divisi yang membeli. nilai ini atau harga internal disebut harga transfer. harga transfer adalah
harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual pada divisi pembeli di
perusahaan yang sama.
Jadi, harga yang dikenakan terhadap barang antara tersebut memengaruhi laba operasi
kedua divisi. Karena kedua divisi dievaluasi menurut profitabilitasnya, harga yang dikenakan
terhadap barang antara dapat menjadi masalah yang sangat serius.

Ada tiga kebijakan penetapan harga transfer yang lazim digunakan, yaitu harga pasar,
harga transfer berdasarkan biaya, dan harga transferyang dinegosiasikan

Anda mungkin juga menyukai