AKUNTANSI BIAYA
KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN DAN ANALISIS KAPASITAS
Disusun Oleh:
Ilham Isnanto 18133100007
Hilda Azizah Humairoh 18133100022
Isnaini Nur Zulaika 18133100068
Dewi Puspitasari 18133100128
Vivian Evan Seta 18133100133
H. Throughtput Costing
Throughtput Costing atau disebut dengan kalkulasi biaya super variabel
(super variabel costing) yang artinya metode kalkulasi biaya persediaan dimana
hanya biaya bahan langsung yang disertakan sebagai biaya persediaan. Dimana semua
biaya lainnya adalag biaya periode dimana biaya itu terjadi dan secara khusus biaya
tenaga kerja manufaktur langsung variabel dan biaya overhead manufaktur variabel
dianggap sebagai biaya periode dan dikurangi sebagai beban periode itu. Pendukung
throughput costing mengatakan bahwa sistem ini memberikan lebih sedikit insentif
untuk memproduksi guna menumpuk persediaan ketimbang kalkulasi biaya variabel
atau, terutama, kalkulasi biaya absorpsi.
N. Pelaporan Eksternal
Besarnya varians volume produksi yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan menurut kalkulasi biaya absorpsi akan dipengaruhi oleh pemilihan
tingkat denominator yang digunakan untuk menghitung biaya manufaktur tetap yang
dianggarkan per kotak.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung varians volume produksi adalah
Varians volume produksi = ( overhead manufaktur tetap yang dianggarkan) -
( overhead manufaktur tetap yang dialokasikan dengan menggunakan biaya per unit
output yang dianggarkan yang disediakan untuk output aktual yang diproduksi)
Tiga alternative pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani varians volume
produksi:
1. Pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan
Pendekatan ini menyatakan kembali semua jumlah dalam buku besar pembantu
dengan menggunakan tarif biaya aktual dan bukan tarif biaya yang dianggarkan.
2. Pendekatan prorasi
Prorasi menyatakan kembali saldo akhir dari akun-akun ke yang seharusnya juka
tarif biaya aktual digunakan dan bukan tarif biaya yang dianggarkan.
3. Pendekatan penghapusan varians ke harga pokok penjualan
Persyaratan Undang-undang
Undang-undang Jawatan Pajak A.S. menyatakan: “Penggunaan metode biaya
standar yang tepat meminta agar seorang pembayar pajak harus mengalokasikan
kembali bagian prorate dari adanya varians overhead bersih negatif atau positif
kepada barang dalam persediaan akhir.”
soal:
1. asumsikan bahwa Kana Company memiliki struktur biaya tetap dengan hasil akhir
biaya manufaktur tetap yang telh direvisi $2.000 selama tahun 2007-2009. Tingkat
denominator produksi yang digunakan untuk menghitung biaya manufaktur tetap
yang dianggarkan per unit tahun 2007-2009 adalah 800 unit. Hitunglah biaya
manufaktur tetap yang dianggarkan per unit tahun 2007-2009.
2. PT argikultur pada tahun 2016 memperoleh laba $17.000 dengan jumlah terjual 500
unit, 2017 $20.000 dengan jumlah yang terjual 600 unit, dan tahun 2018 $26.000 juml
ah yang terjual sebanyak 800 unit. Dan diketahui marjin kontribusinya sebesar $30 pe
r unit.
3. Sebutkan Perbedaan antara kalkulasi biaya variabel dan kalkulasi biaya absorpsi!
Jawab:
1.
2.
(a) 2017 vs 2016: $20.000 - $17.000 = $30 per unit x (600 unit – 500 unit)
$3.000 = $3.000
(b) 2018 vs 2017: $26.000 - $20.000 = $30 per unit x (800 unit – 600 unit)
$6.000 = $6.000
3. Kalkulasi Biaya Varibel adalah metode kalkulasi biaya persediaan dimana semua
biaya manufaktur variabel dimasukkan sebagai biaya persediaan. Biaya manufaktur
tetap dikeluarkan dari biaya persediaan dan diperlakukan sebagai beban pada saat
biaya itu terjadi
Kalkulasi Biaya absorpsi adalah metode kalkulasi biaya persediaan dimana semua
biaya manufaktur tetap dan semua biaya manufaktur variabel dimasukkan sebagai
biaya persediaan.