Anda di halaman 1dari 19

PROSES PENYUSUNAN

ANGGARAN
Ni Putu Indah Ayu Muliantari (1707611005)
Tjhang Devina (1707611010)
Ni Putu Naritha Kusumasari Putri (1707611016)
Arti dan Tujuan Penyusunan Anggaran
 Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun
secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di
masa yang akan datang.
 Tujuan Perusahaan Menyusun Anggaran:
• Perencanaan
• Informasi
• Pengendalian
• Alat Koordinasi
Kelemahan- kelemahan Anggaran
 Penyusunan anggaran memakan waktu lama.
 Kesulitan menghadapi lingkungan yang cepat berubah.
 Terdapat kecenderungan untuk membuat slack dalam
penyusunan anggaran.
 Terdapat kecenderungan melakukan gaming

Cara Penyusunan Anggaran


Terdapat 3 cara untuk menyusun anggaran, yaitu:
• Authoritive budgeting
• Participative budgeting
• Consultative budgeting
Penyusunan Anggaran dengan
Mempergunakan Konsep Three Wheels of
Profit Plan
Penyusunan Anggaran Induk
Anggaran induk perusahaan dapat dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu :
• Anggaran operasi
• Anggaran finansial
• Anggaran modal
Penyusunan Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit
penjualan yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu
perusahaan untuk periode yang akan datang.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah :
• Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
• Memasukkan pertimbangan / keputusan manajemen
dalam proses perencanaan
• Memberikan informasi dalam profit planing control
• Untuk mempermudah pengendalian penjualan
Anggaran Produksi
Rencana penjualan secara lengkap harus disampaikan
pada manajemen untuk dijabarkan menjadi program
produksi yang sejalan dengan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Departemen produksi
bertugas untuk merencanakan produksi dan
mengkoordinir pemanfaatan sumber daya yang dimilliki
agar tingkat produksi yang sudah di rencanakan dapat
dicapai.
Anggaran Biaya
Biaya perusahaan termasuk biaya produksi dan biaya
periode.
Cara penyusunan anggaran biaya dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
• Mempergunakan standar
• Incremental budget
• Zero Based Budgeting
• Kaizen Budget
• Activity Based Budgeting
Penyusunan Anggaran dengan
Mempergunakan Standar
 Perusahaan harus bisa menyusun anggaran yang fleksibel
sehingga dapat disesuaikan dengan perubahan lingkungan.
Maka semua anggaran biaya yang dibuat perusahaan harus
dikaitkan dengan anggaran penjualan atau anggaran
produksi perusahaan, yaitu dengan membuat standar.

Penyusunan Anggaran Biaya Bahan


Mentah Langsung
 Untuk bahan mentah langsung, standar kuantitas ditetapkan
berdasarkan rancangan produk perusahaan yang tertuang
dalam bill of material, sedangkan standar harga bahan
mentah langsung ditetapkan dengan melakukan survey
terhadap harga jual yang akan dipatok pemasok pada
perusahaan.
Penyusunan Anggaran Biaya Buruh
Langsung
 biaya buruh tersebut dapat ditelusuri dengan akuratnpada
masing masing produknya, tapi biaya buruh langsung
tersebut merupakan biaya tetap, karena berapapun unit
produksi yang dibuat perusahaan maka biaya buruh
langsung akan tetap sama.

Anggaran Biaya Overhead Pabrik


 Biaya overhead pabrik merupakan kumpulan dari biaya
biaya produksi yang bersifat tidak langsung. Dalam kaitannya
dengan penyusunan anggaran, kumpulan dari biaya
overhead pabrik rata-rata tidak dapat dibuat standar
kuantitasnya, walaupun standar harganya bisa dibuat.
Activity Based Budgeting
 Dengan mempergunakan activity based budgeting,
maka penyusunan anggaran bisa dikaitkan dengan
anggaran penjualan ataupun anggaran produksi.
Dalam hal ini, aktivitas inspeksi barang jadi akan
dihubungkan dengan anggaran produksi.
Proses Penyusunan Forecast
 Peramalan (forecasting) adalah perkiraaan mengenai
sesuatu yang belum terjadi. Peramalan (Forecasting)
selalu bertujuan agar ramalan yang dihasilkan mampu
meminimumkan pengaruh ketidakpastian yang
dihadapi perusahaan.
Proses Penyusunan Forecast (Lanjutan)
Forecast yang baik memenuhi lima persyaratan :
• Timely
• Actionable
• Reliable
• Aligned
• Cost Effective
Beyond Budgeting
 Konsep Beyond Budgeting diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan yang menganggap bahwa penyusunan
anggaran yang bersifat tradisional tidak lagi sesuai dengan
kondisi saat ini yang memiliki tingkat ketidak pastian yang
tinggi, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut melihat
bahwa anggaran lebih banyak bersifat menghambat
daripada membantu perusahaan daam melakukan
kegiatannya.
 Meskipun dalam konsep ini anggaran dihilangkan. Namun,
fungsi-fungsi anggaran tetap ada dan dijalankan dengan
mempergunakan metode-metode lainnya. Contohnya salah
satu fungsi anggaran adalah untuk perenanaan keuangan
dan pajak.
Walker and Company
Case
PROFIL SINGKAT WALKER AND
COMPANY
 Walker and Company adalah perusahaan penerbit buku
berukuran sedang yang mempekerjakan 31 orang dan 45
sales representatives. Didirikan pada tahun 1959 oleh ayah
Ramsey, Walker and Company adalah salah satu dari
segelintir perusahaan yang selamat dari 35 tahun terakhir
dalam industri penerbitan buku. Ramsey telah mengambil
alih perusahaan pada usia 27 tahun, setelah kematian
ayahnya. Setelah ayahnya meninggal, Ramsey mengambil
alih posisi ayahnya sebagai presiden dan penerbit Walker
and Company.
Sekilas tentang Walker & Company
 Tergerusnya arus kas perusahaan & kehilangan pemasok
utama (perusahaan percetakan)
 Ramsey sebagai pemimpin perusahaan tidak mengetahui
seberapa besar ukuran perusahaanya. Apakah ada di posisi
yang besar, menengah atau kecil.
 Pada tahun 1995, meskipun buku Longitude berhasil menjadi
Best Seller tetapi tetap mendapatkan keuntungan yang
minimal dan masih menghasilkan arus kas negative.
 Kelemahan terbesar dari Walker & Company adalah
kurangnya diagnose terhadap system pengendalian yang
baik.
 Tidak adanya target kinerja yang jelas dari top manajemen,
dan tidak ada yang bisa melihat hubungan antara neraca,
laba rugi, dan arus kas.
 Tahun 1996, Industri penerbitan buku di dunia menghasilkan
$80 miliar pendapatan dengan lebih dari $25 miliar
meningkat ke pasar AS.
 Hal ini membuat persaingan Walker and company harus
bersaing dengan 4 kategori penerbit.
• Penerbit besar yang menutupi hampir semua segmen
• Penerbit menengah yang mengkhususkan diri dalam satu
segmen
• Penerbit kecil sampai menengah yang menutupi berbagai
segmen
• Penerbit kecil dan sangat khusus
 Ramsey memutuskan untuk berhenti menerbitkan novel barat
sebgai rencana laba karena pengembalian atas novel barat
relative kecil & tidak ada potensi kenaikan tanpa
mengetahui dampak dari keputusannya.
Permasalahan utama dalam bisnis yang dilakukan Walker
and Company adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan strategi yang dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
2. Pemilihan segmentasi produk yang tepat
3. Menentukan indikator yang tepat sebagai
system penilaian kinerja dan kontrol perusahaan
 Upaya yang dilakukan oleh Walker and Company
berdasarkan analisis untuk profit plan agar mencapai target
perusahaan sebagai berikut:
• Meningkatkan penjualan untuk mencapai profit dengan
cara meningkatkan pemasaran.
• Menekan biaya menjadi 47% dari Penjulan menurunkan
tingkat piutang menjadi 15%.
• Menerapakan sistem pengendalian yang baik dengan
melakukan fungsi manajemen yang tepat dari top
manajemen ke semua manajemen bawahannya.
KESIMPULAN
 Agar bisnis memiliki arah dan patokan yang jelas menuju
sasaran, kita harus menyusun Business Plan. Business Plan
merupakan dokumen yang tersusun dari sekumpulan
rencana pada seluruh aspek yang dikelola perusahaan.
Salah satu alasan utama adalah menjadi kerangka bagi
perusahaan dalam upaya mencapai sasaran. Untuk dapat
mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaan, Walker
and Company perlu menyusun profit plan untuk tahun-tahun
kedepannya.Dengan perencanaan yang telah dibuat, kita
dapat mengontrol produk mana yang tetap dipertahankan
atau dihentikan produksinya.
 Selain pembuatan profit plan, pengendalian internal
perusahaan perlu diperbaiki. Dengan pengendalian internal
yang baik, maka target kerja perusahaan yang diatur dari
top manajemen menjadi jelas.

Anda mungkin juga menyukai