Anda di halaman 1dari 25

1.

fgKuda-kuda baja seperti tergambar menggunakan mutu baja BJ 37 batang atas dan bawah
menggunakan double angle, batang vertikal dan diagonal menggunakan angle dengan jarak
antar kuda-kuda 107,(1x,y) ,Beban –beba ditentukan pada gambar soal dan konstruksi berada
disekitar pantai sehingga kecepatan angin yang bertiup diamnil 40 km/jam rencanakanlah
struktur baja tersebut menggunakan SAP 2000 terhadap beban mati hidup dan angin.

7
7

beban mati, hidup, dan angin.

Jawab:

BJ37 fy = 240 MPa ,fu = 370 MPa

Jarak Truss (JT) = 10,7 m

Kecepatan angin, V = 40 km/jam = 11,111 m/s

11
Sudut kemiringan atap, α = tan-1 = 45,792º
10,7

11
Panjang Kaki Truss (PKT) = = 15,345 m
Sin 45,792
 BebanMati
Seperti terlihat pada gambar (ditentukan)
 Beban Angin
V2 11,1112
- P= = = 7,716 kg/m2
16 16
- KoefisienAngin di Gedung tertutup :

Tekan (Ct) = 0,02(α) – 0,4 = 0,02(45,792) – 0,4 = 0,515

Isap (Ci) = - 0,4

- Beban di tengah
Wt = P x Ct x JT x PKT
= 7,716 x 0,515x 10,7 x 15,345
= 652,45 kg
Wi = P x Ci x JT x PKT
= 7,716x -0,4 x 10,7x 15,206
= -502,17

1 1

1
1

1 1
Beban Angin Tengah
1/6 Wt 108,741
Tekan
1/3 Wt 217,483
1/4 Wi -125,542
Isap
1/2 Wi -251,085

Langkah Kerja Menggunakan SAP2000


1. Buka aplikasi SAP2000 pada desktop.

2. Pilih satuan berat, jarak, dan suhu yang akan digunakan, kemudian klik Grid Only.

3. Setelah aplikasi SAP2000 terbuka, pada menu bar klik File → New Model, atau tekan
Ctrl+N gunakan Grid Only
Langkah 1
Pilih jenis satuan yang
akan digunakan.

Langkah 2
Pilih Grid Only
4. Isi jumlah grid dan jarak antar grid di dalam dialog box Quick Grid Lines, kemudian
klik OK.
Jumlah Grid x

Jumlah Grid y

Jumlah Grid z

Jarak Grid x

Jarak Grid y

Jarak Grid z

Jarak (cm)
X 3 10.5
Z 2 20.7

5. Setelah klik OK, maka akan muncul 2 window. Close salah satunya, kemudian
maximize yang lainnya.

Tutup salah satu view


6. Setelah salah satu view di tutup, akan muncul tampilan 3 D, kemudian di ubah menjadi
2 D dengan koordinat X – Z view, sehingga tampilannya berubah seperti di bawah ini.

Klik X-Z

7. Selanjutnya menentukan mutu baja yang akan digunakan dengan cara klik menu Define >
Materials lalu klik Add New Material. Pada menu bar, klik Define → Materials.
8. Muncul kotak dialog Define Materials seperti di bawah ini, klik Add New Materials.

Klik Add New Material

9. etelah itu akan muncul kotak dialog Material Property Data. Pada Material Name and Display
Color, isi dengan BJ 37, karena mutu baja yang akan digunakan yaitu BJ 37. Untuk Material
Type tetap menggunakan Steel. Kemudian Weight per Unit Volume isi dengan 7850. Setelah
itu ubah satuan (Units) menjadi N, mm, C. Kemudian Modulus of Elasticity isi dengan
200000, lalu Fy/Fye isi dengan 240 dan Fu/Fue isi dengan 370. Ini seesuai dengan nilai Fy dan
Fu mutu baja BJ 41. Kemudian klik OK.

Nama Material BJ 37

Pilih tipe material yaitu Steel

Berat jenis baja Pilih jenis satuan yang digunakan


7850 kg/m3
Modulus Elastisitas Baja

Rasio Tulangan 0,3

fy Baja dan fu baja

fye Baja dan fue baja

Pilih OK
10. Setelah semua data dimasukkan dan di pilih OK, muncul kembali kotak dialog define
materials. Pada kolom materials bertambah dengan nama materials yaitu BJ 34. Pilih
kembali OK

11. Setelah selesai membuat jenis materials yaitu BJ 37, kita akan membuat profil baja yang
akan digunakan. Pada menu bar, pilih Define, kemudian pilih Section Properties, lalu
pilih Frame Section.
12. Muncul kotak dialog Frame Properties. Klik Add New Property

13. Setelah di klik Add New Property, muncul kotak dialog Add Frame Section Property.
Pilih Steel pada Frame Section Property Type dan pilih Angle.
14. Muncul kotak dialog Angle section. Masukkan dimensi profil DL 65.75. 6 pilih OK.

Nama profil DL45.45.5

Pilih Materials BJ 34

T3= 65

T2= 75

TF= 6

TW= 6

15. Setelah selesai membuat profil baja yang akan digunakan, kita dapat memulai menggambar
rangka kuda – kuda. Perlu diperhatikan ketika menggambar yaitu pada saat penarikan garis
harus dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas.

16. Untuk membuat garis klik icon Draw Frame pada toolbar atau pilih Draw Draw
Frame/Cable/Tendon pada menu bar. Setelah di klik icon Draw Frame muncul kotak dialog
Properties Of Object, untuk memilih profil apa yang digunakan.
17. Menggambar batang bawah menggunakan profil angle L 65.75.6. Buat garis dengan klik
icon Draw Frame pada toolbar atau pilih Draw Draw Frame/Cable/Tendon pada
menu bar. Setelah di klik icon Draw Frame muncul kotak dialog Properties Of Object,
pilih profil apa yang digunakan yaitu DL 65.75.6., kemudian tarik garis dari kiri ke kanan
A ke B

18. Batang atas yang di gambar menggunakan profil L 65.75.6 kemudian di bagi menjadi 2
bagian dengan memblok batang yang akan di bagi yaitu batang atas kemudian pilih Edit
lalu Edit Lines lalu pilih Divide Frames lalu muncul kotak dialod Divide Selected
Frames. Isi Divide Into 4 dan Last/First Ratio 1 lalu Ok.
19. Memberi perletakan roll pada joint A. Klik joint A sehingga jointnya menjadi tanda
silang lalu pilih Assign → Joint → Restraints kemudian muncul kotak dialog Joint
Restraints lalu pilih perletakan Roll kemudian pilih OK.

20. Membuat beban. Pilih Define lalu pilih Load Patterns, kemudian muncul kotak dialog
Define Load Patterns.

Klik Add New


Combo
21. Mengisi kombinasi beban pada kotak dialog Load Combination Data.
 1,4 D
 1,2 D + 0,5 La
 1,2 D + 0,5 H
 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
 1,2 D + 1,6 H + 0,8 W
 1,2 D + 1,3 W + 0,5 La
 1,2 D + 1,3 W + 1,5 H
Contoh : kombinasi beban 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
a. Isi nama kombinasi beban dengan 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W
b. Pada Load Case Name pilih DEAD dan Scale Factor isi dengan 1,2 lalu klik Add.
c. Isi kembali pada Load Case Name pilih Pekerja dan Scale Factor isi dengan 1,6 lalu
klik Add.
d. Setelah di klik Add, isi kembali pada Load Case Name pilih Angin dan Scale Factor
isi dengan 0,8 lalu klik Add.
e. Setelah kombinasi beban dengan 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W sudah di buat pilih OK.

Nama kombinasi beban

Pilih DEAD

Isi skala factor 1,2

Klik Add

Setelah di buat kombinasi


bebannya dan sudah
muncul seperti di samping
kemudian pilih OK.
22. Setelah di pilih OK muncul kembali kotak dialog Define Load Combinations dan
kombinasi beban yang telah di buat yaitu 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W sudah muncul pada
kotak dialog seperti di bawah ini, dan buat kembali kombinasi beban dengan klik Add
New Combo dan ikuti langkah-langkahnya seperti pada poin 15

23. Setelah kombinasi beban telah di buat seperti di bawah ini klik OK.

Pilih OK
24. Menginput beban – beban yang bekerja pada kuda – kuda.

1 1

1
1

Menginput beban angin

25. Input beban angin tekan vertical dan horizontal dengan klik joint bagian tengah, pilih
Assign lalu pilih Joint Loads kemudian pilih Forces dan muncul kotak dialog Joint Forces
lalu isi berat beban angin tekan vertikal sebesar 108.741 kg pada Force Global Z dan
tekan horizontal sebesar 217.542 kg pada Force Global X dengan Load Pattern Name
pilih Angin dan untuk Units pilih Kg kemudian pilih OK.
26. Input beban angin isap vertical dan horizontal dengan klik joint bagian pinggir, pilih
Assign lalu pilih Joint Loads kemudian pilih Forces dan muncul kotak dialog Joint
Forces lalu isi berat beban angin isap vertikal sebesar 32,83 kg pada Force Global Z dan
isap horizontal sebesar 20,788 kg pada Force Global X dengan Load Pattern Name pilih
Angin dan untuk Units pilih Kg kemudian pilih OK.
27. Sebelum di analisis strukturnya terlebih dahulu di Release, dengan pilih/klik Select All
pada toolboard sehingga semua batang struktur terblok seperti gambar di bawah ini.

28. Pilih Assign lalu pilih Frame kemudian pilih Releases/Partial Fixity.
29. Setelah pilih Releases/Partial Fixity muncul kotak dialog Assign Frame Releases,
kemudian centang Moment 22 (Minor) dan centang Moment 33 (Major) lalu pilih OK.

Centang Moment 22
(Minor) dan centang
Moment 33 (Major)

30. Setelah semua beban di input ke struktur, langkah selanjutnya adalah menganalisis
struktur kuda-kuda yang telah di gambar dengan pilih/klik Run Analysis pada toolbar
atau tekan F5 pada keyboard kemudian muncul kotak dialog Set Load Cases To Run.

Klik Run/Do
Not Run Case
31. Setelah Run/Do Not Run Case di klik maka MODAL berubah menjadi Do Not Run pada
kolom Action kemudian klik Run Now untuk melihat pergoyangan desian struktur kuda –
kuda.

Pilih Run Now

32. Pindahkan kombinasi beban List Of Load Combinations ke Design Load Combinations
dengan klik beban kombinasinya lalu Add, setelah semua kombinasi bebannya sudah
pindah lalu pilih OK.
33. Cek struktur kuda-kuda apakah penampang yang digunakan aman atau tidak aman,
dengan pilih Design lalu pilih Steel Frame Design lalu pilih Start Design/Check Of
Structure.

34. Karena batangnya berwarna merah, berarti penampang profil yang digunakan tidak aman.
Selanjutnya mengganti penampang profil yang sesuai. Terlebih dahulu melepas kunci
dengan pilih/klik Unlock Model pada Toolboard.
35. Mencoba menggunakan profil 2L 75.110.7

36. Release kembali struktur kuda-kuda dengan Select All lalu Assign lalu Frame pilih
Releases/Partial Fixity muncul kotak dialog Assign Frame Releases, kemudian centang
Moment 22 (Minor) dan centang Moment 33 (Major) lalu pilih OK.
37. Release kembali struktur kuda-kuda dengan Select All lalu Assign lalu Frame pilih
Releases/Partial Fixity muncul kotak dialog Assign Frame Releases, kemudian centang
Moment 22 (Minor) dan centang Moment 33 (Major) lalu pilih OK.

38. Setelah semua beban di input ke struktur, langkah selanjutnya adalah menganalisis
struktur kuda-kuda yang telah di gambar dengan pilih/klik Run Analysis pada toolbar
atau tekan F5 pada keyboard kemudian muncul kotak dialog Set Load Cases To Run.

Klik Run/Do
Not Run Case
39. Setelah Run/Do Not Run Case di klik maka MODAL berubah menjadi Do Not Run pada
kolom Action kemudian klik Run Now untuk melihat pergoyangan desian struktur kuda –
kuda.

40. Berapa displacemen di Rol dan di puncak kuda-kuda akibat kombinasi 1,2 D + 1,6 H +
0,8 W
 Pilih Display kemudian Show Deformed Shape.
 Muncul kotak dialog Deformed Shape, pilih 1,2 D + 1,6 H + 0,8 W kemudian pilih
Ok.

Displacemen di perketakan roll

Displacemen di puncak kuda-kuda


41. Berapa gaya aksial tekan dan tarik terbesar lalu cek akibat kombinasi apa dan pada
batang nomor berapa.
 Pilih Display lalu pilih Show Tables.

42. Muncul Kotak dialog Choose Tables For Display, pada Analysis Results, pilih Element
Output lalu Frame Output Kemudian pilih Table: Element Forces- Frames kemudian
pilih Ok.
43. Muncul tabel Element Forces-Frames, tabel di bawah ini kemudian di Export ke
Microsoft Office Excel.

Anda mungkin juga menyukai