Anda di halaman 1dari 10

TUTORIAL UAS SI-2101 REKAYASA BAHAN KONSTRUKSI SIPIL

1. Pelaksanaan pengecoran balok pada lantai 24 sebuah gedung bertingkat dilakukan


menggunakan beton ready-mix dari batching-plant yang berjarak 30 km dari
lokasi konstruksi bangunan. Campuran beton direncanakan dengan kuat tekan fc’
= 30 MPa, menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: - Semen: BJ = 3,15 - Batu
pecah: Ukuran maksimum 25 mm, BJ = 2,79, berat isi = 1.550 kg/m3, peresapan air
pada permukaan = 2,7 % - Pasir alami : BJ = 2,63, berat isi = 1,85 kg/dm3,
peresapan air pada permukaan = 2,0 % - Jumlah massa (gram) tertahan pada
analisis saringan:
9,5 mm 4,75 mm 2,36 mm 2,28 mm 600 μm 300 μm 150 μm <150 μm
0 45 105 130 95 65 22 0

a. Rencanakan campuran beton dengan menggunakan Tabel-tabel terlampir.


b. Apabila kuat tekan beton akan ditingkatkan menjadi fc’ > 30 MPa, apakah Saudara
setuju dengan usulan di bawah ini, dan jelaskan jawaban Saudara.
1) Mengurangi jumlah air tanpa menambah jumlah semen, agar water/cement ratio
berkurang.
2) Ukuran batu pecah diperkecil, untuk meningkatkan berat isi batu pecah.
3) Mengganti sejumlah pasir dengan semen seberat pasir yang diganti.
4) Menambah admixture berupa abu terbang (fly-ash)

Jawaban:

a) Rencanakan Campuran Beton


Menentukan Modulus Kehalusan
Saringan Massa %Tertahan %Kumulatif
9,5 0 0% 0%
4,75 45 9,74% 9,74%
2,36 105 22,73% 32,47%
1,18 130 28,14% 60,6%
600 95 20,56% 81,16%
300 65 14,07% 95,23%
150 22 4,76% 99,99%
<150 0 0%

279,2
Modulus Kehalusan: = 2,79
100

Menentukan Kuat Tekan Target (fcr’)


𝑓𝑐𝑟 = 30 + 8,5 = 38,5 𝑀𝑃𝑎
Menentukan Nilai Slump

Diambil asumsi nilai slump yang digunakan 75 mm untuk gedung bertingkat


(asumsi diambil karena pada tabel perhitungan yang terlampir hanya ada untuk nilai
slump 75 mm – 100 mm)

Menentukan Ukuran Agregat Maksimum


Ukuran agregat maksimum yang digunakan adalah 25 mm (dari soal)

Menentukan Kadar Air dan Udara Tersekap


Asumsi tanpa adanya penambahan udara
- Kadar air = 190 kg/m3
- Udaea Tersekap = 1,5%

Menentukan w/c ratio dan Jumlah Semen


Asumsi tanpa adanya penampahan udara
- w/c ratio

𝑦 − 40 𝑥 − 0,41
= (𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑖𝑛 𝑦 = 38,5)
40 − 35 0,41 − 0,48

𝑥 = 𝑤/𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 0,431


- Jumlah Semen
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 190
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛 = = = 440,835 𝑘𝑔
𝑤/𝑐 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 0,431

Menentukan Jumlah Agregat Kasar


Modulus kehalusan = 2,792 dan ukuran agregat maksimum = 25 mm.
Interpolasi dari tabel yang telah disediakan.

- Volume Agregat Kasar


𝑦 − 2,6 𝑥 − 0,69
= (𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑖𝑛 𝑦 = 2,792)
2,8 − 2,6 0,67 − 0,69
𝑥 = 𝑉𝑎𝑘 = 0,6708 𝑚3
- Massa Agregat Kasar (Kering)
𝑀𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝑉𝑎𝑘 × 𝑓𝑘 × 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝐵𝑎𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑐𝑎ℎ
𝑀𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 = 0,6708 × 1 × 1550 = 1039,74 𝑘𝑔
- Massa Agregat Kasar (SSD)
𝑀𝑎𝑘 𝑆𝑆𝐷 = (1 + 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛) × 𝑀𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑀𝑎𝑘 𝑆𝑆𝐷 = (1 + 2,7%) × 1039,74 = 1067,81 𝑘𝑔

Menentukan Jumlah Agregat Halus


- Volume Agregat Halus
Digunakan metode volume absolut karena hasil perhitungan lebih akurat.
𝑉𝑎ℎ = 1000 − 𝑉𝑎𝑖𝑟 − 𝑉𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 − 𝑉𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛 − 𝑉𝑎𝑘
1,5 440,835 1067,81
𝑉𝑎ℎ = 1000 − 190 − × 1000 − −
100 3,15 2,79
𝑉𝑎ℎ = 272,325 𝑚3
- Massa Agregat Halus
𝑀𝑎ℎ = 𝑉𝑎ℎ × 𝐵𝐽𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟
𝑀𝑎ℎ = 272,325 × 2,63 = 716,325 𝑘𝑔

Koreksi Kadar Air


Tidak dilakukan koreksi kadar air karena agregat tidak mengandung kelebihan
air.
Kesimpulan
Campuran per 1m3 beton
Air = 190 kg
Semen = 440,835 kg
Agregat Kasar = 1067,81 kg
Agregat Halus = 716,215 kg

b) Apabila kuat tekan ditingkatkan menjadi fc’ > 30 MPa. Apakah setuju dengan
usulan di bawah?
- Mengurangi jumlah air tanpa menambah jumlah semen, agar w/c ratio
berkurang: Setuju, karena semakin kecil w/c ratio hingga nilai tertentu maka
semakin besar kuat tekan beton yang diperoleh. Namun jumlah air yang
dikurangi harus tetap diperhatikan supaya semen dapat mengalami reaksi
hidrasi.
- Ukuran batu pecah diperkecil, untuk meningkatkan berat isi batu pecah: Saya
tidak mengusulkan alternatif ini karena ukuran agregat maksimum menentukan
jumlah semen yang digunakan. Semakin kecil ukuran agregat maksimum, akan
semakin banyak jumlah semen yang digunakan. Seperti yang telah dipelajari,
kuat tekan semen lebih kecil dari kuat tekan agregat dengan kualitas baik. Selain
itu, apabila agregat kasar dipecah menjadi lebih kecil maka gradasi agregat akan
kurang baik.
- Menggunakan sejumlah pasir dengan semen sebesar berat pasir: Setuju karena
penambahan jumlah semen dapat mengurangi w/c ratio dan tentunya akan
menentukan kekuatan beton. Tanpa penyesuaian tersebut saya tidak setuju
- Menambah admixture berupa abu terbang (fly ash): Setuju karena fly ash
merupakan salah satu mineral admixture yang bersifat halus dan mampu
meningkatkan kuat tekan beton.

2. Sebuah dermaga direncanakam dibangun untuk memenuhi kebutuhan


transportasi laut di sebuah permukiman yang tidak padat aktifitas pendudukanya.
Saudara diminta memilih jenis bahan yang akan digunakan sebagai tiang pondasi
dermaga: (1) pipa baja, (2) tiang dari fiber-reinforced polymer, (4) tiang kayu.
Dalam menyusun usulan Saudara, tunjukkan dan jelaskan dengan singkat dan lengkap,
hal-hal berikut untuk setiap jenis bahan:
a. Besaran parameter mekanis yang perlu dipertimbangkan,
b. Faktor-faktor yang menentukan besaran parameter mekanis pada butir 2.a.,
c. Proses pembuatan tiang (mulai dari bahan mentah hingga terbentuk tiang),
d. Kelebihan dan kekurangan secara teknis maupun non-teknis,
e. Upaya meningkatkan durabilitas tiang, untuk masing-masing bahan.

Nyatakan dengan jelas pilihan Saudara diantara ke-tiga usulan bahan tersebut.
Catatan: kelengkapan jawaban Saudara akan menentukan penilaian

Jawaban:

a. Besaran parameter mekanis yang perlu dipertimbangkan


1) Baja/Pipa Baja
- Kekuatan: Baja harus memiliki kekuatan yang tinggi
- Daktilitas: Baja harus memiliki daktilitas tinggi karena memungkinan
terjadinya tumbukan dengan kapal.
- Tahan Korosi: Baja harus dimodifikasi sedemikian rupa agar tahan terhadap
korosi karena baja akang digunakan di lingkungan laut yang memiliki kadar
sulfat dan klor tinggi.
- Daya Impak: Baja harus mampu menahan energi impak akibat tumbukan
dengan kapal
- Ketahanan Fatigue: Pipa baja harus mampu menahan fatigue akibat
pembebanan berulang
2) Fiber Reinforced Polymer
- Ketahanan Fatigue: FRP harus mampu menahan fatigue akibat
pembebanan berulang
- Kekuatan: Untuk bangunan dermaga, FRP harus memiliki kekuatan tinggi
agar tidak terjadi kegagalan struktur
- Ketahanan Terhadap Sinar UV: Karena akan digunakan sebagai dermaga,
maka perlu diperhatikan ketahanan FRP terhadap sinar UV
- Daktilitas: Baja harus memiliki daktilitas tinggi karena memungkinan
terjadinya tumbukan dengan kapal selama masa layan bangun.
3) Kayu
- Kekuatan Kayu: Kayu harus memiliki kekuatan tinggi dan memperhatikan
sifat anisotropic kayu
- Kadar Air Kayu: Kayu yang digunakan haruslah kayu kering oven supaya
tidak terjadi perubahan volume kayu.

b. Faktor yang menentukan besaran parameter mekanis pada butir 2a.


1) Baja/Pipa Baja
- Komposisi campuran baja
- Proses fabrikasi
- Proses pengelasan/pemasangan baja pada bangunan konstruksi
- Perawatan/pemeliharaan
- Pelapisan permukaan baja dengan cat/molten zinc
2) Fiber Reinforced Polymer
- Jenis fiber yang digunakan
- Proses fabrikasi
- Perawatan/pemeliharaan
3) Kayu
- Proses pemotongan kayu (arah pemotongan kayu)
- Pengeringan kayu
- Perawatan/pemeliharaan
- Pelapisan permukaan kayu dengan cat oli
c. Proses pembuatan tiang (mulai dari bahan mentah hingga terbentuk tiang)
1) Baja/Pipa Baja
- Pemurnian bijih besi (atau gunakan scrap metal)
- Pencampuran unsur-unsur tambahan pembentuk baja
- Fabrikasi baja (sesuai kebutuhan, biaya, bentuk, dan ukuran)
- Distribusi dan perangkaian di lokasi konstruksi
2) Fiber Reinforced Polymer
- Pembentukan FRP dengan proses Pulltrussion
- Pembungkusan serat fiber dengan resin
- Pembentukan FRP sesuai bentuk tiang yang direncanakan
- Distribusi dan perangkaian di lokasi konstruksi
3) Kayu
- Pemilihan jenis kayu yang sesuai standar dan peraturan
- Pemotongan kayu sesuai kebutuhan dan rencana
- Pengeringan kayu
- Pengawetan kayu
- Distribusi dan perangkaian di lokasi kosntruksi
d. Kelebihan dan kekurangan secara teknis maupun nonteknis
1) Baja/Pipa Baja
- Kelebihan: Instalasi mudah, biaya terjangkau, daktilitas tinggi, baik menahan
beban Tarik
- Kekurangan: tidak tahan korosi dan paparan sulfat, tidak kuat menahan beban
tekan
2) Fiber Reinforced Polymer
- Kelebihan: ringan dan mudah diinstalasi, mudah mengikuti bentuk yang
diinginkan, konstruksi cepat dan tidak mengganggu sekitar, tahan terhadap
panas, sulfat, dan factor korosi lainnya.
- Kekurangan: getas, tidak daktil, sulit menyambung(angkur), biaya mahal,
terbatas dan belum ada standar.
3) Kayu
- Kelebihan: mudah diperoleh dari alam, berumur panjang, rasio kuat terhadap
beratnya tinggi, tidak dapat berkarat, nilai estetika tinggi
- Kekurangan: mudah terbakar, dapat membusuk atau diserang hama,
terpengaruh oleh kelembapan sekitar, volume tidak tetap.
e. Upaya meningkatkan durabilitas tiang untuk masing-masing bahan.
1) Baja/Pipa Baja
- Mengontrol kelembapan lokasi konstruksi
- Diberi perlindungan (katodik, cat, oli, lapisan plastic, dll)
- Perlindungan katodik yang mengorbankan unsur lain
2) Fiber Reinforced Polymer
- Mengontrol kelembapan sekitar lokasi
- Menjauhkan dari paparan sinar UV
- Menjauhkan FRP dari panas berlebih/paparan langsung api (jika ada)
3) Kayu
- Memastikan tidak ada kecacatan kayu
- Diawetkan serta diberi zat kimia penambah kekuatan
- Dilapisi dengan oli atau cat
- Dibersihkan dari lumut dan jamur secara rutin
- Diberi tambahan struktur agar tidak langsung menyentuh tanah dan air laut
(dengan material baja, beton, dll)

KESIMPULAN

Bebas ajaa sesuai judgement engineering masingmasing, aku sih memilih kayu karena:

Dapat menaahn beban tekan dengan sangat baik, murah (gaperlu mahal krn aktivitas
penduduk sekitar rendah), mudah didapat. Akan tetapi harus diperhatikan agar tidak terkena
paparan air laut secara langsung, bisa menggunakan cat dan struktur tambahan seperti beton
di dasar lautnya jadi ga langsung kena air kayunya. Selain itu, harus secara berkala dilakukan
perawatan agar tidak ada kegagalan struktur secara tiba-tiba.
3. Sebuah kolam renang direncanakan dibangun di lantai 25 sebuah bangunan
bertingkat. Balok dan pelat beton pendukung kolam direncanakan menggunakan
beton berkinerja tinggi. Daftarkan dan jelaskan secara singkat:

(a) Hal-hal yang menjadi kriteria beton berkinerja tinggi untuk struktur kolam renang
tersebut.

(b) Hal-hal penting yang harus diperhatikan dan diupayakan dalam pekerjaan di lapangan

a.

• Kekuatan Tekan
• Ketahanan terhadap sulfat (dari air hujan)
• Impermeabilitasannya (agar tidak bocor)
• Densitas campurannya (w/c ratio)
• Suhu dan kelembapan lokasi pengecoran
• Mix design (tipe semen, karakteristik agregat, admixture, dll)
• Proses pengecoran (tahapan, perawatan, dll)

b. Perhatikan proses mixing dan alat-alat yang digunakan di lapangan. Gunakan set retarder
jika lokasi jauh atau perlu waktu membawa campuran semen ke lantai 25.

→Semen harus mengandung pozzolan seperti flyash, slag, silica fumes, agar beton memiliki
kekuatan yang tinggi dan impermeable

→Agregat kasar harus memiliki sifat yang keras, kondisinya maksimal, bentuknya sesuai
standar, dan modulus elastisitas yang tinggi.

→Agregat halusnya harus memiliki gradasi kehalusan yang baik dan memiliki partikel
pozzolan

→Memanfaatkan penggunaan admixture berupa plasticizer/super plasticizer sehingga


kekuatannya tinggi.

→Proses pengecoran di lapangan harus diperhatikan pula karena pengecoran dilakukan di


lantai 25, serta pastikan campuran beton terdistribusi secara merata ke setiap celah pada
bekisting agar tidak ada kebocoran pada struktur kolam.

SEMANGAT UASNYA YA GAES <3

Anda mungkin juga menyukai