Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN BAHAN I

Disusun oleh:
Nama : I Komang Mahardika
No. : 09
NIM : 2015113044
Kelas : 3D D3 Teknik Sipil

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2021
1. Analisa Ayakan
A. Pasir
a. Peralatan
Dalam proses pengujian ayakan, peralatan yang diperlukan antara lain:
1. Set Ayakan;
2. Timbangan;
3. Wadah kosong;
4. Mesin Pengayak;
5. Timer.

b. Bahan
Dalam proses pengujian ayakan, bahan yang diperlukan antara lain:
1. Sampel Pasir 1/16 yang telah di-oven selama ± 24 jam ;

c. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam proses pengujian ayakan adalah sebagai berikut:
1. Keluarkan sampel pasir 1/16 yang telah di-oven selama ± 24 jam ;
2. Siapkan set ayakan, timbang dan catat berat tiap-tiap nomor ayakan;
3. Susun set ayakan sesuai ukurannya dengan urutan dari bawah yaitu: pan, 0.075mm,
0.150mm, 0.300mm, 0.600mm, 1.180mm, 2.360mm, 4.750mm, 9.500mm, 19.00mm, dan
penutup;
4. Siapkan timbangan, letakkan wadah kosong pada timbangan dan set timbangan ke nol;
5. Tuangkan sampel pasir 1/16 ke dalam wadah kosong. Catat berat awal pasir sebelum
diayak pada form yang telah disediakan. Sampel pasir ini kemudian disebut sebagai
benda uji;
6. Buka penutup set ayakan, masukan benda uji ke dalam set saringan;
7. Tutup kembali set ayakan, goyang set saringan yang telah diisi benda uji;
8. Buka penutup set ayakan, lepas ayakan yang tidak terisi agregat sama sekali;
9. Tutup kembali set ayakan yang tersisa, masukkan ke mesin pengayak;
10. Ayak benda uji dalam set saringan selama 15 menit, gunakan bantuan timer;
11. Setelah 15 menit, buka seluruh set saringan, timbang dan catat berat seluruh benda uji
yang tertahan pada tiap-tiap nomor ayakan;
12. Hitung dan cocokkan kembali berat benda uji setelah pengayakan dengan sebelum
pengayakan. Apabila sesuai atau memenuhi batas toleransi, pengujian lainnya dapat
dilanjutkan.
Dari hasil pengujian, diperoleh data sebagai berikut:
No. Ukuran Berat Berat Sampel Sebelum Diayak
Ayakan Ayakan (gram)
(mm) (gram) 1000
Berat Benda Uji Tertahan Berat Benda
+ Berat Ayakan UjiTertahan
(gram) (gram)
1 19.00 407.5 0
2 9.500 418.5 419.0 0.5
3 4.750 406.5 421.0 14.5
4 2.360 285.5 378.0 92.5
5 1.180 301.0 461.0 160.0
6 0.600 273.5 420.5 147
7 0.300 279 419.5 140.5
8 0.150 274.5 502.0 227.5
9 0.075 264.5 397.5 133.0
10 Pan 253 338.5 85
Berat Total Benda Uji Setelah Diayak 1000.5
Persentase Agregat Kasar dalam Pasir =
Berat Benda UjiTertaahan pada Ayakan No. 4.75
x 100 %
Berat Total Benda Uji
14.5
= x 100 %=1.45 %
1000

B. Kerikil
a. Peralatan
Dalam proses pengukuran berat volume pada kerikil, peralatan yang diperlukan antara lain:
1. Ayakan Ukuran 4.75 mm;
2. Pan;
3. Penutup Ayakan;
4. Timbangan;
5. Wadah Kosong.

b. Bahan
Dalam proses pengukuran berat volume pada kerikil, bahan yang diperlukan antara lain:
1. Benda Uji Kerikil 1/16 yang telah di-oven selama ± 24 jam ;

c. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam proses pengukuran berat volume pada kerikil adalah sebagai berikut:
1. Ambil Benda Uji yang telah di-oven selama ± 24 jam ;
2. Letakkan wadah kosong pada timbangan;
3. Atur timbangan agar dalam kondisi nol;
4. Masukkan benda uji ke wadah tersebut. Catat berat yang diperoleh;
5. Turunkan benda uji beserta wadah kosong lalu atur kembali timbangan dalam kondisi
nol;
6. Letakkan ayakan No. 4.75 dan dan pan secara bergantian. Catat berat yang diperoleh
7. Susun set saringan dengan urutan dari bawah: pan, ayakan No. 4.75, dan penutup ayakan.
8. Buka penutup ayakan dan masukkan benda uji ke dalam set ayakan secara bertahap
hingga benda uji habis;
9. Goyangkan ayakan untuk mengayak benda uji;
10. Atur kembali timbangan dalam kondisi nol;
11. Buka set ayakan, letakkan ayakan yang berisi benda uji tertahan dan pan yang berisi
benda uji lolos ayakan pada timbangan secara bergantian. Catat berat yang diperoleh;
Dari hasil pengujian, diperoleh data sebagai berikut:
No Keterangan Satuan Hasil Penimbangan
.
1 Berat Benda Uji Sebelum Diayak gr 1335.5
2 Berat Ayakan No. 4.75 gr 404.5
3 Berat Pan gr 245.5
4 Berat Ayakan + Benda Uji Tertahan gr 1479.5
5 Berat Pan + Benda Uji Lolos gr 506.5
Ayakan
6 Berat Benda Uji Tertahan (4-2) gr 1074.5
7 Berat Benda Uji Lolos (5-3) gr 261
8 Persentase Agregat Halus dalam % 19.5
Kerikil ((7/8)*100%)

2. Pengukuran Berat Jenis dalam Kondisi SSD


A. Lanjutan pada Kerikil
a. Peralatan
Dalam proses pengukuran berat jenis pada kerikil, peralatan yang diperlukan antara lain:
1. Set timbangan;
2. Wadah;
3. Lap kering.

b. Bahan
Dalam proses pengukuran berat jenis pada kerikil, bahan yang diperlukan antara lain:
1. Sampel Kerikil 1/8 yang telah direndam selama ± 24 jam ;
2. Air.

c. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam proses pengukuran berat jenis pada kerikil adalah sebagai berikut:
1. Setelah ± 24 jam , pindahkan kembali benda uji ke dalam wadah kosong yang sebelumnya
digunakan pada penimbangan benda uji di udara dan di dalam air, kemudian letakkan
kembali pada timbangan:
2. Atur beban pada timbangan sedemikian rupa hingga ujung timbangan berada pada garis
tengah atau dalam kondisi nol. Jika beban yang tersedia pada timbangan tidak mencukupi
untuk mengukur berat kerikil tersebut, timbangan dapat ditambahkan dengan beban
tambahan yang tersedia;
3. Jika ujung timbangan telah berada pada garis tengah atau telah dalam kondisi nol, baca
dan jumlahkan beban yang digunakan dalam menimbang sampel kerikil tersebut. Jumlah
beban yang diperoleh pada proses ini merupakan beban dari benda uji kering oven.
4. Catat seluruh hasil penimbangan, meliputi beban dari benda uji di udara, beban dari
benda uji di dalam air, dan beban dari benda uji kering oven pada form yang telah
disediakan.
Dari hasil pengujian, diperoleh data sebagai berikut:
Keterangan Satuan Hasil Pengujian Sampel
Berat Benda Uji di Udara gr 1045.5
Berat Benda Uji dalam Air gr 584
Berat Benda Uji Kering gr 984
Oven

B. Pasir
a. Peralatan
Dalam proses pengukuran berat jenis pada pasir, peralatan yang diperlukan antara lain:
1. Set timbangan;
2. Stoples Kaca;
3. Kaca Penutup;
4. Alas untuk Menjemur
5. Pipet
6. Wadah Kosong
7. Alas Kaca;
8. Kain Lap
9. Sekop Tangan;
10. Kuas;
11. Corong;
12. Penumbuk;
13. Alat Perata.

b. Bahan
Dalam proses pengukuran berat jenis pada pasir, bahan yang diperlukan antara lain:
1. Sampel Pasir 1/8 yang telah direndam selama ± 24 jam ;
2. Air.

c. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam proses pengukuran berat jenis pada pasir adalah sebagai berikut:
1. Ambil sampel pasir yang telah direndam selama ± 24 jam ;
2. Hilangkan sisa air yang tidak berwarna dari perendaman sampel pasir dengan bantuan
pipet hingga habis;
3. Tuangkan sampel pasir yang telah dibuang airnya ke atas alas untuk menjemur, ratakan
dan gemburkan sampel pasir ke seluruh permukaan alas;
4. Jemur sampel pasir di bawah sinar matahari hingga diperkirakan mencapai kondisi SSD
(Saturated Surface Dry). (Sampel pasir dapat diperkirakan telah mencapai kondisi SSD
apabila saat sampel pasir digenggam dengan tangan dan kemudian dilepaskan terdapat
bagian pasir yang runtuh atau tidak menggumpal sepenuhnya);
5. Jika sampel pasir diperkirakan telah mencapai kondisi SSD, dapat dilanjutkan dengan
pengukuran SSD sampel pasir untuk memastikannya;
6. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pengukuran SSD, diantaranya adalah: alas kaca,
kain lap, sekop tangan, corong, dan alat penumbuk;
7. Letakkan alas kaca di atas kain lap dan pada permukaan yang rata agar alas kaca tidak
bergeser saat proses pengukuran;
8. Letakkan corong di atas alas kaca;
9. Masukkan sampel pasir secara bertahap ke dalam corong sampai mengisi 1/3 bagian
corong;
10. Tumbuk sampel pasir di dalam corong dengan alat penumbuk sebanyak 8 kali dengan
ketinggian kira-kira 1/3 bagian corong diukur dari ujung atas corong;
11. Masukkan kembali sampel pasir secara bertahap ke dalam corong sampai mengisi 2/3
bagian corong;
12. Tumbuk kembali sampel pasir di dalam corong dengan alat penumbuk sebanyak 8 kali
dengan ketinggian kira-kira 2/3 bagian corong diukur dari ujung atas corong;
13. Masukkan kembali sampel pasir secara bertahap ke dalam corong sampai mengisi seluruh
bagian corong;
14. Tumbuk kembali sampel pasir di dalam corong dengan alat penumbuk sebanyak 8 kali
dengan ketinggian kira-kira sama dengan tinggi corong diukur dari ujung atas corong;
15. Masukkan kembali sampel pasir secara bertahap ke dalam corong sampai melewati
lubang atas corong;
16. Tumbuk sampel pasir di dalam corong dengan alat penumbuk sebanyak 1 kali;
17. Terakhir, masukkan kembali sampel pasir hingga memenuhi corong, ratakan
permukaannya menggunakan alat perata;
18. Bersihkan sisa-sisa butir sampel pasir di sekitar corong dengan menggunakan kuas
hingga benar-benar bersih;
19. Buka corong secara perlahan-lahan dan lihat bentuk sampel pasir yang diperoleh;
20. Apabila diperoleh sampel pasir berbentuk mengikuti bentuk corong secara sempurna,
maka sampel pasir tersebut tergolong basah. Apabila diperoleh sampel pasir runtuh
keseluruhan dan tidak mengikuti bentuk corong, maka sampel pasir tersebut tergolong
kering. Apabila diperoleh sampel pasir berbentuk mengikuti bentuk corong namun
terdapat bagian yang runtuh, maka sampel pasir tersebut tergolong SSD;
21. Apabila sampel pasir tergolong dalam SSD, maka dapat dilanjutkan ke proses
selanjutnya, yaitu pengukuran berat jenis sampel pasir;
22. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pengukuran berat jenis sampel pasir,
diantaranya adalah: stoples kaca, kaca penutup, sekop tangan, pipet, dan set timbangan;
23. Siapkan set timbangan, atur agar ujung timbangan berada pada garis tengah atau dalam
kondisi nol;
24. Timbang berat stoples + kaca penutup;
25. Turunkan kembali stoples, masukkan sampel pasir SSD ke dalam stoples, lalu tutup
kembali dengan kaca penutup;
26. Timbang berat stoples + sampel pasir SSD + kaca penutup. Catat berat yang diperoleh
pada form yang telah disediakan. Sampel pasir ini kemudian disebut sebagai benda uji;
27. Turunkan kembali stoples, isi stoples dengan sampai benda uji terendam oleh air, lalu
tutup kembali stoples dengan kaca penutup;
28. Pegang erat stoples dan kaca penutup kemudian kocok stoples hingga seluruh butiran
benda uji tercampur dengan air;
29. Timbang berat stoples + sampel pasir SSD + air + kaca penutup. Catat berat yang
diperoleh pada form yang telah disediakan;
30. Turunkan kembali stoples, siapkan wadah kosong, tuangkan seluruh benda uji yang telah
bercampur dengan air ke dalam wadah. Cuci seluruh bagian stoples di dalam wadah
sehingga tidak ada butiran-butiran benda uji yang menempel di stoples.
31. Simpan dan diamkan benda uji dalam wadah selama ± 24 jam agar air pada permukaan
benda uji menjadi bening dan tidak bercampur butiran-butiran benda uji;
32. Ambil kembali stoples, isi dengan air hinggap memenuhi stoples;
33. Tutup perlahan menggunakan kaca penutup hingga tidak tersisa gelembung udara, jika
masih terdapat gelembung udara, tambahkan kembali air dengan bantuan pipet hingga
benar-benar tidak tersisa gelembung udara;
34. Lap seluruh permukaan stoples dari tetesan-tetesan air;
35. Timbang berat stoples + air + kaca penutup. Catat berat yang diperoleh pada form yang
telah disediakan;
36. Setelah didiamkan hilangkan selama ± 24 jam seluruh air bening pada permukaan benda
uji dengan bantuan pipet;
37. Masukkan benda uji yang telah dihilangkan airnya ke dalam oven, diamkan selama
± 24 jam agar benda uji benar-benar mencapai kondisi kering. Dari tahapan ini diperoleh
berat benda uji kering dalam oven. Catat berat yang diperoleh pada form yang telah
disediakan;

Anda mungkin juga menyukai